Keesokan hari nya, di SMA Wijaya Kencana terdengar suara gaduh dan ribut dari para siswa khususnya siswa perempuan karena Pagi hari ini mereka sungguh terkejut sekaligus senang. Bagaimana tidak, Seorang guru baru nan tampan namun juga terlihat dingin itu akan mengajar di sekolah mereka.
Iya, guru tersebut adalah Revan.
Seperti pagi hari ini ia diperkenalkan langsung oleh kepala sekolah dihadapan para siswa yang sudah di kumpulkan di tengah - tengah lapang sebagai bentuk penyambutan untuknya.
Namun, Dalam penyambutan ini Revan sengaja meminta kepada kepala sekolah agar tidak mempublikasikan identitasnya sebagai anak pemilik yayasan sekolah ini.
Belum juga satu hari ia mengajar dan bergabung di sekolah ini ia sudah banyak mendapatkan penggemar bahkan ada sebagian dewan guru juga yang diam - diam mengaguminya. Namun Revan tetap memasang wajah cuek dan dingin nya. Tetapi ternyata hal itu malah semakin membuat nya digemari.
" Pak Revan, Guru baru idolaku yang sangat tampan dan dingin. Hahaha cocok banget mereka ngasih julukan itu buat Lo Rev" Ucap regi tertawa mengejek sepupunya nya itu.
Iya, pak Regi guru b.indonesia sekaligus wali kelas nya Adel itu adalah sepupu kandung dari Revan, ibunya merupakan adik kandung dari ayah Revan.
"Diem ah, berisik Lo. Wajar dong gue dingin dan cuek ke mereka lagian gue gak mau tebar pesona atau ngasih harapan ke orang apalagi gue udah punya istri dan bentar lagi jadi seorang bapak" jelas Revan yang diangguki sepupunya itu.
"Iya sih bener, gue setuju banget sama ucapan Lo,"
Lalu mereka berdua pun larut dalam obrolan membahas mengenai perkembangan sekolah, kurikulum pembelajaran, teknik mengajar dan lain sebagainya.
Revan pun belajar banyak hal dari regi, karena bagaimana pun ia masih awam dalam menjajaki karir di dunia pendidikan, sangat berbeda dengan sepupunya itu yang memang sedari kecil sudah bercita - cita menjadi seorang guru.
"Oh iya, Lo mau jadi guru pelajaran apa ?" tanya regi kepada Revan.
"Gue mau jadi guru matematika aja, gak jauh beda itung - itungan nya sama perusahaan"
"Yayaya, itu terserah Lo sih, lagipula kebetulan banget guru matematika di sini ada yang udah pensiun jadi lo bisa isi kekosongan itu" Ucap regi yang langsung diangguki oleh Revan.
...…...
"Astagaaaaa, gak sabar banget pak Revan ngajar di kelas kita" Ucap Mita sahabat sekaligus teman sebangku Adel sambil membayangkan wajah tampan Revan yang tadi pagi di lihatnya.
Adel yang mendengar ucapan sahabatnya itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, Kumat lagi ternyata penyakit teman nya itu kalo liat cowok ganteng dikit langsung aja bawaannya pengen di bawa pulang.
Hingga tak lama kemudian, Revan pun segera masuk ke kelas Tempat Adel belajar, yaitu kelas 11 IPA 1
"Selamat pagi anak - anak" Ucap Revan tegas dan terlihat begitu berwibawa.
"Selamat pagi juga pak" Jawab para siswa serempak bahkan ada beberapa dari mereka yang berteriak histeris melihat guru baru idola mereka akhirnya mengajar disana.
"Baiklah, sebelumnya mungkin kalian sudah mengetahui nama Saya Tetapi biar lebih Afdhal saya akan memperkenalkan diri kembali, Saya Revan disini akan mengajar kan matematika menggantikan Pak Setyo. Apa ada yang mau ditanyakan ?"
"Umur berapa pak ?"
"udah punya pasangan belum pak ?"
"Mau gak jadi calon ayah masa depan buat anak - anak ku pak ?"
"Rumahnya dimana pak ? siapa tau bisa barengan"
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh para siswa, termasuk Mita sahabat Adel.
"Eheemm" Revan pun berdehem hingga semua siswa serentak terdiam.
"usia saya 28 tahun dan sudah menikah" jawab Revan tegas.
Lalu tanpa ada basa - basi lagi, Revan pun segera melakukan kegiatan pembelajaran, tetapi sebelumnya ia mengabsen terlebih dahulu untuk mengenal lebih jauh anak didiknya ini.
...…...
Tidak terasa sore hari pun tiba, kini saatnya jam pulang sekolah para siswa dan guru pun satu persatu mulai meninggalkan area sekolah begitupun dengan Revan, ia lekas pulang mengendarai mobil sport miliknya.
Ceklek
Suara pintu terbuka diiringi langkah kaki jenjang seorang pria tampan yang baru saja menambah gelar baru yaitu pak guru.
"Hai sayang, kamu sudah pulang" tanya Thalita yang saat ini sedang duduk di atas ranjang sambil membaca buku tentang ibu hamil.
"Iya sayang, capek juga ternyata menjadi guru itu" jawab Revan merebahkan kepalanya di pangkuan sang istri yang saat ini terkekeh mendengar keluhan sang suami.
"Uluhh kasian sekali suamiku ini, memang sayang menjadi seorang guru itu tidak mudah apalagi tanggung jawab yang diemban juga sangat besar. yang penting sekarang kamu semangat dan tidak menyerah" katanya sambil mengelus kepala Revan.
"Iya kamu benar, sungguh beruntung sekali aku memiliki wanita seperti kamu sayang. Aku mencintaimu"
"Heemm aku juga mencintaimu" balas Thalita.
"Oh iya bagaimana kabar nya anak kita seharian ini, dia tidak rewel kan ?" tanya Revan mengelus perut buncit sang istri
"Nggak kok, dia baik - baik saja cuman beberapa kali menendang" jawab Thalita
Lalu Revan pun kembali memeluk tubuh sang istri lalu setelah beberapa menit bermanja-manja, Revan pun akhirnya bangkit dan bergegas untuk mandi.
...…...
"Astaga, baru juga pertemuan pertama, pak Revan sudah memberikan soal sebanyak ini. Untung saja masih dalam kategori soal yang mudah." gerutu Adel yang saat ini tengah mengerjakan tugas yang diberikan oleh Revan.
Namun untung saja iya mampu mengerjakan semuanya dengan baik karena Adel memang salah satu siswa cerdas kebanggaan sekolah.
hingga tak lama kemudian suara pintu kamar yang diketok.
tok tok tok
Lalu tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan sang ibu tercinta.
"Adel, ayo makan malam dulu nak" ucap nya
"Iya Bu sebentar lagi ya, Adel selesaikan dulu tugas ini tanggung bu Tinggal satu soal lagi" jawab Adel tersenyum sambil menampilkan buku nya.
"Oh ya sudah kalau begitu, jangan lama lama ya del kasian bapak susah menunggu"
"Iya Bu tidak akan lama kok"
...…...
"Ayo Rev, tambah lagi makannya mamah sengaja loh masak makanan kesukaan mu sebagai perayaan kamu mulai bergabung di yayasan sekolah kita" Ucap sarah mamah Revan.
"Iya mah" Jawab Revan singkat dan mulai melanjutkan makannya.
"Oh iya mah, papah kemana ? kenapa tidak ikut bergabung makan malam" tanya nya kemudian.
"Papah kamu sedang ada undangan makan malam dari klien Singapura"
"dari Mr.Wang ?"
"Hmm mungkin, mamah tidak tau soalnya"
jawab sarah yang diangguki putra semata wayang nya itu.
"Oh iya Thalita, kapan perkiraan kamu melahirkan ?"
"Ehm, kata dokter sih sekitar 3 mingguan lagi mah kurang lebih itu pun bisa maju ataupun mundur dari HPL" jelas Thalita.
"Kalau begitu Kamu harus banyak bergerak biar memudahkan proses persalinan nanti"
"Iya mah, akan aku lakukan"
"Iya baguslah" kata sarah kepada menantunya itu.
...…...
Haiiiii readers, selamat datang di episode ke 2
"Cintai aku pak guru"
dukung terus karya baru Author yaa😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments