Bab 17

🍁 Happy Reading 🍁

Keesokan Pagi-nya.

Pukul 08.00

Dave turun dari lantai atas.

"Selamat pagi Tuan." Sapa Alfred yang sudah menunggu Dave sejak setengah jam yang lalu. Untuk apalagi dia cepat datang ke Mansion Dave kalau bukan untuk numpang sarapan.

"Hemh.." balas Dave dengan raut wajah dingin lalu berjalan melewati Alfred menuju ruang makan dan disusul Alfred dari belakang.

Alfred mengernyitkan keningnya, seraya bertanya-tanya dalam hatinya, "Tuan Dave kenapa? Kok raut wajah-nya seperti itu? Apa tidur Tuan Dave semalam tidak nyenyak?"

"Apa urusan dengan gadis itu sudah selesai?" Tanya Dave.

"Sudah Tuan. Pengacara Erick sudah menangani kasus yang menimpa Ayah Nona Dhea." Jawab Alfred.

"Lalu surat kontraknya bagaimana? Sudah kamu revisi?" Tanya Dave lagi.

"Sudah Tuan." Jawab Alfred.

"Function room juga sudah saya kosongkan dan hari ini WO akan mulai mendekor function room, Tuan." Lanjut Alfred.

"Ingat, sederhana saja!! Ini pernikahan kontrak, jadi tidak perlu mewah-mewah!! Membuang-buang uang saja!! Kamu paham kan?"

"Iya Tuan, saya paham. Saya juga sudah mengatakan pada WO untuk membuat dekorasi yang sederhana, Tuan." Jawab Alfred.

Dave pun tak lagi bertanya dan memulai sarapannya.

🍁🍁🍁

Winstone Hotel.

Kini Dave dan Alfred sudah berada di hotel milik Dave.

Dengan langkah panjang dan tangan yang dimasukkan kedalam kantong serta tidak ketinggalan wajah arogannya, Dave berjalan menuju lift khusus yang akan mengantarnya ke lantai dimana ruang kerja-nya berada.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba karyawan wanita yang tergesa-gesa karena datang terlambat tak sengaja menabrak Dave.

Menyadari kalau yang ia tabrak adalah pemilik hotel, tubuh karyawan wanita itu langsung bergetar hebat, pasalnya Dave terkenal sangat kasar dengan karyawan wanita, apalagi kalau sampai menyentuh tubuh-nya, Dave tak segan-segan langsung memberi surat peringatan yang ketiga.

Dengan tubuh yang bergetar hebat karena takut, karyawan wanita itu pun meminta maaf pada Dave.

"Ma-maafkan saya Tu-tuan. Sa-" belum selesai karyawan wanita itu meminta maaf, kata-kata'nya yang terbata-bata itu langsung menggantung karena Dave yang tiba-tiba mengangkat tangannya ke udara.

Karyawan wanita itu pikir Dave ingin menampar-nya. Karyawan wanita itu pun refleks menutup wajah-nya untuk menghindari tamparan Dave.

Padahal maksud Dave mengangkat tangannya untuk membenahi helaian rambutnya yang jatuh ke wajah-nya.

Menyadari kalau dugaan-nya salah, karyawan wanita itu pun membuka wajah-nya lalu lanjut memohon maaf pada Dave.

"Tuan, maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja menabrak Anda." Kata karyawan wanita itu.

"Apa kau sadar, kalau kau sudah membuang waktu sepuluh menit hanya untuk meminta maaf?" Balas Dave dengan nada penuh penekanan.

Karyawan wanita itu diam. Sudah lah, dia sudah pasrah kalau bos-nya itu memecatnya.

"Kenapa masih berdiri disitu? Sana pergi bekerja!! Saya tidak membayar karyawan saya hanya untuk berdiri seperti patung selamat datang!! Saya membayar karyawan saya untuk bekerja!!" Kata Dave lagi dengan nada yang sedikit meninggi.

"Tu-tuan tidak memecat saya?"

"Oh.. kamu mau saya pecat?"

Cepat-cepat karyawan wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah sana bekerja!!" Kata Dave lagi masih dengan suara yang tinggi tapi tidak berteriak.

"Ba-baik Tuan." Karyawan wanita itu pun cepat-cepat pergi dari hadapan Dave.

Alfred yang sejak tadi berdiri di sebelah Dave tercengang karena Dave tidak menjatuhkan surat peringatan pada karyawan wanita itu.

Setelah karyawan wanita itu pergi, Dave pun melanjutkan langkahnya menuju lift khusus.

Menyadari Alfred tidak mengikutinya, Dave pun memutar tubuh-nya untuk melihat Alfred yang ada beberapa langkah di belakangnya.

"Apa kau sekarang yang ingin menjadi maskot hotel ini?" Tanya Dave dengan suara tegas.

Dan suara Dave itu berhasil menyadarkan Alfred dari lamunan-nya.

Alfred pun cepat-cepat menyusul Dave yang sudah kembali meneruskan langkahnya menuju lift khusus.

Ting.

Pintu lift terbuka.

Dave dan Alfred pun masuk kedalam lift.

Di dalam lift, Alfred terus memperhatikan Dave dari pantulan pintu lift.

Aneh, tumben sekali Tuan Dave tidak mengamuk saat karyawan wanita itu menabraknya, bahkan Tuan Dave terlihat biasa saja. Padahal sebelum-sebelumnya kalau ada karyawan wanita yang menabraknya, Tuan Dave akan mengamuk dan langsung mengeluarkan SP 3, setelah itu minta seluruh tubuh-nya di sterilkan. Tapi kenapa kali ini tidak?

Begitulah gumaman Alfred sambil memperhatikan Dave dari pantulan pintu lift.

🍁🍁🍁

Bersambung...

...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....

...🙏🙏🙏...

Terpopuler

Comments

Rinh@ Ayong

Rinh@ Ayong

virus kali ah , DISTERILKAN 😂😂😂

2024-11-26

0

Hariyanti

Hariyanti

itu efek racun cinta

2025-01-07

0

Fitria opit

Fitria opit

😅😅😅🤦🏻‍♀️

2022-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!