Akhirnya Cleo dinyatakan selamat. Setelah pencarian panjang semata dua hari dua malam, pihak kepolisian berhasil menemukan Cleo. Gadis mungil itu tubuhnya tersangkut pada sebuah akar pohon.
Beruntung hujan salju tidak membuatnya terkena hipotermia. Justru sepertinya salju itu yang menutupi tubuhnya, ketika ledakan mobil tersebut terjadi dan asapnya menjulang tinggi ke angkasa.
Mengetahui jika cucunya selamat, Debora bersuka cita.
"Syukurlah jika cucuku selamat, cepat berikan perawatan terbaik untuknya!" titah Debora El Vanezz pada kepala Rumah Sakit.
Semua pihak bersuka cita ketika Cleopatra dinyatakan selamat. Hanya satu orang yang tampak sekali tidak bahagia akan hal ini, yaitu sang paman, Dardack.
"Kenapa anak ingusan itu selamat! Harusnya ia ikut mati saja bersama kedua orang tuanya!" ucapnya geram.
Dardack tampak menghisap cerutunya dalam-dalam, hingga setelahnya menendang kursi kebesaran Fernandez El Vanezz.
"Buang dan ganti dengan kursi yang baru! Mulai besok aku yang akan memimpin perusahaan!"
Salah satu ajudannya maju dan membungkuk hormat, "Ba-baik, Bos!"
Di sebuah ruang UGD, seorang gadis mungil harus dirawat secara intensif di sana. Berapa alat bantu pernafasan dan infus menempel pada tubuh kecilnya. Wajah Cleo terlihat pucat pasi, sementara itu kedua matanya masih tertutup sempurna.
Debora masih tampak sibuk menjaga cucu satu-satunya tersebut. Sementara itu Dardack yang memegang kendali di perusahaan. Tidak ada rasa curiga sama sekali yang ditujukan oleh Debora kepada putra bungsunya tersebut, karena sebelumnya ia memang seringkali meminta tolong Dardack untuk memegang perusahaan jika Fernandez pergi ke luar negeri.
"Ma, sebaiknya Mama fokus pada kesembuhan Cleo, biarkan aku yang menjaga stabilitas perusahaan."
"Baiklah kalau begitu, aku percaya padamu."
"Terima kasih, Ma."
Akting Dardack memang sempurna. Di hadapan ibunya ia mampu mempunyai dua wajah yang berbeda. Tidak banyak pula yang mengerti kenapa Debora bisa memberikan kedudukan itu untuknya.
Beruntung di awal kepemimpinannya perusahaan mengalami kenaikan. Sehingga terlihat jika kinerja Dardack hampir menyamai kakak sulungnya.
"Hm, rasanya sungguh menyenangkan jika tonggak kepemimpinan berada di tanganku, karena aku bisa membuktikan jika kemampuanku hampir menyamai dirinya."
Sembilan belas tahun kemudian.
Pemilik iris mata coklat itu telah membuka mata. Namun keindahan dunia telah raib dari kedua matanya sejak dua belas tahun yang lalu. Di mana sebuah kejadian telah merenggut semua kebahagiaan di dalam dirinya.
Buta, Cleopatra dinyatakan mengalami kebutaan sejak kecelakaan maut tersebut. Cahaya di dalam hidupnya direngut paksa bersamaan dengan kematian kedua orang tuanya.
Namun, air mata Cleo telah mengering. Semua duka dan nestapa yang ia rasakan saat itu sudah perlahan-lahan terkubur. Kini ia sudah terbiasa dengan dunianya.
"Cleo, hari ini nenek ada perjamuan, apa kamu mau ikut?" tanya Debora lembut.
Setelah Cleo selesai belajar empat bahasa, ia pasti akan menghibur dirinya dengan bermain piano. Saat ini Debora ingin mengajaknya menghadiri sebuah perjamuan. Ia pun pergi mendekati cucunya.
Cleo menoleh ke arah sumber suara sambil tersenyum. "Nanti Cleo pikirkan, Nek. Saat ini Cleo ingin sendiri."
"Baiklah, aku tunggu kabar baikmu."
Tepat dua belas tahun yang lalu, hari itu Cleo bersama kedua orang tuanya akan pergi tamasya. Namun, kecelakaan maut telah merusak segalanya. Cahaya hidupnya harus menggelap bersama kepergian Fernandez dan Amora.
Cleo berjanji tidak akan pernah melupakan hari itu seumur hidupnya. Beruntung kecerdasan dan semua ketrampilannya tidak ikut terkubur di sana. Sehingga ia bisa mengasahnya lebih dalam lagi.
Sejak kedua matanya tidak dapat difungsikan, Cleo hanya mengandalkan indera pendengaran dan juga instingnya. Meskipun ia tidak bisa melihat, Cleo bisa menyadari kehadiran seseorang di sisinya.
"Miss Vallery, kenapa masih berdiri di situ?" sapa Cleo pada gurunya.
Miss Vallery tersentak ketika ia menyadari jika Cleo bisa menyadari kehadirannya. Ia tersenyum ketika Cleo terlihat masih menikmati setiap alunan nada yang tercipta dari tuts piano yang ia tekan.
"Aku selalu terhanyut akan permainan tuts piano yang kau mainkan. Entah kenapa ada sebuah kedamaian hati yang tercipta di sana."
"Miss bisa saja, bukankah setiap aku memainkannya rasanya akan sama saja."
Cleo tampak menunduk, ia berhasil memendam rasa sakitnya selama ini, namun tidak bisa menyembunyikan dari gurunya tersebut.
Miss Vallery adalah saksi hidup bagaimana kerasnya Cleo berjuang selama dua belas tahun ini. Ia berusaha dengan keras untuk menaklukkan berbagai bidang meskipun ia buta.
Miss Vallery mendekat dan memeluk Cleo, membiarkan dirinya melepas semua penat yang menghimpit jiwa raganya. Salah satu tangan Miss Vallery mengusap perlahan rambut coklat milik Cleo.
"Kamu tahu, seorang permata tidak pantas untuk menangis. Karena hal itu bisa menghapus semua keindahan di setiap pancaran kemilaunya."
Cleo mendongak, "Tetapi aku bukan permata, Miss."
Jari telunjuk Miss Vallery mendarat di ujung bibir Cleo, "Tidak sepantasnya kita merutuki nasib. Tuhan memang sudah mempersiapkan sebuah rencana yang indah untukmu. Hanya saja ia ingin melihat di mana batas kesabaranmu. Percayalah suatu saat nanti, kebahagiaan akan menyertai langkahmu."
"Apakah aku masih sempat untuk bisa menemukan cahaya itu kembali. Rasanya sudah sangat lama, ia meredup dan bahkan meninggalkan aku."
Tampak sekali jika ada sebuah kerapuhan di dalam hati Cleo, namun Miss Vallery akan selalu menyemangatinya.
......................
Di sebuah perusahaan teknologi terbesar di negara A, seorang pemuda tampan sedang memimpin jalannya rapat. Kehidupan monoton sudah ia jalani selama lima tahun terakhir.
Kerja dan kerja itulah makanan pokoknya setiap hari. Namun hal itu sebanding dengan prestasinya di dalam kerajaan bisnisnya.
Tango de Laurent, lelaki berusia 27 tahun itu merupakan seorang CEO muda dari sebuah perusahan teknologi yang sedang mencapai puncak karirnya. Di tangan dinginnya ia bisa menciptakan berbagai teknologi informasi tercanggih. Sehingga apapun terobosan yang ia lakukan bersama Juno selalu memikat para investor.
Kesuksesan Tango berbanding terbalik dengan kisah cintanya. Tango adalah lelaki yang dingin, dan susah didekati kaum hawa. Beruntung sejak kecil ia sudah dijodohkan dengan anak sahabat ayahnya. Sehingga ia tidak takut jika akan menjadi perjaka sampai tua.
Satu pekan lagi mereka akan bertemu untuk membahas sebuah acara pertunangan. Juno yang mengetahui hal itu sangat bahagia karena beruang kutubnya akan memiliki pasangan.
"Akhirnya penantian panjangku berakhir bahagia. Sahabatku akan segera menikah."
"Diam kau! Jika wanita itu berani memasuki hidupku, berarti ia telah siap masuk ke dalam duniaku. Akan aku buat dia merasakan bahagaimana hidup penuh perjuangan."
"Enak saja, masuk dalam hidupku langsung menjadi ratu. Memangnya uang bisa muncul tanpa kerja keras?"
"Ja-jadi apa kau akan memperlakukan dirinya seperti pelayan?"
"Tentu saja, wanita yang berada di sisiku harus wanita tangguh dan smart. Tidak ada ca-cat sedikitpun di dalam dirinya."
Juno mengangguk setuju, akan tetapi ia tidak bisa membayangkan wanita model apa yang akan bersanding dengan sahabatnya itu.
Tango menyentak lamunan Juno, "Tidak usah bersusah payah melamunkan hal yang belum terjadi. Kerjakan saja tumpukan berkas di hadapanmu itu, baru lanjut bermimpi!"
"Jadi kamu masih membebaniku dengan tumpukan berkas breng-se-k ini?"
"Tentu, tidak ada dalam kamus ku jika weekend tiba maka asisten ku bisa bersenang-senang!" ucapnya sambil tersenyum simpul.
"Dasar beruang kutub luck**t. Awas saja kau aku kutuk perjaka sampai tua!" ucap Juno sambil bersungut-sungut.
BERSAMBUNG
.
.
Hai-hai, ketemu lagi sama othor Fany. Semoga tidak bosan dengan karya barunya. Jangan lupa tekan Favorit dan ikuti keseruan kisah kasih Cleo dan Tango ya.
Jangan lupa Vote dan dukungannya, terima kasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
selamat tapi buta kasihan si Cleo
2022-10-16
1
☾⃟ℳoon - Moon 🌙
Alhamdulillah selamat
2022-10-16
1
Ghiie-nae
Syukurlah Cleo selamat...
semoga Cleo, bisa melihat lagi...
2022-10-16
0