** Pengenalan tokoh **
* DARA ASMARANI *
gadis muda yang hidupnya selalu menderita, mempunyai seorang ibu yang pekerjaannya menjadi penyanyi di salah satu diskotik ternama.
* BASTIAN BASKORO *
adik dari Pak Rusdi seorang pria yang bekerja menjadi arsitek desainer grafis juga dosen muda di salah satu universitas.
* DIRGA RAMADHAN *
pengusaha muda sekaligus Putra pengusaha kaya yang begitu baik kepada dara.
* FERDY TIO *
kakak kelas darah seorang pria yang selalu menatap darah dari jauh, Ferdi selalu terpesona dengan kesederhanaan yang dimiliki oleh Dara.
* NITA RAMITA *
gadis muda yang lebih tua dari darah tidak pernah menyukai darah yang selalu pandai bergaul dengan orang-orang yang di sekelilingnya.
* PAK RUSDI *
suami ketiga dari Ibu Dara begitu baik kepada Dara, bahkan menganggap Dara sebagai putrinya. selalu membimbing Dara dan bersama Dara hingga dewasa.
** Nex **
* Satu minggu kemudian **
"Dara!" Panggil Pak Rusdi yang sudah menjemput Dara di sekolahnya.
"Bapak?" Dara yang terkejut kemudian berlari mendekati Pak Rusdi.
"Jangan lari, nanti kamu jatuh loh." ucap Pak Rusdi yang kemudian mendekati Dara.
"Bapak kok jemput Dara, apa bapak nggak kerja?" tanya Dara kepada Pak Rusdi.
"Hari ini kan Bapak libur, masa kamu lupa." jawab Pak Rusdi yang kemudian mengusap rambut Dara. tatapan lembut ditunjukkan oleh Pak Rusdi kepada anak tirinya tersebut. pak Rusdi tidak mempunyai anak sama sekali, karena hal itu pria tua itu menganggap Dara sebagai putrinya.
"Pak, Hari ini Bapak beneran libur?" tanya Dara.
"Memangnya kenapa? Apa kamu mau jalan-jalan?" tanya Pak Rusdi yang terlihat menatap Dara yang ingin mengatakan sesuatu.
"Iya pak." jawab Dara.
"Memangnya kamu mau ke mana?" tanya Pak Rusdi kembali.
"Ini loh Pak, ada tugas sekolah yang sulit banget, aku tidak bisa." jawab Dara.
"Lalu?" tanya Pak Rusdi.
"Bisa tidak nanti Bapak bantu Dara mengerjakan PR Dara, kalau tidak dikerjakan nanti Dara disuruh berdiri di lorong kelas lho, Pak." ucap Dara dengan nada suara yang begitu sedih.
"Tenang saja, nanti bapak bantu kamu mengerjakan tugas." ucap Pak Rusdi yang kemudian meminta Dara untuk segera naik motornya.
Teman-teman Dara menatap Dara yang sedang dibonceng oleh ayah sambungnya tersebut, salah satu teman Dara tentu saja menatap temannya tersebut.
"Lihat Dara sekarang punya Bapak lagi." ucap teman Dara.
"Diam, jangan menghina seperti itu. kasihan Dara tidak pernah mempunyai kebahagiaan." ucap teman darah yang lain.
Terkadang teman-teman Dara selalu menghina Dara karena tidak mempunyai ayah, bahkan jika mempunyai Ayah pun hanya dalam hitungan 2 tahun 4 tahun atau hitungan berapa bulan mereka akan pergi.
Saat berada di rumah terlihat Dara menatap rumahnya. "Ibu belum pulang ya Pak?" tanya Dara.
"Belum." jawab Pak Rusdi.
Sudah 3 hari ini Bu Sri tidak pulang ke rumahnya, entah ke mana Wanita itu pergi hingga membuat Pak Rusdi menggelengkan kepalanya.
"Pak, maaf ya Jika Ibu seperti itu." ucap Dara sembari menundukkan kepalanya.
"Kenapa Dara yang meminta maaf?" tanya Pak Rusdi.
"Maaf ya Pak karena ibu selalu pergi, sedangkan bapak yang mengurus Dara." ucap Dara dengan suara yang begitu sedih.
"Dara kan putri Bapak, kenapa Bapak tidak boleh mengurus Dara. Memangnya Dara tidak ingin sama Bapak?" tanya Pak Rusdi kembali.
"Mau Pak, kalau boleh Bapak jadi Bapak Dara terus." ucap Dara yang terlihat menatap wajah Pak Rusdi dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.
"Ya udah, kamu mandi dulu setelah itu sholat. Bapak mau buat makan dulu, oke." ucap pak Rusdi.
"Jangan pak, biar Dara saja yang masak. Dara mau sholat dulu setelah itu masak buat bapak." ucap Dara.
"Sudah, jangan khawatir. kamu sholat dulu nanti tambah telat loh." ucap Pak Rusdi yang meminta Dara sholat.
Sekitar 15 menit kemudian Pak Rusdi berjalan memasuki pintu kamar Dara, langkah kaki Pak Rusdi terhenti ketika mendengar sebuah doa yang keluar dari mulut Dara.
"Ya Allah, apakah Dara boleh meminta sesuatu kepadaMu? Dara ingin selalu menjadi anak bapak Rusdi, Dara ingin bersama Bapak Rusdi walaupun dia bukan Bapak kandungku. ya Allah aku mohon kabulkanlah doa Dara, Dara tidak ingin meminta apapun, Dara cuma ingin Bapak Rusdi menjadi Bapak Dara selamanya sampai darah dewasa." ucap Dara yang kemudian menyelesaikan sholatnya.
Pak Rusdi yang mendengar doa Dara terlihat pria itu meneteskan air matanya, Pak Rusdi membuka pintu kamar Dara sedikit. pria itu menatap Dara yang melepas mukenanya.
"ya Allah.., berikanlah umurku panjang. Aku ingin membesarkan anak itu, tak mengapa dia Bukan anakku. Aku ingin menjadi seorang bapak, aku ingin mempunyai anak yang mencintaiku." guman Pak Rusdi dalam hati.
Dua orang yang berbeda usia itu nampak menggumankan doa mereka. Pak Rusdi mengusap air matanya, sesaat kemudian dia kembali ke dapur dan mempersiapkan makanan untuk Dara.
"Sudah selesai sholatnya, Dara?" tanya pak Rusdi.
"Sudah Pak." Jawa Dara.
"Ya sudah kalau gitu kita makan ya." ucap Pak Rusdi yang meminta Dara duduk.
Tatapan Mata Dara menatap makanan yang sudah dimasak oleh Pak Rusdi. "Maaf ya Dara, Bapak cuma bisa masak tempe goreng tahu goreng sama telur mata sapi dan telur dadar." ucap Pak Rusdi.
"Tidak apa-apa Pak, Alhamdulillah kita bisa makan." jawab Dara yang kemudian makan bersama dengan Pak Rusdi.
Suara canda tawa dari dua orang itu membuat kehidupan Pak Rusdi benar-benar begitu berarti.
"Mungkin Ibu pulang nanti malam atau besok." ucap Pak Rusdi.
"Dara tidak tahu Pak, ibu kadang jarang pulang. ini sudah biasa kok." ucap Dara yang terlihat tersenyum kepada Pak Rusdi.
Sebenarnya Pak Rusdi sudah mendengar desas-desus mengenai istrinya tersebut, Pak Rusdi terkadang di cemooh oleh tetangga tempat dia berada mengenai Bu Sri, Pak Rusdi tidak menghiraukan perkataan para tetangganya itu.
"Dara, nanti kamu mau ikut bapak nggak?" tanya Pak Rusdi.
"Mau ke mana Pak?" tanya Dara balik.
"Bapak mau mancing di kali, bapak mau cari ikan." ucap Pak Rusdi.
"Mau Pak, nanti Dara bantu Bapak." jawab Dara yang kemudian membersihkan piring yang habis dia pakai.
Pak Rusdi sudah bertekad akan hidup bersama dengan anak tirinya tersebut, dia tidak peduli apapun cemooan dari para tetangga.
"Dara." panggil pak Rudi.
"Iya Pak, Ada apa?" tanya Dara.
"Dara, jika Ibu tidak pernah pulang lagi apa Dara mau tinggal sama Bapak?" tanya Pak Rusdi yang begitu tiba-tiba hingga membuat Dara terdiam.
"Bapak tahu kalau bapak ini bukan bapak kandung kamu, tapi kalau Bapak Boleh minta maukah Dara menjadi anak bapak selamanya sama bapak sampai dewasa, kalau Bapak sudah tua Dara yang akan merawat bapak." ucap Pak Rusdi yang membuat Dara langsung meneteskan air matanya.
"Mau Pak, Dara mau jadi anak bapak, Dara mau selamanya jadi anak bapak sampai dewasa. mau merawat bapak sampai bapak tua." jawab Dara yang kemudian memeluk Pak Rusdi dengan begitu erat.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- Mawar hitam berduri
- I love you uncle Bastian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ita rahmawati
terharu 🥺🥺🥺🥺
2023-08-02
0
Nur Kayati
😭😭😭😭
2022-10-07
0
Nur Nubuwwah
lanjut thorrrr
2022-09-30
0