5

Semua warga sudah berdatangan untuk membantu Kiran dan Syakir mengurus jenazah Ibu Asih dengan baik dari mulai memandikan jenazah tersebut hingga mengafaninya.

Kiran yang sejak tadi berada dalam dekapan Nenek Sugondo, Nenek Syakir yang dipanggil secara khusus oleh Syakir untuk menemani Kiran yang sedang berduka, paling tidak jiwanya tidak terguncang dengan kejadian hari ini yang membuatnya lebih bersikap bijak dan dewasa.

Jenazah Ibu Asih sudah rapi dengan kafan dan sudah disholatkan bersama di pimpin oleh Ustad Abdurahman, teman Bapak Arif.

Namun, sudah sampai menjelang senja, Bapak Arif tidak kunjung datang juga.

"Syakir, bagaimana ini? Pak Arif tidak juga datang, hari semakin sore, kasihan jenazahnya harus tertunda seperti ini," ucap Ustad Abdurahman pelan setengah berbisik kepada Syakir.

Syakir terdiam lalu melihat Kiran yang masih ada dalam dekapan Nenek Sugondo. Gadis itu benar-benar cantik, menangis saja masih terlihat aura kecantikannya, namun hati gadis itu sedang terpuruk dan jiwanya sudah dipastikan akan terguncang.

"Makamkan sekarang, kita tidak bisa menunggu, biar Syakir yang bicara pada Kiran untuk tidak menunggu Bapak Arif," tegas Syakir mengambil keputusan.

Hari itu sudah menjelang senja, matahari sudah akan tertidur kembali menurunkan cahayanya di ufuk barat. Jenazah Ibu Asih dibawa ke pemakaman umum di kampung tersebut.

Beberapa warga yang merupakan tetangga dekat Bapak Arif ikut menggotong jenazah Ibu Asih dan memakamkan pada liang kubur yang sudah disediakan.

Kiran kini berada dalam pelukan Syakir, sejak awal dari rumah hingga sampai ditempat pemakaman, air mata Kiran seolah tidak pernah habis untuk diteteskan.

Sesekali Syakir mengusap kepala Kiran dengan lembut dan penuh kasih sayang. Gadis berhijab itu hanya terdiam, pikirannya kacau dan tidak bisa berpikir dengan akal sehatnya.

Jenasah ibu Asih sudah diturunkan ke bawah dan di posisikan sesuai aturan agama Islam yang baku.

"Kiran, ikhlaskan Ibu Asih, beliau sudah tenang, sudah tidak merasakan sakit lagi, biarkan hanya doa yang mengiringi kepergian Ibu Asih, bukan tangisanmu, beliau pasti akan sedih melihatmu seperti ini, Kiran," ucap Kiran yang hanya terdiam, kepalanya masih bersandar dapat bahu Syakir, bisikkan suara Syakir hanya dianggap angin lalu oleh Kiran.

Bagi Kiran saat ini hanya bersedih dan menangis yang dapat Kiran lakukan. Dunia dan hidupnya seakan berhenti disini, tidak ada lagi keinginan untuk menggapai cita-citanya, tidak ada keinginan untuk menjadi terbaik, tidak ada keinginan untuk menjadi sempurna, semuanya sudah hilang bagaikan debu yang tertiup angin dengan sangat kencang.

Tumpukkan tanah merah sudah mengumpul menjadi satu dan menggunung, diatasnay sudah ditaburi bunga mawar berwarna merah dan putih yang masih segar. Nisan yang terbuat papan kayu terukir nama Ibu Asih sudah ditancapkan tanda disitulah rumah terakhir dan terindah untuk Ibu Asih.

Satu per satu orang yang melayat sudah kembali ke rumahnya, hanya tertinggal beberapa orang yang merupakan tetangga dekat rumah termasuk Ustad Abdurahman.

Kiran masih memeluk tanah merah yang basah itu. Tubuh dan bajunya sudah kotor, Kiran sudah tidak memperdulikan lagu dengan keadaan sekitar.

Tangisannya bahkan tambah terdengar keras dan pilu. Suara serak yang menyayat hati membuat orang yang mendengar terasa teriris perih.

"Syakir, hari sudah mulai gelap, mari kita pulang. Kiran pulanglah kamu pasti lelah, istirahatlah dirumah, tidak baik menangis secara terus menerus untuk orang yang sudah meninggal," ucap Ustad Abdurahman memberikan nasehat kepada Kiran yang sejak tadi terlihat sangat terpukul.

Tinggalah mereka berdua di tempat pemakaman umum yang sudah mulai sepi itu. Syakir ikut berjongkok dan memegang nisanserta tangan basah disana. Kedua matanya terpejam dan bibirnya seolah sedang berbicara dengan gerak gerik naik turun tanpa suara sedikitpun.

Syakir masih mendoakan Ibu Asih, wanita paruh baya dengan semangat hidup yang luar biasa untuk menemani anak gadisnya hingga dewasa. Rasa sakit sudah tidak dirasakan kembali, saat mengetahui kepribadian lain suaminya mulai kentara dalam kehidupan mereka.

"Kiran, kita pulang sekarang, hari sudah mau gelap, tidak baik berada disini terlalu lama," ucap Syakir penuh kelembutan.

Satu tangannya memegang punggung Kirana dan mengusap-usap punggung itu dengan penuh kelembutan.

Kirana hanya terdiam dan hening, tidak ada satupun kata yang keluar dari mulut Kiran sejak siang tadi, seolah mulutnya sudah terkunci rapat-rapat dan tidak mau menjawab apapun.

"Kirana? Kamu bisa mendengar kata-kataku?" tanya Syakir dengan lembut, nada suaranya masih terdengar sangat pelan dan tenang, walaupun sesungguhnya Syakir sudah tidak sabar menunggu Kiran yang seperti ini.

Sakit menginginkan Kiran bisa kembali move on dengan keadaannya dan melanjutkan kehidupannya kembali untuk lebih baik.

Kirana menoleh ke arah Syakir yang masih menatap Kirana dengan sendu.

"Maafkan Kiran, Syakir, terima kasih untuk semuanya, jika tidak ada kamu, entah bagaimana Kiran mengantarkan Ibu ke peristirahatan terakhirnya," ucap Kiran pelan dan terbata-bata, suaranya masih terdengar sangat serak.

Syakir mengangguk pelan dan tersenyum manis.

"Sama-sama Kiran. Syakir yang ingin mengucapkan banyak terima kasih pada Ibu Asih, ada pelajaran berharga yang Syakir dapat di detik-detik terakhir hidupnya tadi," ucap Syakir pelan masih menatap nanar ke arah nisan dan tanah merah itu.

Rasanya masih belum bisa percaya, Ibu Asih yang masih bicara tentang rahasia masa lalunya lalu tersenyum dan terpejam, saat itu juga nyawanya sudah dicabut oleh Allah SWT. Rasa sakitnya mungkin sudah tidak terasa dibandingkan bertahun-tahun merasakan sakit hati dan sakit pada tubuhnya yang tidak juga dapat disembuhkan.

"Ini semua takdir kehidupan Kirana, jika Allah SWT sudah berkehendak untuk satu nama hambaNya kita tidak bisa mengelak dan melawan takdir apalagi berlari untuk menjauhi takdir. Terimalah semuanya dengan lapang dada dan ikhlas serta penuh kesabaran," ucap Syakir dengan pelan.

Kiran sejak tadi menyimak dan mendengarkan Syakir yang berbicara dengan tegas dan lantang. Wajah tampannya makin terlihat bersinar.

Kirana tersenyum lebar saat satu tangan Syakir mengulur untuk membantu Kirana berdiri dari tanah kubur Ibu Asih.

"Saatnya bangkit dan berdiri, berjalan dan tetap terus menjalani kehidupan ini lebih baik lagi, Bidadari Kiran," ucap Syakir pelan dan tersenyum manis.

"Bidadari Kiran? Apa maksudmu Syakir?" tanya Kiran pelan sambil menatap heran pada Syakir yang masih menatap lekat kedua mata Kiran.

"Maukah kamu menjadi Bidadari Kiran untukku? Saat ini dan selamanya untuk selalu bersamaku, Kirana?" tanya Syakir pelan kepada Kirana. Tatapannya seakan penuh harap dan memohon.

"Kiran tidak mengerti maksud Syakir? Apa maksudmu dengan mengatakan seperti ini?" tanya Kirana pelan meminta penjelasan kepada Syakir.

"Ijinkan Syakir untuk menjaga dan menyayangimu Kirana? Apakah Syakir mendapatkan ijin untuk meraih hati dan cintamu karena ridho Allah?" tanya Syakir pelan kepada Kirana.

Kirana hanya menatap lembut wajah Syakir. Wajah penuh kasih sayang dan ketulusan, namun kita masih muda belum saatnya menjalani bahtera rumah tangga yang sejatinya adalah ibadah terpanjang seumur hidup kita.

Terpopuler

Comments

Taufiq Saparudin

Taufiq Saparudin

😔

2022-11-17

1

Lela Lela

Lela Lela

semangat kirana

2022-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 BUKAN SALAH TAKDIR
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 pengumuman
198 Season 2. Melati. Bab 1
199 2
200 3
201 4
202 5
203 6
204 7
205 8
206 9
207 10
208 11
209 12
210 13
211 14
212 15
213 16
214 17
215 18
216 19
217 20
218 21
219 22
220 23
221 24
222 25
223 26
224 Season 3 Bab 1
225 Season 3 Bab 2
226 Season 3 Bab 3
227 Season 3 Bab 4
228 Season 3 Bab 5
229 Season 3 Bab 6
230 Season 3 Bab 7
231 Season 3 Bab 8
232 Season 3 Bab 9
233 Season 3 bab 10
234 Season 3 Bab 11
235 Season 3 Bab 12
236 Season 3 Bab 13
237 Season3 Bab 14
238 Seaso 3 Bab 15
239 Season 3 Bab 16
240 Season 3 Bab 17
241 Season 4 Bab 1
242 Season 4 Bab 2
243 Season 4 Bab 3
244 Season 4 Bab 4
245 Season 4 Bab 5
246 Season 4 Bab 6
247 Season 4 Bab 7
248 Season 4 Bab 8
249 Season 4 Bab 9
250 Season 4 Bab 10
251 Season 4 Bab 11
252 Season 4 Bab 12
253 Season 5 Bab 1
254 Season 5 Bab 2
255 Season 5 Bab 3
256 Season 5 Bab 4
257 Season 5 bab 5
258 Season 5 Bab 6
259 Season 5 Bab 7
260 Season 5 Bab 8
Episodes

Updated 260 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
BUKAN SALAH TAKDIR
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
pengumuman
198
Season 2. Melati. Bab 1
199
2
200
3
201
4
202
5
203
6
204
7
205
8
206
9
207
10
208
11
209
12
210
13
211
14
212
15
213
16
214
17
215
18
216
19
217
20
218
21
219
22
220
23
221
24
222
25
223
26
224
Season 3 Bab 1
225
Season 3 Bab 2
226
Season 3 Bab 3
227
Season 3 Bab 4
228
Season 3 Bab 5
229
Season 3 Bab 6
230
Season 3 Bab 7
231
Season 3 Bab 8
232
Season 3 Bab 9
233
Season 3 bab 10
234
Season 3 Bab 11
235
Season 3 Bab 12
236
Season 3 Bab 13
237
Season3 Bab 14
238
Seaso 3 Bab 15
239
Season 3 Bab 16
240
Season 3 Bab 17
241
Season 4 Bab 1
242
Season 4 Bab 2
243
Season 4 Bab 3
244
Season 4 Bab 4
245
Season 4 Bab 5
246
Season 4 Bab 6
247
Season 4 Bab 7
248
Season 4 Bab 8
249
Season 4 Bab 9
250
Season 4 Bab 10
251
Season 4 Bab 11
252
Season 4 Bab 12
253
Season 5 Bab 1
254
Season 5 Bab 2
255
Season 5 Bab 3
256
Season 5 Bab 4
257
Season 5 bab 5
258
Season 5 Bab 6
259
Season 5 Bab 7
260
Season 5 Bab 8

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!