Bab 3

🍁 Happy Reading 🍁

"Mama...." Teriak Dave sambil mendudukkan dirinya. Ia tersadar dari mimpi-nya.

Huh.. huh.. huh..

Suara nafas Dave yang terengah-engah saat ia sadar kalau dirinya hanya mimpi.

"Mama..." Lirih Dave sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Ia sangat merindukan Mama-nya, sejak keluarnya sang Mama dari rumah, dia tidak pernah lagi bertemu dengan Mama-nya. Mamanya menghilang bagai ditelan bumi.

Tok.. Tok.. Tok.

Tiba-tiba suara pintu kamar terketuk.

"Tuan, makan malam sudah siap." Teriak Paman Felix dari depan pintu kamar.

"Baik Paman." Jawab Dave sedikit berteriak.

Dave pun mengusap airmata-nya dan menata hatinya terlebih dahulu sebelum turun dari ranjang.

Dari luar Dave terlihat laki-laki yang otoriter dan arogan, tapi dari dalam hatinya sangat rapuh. Dia tidak pernah mau menunjukkan sisi lemahnya kepada siapapun.

Setelah hatinya telah tertata dengan baik, barulah Dave turun dari ranjang.

Dengan tubuh-nya yang polos, Dave pun berjalan menuju ruang ganti untuk memakai pakaiannya sebelum dirinya keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

🍁🍁🍁

Keesokan Paginya.

Pukul 07.00

Masih pukul tujuh, Alfred sudah berada di mansion Dave.

"Kenapa cepat sekali datangnya? Apa kau ingin di omeli lagi oleh Tuan Dave karena terlalu cepat datang?" Tegur Paman Felix.

"Hish.. jangan beritahu Tuan Dave lah Paman kalau aku sudah datang." Jawab Alfred.

"Tuan Dave belum bangun kan?" Tanya Alfred dan balas dengan gelengan kepala oleh Paman Felix.

"Aku datang kesini cepat-cepat karena aku ingin numpang sarapan dulu Paman." Ucap Alfred mengatakan alasan kenapa dia datang cepat padahal sebelumnya sudah diingatkan Dave untuk datang tepat waktu.

"Hish.. dasar kau ini!! Makanya cepat-cepat kau menikah agar ada yang menyiapkan sarapan mu!!" Jawab Paman Felix.

"Baru tiga bulan bekerja sudah Paman suruh aku menikah! Aku ingin menjadi orang sukses dulu baru menikah. Ya setidaknya punya rumah, mobil dan tabungan satu miliar dulu lah." Balas Alfred.

"Cih.. sudah sana sarapan!" decih Paman Felix.

Alfred pun langsung berjalan menuju dapur untuk mengambil sarapan yang sudah tersedia namun belum dihidangkan ke meja makan.

Baru saja Alfred hendak masuk ke dapur, tiba-tiba mereka mendengar suara teriakan Dave dari lantai atas.

"Paman Felix... Tolong aku!!! Siapa pun tolong aku!!" Teriak Dave.

Mendengar Dave meminta pertolongan, sontak Alfred dan Paman Felix pun berlari keluar dari ruang makan.

Sesampainya di depan kamar Dave, Alfred pun memutar handle pintu kamar, tapi ternyata pintu kamar di kunci dari dalam.

"Cepat dobrak!" Perintah Paman Felix.

"Tapi aku belum sarapan Paman, aku tidak punya tenaga." Jawab Alfred.

"Dasar bocah tengik! Kenapa lah Harold meminta mu untuk menggantikan-nya!" Dumel Paman Felix.

Harold adalah Ayah Alfred. Asisten pribadi Dave sebelum Alfred.

Mau tidak mau Paman Felix yang turun tangan sendiri membuka pintu kamar Dave.

BRAAK..

Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya pintu kamar Dave pun terbuka.

Paman Felix dan Alfred pun langsung berlari memasuki kamar Dave.

"Tuan Dave.." teriak Paman Felix saat melihat Dave tersungkur di pinggir ranjang sambil memegangi kepalanya.

"Aaakh.. Paman, tolong aku. Kepala ku sakit sekali, penglihatan ku berputar setiap aku membuka mata." Teriak Dave.

Paman Dave dan Alfred pun membantu Dave untuk naik kembali ke ranjang.

"Apa yang kau lihat? Cepat hubungi dokter Bryan!!" Omel Paman Felix karena Alfred malah termangu melihat Dave yang sedang kesakitan.

"Ah iya, maaf Paman." Jawab Alfred yang baru tersadar.

Alfred pun mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi dokter Bryan, dokter pribadi Dave.

Tak sampai setengah jam, dokter Bryan pun datang lalu memeriksa kondisi Dave.

Setelah lima belas menit melakukan pemeriksaan, dokter Bryan pun keluar dari dalam kamar Dave.

"Jadi sakit apa sebenarnya Tuan Dave, dokter?" Tanya Paman Felix.

"Diagnosa saya Tuan Dave hanya terkena vertigo. Apa akhir-akhir ini Tuan Dave kurang tidur? Stress atau makan tidak teratur?" Tanya dokter Bryan.

"Iya dok. Sudah satu minggu ini pola makan dan istirahat Tuan Dave tidak beraturan karena harus turun tangan langsung menginspeksi hotel-hotelnya karena ada aduan yang tidak mengenakkan tentang hotel-hotelnya." Jawab Paman Felix.

"Pasti Tuan Dave juga sangat stress." Timpal dokter Bryan.

"Saya sudah memberikan obat vertigo untuk Tuan Dave. Tolong ingatkan Tuan Dave, setelah kondisinya lebih baik, harap melakukan cek kesehatan bulanan. Sepertinya sudah dua bulan Tuan Dave tidak melakukan cek kesehatan." Ucap dokter Bryan.

"Baik dok." Jawab Paman Felix.

Dokter Bryan pun pamit pulang. Setelah dokter Bryan pamit pulang, Paman Felix pun berjalan menuju dapur untuk mengambil sarapan untuk Dave dan membawa sarapan itu ke kamar Dave.

🍁🍁🍁

Bersambung...

...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....

...🙏🙏🙏...

Terpopuler

Comments

Yuli Ariani

Yuli Ariani

lanjut

2023-03-07

0

♡momk€∆π♡

♡momk€∆π♡

mulai ikutin Balur cerita kynya menarik 🤗🥰

2022-10-22

0

❗❗ Bukan Fans-mu ❗❗

❗❗ Bukan Fans-mu ❗❗

kl ada yg grtis knp harus bayar yh kan preeeet 🤣🤣🤣

2022-09-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!