Shila duduk dengan gelisah hingga tanpa sadar dia meremas rok abu-abunya hingga kusut.
Didepan Shila ada pria paruh baya yang Shila ketahui adalah kepala sekolah, di sebelah kepala sekolah ada satu pria lagi seumuran dengan sang kepala sekolah dengan pakaian formal yang terlihat mahal dan mewah.
Sedangkan disamping Shila ada sosok yang Shila hindari selama bertahun-tahun Argala atau lebih dikenal dengan sebutan Arga.
Shila merutuki nasibnya yang harus bertemu kembali dengan orang dari masa lalunya. Awalnya Shila akan pergi namun dengan lancangnya Arga menarik tangan nya kesini. Saat memasuki ruangan semua mata menatap ke arahnya. Dengan ekspresi bertanya siapa sosok yang digandeng oleh Arga itulah yang di pikiran Shila.
"Kau lihat kak, anak mu membuat ulah lagi." Ucap sang kepala sekolah kepada pria yang duduk disebelahnya yang sedari tadi menatap Shila dengan intens.
"Aku tau." Jawab pria itu lalu menghela nafas berat mengalihkan pandangannya kepada Arga.
"Arga papa sudah berapa kali bilang jangan buat ulah! Kamu sudah mau lulus, fokus dengan belajar dan nilai mu! Jika mama mu tau kamu berkelahi maka kamu akan dihukum!" Ucap pria itu.
"Mama ngga akan tau kalau papa ngga cerita." Balas Arga datar.
Benar-benar tidak sopan!
"Jika kamu masih bersikap semaunya papa akan kirim kamu ke luar negeri tinggal dengan kakek!" Ucap pria yang diketahui sebagai papa Arga.
"Gak! Arga gak mau!" Ucap nya berteriak membuat Shila yang tadi tersenyum tipis terkejut dan menoleh ke arah Arga yang menatap dirinya marah.
Apa salahnya? Batin Shila.
"Jika papa tetep ngirim Arga ke luar negeri, lebih baik Arga pergi dari rumah!" Ucap Arga lalu meraih tangan Shila dan menyeretnya keluar mengabaikan rasa hormat kepada sang kepala sekolah dan sang papa.
"Berhenti Arga!" Ucap Shila dengan sedikit teriak.
Tidak peduli jika suaranya mengganggu murid lain yang saat ini sedang malaksanakan proses belajar.
Arga berbalik dengan tatapan datarnya pada Shila. Membuat Shila menahan nafas sejenak, membuat jarak beberapa langkah dari Arga . Melihat itu Arga menarik tangan Shila yang masih digenggam nya mendekat hingga tubuh mereka hampir bersentuhan jika tangan Shila tidak menahannya.
"Lepasin tangan gue!" Ucap Shila mencoba berani dengan menampilkan wajah datar.
"Terus Lo bakal pergi menjauh dari gue?!" Ucap Arga dengan nada membentak.
"Tangan gue sakit!" ucap Shila mencoba melepaskan genggaman tangan mereka.
Arga menatap Shila datar lalu mendorong Shila hingga tubuh nya membentur dinding.
"Aukhhh!" Ringis Shila merasakan sakit dipunggung nya.
"Gila ya Lo!" Ucap Shila berteriak kepada Arga.
Arga mengukung tubuh Shila dengan kedua tangannya agar Shila tak kabur. Masih dengan ekspresi datar Arga menatap Shila.
"Luka itu belum seberapa dengan luka yang Lo tinggalin buat gue!" Ucap Arga.
"Ga itu masa lalu, cinta monyet Ga! Kita masih remaja labil mending Lo lupain gue! Kita udah sama-sama dewasa buat ngulang masa lalu yang gak penting! " Ucap Shila membuat ekspresi di wajah Arga berubah lebih menyeramkan bahkan tubuh Arga mengeluarkan aura membunuh.
"Arga!" Teriak Shila tertahan karena tiba-tiba Gala mencekiknya.
"Gue bakal pastiin Lo narik kata-kata Lo itu! Gak penting!? It's oke! Selamat datang di neraka dunia Arshi!" Ucap Arga dengan nada dingin setelah nya menghempaskan tubuh Shila ke lantai.
Shila menahan sakit bersamaan dengan meraup udara sebanyak-banyaknya.
Shila menatap tubuh Arga yang menjauh dengan tatapan datar. Ia bertekad akan melawan Arga dengan segala cara.
Ashila bangkit dan berjalan menuju ruang guru untuk menanyakan kelasnya. Sembari memegang lehernya yang pasti akan meninggalkan bekas karena Arga mencekiknya kuat.
Melihat jam tangannya ia meringis pelan saat waktu masuk sudah berlangsung sejak 30 menit yang lalu.
"Bodo amat telat yang penting masuk dulu." Gumam Shila kesal.
...*_*...
Shila berdiri dengan ekspresi datar menatap satu persatu teman barunya. Teman? Shila tidak yakin itu karena saat ia masuk ia langsung di sambut dengan bisik-bisik yang membuat telinga Shila panas.
Guru yang tadi mengajar tersenyum lembut pada Shila dan mempersilahkan Shila memperkenalkan diri.
"Nama gue Arshila Ananda Maharani... panggil gue Shila.... Pindahan dari Jawa Tengah." Ucap Shila cuek lalu menatap sang guru.
"Oke. Perkenalannya cukup, kamu bisa duduk di bangku kosong dekat dengan Naufal." Ucap sang guru membuat sosok Naufal segera angkat tangan.
Shila berjalan dan duduk di bangku dekat dengan jendela. Pembelajaran dilanjutkan hingga bel istirahat berbunyi.
Dengan malas Shila melipat kedua tangannya dan menyembunyikan wajahnya disana.
"Lo gak ke kantin?" Tanya Naufal tiba-tiba.
Shila yang akan memejamkan matanya tak jadi dan kini menatap Naufal dengan satu alis terangkat.
"Boleh. Gue laper." Ucap Shila lalu menggandeng tangan Naufal sebagai petunjuk arah karena ia tidak tau seluk beluk sekolah barunya. Meskipun tindakan nya itu membuat heboh teman sekelas mereka.
Langkah Shila terhenti begitu juga dengan Naufal Karena ia melihat sosok Arga dengan beberapa temannya berjalan menuju ke arahnya. Shila panik dan takut dengan segera ia menarik tangan Naufal dan lari menjauh dari Arga sebelum iblis itu melihat dirinya.
"Shil?! Shila? Kenapa lari sih?!" Ucap Naufal ditengah-tengah aksi larinya mengikuti Shila.
Mereka berdua berhenti di lorong yang sepi hingga ada tulisan UKS.
Shila tak menjawab melainkan menarik tangan Naufal masuk ke dalam UKS.
"Lo kenapa sih?" Ucap Naufal bingung.
"Ada iblis Fal." Jawab Shila sembari mengatur nafasnya.
"Iblis?" Ucap Naufal dengan ekspresi bingung dan bertanya kepada Shila.
"Arga." Sahut Shila membuat Naufal mengernyitkan dahinya.
"Arga siapa? Setahu gue disini cuma ada satu orang yang punya nama Arga. Yaitu kak Argala." Ucap Naufal sembari duduk di salah satu brankar UKS.
"Tuh tau!" Sahut Shila lalu duduk di kursi dekat meja dokter.
Shila melihat-lihat Rungan UKS yang sepi tak ada penjaga sama sekali.
BRAK!!
suara pintu UKS yang dibuka dengan kasar membuat Shila dan Naufal kaget sekaligus terkejut melihat sosok Arga berdiri dengan ekspresi datar menahan amarahnya. Dibelakang Arga ada dua orang, entah siapa.
"Kak Arga? Bikin kaget gue aja Lo!" Ucap Naufal sambil mengelus dadanya membuat Shila menatap Naufal dengan ekspresi bertanya.
Arga diam bergeming dan menatap tajam ke arah Shila. Sedangkan Naufal udah ngobrol asik dengan kedua teman Arga. Mereka sangat akrab membuat Shila merasa ada yang aneh.
"Naufal, sepupu gue." Ucap Arga tepat di telinga Shila membuat gadis itu terkejut dan sedikit menjauh karena wajahnya sangat dekat dengan wajah Arga.
"Mencoba kabur dari gue?" Ucap Gala dengan nada rendah begitu menyeramkan.
"Hukuman apa yang cocok buat Lo!?" Tanya Arga lalu menyeret tangan Shila dengan kasar meninggalkan ketiga laki-laki yang saat ini mengikuti mereka dengan berjalan santai.
Shila malu benar-benar malu karena dirinya ditatap sekaligus di buat bahan gosip oleh murid karena melihatnya di tarik paksa oleh Gala. Hingga Shila melihat sebuah ruangan dengan keadaan gelap.
Tidak Shila tidak mau masuk kesana Karena Shila benci tempat gelap. Shila menggeleng dengan kuat dan mencoba melepaskan tangannya yang digenggam kuat oleh Gala.
"Gak Ar, gak! Gue gak mau masuk kesana!" Ucap Shila dengan wajah takutnya.
Tidak ada Shila cuek seperti waktu ia tinggal di Jawa Tengah, di ibu kota ini hanya ada Shila yang penakut terhadap Argala. Sifat Shila 180° sangat berbeda.
Tanpa menghiraukan ucapan Shila, Arga mendorong tubuh Shila dan mengunci pintu nya membuat Shila berteriak histeris meminta dibukakan pintu nya.
"Lo akan didalam sampai jam istirahat kedua gue bakal buka pintunya!" Ucap Arga lalu pergi meninggalkan tempat itu bersama dengan teriakan Shila minta tolong.
"Itu gak papa kak?" Ucap Naufal kepada Arga yang berjalan disampingnya.
"Ga. Makasih udah melaksanakan tugas dengan baik. Tiket liburan bulan depan bakal gue siapin." Ucap Arga lalu berlalu dengan kedua temannya meninggalkan Naufal yang menatap pintu ruangan dimana Shila berada.
Bunyi hp milik Naufal berbunyi dan ia segera melangkah pergi begitu membaca pesan dari orang yang tadi mengirim pesan.
Kak Arga
Pergi dari sana! Dan jangan coba-coba membebaskan dia atau bokap Lo tau perbuatan paling fatal yang Lo lakuin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments