"Mati aku...!!!"Ucap Dara.
"Mati kenapa Dar..??"Tanya ayu
"Kamu khawatir dar beasiswa kamu ilang semester ini...?"Tanya surya kepada Dara karna ia terlihat begitu cemas di wajah nya.
"Bukan itu....aku engga takut soal itu...lagian kan cuma tinggal 1 semester aja kuliah aku...kalo beasiswa aku engga dapet uang yang di kirim mamah kan ga pernah aku pake bisa buat bayar semester.."Jelaskan Dara.
"Terus apaan dar...?"Tanya ayu.
"aku...engga apa apa...Eh...aku duluan ya mau ke cafe dulu udah jam masuk nih..."Ucap Dara sambil melihat jam tangannya.
Dara langsung berlari meninggalkan kedua temannya,Dara berhenti sebentar ia menalikan tali sepatu yang terlepas dan mengikatnya. Setelah mengikat tali sepatunya Dara berlari sambil melihat jam lalu mengikat rambut panjangnya itu.Di tengah ia berlari ia menabrak seorang pria,Keduanya jatuh tersungkur.Dara langsung berdiri dan langsung menolong pria itu.Dara terkejut dengan wajah pria itu,ternyata ia seorang pria yang telah mencium paksa diri nya di gang lusa kemarin.
'Braakkk...'
"Aduh sakit....Tuan enggak apa apa...sini sya bantu berdiri..."
"Eghhrrrr"
"kamu pria yang kemarin....wahhh..."
"Eh aku punya nama ya..!!"
Dara mencoba mengingat namanya namun dara tak mengingatnya.
"Entahlah aku lupa siapa namamu...aku pergi dulu...maaf ".Ucap Dara dan meninggalkan Aiden.
"Ehh tunggu ...ka--"
Aiden berteriak memanggilnya dengan menunjukkan kalung yang aiden temukan kemarin,karna aiden tak tahu namanya.Aiden pun mengikutinya berlari dari belakang walau agak jauh,Aiden melihat Dara masuk di sebuah Cafe.
"Ni cewe...kerja di Cafe ini ternyata..."ucap Aiden dalam hati.
Aiden memasukan kembali kalung yang telah ia bawa itu ke dalam sakunya.Di Dalam cafe Dara langsung menuju ke Tempat loker dan mencari kalungnya ternyata kalung itu tak ada di lokernya ia pun cemas dengan itu dan hampir menangis tapi Dara masih menahannya tak mau orang lain melihatnya menangis.
"Ko...kalung aku engga ada sii...kalung dari ayah hilang...gimana nih.."Ucap Dara menitihkan air matanya.
"Jangan Nangis Dara...Tahan...kamu kuat...Pasti kalung itu akan ketemu...jangan nangis jangan samoe orang lain liat kamu nangis...yang tenang....tarik nafas .fyuhhh.."
"Dar...cepet keluar dong...hari ini cafe rame banget...banyak pelanggan datang."
Datang Adit Rekan karyawan di Cafe itu dan menyuruh Dara untuk cepat untuk bekerja.
"Iya kak adit...thanks..ya kak udah panggil Dara..tadi Dara ada masalah dikit makanya telat.."jelaskan Dara
"Iya Engga apa apa...pak bos lagi ga ada di sini..."ucap adit sambil menarus puribg dan gelas ke westafel untuk dicuci.
Dara segera pergi melakukan pekerjaan nya.Hingga Hari menjadi Petang dan waktunya untuk pulang.
...****************...
Di luar Cafe terlihat Aiden masih menunggu Dara di luar Cafe hingga saat nya jam pulang Dara dari Cafe,Dara melihat Aiden karna merasa ia di ikutinya sejak kejadian tabrakan tadi ia menghampiri nya.
"Kamu masih ngikutin aku??.."
"Iya kenapa...??"ucap Aiden dengan sedikit songong.
"Masalah kamu apa sih...kemarin kamu nyium aku terus ketabrak aku udah kinta maaf kan....aku enggak kenal kamu ...jadi.--"
Sebelum Dara menyelesaikan ucapannya Aiden memeluknya dan merangkul pinggang kecil Dara.
"Ehhhh...kamu ngapain lepasin aku..!!" ucap Dara sambil menggeliatkan tubuhnya agar bisa telepas dari pelukan Aiden.
"Diem Sebentar bisa enggak...!!"Ucap aiden sambil tersentak.
Dara kaget dengan sentakan yang diucapkan uleh aiden dan ia memilih unyuk diem beberapa saat dan Aiden pun melepaskan pelukannya.Aiden mulai memperkenalkan kembali dirinya dan menunjukan kalung yang ia bawa kepada Dara.
"Hah...diem begini kan enak..."
"udahkan...lepasin..."
"Hai aku...Aiden...nama kamu siapa??"
"Aku...Dara kamu ada apa ngikutin aku terua dari kemarin...???"
"Ini kalung kamu engga??....kemarin aku nemuin ini...pas kita ciuman.."ucap Aiden dengan berbisik dan menunjukan kalung itu.
"Kasih kalungnya ke aku dong...!!"
"Nih ambilll...."Ucap Aiden sambil mebgangkat tangannya tinggi tinggi.
Dara meloncat loncat karna ingin mengambil nya namun tidak sampai karna tinggi badan aiden jauh dari Dari tinggi badan Dara dan meminta kalung nya agar di berikan kepada.Aiden tersenyum licik dan sedikit tertawa melihat kelakuan Dara yang lelah terngah engah karna meloncat loncat seperti anak kecil karna tak sampai saat ingin mengambil kalung itu darinya.
"Kamu pendek banget sih...udah capek belom lontak loncatnya...?"
"Kasih kalung nya ke aku dong...aku capek nih..."ucap Dara sambil mebgatur nafasnya yang terengah engah karna meloncat loncat.
"Emang...aku nyuruh kamu loncat loncat dasar pendek.."Ejek aiden.
"Eh...kamu jangan menghina aku ya...kamunya yang ketinggian.."ucap Dara sambil sedikit mendorong aiden.
"Kamu mau kalung ini kan??...kamu ikut aku dulu..nanti akan aku berikan kalung ini untuk mu kembali...??"
Dara menyipitkan matanya dan memberikan wajah yang tak percaya pada Aiden dan menyilangkan tangannya ke dadanya,Auden yang melihatnya merasa lucu dan tertawa.
"Kamu engga bakal ngelakuin hal yanga neh aneh kan!!"Ucapan Dara sambil mengernyitkan dahinya dan matanya.
"hahahahaha....muka kamu kenapa...tenang aku enggak akan ngelakuin yanga aneh aneh.."Ucap Aiden sambil meletakkan tangannya di pinggang.
"Ikut kamu kemana..??"
Tanpa memberitahu Dara aiden langsung menggandeng Tangan Dara dan Berlari ke pinggir jalan untuk mencari taksi.Wajah Dara kebingungan entah ia akan di bawa kemana ia hanya menurut dan diam,Aiden menyuruh Dara masuk kedalam taksi dan aiden menunjukkan alamat kepada sang Sopir taksi.
"Pak ke Apartemen Mutiara ya..."
"iya dek.."
Di perjalanan itu Aiden dan Dara hanya Diam,Aiden memeriksa Ponselnya dan Dara melihat oemandangan yang indah di tengah kota,Aiden tersadar Dara menikmati lampu lampu yang ada di kota itu dan bertanya kepada Dara apa dia memiliki Ponsel.
"Dara...kamu punya Ponsel..??"
"Enggak ada aku cuma punya Handphone doang ahahha.."Uvap Dara sambil menggoda Aiden.
"Beda ponsel sama Handphon apa ya??"tanya Aiden.
"eh ...engga aku cuma becanda...aku punya ponsel kenapa...??"
"Kasih nomor ponsel kamu dong nanti kalo ada apa apa telfon aja aku..."ucap Aiden sambil memalingkan wajahnya darinya dari Dara.
"Kamu kenapa??"
"engga apa apa...mana ponsel kamu??"
"ini ponsel kamu??...jelek banget layarnya udah pecah...Kamu engga sanggup beli kah...nanti akan aku belikan ponsel baru..."ucap Aiden tanpa menggunakan filter.
"Dih menghina sekali anda...aku mampu beli ponsel baru...cuma ini ponsel dari ayah...aku cuma belum ingin mengganti nya dengan yang baru...ponsel ini banyak kenangannya dengan ayah..."Ucap Dara
"Emang ayah kamu kenapa??"tanya polos Aiden.
"Di Surga....bareng nenek sama kakek..."ucap Dara dengan menitik kan air mata Dan Dara pun segera mengelapnya dan tersenyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
......................
...Sampai disini duku ya guys semoga kalian menikmati cerita ku jangan lupa like share dan favorit ya...
...untuk Vote itu pilihan kalian aku hanya ingin kalian menikmati terimakasih...
...❤❤❤❤...
......................
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
nandayue
masih terganggu dengan cara penulisannya....
2023-02-18
0
nandayue
titik titiknya dikurangi rin...
2023-02-18
0
@ℛᎧʂʂᥱᥒᥡᥲrN⃟ʲᵃᵃ࿐
duhhhh dara polos bgt jadi orang, kalo aku ngamok ketemu sama dia lagi
2023-02-17
0