Khadijah cari sensasi

Setelah makan siang mira kembali kekamar untuk mengganti pakaian, tapi setelah mira sampai dikamar ternyata udah ditunggu oleh ustadzah Khadijah.

Mira dengan santai menghampiri dan menyapanya dengan sopan, namun sikap mira yang sopan tidak dihargai dan malah di permalukan di depan parah santriwati yang lain.

"Assalamu'alaikum ustadzah?" mira menyapa Khadijah dengan wajah datar.

"Walaikumsalam mira, apa kamu sedang sibuk?" bertanya dengan tegas.

"Oh... tidak ustadzah, apa ada yang bisa dibantu?" menjawab dengan lembut.

"Saya hanya minta tolong sama kamu, untuk tidak mendekati ustadz Zakir dan sebagai santriwati kamu harus menundukkan pandangan kamu dari ustadz dan santriwan yang bukan mahrom kamu, paham?" berkata dengan tegas dan keras.

"Ustadzah, saya tidak pernah mendekati santriwan dan ustadz yang bukan mahrom saya disini, jadi anda tidak perlu cemas dengan saya, sepertinya bukan cuma saya yang dekat dengan ustadz Zakir hari ini, tapi santriwati yang lain juga banyak, jadi kenapa hanya saya yang anda larangan? Apa ada tujuan lain, ustadzah?" menjawab dengan tenang dan tepat sasaran.

"Kamu ini dikasih tau malah menjawab ya?" Khadijah mulai emosi.

"Ya sudah, saya tidak akan mendekati ustadz Zakir atau santriwan lainnya, puas ustadzah?"

Menjawab dengan pelan juga halus dan berjalan melewati ustadzah Khadijah.

"Mira... saya belum selesai ngomong?" mata melotot.

Mira tidak menanggapi perkataan Khadijah karena dia tidak pernah ada niat mendekati siapapun di pesantren itu. Mira tidak pernah terganggu dengan ucapan Khadijah, tapi tanpa mereka sadari perkataan mereka didengar oleh Umi pipik. Saat itu umi pipik sangat penasaran dengan mira dan mulai mencari tau tentang mira dengan dekati mira didapur.

Saat di dalam kamar mira istirahat karena tubuhnya sangat lelah sampai teman sekamarnya saja tidak dijawab, mereka paham situasi mira dan hanya diam dan memperhatikan saja. Namun berbeda dengan Nara, walaupun dia tidak bisa melihat dia paham kalo mira sedang dalam keadaan hati yang kurang baik.

Saat mira istirahat, nara memijit kepala mira karena dia tahu pasti kepala mira pusing karena ucapan ustadzah Khadijah. Nara memijit kepala mira dengan lembut dan tidak sengaja membangunkan mira.

"Ya Allah, Nara... kamu sejak tadi memijat kepalaku, sayang?" bertanya dengan lembut.

"Maaf kak, Nara tau kakak sedang banyak pikiran, jadi Nara hanya bisa bantu memijat kepala kakak biar pusingnya berkurang?" sedih karena mira dalam kesusahan.

"Rembulanku sayang... kakak mira buka wanita yang lemah, kakak hanya lelah dengan ke 4 adik kakak yang ada di asrama putra!" menjelaskan kepada Nara dengan lembut.

"Kakak punya adik di pesantren ini? bertanya dengan sedih.

"Kakak cuma punya 4 adik laki-laki tapi tidak punya adik perempuan secantik dirimu!" mengoda Nara.

"Kakak buat Nara malu ihhh? Nara merasa malu karena dipuji mira.

"Mira benar Nara, tidak ada si kecil semanis dirimu rembulan sayang, benarkan Laila?" mencium tangan Nara.

"Benar Kak! kata Laila yang tersenyum ceria.

"Ihhh... kak Naura cium-cium ihhh... ? wajah Nara memerah.

"Iya nih, Naura cium-cium... yang betul tuh dipeluk-peluk!" mira memeluk Nara dengan penuh kasih sayang.

"Kak mira pun sama ajaaaa!" terkejut karena dipeluk mira.

Ternyata sejak tadi dari luar kamar, Umi pipik melihat kelakuan mira yang sangat dewasa dan mengemaskan. Umi merasa ingin cepat-cepat dekat dengan mira.

(author : "Sepertinya bakal dapat calon mertua nih? 🤭

Mira : "Thor gak capek cari ribut mulu? 😒

author : "Ya elah gak bisa buat suasana enak dikit lu?"

Nara : "dduuaarrk..." (memukul author

dengan rotan mira tanpa bersalah)

author : "Aduhhh... 🤯 woi sapa lu?"

Nara : "Malaikat pencabut nyawa 🙂!"

author : "Woi, kalo dendam bilang?"

Mira : "Sayang, lain kali mukulnya lebih kuat lagi ya? 🤭

Nara : "Siap kak, boleh praktek lagi gak?🙂

author : "Woi, lu kira gua author apaan🤯,

bisa dipukulin sama karakter sendiri! 😠

Mira : "Sabar ya Thor, nara masih pemula belum mahir?"🤭

author : "Apaan lu?" 🤯 )

Beberapa bulan kemudian....

Saat ingin sholat zhuhur berjamaah, ternyata ke 4 adiknya telah menunggu mira di taman sebelah mesjid. Mereka merindukan mbaknya makanya pergi menggangu mbaknya yang sedang ingin ke mesjid. Mereka menginginkan mira ikut jalan-jalan keluar pesantren hari jumat besok untuk melihat pasar malam di desa sebelah.

Mira hanya bersabar melihat kelakuan ke 4 adiknya yang belum dewasa, tapi sebagai seorang kakak dia menurutin keinginan ke 4 adiknya. Mereka menyalami mbaknya dan langsung masuk ke mesjid, namun hal itu dilihat oleh ustadzah Khadijah yang tidak suka dengan dirinya. Beberapa bulan yang lalu saat mira dan ke 4 adiknya masuk, dia belum pulang dari kairo jadi dia gak tau kalo mereka adalah saudara kandung.

Setelah selesai sholat zhuhur, mira keluar mesjid bersama dengan Nara dan Naura. Mira di panggil ustadzah Khadijah untuk menghadap ke ruang guru. Mira heran karena dia tidak merasa punya salah makanya dia tenang dan masuk ruang guru dengan tenang.

Saat masuk mira terkejut melihat ke 4 adiknya yang sudah berada disana beserta guru dan pak kiyai juga umi pipik.

"Assalamu'alaikum, ustadzah memanggil saya? berkata dengan tenang.

"Wa'alaikumussalam, berdiri di sebelah mereka? menuju ke 4 adiknya.

"Baik ustadzah!" Jawab dengan menundukkan kepala.

("Nih anak santai amat mau di interogasi?" batinnya) Merasa heran dengan sikap mira.

"Ustadzah Khadijah, Ada masalah apa anda mengumpulkan semua guru dan santriwan dan santriwati ini disini? Juga ada kiyai dan umi?" Ustadz Zakir bertanya.

"Begini ustadz dan semua guru, saya disini ingin memberitahukan bahwa tadi siang saya melihat ke 4 santriwan ini mencium tangan Mira di depan mesjid saat belum ada ustadz dan santri yang lain?" berkata dengan bangga dan melirik mira.

Semua para pengajar hanya terdiam dan menggelengkan kepala, akhirnya pak kiyai mempersilahkan mira untuk menjelaskan sendiri. Sebab ada beberapa guru di pesantren yang tidak masuk saat mereka datang.

"Nak mira, pak kiyai izinkan kamu menjelaskan semuanya, agar tidak ada salah paham lagi diantara kalian juga para ustadz dan ustadzah disini, silakan?" berkata dengan sangat lembut.

"Terimakasih pak kiyai, sebelumnya saya dan ke 4 adik saya meminta izin kepada ustadz juga ustadzah karena telah membuat kalian cemas dan gelisah dengan tingkah laku kami, kami merupakan saudara kandung sah secara agama dan negara, mungkin beberapa hari ini ustadzah bingung dengan kelakuan mereka terhadap saya tapi bagi saya itu normal untuk kakak dan adik!" menjawab dengan jelas.

"Jadi... mereka adik kandung kamu semua? Khadijah menjawab dengan gugup.

"Benar ustadzah, satu lagi ustadzah tujuan saya dan ke 4 adik saya ke pesantren ini hanya untuk pendidikan dan disini saya tidak ada niat untuk mendekati ustadz Zakir maupun ustadz lainnya, jadi anda tidak perlu khawatir!" membalas tepat sasaran.

Seluruh ustadz dan ustadzah disana heran dengan ucapan mira tentang mendekati ustadz Zakir, malah ustadz Zakir heran karena mira hanya menunduk sejak tadi.

"Mira, kenapa kamu selalu menundukkan pandanganmu saat melihat ustadz Zakir?" Umi pipik bertanya.

"Ini permintaan ustadzah Khadijah umi, tapi saya heran umi... kenapa hanya saya yang dilarang dan santriwati lainnya tidak?" berkata dengan tegas dan jelas.

"Apa?! ustadz Zakir heran dengan ucapan mira.

Ustadzah Khadijah hanya terdiam seribu bahasa karena malu sebab salah menuduh, dia ingin menjatuhkan mira malah dia yang menjatuhkan dirinya sendiri.

(author : "Bro kali ini gaya lo keren bro? salut gua?"😎

mira : "Santai aja brother, butuh tanda tangan? 😏

Nara : "Kakak Nara mau dipeluk?"

mira : "Boleh dong !"🤭

author : " Lebay lu! "😒

Nara : "bodoamat, iri aja bilang lu Thor 🤭!"

author : "Woi, otak gua normal kali! 😠

M&N : "Ooooh😲😯

author : "geselin lu berdua 😒

Rabil : "Kalah Thor? butuh bantuan?"

author : "Memang bisa? 😯

Rabil : "Bisaa... tinggal angkat kedua tangan dan berdo'a, ya Allah kapan aku di panggil?"

author : "Woi gua belum mau mati, bambang? 😠

Rabil : "Sabar... orang sabar utaangnya lebar!"😂🤪🤪

author : "bodoamat lah!"😠 )

_

_

bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!