WILLIAM HANDELSON

William Handelson adalah pria kaya berjuta pesona, tidak ada yang tidak bisa ia dapatkan dengan sekejap mata, baginya isi dunia ini begitu mudah untuk ia genggam di tangannya, kecuali urusan cinta.

Pria itu sudah menyerah dengan perasaannya sendiri, pernah sekali patah hati ditinggalkan gadis bernama Lily membuat seorang William terpaksa menerima perjodohan dengan mantan teman kecilnya yang juga tidak bertahan lama.

Namanya Eva, meski hatinya sudah tertambat pada sang mantan kekasih, tapi wanita bernama Greteva itu berhasil menumbuhkan benih-benih cinta di dalam dirinya selama beberapa bulan mereka hidup bersama.

Namun sepertinya Tuhan lebih sayang pada wanita itu, kecelakaan yang merenggut semuanya membuat seorang William bersumpah untuk tidak lagi jatuh cinta, luka hatinya sudah terlanjur parah, dan membekukannya menjadi pilihan yang ia ambil, untuk kehidupan berikutnya.

Bisnis ekspor-impor yang dijalankan bersama sahabatnya Justin kini berkembang pesat, memiliki maskapai penerbangan sendiri membuat seorang William lebih leluasa mengendalikan usahanya hingga merambah ke dunia gelap, bagi pria itu hidupnya sudah tidak berarti apa-apa, perasaan dan cinta yang tidak ia miliki dari siapapun termasuk kedua orangtuanya, membuat William mencari kebahagiannya sendiri dengan cara bersenang-senang dengan apa saja, kekuasaan, wanita, dan uang, semua sudah ada di genggamannya.

"Bodoh!" Bentak William pada seseorang di balik telepon, pria itu memutar kursi kebesaran yang ia duduki untuk menghadap para ajudan yang menunggunya memberi perintah.

Dan saat ponsel digenggamannya ia matikan, dengan serentak para pria bertubuh besar yang memperhatikan atasannya itu menunduk dalam. "Habisi orang bodoh itu!" Perintahnya yang segera membuat anak buahnya seketika bergerak melangkah keluar.

"Bisa-bisanya mereka lengah," gerutu pria itu dengan mengepalkan tangan dan ia pukulkan ke permukaan meja, dia benar-benar tidak terima.

Kecuali satu pria yang adalah tangan kanannya, hanya dia yang berani mendekat, "ada tiga orang yang terlibat melakukan penyusupan, dan semua sudah ditangkap."

William beranjak berdiri, tanpa berkata apapun pria itu melangkah pergi dan pria bernama Davin dengan sigap mengikuti.

Saat masuk ke dalam mobil mewah miliknya, William membuka ponselnya dan membaca pesan-pesan yang ada. Davin ikut masuk dan duduk di balik kemudi, tanpa bertanya lagi, pria muda itu melajukan kendaraannya menuju tempat yang akan mereka datangi.

Gedung kosong yang memang dibiarkannya terbengkalai menjadi tempat tujuan keduanya, dari luar yang tampak masih  berantakan karena proses pembangunan, tidak ada yang menduga bahwa di dalamnya sudah begitu rapi. sebuah tempat perkumpulan yang tidak terjamah oleh pihak kepolisian.

William masuk ke dalam ruangan di mana para anak buahnya sudah berkumpul di sana, pria itu duduk di kursi putar yang menghadap pada ketiga penyusup yang berlutut dan diikat di hadapannya.

Setelah beberapa saat memperhatikan wajah-wajah di hadapannya, William memberikan code pada salah satu anak buahnya yang dengan sigap membuka perekat yang menutupi mulut pria yang berlutut di barisan pertama.

"Katakan, kau bekerja untuk siapa?" Tanya Davin lantang.

Pria dengan keadaan yang sudah setengah babak belur itu tampak menatap mereka dengan tajam, "lebih baik aku mati," tantangnya yang membuat kedua temannya yang juga diikat seketika menoleh.

Dan sebuah tembakan terdengar setelahnya, Davin dengan suruhan dari pria yang duduk di sebelahnya berdiri itu, mengarahkan pelatuk pada dua pria yang tersisa dan langsung menunduk.

"Sa, saya tidak tau," ucap salah satu pria setelah dibuka perekat yang menutupi mulutnya, dan sebuah tembakan kembali menggema di dalam ruangan yang kedap suara.

Pria ketiga yang juga masih terikat tampak gemetaran, mulutnya terbuka secelah, "ka, kami bekerja untuk F Grup," ungkapnya. "Tolong jangan bunuh saya, istri saya sedang hamil," mohon pria itu yang tidak lama kembali menjadi sasaran penembakan berikutnya.

William sudah memilih untuk tidak peduli dengan apapun alasan yang diberikan para mangsanya, karena menurut pria itu, perasaan iba hanya akan membuat dirinya menjadi lemah.

William sejenak terdiam, dia tau F grup, perusahaan itu yang ia tolak saat meminta bekerja sama, dan sekarang pimpinannya mengirim orang untuk menjadi mata-mata.

Mereka sudah menduga bahwa bisnis yang William jalankan ternyata menyalahi aturan, dan pria itu tau perusahaan besar sekelas F grup ingin sekali menumbangkannya. Dan yang F grup tidak pernah tau, William tidak akan tinggal diam dengan siapapun yang mengusik kenyamanannya.

"Ada yang ingin bermain-main denganku, Dav," ucap William dengan senyum sinis di bibirnya, dari nadanya yang tampak geram Davin sudah menduga, dengan apa yang akan bosnya itu lakukan selanjutnya.

***

William duduk bersandar di kursi kebesarannya, di tangan pria itu berkas-berkas yang diberikan oleh Davin untuk ditandatangani dengan teliti ia periksa.

Dering telepon membuat Davin dengan sigap menekan tombol sambungan. "Selamat siang, Tuan. Ada Pak Justin ingin bertemu dengan anda," ucap suara yang keluar dari benda tersebut.

"Biarkan dia masuk," balas William, menyerahkan berkas-berkas di tangannya pada Davin yang dengan sigap menerima. "Berikan lagi padaku nanti," ucapnya dan pria bertubuh kekar itu kemudian mengiyakan.

Suara pintu terbuka membuat keduanya menoleh, William memberikan isyarat yang membuat Davin dengan hormat undur diri, dan mengangguk saat berpapasan dengan Justin di depan pintu.

Justin mendekat, meletakkan setumpuk surat kabar di meja sahabatnya, "Kau yang melakukan semua ini?" tebak pria itu.

Sekilas William melirik kabar berita yang dimuat pada halaman pertama, musibah kebakaran kantor perusahaan F grup, tertera sebagai judul halaman.

"Aku punya alasan untuk itu," balas William.

Justin menghela napas, kemudian mengusap wajahnya gusar, setelah peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa istrinya, pria itu tampak semakin liar. Justin tidak ingin melihat William larut dalam kesedihan. Tapi dia bisa apa, sahabatnya itu dari dulu sulit sekali berubah.

"Satu bulan ini sudah lebih dari tiga perusahaan yang kau hancurkan dalam semalam, mereka salah apa?" tanya Justin, kerutan di dahi pria itu menandakan bahwa ia benar-benar tidak mengerti.

William tersenyum, "Kau sungguh begitu perhatian, aku bahka tidak menghitungnya," ucap pria itu.

"Will," geram Justin.

William terkekeh, berdiri dari duduknya kemudian bersandar pada meja, "bisnis mereka lebih kotor dari aku, persaingan semakin ketat Just, prinsipku berkuasa atau mati."

"Aku hanya tidak ingin kau menyesal di kemudian hari." Justin menasihati.

"Penyesalanku sudah lama terkubur, sejak My Lily memutuskan untuk pergi karena dosa di masa lalu, dan jika memang aku bisa lebih brengsek daripada itu, kurasa tidak akan ada penyesalan berikutnya," tutur William panjang lebar, menegakkan duduknya kemudian melangkah pelan. "Mungkin hanya Eva yang mencintaiku apa adanya, menerima coretan buruk dari catatan di masa lalu, tapi wanita itu bahkan pergi juga."

"Bukan atas keinginannya dia meninggalkanmu Will," ucap Justin mengingatkan, tentang mendiang istri sahabatnya itu yang berpulang dengan cara yang mengenaskan.

William melipat tangannya di depan dada, berdiri di depan kaca dengan pemandangan hiruk pikuk ibu kota di bawah sana. "Wanita yang datang atau kuundang, kini tidak ada yang akan menetap, pintu hatiku sudah kututup rapat."

**iklan**

Author : Mohon maaf nih updatenya telat, maklum lah ya mau lebaran gini pasti sibuk. 😌

Netizen: Sibuk apa thor belanja baju lebaran 🤔

Author: Kaga lah orang gue dirumah aja, ya paling sibuk nyuci toples buat tempat rengginang 😒

Netizen: Asal jangan ditaro di kaleng kong guan aja thor 😏

Author: ya nggak lah kaleng kongguannya udah di isi kerupuk 😆

Netizen: 😑😑

Author: tolong like sama komen nextnya ya biar aku semangat, kalo ada tulisan yang gak masuk akal boleh kasi kritikan dan saran asal jangan julid.

Terpopuler

Comments

Suryani Mansyur Yani

Suryani Mansyur Yani

makin seru aja

2024-12-23

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

my Lily kenapa pergi ya?

2022-10-22

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

ini bang Bule yg sama kan? ga nyangka.... (╥﹏╥)

2022-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!