Episode 5

Oek Oke Oek

Suara tangisan bayi terdengar begitu menggema Dari dalam ruang operasi. Perasaan lega, Senyuman yang tersungging dan buliran Air mata mewakili betapa bahagianya Revan mendengar bahwa sang buah hati telah selamat lahir ke dunia. Meskipun perasaan nya masih terganjal akan kondisi sang istri.

"Alhamdulillah pah cucu kita sudah lahir" Ucap Sarah Antusias sambil memeluk Sesil.

"Iya mah, Selamat ya Van Akhirnya kamu sudah resmi menjadi seorang ayah" kata Farel memeluk bahu kekar sang anak.

"Terimakasih pah" jawab Revan berusaha menyunggingkan senyuman nya.

30 menit kemudian, pintu ruangan terbuka nampaklah Sang dokter keluar dari sana.

"Selamat pak, Anak nya sudah lahir Perempuan Semuanya Sehat dan Normal" Ucap sang dokter.

"Alhamdulillah terimakasih dok, tetapi bagaimana dengan keadaan istri saya ?" tanya Revan

Mendengar hal itu, dokter pun lantas menarik nafas nya perlahan dan membuka masker yang di pakai nya.

"Mohon maaf pak, Saat ini keadaan pasien sangat lemah dan dalam kondisi kritis pasca operasi benturan keras pada bagian perut dan kepalanya menyebabkan beliau kehilangan banyak darah, Kita berdoa saja semoga beliau akan selamat" Ucap Sang dokter yang membuat Revan seketika terduduk lemah seolah olah separuh nyawa nya hilang.

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter

"Baik dok terimakasih banyak" Ucap Farel.

30 menit kemudian, Seorang suster datang dan membawa bayi laki laki nan tampan tersebut.

"Permisi, ini bayi nya mohon untuk di adzani terlebih dahulu" ucap sang suster.

Dan dengan tangan bergetar Revan pun, mengambil bayi tersebut Dan mulai mengadzani nya.

"Wah cucu kita sangat cantik ya pah mata dan hidung nya persis seperti Revan" kata Sarah mengagumi wajah Cucu nya tersebut.

"Iya mamah benar" ucap Farel membenarkan.

Sementara itu, Sesil terus saja menatap ruang operasi. Dia begitu gelisah mendengar keadaan sahabat nya yang begitu memprihatinkan.

"Cepet pulih Thalita, Lo gak pengen apa gendong anak Lo yang cantik ini." Kata Sesil dalam hatinya sambil Sesekali merapalkan doa.

.........

Sementara itu, di salah satu ruangan perawatan yang ada di rumah sakit ini. terlihat seorang gadis remaja memakai seragam SMA tengah terbaring lemah di atas brangkar.

Kedua Mata lentik itu sesekali mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk. Erangan kesakitan keluar dari bibir tipisnya. Seketika pandangan nya melebar melihat sebuah ruangan asing yang kini di tinggali nya.

"Dimana aku ?" ucap nya.

Lalu tak lama kemudian munculah seorang suster untuk mengganti perban yang melingkar di kepalanya.

"Oh adek sudah bangun" ucap suster tersebut ramah.

"Saya ada dimana sus ?" tanya gadis itu.

"Ade sekarang ada di rumah sakit. bagaimana keadaan mu ? sebentar Ya saya ganti perban nya dulu"

"Rumah sakit ?"

Tak lama kemudian, kepingan ingatan nya terkumpul mengingat semua adegan yang terjadi mulai dari ia yang pulang sekolah, melihat wanita hamil yang akan tertabrak dan mendorong nya hingga tubuhnya terpental ke jalanan.

"Eh Sus bagaimana keadaan wanita hamil tadi ?" tanya Adel.

Iya, Gadis tersebut adalah Adelia.

"Keadaan nya kritis sehabis operasi pengangkatan bayinya, berdoa saja ya dek semoga ia selamat" ucap sang suster.

"Astaga, kasihan sekali Aku jadi ingin melihat keadaannya"

"Tunggu nanti ya dek, ya sudah saya permisi dulu" pamit suster tersebut.

"Iya sus, terimakasih" balas Adelia tersenyum.

.........

"Dengan keluarga pasien Atas nama Thalita ?" Panggil suster.

"Iya sus kami" jawab Farel.

"Silahkan masuk, pasien sudah sadar dan ingin bertemu" ucap suster tersebut.

Lantas farel, Sarah, Revan dan sesil serta tak lupa bayi mungil dalam gendongan revan mengganti pakaian nya dengan pakaian medis lants mereka pun masuk ke dalam ruangan ICU.

Iya setelah dari ruangan Operasi Thalita pun dipindahkan ke ruangan ICU.

"Thalita, sayang bagaimana keadaan mu" Tanya Sarah kepada sang menantu.

"A - aku ba baik m mahh" jawab Thalita terbata.

"Sayang, lihatlah anak kita dia sangat tampan." kata Revan memperlihatkan wajah sang anak sambil berusaha menahan air mata nya.

Thalita yang melihat hal itu pun lantas tersenyum hingga tak terasa buliran Air mata jatuh di kedua pipi nya.

"I iya ma mas, di dia ta tampan se seperti mu."

"Cepatlah sembuh sayang, mari kita besarkan dia sama sama" kata Revan mencium kening Thalita.

"Thalita, cepet sembuh ya Lo harus semangat maafin gue yang telat selamatin Lo" kata sesil menangis.

"Gak papa, jangan nangis Lo, Lo je jelek kalo nangis" ucap Thalita.

"Ih Lo mah lagi sakit tetep aja masih bisa ngeledek gue." ucap sesil mengundang tawa.

Lantas Thalita pun mengalihkan pandangannya ke sekeliling.

"Dimana ga gadis yang menyelamatkan A aku"

"Dia ada di ruang perawatan, Dia juga sama terluka kaya Lo tapi gak terlalu parah" jawab sesil.

Mendengar hal itu, Sarah dan farel pun mengerutkan keningnya perlahan. Gadis ? siapa dia ?

"Maksudmu Gadis siapa ?" tanya Sarah.

"Jadi gini loh Tan, tadi pas Thalita kecelakaan ia sempat di selamatkan oleh seorang gadis SMA, dan kalau bukan karena dia sudah pasti Thalita akan tertabrak mobil itu namun untungnya gadis tersebut mendorong Thalita dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Thalita" jelas Sesil.

"Wah Mulia sekali dia, sekarang dimana gadis itu ? Tante ingin bertemu dan mengucapkan terimakasih padanya"

"I iya sil panggil dia" pinta Thalita.

.........

Tak lama kemudian Adel yang keadaan nya susah cukup membaik pun masuk ke dalam ruangan dengan memakai kursi roda yang di dorong oleh suster dan di dampingi oleh sesil di belakangnya.

"Hai mbak ? bagaimana keadaan nya ?" tanya Adel tersenyum ramah kepada Thalita

"Baik, Terimakasih ya kamu sudah menyelamatkan saya bahkan kamu sampai terluka seperti itu" ucap Thalita menatap lekat wajah Adel.

"Gak papa mbak, luka ini gak ada apa apa dibandingkan dengan keselamatan mbak dan Anak mbak. Oh iya anaknya laki laki atau perempuan ?"

"Laki laki, Oh iya nama kamu siapa?" jawab Thalita.

"Wah selamat ya mbak, nama Saya Adelia panggil saja Adel"

"Iya Adel terimakasih" ucap Thalita tersenyum

Sementara itu, Sarah, farel dan sesil hanya menyimak obrolan mereka berdua. bahkan di pertemuan pertama ini mereka begitu yakin kalau Adelia adalah gadis yang baik, tutur kata nya lemah lembut dan begitu sopan. Sehingga membuatnya begitu bersimpati.

"Adelia terimakasih ya kamu sudah menyelamatkan menantu saya" kata Sarah

"Sama sama ibu, kita kan sebagai manusia harus saling tolong menolong" jawab Adel tersenyum lembut.

"Iya kamu benar sekali nak" Ucap Sarah yang semakin mengagumi sosok Gadis remaja ini.

Di tengah tengah obrolan tersebut, pintu ruangan terbuka nampaklah di sana Revan yang baru saja mengantar Bayi nya ke ruang perawatan bayi. dan kedatangan nya membuat semua perhatian teralihkan.

Hingga ke dua mata lentik milik Adel membulat sempurna melihat sosok sang guru idola di sekolah nya masuk ke dalam ruangan ini.

"Pak Revan ?" panggil nya sedikit kencang hingga membuat semua orang menatapnya heran.

"Adelia kau ?"

.........

Jangan lupa ikuti terus kelanjutan kisah cintai Aku pak guru ya..

jangan lupa like, vote & komen😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!