Di usir Bu Sri

** Dua tahun kemudian **

Hari ini adalah hari kelulusan Dara dari sekolah dasar, remaja berusia 12 tahun itu nampak melambaikan tangannya kepada sang ayah.

"Dara!" Panggil Pak Rusdi.

"Dara lulus, Pak. Dara lulus!!" seru Dara yang terlihat berlari ke arah Pak Rusdi yang ada di sekolah.

"Bagus Dara, Bapak seneng." jawa Pak Rusdi yang kamu kemudian memeluk Dara.

Sudah dua bulan ini Bu Sri tidak menampakkan dirinya, Entah di mana wanita itu dan kemana. kehidupan Pak Rusdi dan Dara berjalan seperti biasanya, walau seperti itu Pak Rusdi masih tinggal di rumah Bu Sri dan Dara.

"Setelah ini Dara mau sekolah di mana?" tanya pak Rusdi sambil tersenyum.

Dara yang mendapatkan pertanyaan dari ayah sambungnya itu nampak dia terdiam, darah takut untuk mengatakan keinginannya, maklumlah pria yang ada di depannya itu bukanlah ayahnya. syukur-syukur Pak Rusdi mau bersama Dara, mau menganggapnya anak dan mau berbagi kesedihan dengannya.

"Dara tidak tahu Pak, Memangnya bapak punya uang untuk menyekolahkan Dara?" tanya Dara dengan raut wajah yang sedikit sedih.

"Bapak kan setiap hari bekerja, darah. masak Bapak nggak punya uang, kamu tidak boleh menyerah kamu harus sekolah. Jika kamu tidak sekolah Bagaimana kamu ingin mencapai cita-citamu? kamu bilang kamu ingin jadi seorang dokter dan membanggakan Bapak." ucap Pak Rusdi yang membuat Dara tersenyum.

"Iya Pak, Dara mau jadi dokter, Dara mau jadi orang kaya. Dara mau membahagiakan Bapak." ucap Dara yang kemudian memeluk Pak Rusdi.

Langkah kaki ayah dan anak itu berjalan kembali ke rumah mereka, terlihat mereka tertawa begitu bahagia. wajah yang terlihat begitu bahagia itu membuat Dara benar-benar kehilangan kesedihannya. sekitar 1 jam kemudian Dara dan Pak Rusdi sudah sampai di rumah, tatapan mata mereka berdua dikejutkan dengan sesuatu yang ada di depan rumah itu.

"Pak, kok barang-barang pada dikeluarkan semuanya?" tanya Dara.

"Bapak juga tidak tahu, Dara. tadi rumahnya sudah bapak kunci kok." ucap Pak Rusdi.

"Tapi kok barangnya pada dikeluarkan ya Pak?" tanya Dara yang sedikit kebingungan.

Dengan tergesa-gesa Pak Rusdi dan Dara berlari ke arah rumah mereka, saat mereka sudah berada di rumah tatapan mata Dara dan Pak Rusdi menatap seorang wanita yang keluar dari ruangan itu.

"Ibu." ucap Dara yang melihat ibunya keluar dari rumah itu.

"Sekarang kamu pergi dari sini, rumah ini adalah milikku!!" seru Bu Sri yang berada di rumah itu.

"Ibu, ibu baru pulang?!" tanya Dara. gadis kecil itu benar-benar bahagia saat melihat ibunya sudah berada di sana. sudah 2 tahun ibunya tiba-tiba menghilang, hari ini tiba-tiba juga ibunya kembali. namun entah apa yang terjadi. Tiba-tiba Bu Sri langsung mengeluarkan barang-barang Pak Rusdi dari rumah tersebut.

"Bu, Kenapa barang-barang Bapak dikeluarkan?" tanya Dara kepada ibunya.

"Ibu sudah menikah lagi, sekarang bapakmu harus pergi dari sini." jawab Bu Sri.

pak Rusdi benar-benar sangat terkejut dengan perkataan yang diucapkan oleh istrinya tersebut. 2 tahun tiba-tiba menghilang tapi ketika dia kembali dia mengatakan kalau sekarang dia sudah menikah kembali.

"Apa-apaan kamu ini Bu, tiba-tiba menghilang sekarang kamu bilang sudah menikah. kamu ini seperti apa sih?!" seru Pak Rusdi.

"Ini surat perceraian kita, sekarang kamu pergi dari sini!!" seru Bu Sri.

"Ibu jangan seperti itu, dia bapakku!" seru Dara.

"Kamu bicara apa sih, Dara. dia itu bukan bapakmu!!" teriak Bu Sri.

Pak Rusdi benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan, ternyata kabar yang dikatakan oleh temannya itu ternyata benar adanya.

"Apa kamu memang mau seperti ini, Sri?" tanya Pak Rusdi.

"Tentu saja, kamu itu adalah orang tidak bisa kaya. dari dulu sampai sekarang kehidupanmu seperti ini terus, jadi tukang bangunan terus!" seru Bu Sri yang sudah membuang barang-barang pak Rusdi.

"Bu, kamu Jangan melakukan hal itu!" seru Dara.

"Kamu diam, Dara. Jangan banyak bicara." jawab Bu Sri.

"Sudahlah darah, ini yang diinginkan oleh ibumu." ucap Pak Rusdi.

"Tidak mau Pak, tidak mau. kalau bapak pergi dari sini aku ikut!" seru Dara sambil memegang tangan Pak Rusdi.

"Kamu jangan macam-macam, Dara. ke sini kamu!!!" seru Bu Sri yang kemudian menarik tangan Dara.

"Tidak mau Bu, tidak mau. aku mau ikut bapak saja!" seru Dara.

Pak Rusdi menatap Dara dengan tatapan mata yang begitu sedih, pria itu memeluk Dara dengan begitu erat.

"Kalau kamu mau ikut bapakmu, sana pergi! Ibu juga tidak akan kecewa kalau kau pergi, pergi sana biar kamu sekarang jadi gembel nggak punya rumah!!" teriak Bu Sri yang kemudian mengajak suami barunya itu untuk pergi dari sana.

Terlihat Pak Rusdi menatap rumah tersebut dengan tatapan mata yang begitu kosong. "Ayo pak, ayo kita pergi dari sini." ucap Dara.

"Apa kamu yakin mau ikut sama Bapak?" tanya Pak Rusdi.

"Nggak papa Pak, jadi gembel pun enggak apa-apa asal Dara sama bapak." ucap Dara yang terus memeluk Pak Rusdi.

Hati Pak Rusdi benar-benar begitu luluh, dua tahun hidup bersama anak tirinya itu membuat Pak Rusdi tahu bagaimana kehidupan. "Ya sudah kalau begitu, kamu ikut bapak ya. nanti Bapak mau ke tempat salah satu teman bapak." ucap Pak Rusdi.

"Ayo pak, ayo kita pergi dari sini aja." pinta Dara.

Langkah kaki kedua orang itu berjalan di antara Guntur yang mulai menggelegar, hujan turun memenuhi bumi seolah mengatakan kalau alam ikut sedih dengan apa yang terjadi pada Pak Rusdi dan Dara.

"Kita cari tempat untuk berteduh ya Dara, ini hujan nanti kamu sama bapak sakit." ucap pak Rusdi. dia mengajak Dara untuk berteduh di pos kamling yang ada di suatu tempat, tatapan mata Dara menatap Pak Rusdi. bocah kecil berusia 12 tahun itu memegang erat tangan Pak Rusdi.

"Jangan tinggalin Dara ya pak." ucap Dara yang membuat Pak Rusdi meneteskan air matanya.

"Seberat apapun bapak akan bersama kamu, Dara." ucap Pak Rusdi yang kemudian mengelus rambut Dara.

Di antara lebatnya hujan dan sambaran petir yang menggelegar, dua orang yang tidak ada hubungan darah itu saling menguatkan diri.

"Pak, memangnya rumah teman bapak itu ada di mana?" tanya Dara kepada Pak Rusdi.

"Nanti kita naik angkot, Setelah itu kita naik becak." ucap pak Rusdi.

"Lalu, udah sampai Pak?" tanya Dara.

"Tentu saja, masak habis naik angkot naik becak Lalu naik kereta, nggak lucu kan." ucap pak Rusdi yang membuat Dara tersenyum.

Setelah hujan reda pak Rusdi mengajak Dara untuk mencari angkutan umum, pria itu meyakinkan dirinya untuk membesarkan gadis muda yang sudah dibuang oleh ibunya tersebut.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- Mawar hitam berduri

- I love you uncle Bastian

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

dasar wnita gk tau diri

2023-08-02

0

Nur Kayati

Nur Kayati

lah bukanya dulu ok Rusdy punya motor ek thorr??di jual th oie?!!

2022-10-07

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

kasian dara.. aku sebel sama ibu model gini.. bukan salah dara kan lahir.. kamu nya yg bgmn.. stlh lahir tetap nggak diurus.. suatu saat km akan menyesal telah membuang dara

2022-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Anak tak ber Ayah
2 Menjadi anak Pak Rusdi
3 Di usir Bu Sri
4 Bastian
5 Bapak sakit
6 Di kejar preman
7 Mana mau aku di tangkap
8 Di atas ranjang Bastian
9 Tamu Bastian
10 Jangan berani menyentuhnya
11 Bekerja di cafe Bastian
12 Dirga
13 Bastian yang posesif
14 Keyakinan pak Rusdi
15 Di ancam Bastian
16 Sarah kebingungan
17 Jebakan Jena dan Della
18 Jena dan Della mendapatkan pelajaran
19 Bu Sri, ibu Dara
20 Curahan hati Dara
21 Menghajar dua pria
22 Para pria menyebalkan
23 Bastian yang menakutkan
24 Kalian tidak akan bisa lepas
25 Di tabrak oleh seseorang
26 Pria itu lagi
27 Dirga salah tingkah
28 Siapa pria itu?
29 Mencari pria yang menabrak Dara
30 Kedatangan Bu Sri
31 Wanita yang tak bisa di panggil ibu
32 Bu Sri yang jahat
33 Dara di culik
34 Kemarahan Bastian
35 Pandangan samar Dara
36 Dara tahu perasaan Bastian
37 Para wanita penganggu
38 Sarah marah
39 Pergi ke pesta kampus
40 Pengakuan Bastian
41 Wanita yang tidak tahu diri
42 Bastian meminta ijin
43 Mulai menjalani hubungan
44 Bastian di ajak selingkuh
45 Hadiah valentine
46 Dara di culik
47 Hukuman untuk Sarah
48 Sarah masuk penjara
49 Tiba-tiba Bastian menghilang
50 Kedatangan Toni
51 Keberadaan Bastian
52 I love you uncle, Bastian
53 Kamulah ragaku
54 Pernikahan Bastian dan Dara
55 Kehidupan baru sepasang suami istri
56 Rahasia Bastian
57 Misi yang berbahaya
58 Operasi plastik
59 Memulai kehidupan baru
60 Pria asing
61 Mas Bastian
62 Bastian mengatakan kebenaran
63 Hidup itu tidak terlalu baik
64 Bastian pergi bertugas
65 Para rentenir menculik Dara
66 Kabar untuk Bastian
67 Kehamilan Dara
68 Kedatangan Bu Sri
69 Pria misterius
70 Hadiah untuk Dara
71 Mencari mantan suami Bu Sri
72 Pengkhianatan berakhir
73 Panggil aku Melodi
74 Bonus eps 2.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Anak tak ber Ayah
2
Menjadi anak Pak Rusdi
3
Di usir Bu Sri
4
Bastian
5
Bapak sakit
6
Di kejar preman
7
Mana mau aku di tangkap
8
Di atas ranjang Bastian
9
Tamu Bastian
10
Jangan berani menyentuhnya
11
Bekerja di cafe Bastian
12
Dirga
13
Bastian yang posesif
14
Keyakinan pak Rusdi
15
Di ancam Bastian
16
Sarah kebingungan
17
Jebakan Jena dan Della
18
Jena dan Della mendapatkan pelajaran
19
Bu Sri, ibu Dara
20
Curahan hati Dara
21
Menghajar dua pria
22
Para pria menyebalkan
23
Bastian yang menakutkan
24
Kalian tidak akan bisa lepas
25
Di tabrak oleh seseorang
26
Pria itu lagi
27
Dirga salah tingkah
28
Siapa pria itu?
29
Mencari pria yang menabrak Dara
30
Kedatangan Bu Sri
31
Wanita yang tak bisa di panggil ibu
32
Bu Sri yang jahat
33
Dara di culik
34
Kemarahan Bastian
35
Pandangan samar Dara
36
Dara tahu perasaan Bastian
37
Para wanita penganggu
38
Sarah marah
39
Pergi ke pesta kampus
40
Pengakuan Bastian
41
Wanita yang tidak tahu diri
42
Bastian meminta ijin
43
Mulai menjalani hubungan
44
Bastian di ajak selingkuh
45
Hadiah valentine
46
Dara di culik
47
Hukuman untuk Sarah
48
Sarah masuk penjara
49
Tiba-tiba Bastian menghilang
50
Kedatangan Toni
51
Keberadaan Bastian
52
I love you uncle, Bastian
53
Kamulah ragaku
54
Pernikahan Bastian dan Dara
55
Kehidupan baru sepasang suami istri
56
Rahasia Bastian
57
Misi yang berbahaya
58
Operasi plastik
59
Memulai kehidupan baru
60
Pria asing
61
Mas Bastian
62
Bastian mengatakan kebenaran
63
Hidup itu tidak terlalu baik
64
Bastian pergi bertugas
65
Para rentenir menculik Dara
66
Kabar untuk Bastian
67
Kehamilan Dara
68
Kedatangan Bu Sri
69
Pria misterius
70
Hadiah untuk Dara
71
Mencari mantan suami Bu Sri
72
Pengkhianatan berakhir
73
Panggil aku Melodi
74
Bonus eps 2.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!