"Pak Ini rumah siapa?" tanya Dara ketika Pak Rusdi sudah menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah.
"Dulu ini adalah rumah dari mantan istri bapak." jawab Pak Rusdi.
"Benarkah, lalu kita kenapa kemarin, Pak?" tanya Dara kepada Pak Rusdi.
"Kita tidak punya tempat untuk berlindung, Dara, kita sementara di sini saja ya. Bapak mau minta bantuan sama saudara Bapak." jawab Pak Rusdi.
"Apa dia mau membantu kita, pak?" tanya Dara.
"Insya Allah Dia membantu kita, darah. Dia adalah orang yang sangat baik." jawab Pak Rusdi.
TOK..
TOK..
Pak Rusdi yang mengetuk pintu berpagar hitam itu.
"Ya pak." jawab pak satpam.
"Apa mas Bastian ada di rumah?" tanya Pak Rusdi kepada salah satu satpam yang ada di rumah tersebut.
"Mas Bastian lagi bekerja, Pak." jawab pak satpam. Tatapan mata pak satpam yang menjaga rumah tersebut nampak menatap seorang pria dan gadis kecil yang ada di sampingnya.
"Bukannya Bapak ini Pak Rusdi, mantan suami dari nyonya Herlina?" tanya Pak satpam yang membuat Pak Rusdi tersenyum.
"Iya." jawab Pak Rusdi yang membalas senyum Pak satpam.
Seketika Pak satpam langsung membuka pintu pagar tersebut, pria itu mempersilahkan Pak Rusdi dan Dara duduk di pos satpam.
"Ya Allah Pak Rusdi..., udah lama nggak ketemu. Bagaimana kabarnya Pak?" tanya Pak satpam.
"Alhamdulillah kabarku baik." jawab Pak Rusdi.
"Duduk sini pak, duduk." minta Pak satpam.
Akhirnya Pak Rusdi dan Dara duduk di tempat tersebut, Pak satpam membuatkan segelas teh hangat untuk Pak Rusdi dan Dara.
"Malam-malam begini kalian ada apa kemari?" tanya Pak satpam.
"Aku ada sedikit keperluan sama Bastian." jawab Pak Rusdi.
"Sebentar lagi pasti mas Bastian pulang, Pak Rusdi tahu sendiri kan mas Bastian itu bekerja di dua tempat. Jadi kemungkinan sebentar lagi baru pulang." ucap pak satpam.
"Tidak apa-apa, aku akan tunggu di sini." ucap Pak Rusdi yang kemudian duduk sembari menyeruput teh hangat yang dibuatkan oleh Pak satpam.
Tatapan mata Pak satpam terus menatap Pak Rudi, sudah 4 tahun lamanya dia tidak pernah bertemu dengan pria tersebut.
"Dari mana saja Pak? sudah lama tidak pernah mendengar kabar Pak Rusdi" tanya Pak satpam.
Pak Rusdi hanya tersenyum, pria itu mengelus rambut Dara dengan begitu lembut.
"Anak siapa ini, Pak?" tanya Pak satpam.
"Dia anakku." jawab Pak Rusdi yang membuat Pak satpam benar-benar terkejut.
"Anak bapak? loh memangnya Bapak ini punya anak? yang aku tahu kan nyonya Herlina tidak mempunyai anak?" tanya Pak satpam yang membuat Pak Rusdi tersenyum.
"Dia adalah anak dari istri keduaku." jawab Pak Rusdi yang membuat Pak satpam langsung terdiam. sekitar satu jam kemudian terlihat sebuah mobil sudah memasuki pekarangan rumah yang tidak terlalu megah tersebut.
TIN..
TIN...
suara klakson mobil.
"Itu mas Bastian udah pulang." ucap Pak satpam yang kemudian membuka pintu pagar.
Saat mobil itu memasuki pelataran rumah tatapan mata Pak Rusdi menatap seorang pemuda yang dulu selalu dekat dengannya. Pak satpam yang bergegas berlari menemui pria yang ada di dalam mobil.
"Mas, mas Bastian." Panggil Pak satpam.
Pria itu membuka pintu mobilnya, menatap Pak satpam yang sudah mendatanginya. "Ada apa Pak?" tanya Bastian.
"Ada tamu Mas." ucap Pak satpam.
"Siapa malam-malam begini kok bertamu?" tanya Bastian.
"Pak Rusdi, Mas." ucap Pak satpam yang membuat Bastian langsung terdiam.
"pak Rusdi siapa?" tanya Bastian.
"pak Rusdi suami Nyonya Herlina dulu." jawab Pak satpam yang membuat Bastian langsung terdiam.
"Mas Rusdi?" tanya Bastian.
"Iya Mas." jawab Pak satpam.
Seketika Bastian langsung berjalan dengan tergesa-gesa untuk menemui pria yang sudah lama tidak dia temui, terlihat Bastian menatap suami almarhum kakaknya.
"Mas Rusdi." Panggil Bastian kepada pria yang sedang duduk di pos satpam tersebut.
Pak Rusdi yang mendengar dipanggil seketika pria itu menoleh menatap seorang pemuda yang sudah ada di depannya.
"Bastian." ucap Pak Rusdi.
Bastian langsung berlari ke depan Pak Rusdi, pria itu memeluk pria yang selalu membuatnya bahagia itu. "Ya Allah Mas Mas Rusdi ini dari mana saja? Kenapa Mas di tiba-tiba menghilang?" tanya Bastian sembari memeluk Pak Rusdi.
Tak ada perkataan yang diucapkan oleh Pak Rusdi, pria itu nampak menepuk pundak Bastian sebanyak tiga kali.
"Kamu tambah luar biasa, Bastian." ucap Pak Rusdi.
"Iya Mas, Mas ini dari mana sih, Aku mencari mas ke mana-mana tapi tidak pernah mendapatkan kabar." ucap Bastian.
"Udahlah Bastian, aku kemari karena aku butuh bantuanmu." ucap Pak Rusdi.
"Ada apa mas?" tanya Bastian yang kemudian menatap seorang gadis kecil yang ada di samping pak Rusdi.
"Anak siapa itu, mas?" tanya Bastian.
"Boleh masuk dulu nggak, tadi kami kehujanan waktu mau ke sini." ucap pak Rusdi .
"Ayo Mas, masuk dulu biar nanti mbok Iyem membuatkan kopi hangat sama makanan untukmu dan bocah itu." ucap Abian yang mengajak Pak Rusdi untuk masuk rumah yang sudah lama tidak dilihat oleh Pak Rusdi. rumah yang dulu dia tinggali bersama istri dan adik iparnya tersebut.
Saat berada di dalam rumah tatapan mata pak Rusdi menatap ruangan itu. "Kamu tidak merubah tata rumah ini, Bastian!" tanya Pak Rusdi.
"Buat apa Mas, semuanya masih sama seperti ketika Mas Rusdi meninggalkan rumah ini." jawab Bastian.
Setelah hari itu Pak Rusdi menceritakan mengenai apa yang terjadi dengannya, tentu saja Bastian sangat terkejut saat melihat anak berusia 12 tahun itu dibuang oleh ibunya.
"Apa Mas Rusdi yakin mau membesarkan anak itu?" tanya Bastian.
"Tentu saja Bastian." jawab Pak Rusdi.
"Mas tinggal aja, di sini Mas tahu kan aku selalu sendirian dan tidak pernah ada di rumah. Kalau Mas mau kembali ke rumah Mas yang dulu buat apa, kasihan kan anak kecil itu enggak ada teman sama sekali." ucap Bastian.
Akhirnya pak Rusdi tinggal di rumah Bastian bersama dengan Dara. perjalanan kehidupan Dara akan mulai berjalan, sebuah rencana Tuhan yang tidak akan pernah bisa di rubah.
* Empat tahun kemudian *
"Assalamualaikum!" seru Dara yang baru memasuki rumah Bastian.
"Waalaikumsalam." jawab mbok Iyem.
"Om Bastian sudah pulang belum mbok?" tanya Dara.
"Belum, memangnya kenapa?" tanya mbok Iyem.
"Ini loh mbok, ini ada tugas dari sekolah." ucap Dara.
Sekitar 20 menit kemudian pak Rusdi sudah pulang dengan raut wajah yang kelelahan.
"Pak ada apa?" tanya Dara saat melihat ayahnya baru pulang dengan raut wajah yang begitu lelah.
"Ayah capek, Dara." jawab pak Rusdi yang terlihat berbohong kepada Dara .
"Kalau gitu bapak mandi, setelah itu ganti baju pak." ucap Dara .
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- Mawar hitam berduri
- I love you uncle Bastian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ita rahmawati
jgn ad ap²dong sm pak rusdi kn kasian darany 🥺🥺🥺😔😔
2023-08-02
0
Irma Tjondroharto
jangan2 pak rusdi ada penyakit jantung... aduh kasian dara...
2022-09-12
0