I LOVE YOU UNCLE BASTIAN
Namanya Dara Asmarani, seorang gadis kecil yang sekarang baru mempunyai ayah baru.
"Sayang, mulai sekarang dia adalah ayahmu, namanya ayah Rusdi." ucap wanita bernama Sri. ibu dari Dara Asmarani.
Terkadang Dara tidak bisa memikirkan apa yang ada di otak ibunya itu, di usianya yang masih 10 tahun Dara sudah berganti Ayah sebanyak tiga kali.
"Selamat malam, Paman." ucap Dara yang sudah menyapa Ayah barunya tersebut.
Pak Rusdi menatap gadis kecil yang akan menjadi anak tirinya tersebut. "Anak baik..," ucap pak Rusdi yang menyentuh rambut Dara.
"Beri salam sama ayah Rusdi." pinta Bu Sri.
Dara tidak mengeluarkan sepatah kata pun, gadis berusia 10 tahun itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Sudahlah, Sri. kamu jangan terlalu memaksanya, dia ini masih kecil. kita jalani Apa yang perlu kita jalani, jangan terlalu memaksanya." ucap Pak Rusdi.
Bagaimana mungkin gadis kecil itu selalu dipaksa menerima Ayah baru dari ibunya, Entah berapa kali Bu Sri menikah, pak Rusdi adalah suami ketiga dari Bu Sri.
"Jika kamu menjadi Ayahku, maka ayah akan menjadi Ayahku Berapa lama?" tanya Dara dengan pertanyaan yang begitu polos.
Tentu saja gadis kecil itu menanyakan hal itu, dia selalu dipaksa oleh ibunya untuk memanggil Ayah barunya dengan sebutan ayah. Bu Sri adalah seorang wanita yang mempunyai masa lalu yang kelam, dia terjerumus pada kehidupan gelap setelah kematian orang tuanya. mempunyai Putri di usia muda membuat Bu Sri semakin frustasi, Bu Sri yang bekerja diskotik membuat Dara selalu dipanggil Anak Tanpa Ayah.
Dara selalu menangis, meratapi kehidupan yang selalu membuatnya putus asa. Untung saja gadis kecil itu selalu berpikir positif dan menjalani kehidupan dengan penuh canda tawa.
** Satu bulan kemudian **
Sudah satu bulan ini Pak Rusdi tinggal di rumah Bu Sri, pria itu bekerja sebagai tukang bangunan yang ada di salah satu proyek. "Kamu sedang apa, Dara?" tanya Pak Rusdi kepada Dara.
"Lagi buatin Bapak kopi." jawab Dara.
"Nggak usah Dara, bapak bisa buat sendiri." jawab pak Rusdi.
"Aku sudah biasa buatin kopi Pak, jadi Bapak nggak usah khawatir." ucap Dara yang terlihat begitu pawai dalam hal pekerjaan dapur. Pak Rusdi menatap bocah kecil tersebut, tangannya begitu cekatan. raut wajah yang begitu sedih dapat dilihat oleh Pak Rusdi.
"Nanti Dara pulang pukul berapa?" tanya Pak Rusdi.
"Memangnya kenapa Pak?" tanya Dara balik.
"Nanti kalau kamu pulang Bapak jemput." ucap Pak Rusdi.
"Jangan Pak, Bapak jangan jemput Dara ke sekolah." jawab Dara yang terlihat menundukkan kepalanya. Dara bukannya tidak mau dijemput oleh pria yang baru menjadi suami ibunya itu, namun darah takut jika dirinya dan Pak Rusdi diejek sebagai Ayah baru dari anak tak ber ayah.
"Sini Dara." ucap Pak Rusdi.
Dalam diam Dara mendekati Ayah tirinya tersebut. "Memangnya kenapa Dara tidak mau dijemput Bapak, apa Dara malu punya bapak seperti bapak ini?" tanya Pak Rusdi kepada Dara. dengan cepat darah menggelengkan kepalanya, gadis kecil itu menatap Pak Rusdi dengan tatapan mata yang begitu sedih.
"Jangan pak, kalau bapak menjemput darah nanti bapak dikatain sama teman-teman Dara." jawab Dara.
"Memangnya kenapa?" tanya Pak Rusdi dengan suara yang lembut.
"Kalau bapak menjemput Dara, nanti teman-teman Dara akan bilang kalau bapak itu menjadi bapak anak rak ber ayah." jawab Dara.
DEG...
Pak Rusdi tersentak dengan kata-kata yang diucapkan oleh bocah kecil tersebut. "Apa Dara selalu dikatai seperti itu?" tanya Pak Rusdi.
Dara terdiam, kemudian Pak Rusdi menanyakannya kembali. "Apa Dara selalu dikatai seperti itu sama teman-teman, Dara?" tanya Pak Rudi yang membuat Dara menganggukkan kepalanya.
"Ayah Dara yang dulu tidak tahan sama ibu karena ibu selalu pulang malam, bahkan mereka sangat kesal saat di cemooh oleh orang-orang menjadi ayah dari anak tak ber ayah." ucap Dara sambil menundukkan kepalanya. gadis kecil itu selalu sedih saat mengingat kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.
"Lihat Bapak, darah." minta Pak Rusdi.
Dara mengangkat wajahnya, menatap pria yang mungkin usianya 40 tahun tersebut.
"Apa Dara malu punya bapak seperti bapak ini?" tanya Pak Rusdi.
Dara menggelengkan kepalanya tanda kalau gadis kecil itu tidak malu.
"Apakah darah malu punya bapak yang pekerjaannya tukang bangunan?" tanya Pak Rusdi.
Dara kembali menggelengkan kepalanya.
"Dengarkan Bapak baik-baik, Dara. bapak akan selalu menjadi ayahmu sampai kapanpun, Bapak tidak akan meninggalkan Dara apapun yang terjadi." ucap pak Rusdi.
"Dulu suami ibuku selalu bilang seperti itu, tapi kemudian mereka pergi dan tak pernah kembali." ucap Dara dengan raut wajah yang begitu sedih dan nada bicara yang begitu berat.
Pernikahan pertama Bu Sri gagal karena keluarga dari sang ayah tidak menyetujui pernikahan putranya dengan seorang wanita yang bekerja di diskotik. pernikahan kedua sang suami pergi karena sering melihat Bu Sri bersama pria yang ada di diskotik.
Perbincangan 2 orang berbeda usia itu membuat siapapun yang mendengarnya begitu sedih. "Kamu berangkat pakai sepeda ya?" tanya Pak Rusdi.
Dara menganggukkan kepalanya.
"Kamu sudah dikasih Ibu uang saku?" tanya Pak Rusdi.
Dara menganggukkan kepalanya, namun pria itu sedikit tidak percaya dengan kata-kata yang diucapkan oleh Dara.
"Coba bapak lihat mana uang saku mu?" tanya Pak Rusdi.
Dengan enggan Dara mengeluarkan uang saku yang ada di kantong bajunya.
"Coba bapak lihat uang saku Dara, " pinta pak Rusdi kembali.
Dara mengeluarkan uang dari saku bajunya, uang kertas dengan nominal dua ribu rupiah.
"Ini uang untuk apa, Dara?" tanya Pak Rusdi.
"Itu uang Dara, Pak." jawab Dara.
"Dua ribu?" tanya Pak Rudi.
Dara menganggukkan kepalanya, setelah mendengar jawaban dari Dara Pak Rusdi benar-benar selalu tersentak dengan kondisi anak tirinya tersebut. selembar uang senilai 10.000 dikeluarkan oleh Pak Rusdi.
"Mulai sekarang kalau kamu berangkat ke sekolah bapak yang akan memberikan uang saku." ucap pak Rudi yang kemudian memberikan uang tersebut.
"Tidak Pak, tidak usah." ucap Dara .
"Uang dua ribu itu untuk apa? uang itu tidak bisa dibuat membeli apapun, membeli es teh saja tidak cukup." ucap Pak Rusdi.
Dara hanya bisa makan gorengan sebanyak satu biji atau minta air putih di kantinnya sekolah, kehidupan Dara benar-benar begitu menyedihkan. seorang anak kecil yang tidak pernah diberi perhatian oleh ibunya sama sekali.
Ada sedikit kebahagiaan di hati Dara saat Pak Rusdi memberikan dia perhatian, namun Dara takut jika tiba-tiba orang yang memberikan dia perhatian itu akan pergi dan tak pernah kembali lagi.
Seketika Dara memeluk Pak Rusdi, bocah kecil itu terlihat mengatakan sesuatu di telinga Pak Rusdi "Jadilah bapakku selamanya." ucap Dara yang membuat Pak Rusdi kembali terkejut.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Janji di bawah rembulan
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- Mawar hitam berduri
- I love you uncle Bastian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ita rahmawati
mulai
2023-08-02
0
Mom Dee🥰🥰
perdana baca nih, setiap yg berkaitan dengan anak yg menderita aku tuh suka sedih 🥲
2022-10-20
0
Sakura Chan
Assalamualaikum wr wb
izin pm thor, mampir yuk ke ceritaku judul nya
Aku Tetap Cinta
2022-10-07
0