Perlakuan buruk Angga

Dimas mencari sosok yang sudah dua hari ini hilang dari peredaran, biasanya pada jam-jam segini dia berada di perpustakaan, menyibukkan diri, guna menghindar dari hiruk-pikuk pergaulan kampus.

Benar saja di sudut ruangan tampak Andin dengan buku di tangan yang menutupi paras cantiknya. sementara di depannya terlihat seambrek buku bacaan.

"Yakin ini kebaca semua," Suara Dimas mengejutkan Andin.

"Ngagetin aja sih Dim," seru Andin.

"Makanya jangan banyak pikiran, jadi gak mudah kaget," ujar Dimas

"Cuma orang gila yang gak banyak mikir," ujar Andin ketus.

"Kamu salah, gak semua orang gila gak mikir, ada juga orang gila yang mikir terus" bantah Dimas

"Ngarang deh,"

"Gila karena mencintaimu, pasti berpikir terus, ya gak," ujar Dimas dengan senyum menggoda.

"Lebay, ada apa kamu nyari ku!," tanya Andin merubah topik pembicaraan.

"Aku dengar kamu tidak kerja lagi di cafe, kenapa?" tanya Dimas seraya menatap Andin intens.

"Aku merasa tidak nyaman kerja di sana, setiap hari harus menahan hati oleh perlakuan mereka," keluh Andin, wajahnya terlihat muram.

"Kau punya kekasih kaya, kenapa tidak memanfaatkannya saja, kau tidak perlu bekerja keras." usul Dimas dengan wajah selengehan.

Andin menatap Dimas jengkel, bisa-bisanya dia memberi usul begitu kepadanya. apa dia tidak tau imbalan apa yang harus dia berikan bila dia melakukannya.

"Kau kira mereka melakukannya geratis, mereka minta imbalan yang mahal untuk itu," jawab Andin.

"Imbalan apa? tidur saja dengannya, kelar." sahut Dimas begitu enteng, seakan tidur dengan pria tanpa ikatan adalah hal lumrah.

"Otak mesum, mana sudi aku melakukannya," bentak Andin, seraya menepuk pundak Dimas dengan buku tebal di tangannya.

"Tunggu, tunggu, jangan bilang kau belum pernah melakukannya," ujar Dimas tak percaya dia tau Angga siapa.

"Kau ini, kenapa jadi membahas hal itu di tempat seperti ini." dengus Andin kesal.

Andin beranjak dari duduknya, meraih semua buku-buku yang menumpuk di meja lalu pergi.

"Mau kemana?"

"Ngembaliin ini, lalu masuk kelas" sahut Andin tanpa menoleh.

"Ya elah, di samperin malah ditinggal pergi." sungut Dimas sembari mengekori langkah Andin.

*

Andin berjalan menuju ketempat parkir, setelah mata kuliah usai, sebab dia kekampus naik motor metik milik Renata. Andin sudah berupaya menolak usul Renata tapi Renata bersikeras memaksanya, mau tak mau Andin menurutinya.

Motor metik berwarna hitam yang masih lumayan bagus, juga masih terasa enak di pakai itu sudah siap meninggalkan tempat parkir, kemudian melaju menyusuri jalan Raya.

Sementara tanpa sepengetahuannya seseorang sedang mengikutinya, Andin yang tak langsung pulang ketempat kosnya membuat si penguntin heran, kemana sebenarnya tujuan Andin.

Motor Andin keluar dari jalan utama, lalu masuk ke jalan yang sedikit sepi, Saat itulah orang yang mengikuti Andin membunyikan klakson meminta perhatianya, lalu memepet motornya agar menepi.

Andin menghela napas panjang, Angga sudah terlihat turun dari mobil yang barusan memepetnya. Berjalan dengan wajah yang tampak mengeras karena emosi.

Dengan kasar Angga mencekal lengan Andin memaksanya masuk kedalam mobilnya. lalu membawanya pergi entah kemana. sementara supirnya di tugaskan membawa motor Andin.

"Apa-apaan sih mas!" seru Andin jengkel.

"Kamu yang apa-apaan, berhenti kerja tidak bilang, terus kelayapan gak jelas!" bentak Angga penuh emosi.

"Gak ada aku kelayapan mas," jawab Andin seraya menatap wajah kekasihnya yang tidak terlihat ramah itu.

"Gak kelayapan kamu bilang, terus dua hari ini gak pulang ke tempat kos, itu apa namanya" seru Angga masih dengan emosi.

"Aku nemeni teman, ibunya pergi keluar kota dua hari, dia memintaku tidur di rumahnya." Andin menjawab Angga dengan berbohong.

"Hhh, kamu itu Andin, kamu tau Andin tidak lihai membohongi orang, jawab saja dengan jujur." ujar Angga seraya menatap Andin sekilas, lalu kembali pokus kejalan.

Andin tak menyahut, dia tak mungkin berterusterang dengan Angga prihal pekerjaannya, Angga pasti tidak akan terima.

"Masih tidak mau jujur," seru Angga, Andin tak merespon dia tetap pada pendirianya, tetap dengan jawaban bohongnya.

Angga tak lagi memaksa dia hanya pokus dengan kemudinya, membawa mobil melaju menuju apartemen Angga.

Angga menghentikan mobilnya di Basement apartemennya.

"Turun !!" perintah Angga.

"Aku gak mau." rengek Andin, tapi bukan Angga kalau membiarkan kemauan Andin, Angga menarik paksa tangan Andin, membawanya masuk ke lift menuju lantai tiga.

Angga terus saja menarik tangan Andin, keluar dari lift kemudian masuk kedalam apartemennya.

Angga menghempaskan tubuh Andin kesofa dengan keras, emosi di kepalanya membuat dia hilang kendali.

"Aauww" teriak Andin kesakitan. tapi hal itu sama sekali tidak membuat emosi Angga mereda.

"Katakan Din, dengan pria mana kau dua malam ini." seru Angga

Andin mulai tersulut juga emosinya, tuduhan Angga menyakiti perasaannya.

"Jawab..!!!" bentak Angga kakinya menendang pas bunga di samping sofa hingga pecah.

"Apa yang harus aku katakan...!!, aku sudah menjawabnya dan mas tidak percaya," teriak Andin tak kalah kencang.

"Jadi, kau berharap aku percaya padamu. Aaku tanya, siapa teman dekatmu yang memintamu menemaninya tidur di rumahnya, setahuku Dimas lah satu-satunya teman dekatmu." ujar Angga seraya menatap Andin intens.

Andin terdiam. Angga benar, dia tau Andin bahkan tidak punya teman dekat wanita, apa lagi sampai memintanya tidur di rumah menemaninya tidur.

"Yang jelas aku tidak dengan pria manapun dua hari ini." Jelas Andin, sedikit melembutkan suaranya.

"Lalu, kau pergi kemana?" tanya Angga dengan suara baritonya.

Andin bangkit berdiri, dia berniat meninggalkan Angga tapi angga mencekal lengannya membawanya kesisi ranjang, merebah kan tubuh Andin dengan kasar, lalu menindihnya. Andin berteriak dan meronta tapi Angga tidak menghiraukan teriakan Andin.

Angga yang tiba-tiba terbakar nafsunya, mulai menghujani ciuman tubuh Andin dengan kasar, tanganya melepas pegangannya di kedua tangan Andin, kini mulai bergerilya di tubuh Andin, remasan dan belayan dia berikan ke tubuh mulus kekasihnya itu.

"Mas, tolong lepaskan.." terdengar suara Andin, di tengah sesegukan akibat menangis. tangannya tak henti mendorong berusaha menjaukan tubuh Aangga dari tubuhnya.

"Diam..!!" bentak Angga, lalu memberikan ciuman rakusnya di bibir mungil Andin. Andin memajamkan matanya tangannya masih saja berusaha melapaskan diri dari cengkraman nafsu birahi Angga.

"Aanggaaa!!!!"

Tiba tiba terdengar suara menggelegar menyebut nama Angga. membuat Angga tersentak mengehentikan aktivitasnya.

"Bella" serunya kaget.

"Siapa wanita ****** ini" teriak Bella menghampiri Andin yang meringkuk di atas ranjang menutupi tubuhnya, dengan kedua tangannya, tubuh yang hampir tak berbaju.

Bella berniat menjambak Andin tapi dengan sigap Angga menghalanginya.

"Siapa wanita ini Ga, siapa..??" teriak Bella emosi.

"Diam di sini, jangan coba coba menyentuh dia" Angga menghempas kan tubuh Bella ke Sofa.

Bella menatap Andin penuh kemarahan, sementara andin dengan derai air mata berusaha mengancingkan bajunya.

Melihat keadaan Andin, menimbulkan penyesalan di hati Angga, setan apa yang merasuki dirinya hingga melakukan hal itu kepada Andin.

Angga berniat mengambilkan air minum untuk Andin, yang terletak tidak jauh dari tempat mereka duduk.

Kesempatan itu tak di sia-siakan oleh Bella, dengan menjambak rambut Andin, dia menyerat Andin yang berteriak kesakitan, menyeretnya keluar dari apartemen.

"Auuw, lepaskan, sakit !!!" teriak Andin

"Pergi kau ******." seru Bella emosi, dia mendorong tubuh Andin lalu menutup kembali pintu apartemen.

Angga yang jauh dari Andin, tak mampu mencegah tindakan Bella.

"Apa kau sudah gila." bentak Angga pada Bella, dia bergegas menyusul Andin keluar apartemen.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Cinta

Cinta

jdi ksihan am Andin 😭

2023-07-06

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

angga sm bela sama² jahat..udh andin kamu pergi tinggakn si amgga yg ga tau malu itu

2022-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!