Penjara kejam

Menangis setiap hari, terluka setiap hari, sedih setiap hari dan meratapi kehidupannya setiap hari.

BUKK...

BUKK...

"Pukul terus!" seru para napi.

"Jangan." Sabrina yang terus mempertahankan dirinya agar tidak terus di pukuli para napi.

"Hentikan!!" teriak seorang wanita yang terlihat mendatangi Sabrina.

"Kamu mau apa?!" teriak para napi yang memukul Sabrina.

"Jangan sakiti aku..," rintih Sabrina.

"Pergi kalian!" seru wanita paruh baya yang mengusir para tahanan yang memukuli Sabrina.

Wajah Sabrina babak belur setelah di hajar oleh para napi wanita.

HIKS...

HIKS...

Sabrina yang menangis.

"Diam, kamu tidak boleh menangis!" seru wanita paru baya yang bernama Bu Kasih.

"Hiks...," tangis Sabrina.

"Diam, kamu jangan menangis!" seru Bu kasih yang kemudian mendekati Sabrina. dan membawa wanita itu ke ruangannya.

"Sakit, Bu." ucap Sabrina.

"Dengarkan aku, kamu tidak boleh menangis. kamu itu berada di penjara, hidup di sini tidaklah mudah!" seru Bu kasih.

Setelah pertemuannya dengan Bu kasih sedikit demi sedikit wanita itu membuat Sabrina mengerti bagaimana caranya hidup di penjara.

"Jika kamu hidup di sini kamu harus bisa mempertahankan dirimu, kamu tidak boleh diam saja. kamu harus yakin kalau kamu bisa bertahan." ucap Bu Kasih.

Rasa sakit yang selalu dialami oleh Sabrina membuat wanita itu benar-benar merasakan hidup bagaikan kematian. "Dengarkan ibu, Rina. dengarkan Ibu baik-baik, mulai sekarang kamu tidak boleh menangis, Mulai sekarang kamu tidak boleh sedih. orang-orang yang ada di luar sana ingin kamu mati di sini, orang-orang yang ada di luar sana ingin kamu menderita di sini. perjuangkan hidupmu, buatlah semua rasa sakitmu ini menjadi kekuatanmu." ucap Bu Kasih.

Kata-kata yang diucapkan oleh Bu kasih benar-benar membuat Sabrina merasakan perasaan yang sangat luar biasa, keluarganya sudah menolaknya. Ayah dan ibunya sudah meninggal. Entah berapa tahun gadis berusia 16 tahun itu akan berada di penjara.

"Ingatlah kita, tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Kita tidak akan tahu kehidupan itu seperti apa, bangunlah jiwamu bangunlah ragamu. tempa jiwa dan ragamu menjadi sebuah bangunan yang kokoh, Jangan mau kamu disakiti Jangan mau kamu dikhianati. Jangan mau kamu kalah dengan orang-orang yang sudah menyakitimu." ucap Bu Kasih.

Dari waktu ke waktu Sabrina mulai menjadi gadis yang begitu tangguh, rasa sakit itu membuatnya menderita. rasa sakit itu membuatnya menjadi wanita luar biasa, waktu mulai berjalan. Hari berlalu menjadi Minggu dan Minggu berlalu menjadi bulan dan tahun. tak terasa sudah satu tahun Sabrina berada di penjara, gadis berusia 16 tahun itu sudah menjadi berusia 17 tahun.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Sabrina kepada salah satu napi yang berada di ruangannya.

"Tentu saja aku ingin mengambil barang-barang yang kamu miliki." jawab napi yang lain.

Sabrina hanya bisa melihat Apa yang dilakukan oleh beberapa wanita yang sudah mengacak-acak ruangannya. namun beberapa saat kemudian salah satu napi itu ingin melakukan sesuatu kepada gadis muda itu, dengan segera gadis muda itu langsung memberikan pembalasan kepada para nabi yang lain.

BUKK..

BUKK...

BRAKKK...

"Jangan pernah menyentuh barang-barangku, aku tidak suka jika kalian berusaha menyentuh barang-barangku." ucap Sabrina yang sudah memukul empat wanita yang selalu mengganggunya. gadis muda itu sekarang sudah berubah, hatinya begitu keras sekeras batu yang sudah berada di jurang yang begitu dalam.

"Dasar gadis ingusan!!" teriak para napi wanita.

Akhirnya berkelahian itu mulai terjadi, para napi yang melihat hal itu mereka bersorak. Bu kasih yang ada tidak jauh dari tempat Sabrina. nampak wanita itu duduk di salah satu kursi, Bu kasih ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Sabrina.

"Apa kita tidak membantu dia?" tanya kelompok Bu kasih.

"Tidak usah, aku yakin Sabrina bisa melakukannya. Tenang saja wanita itu tidak akan mau disakiti lagi oleh orang-orang yang telah menyakitinya." ucap Bu kasih yang kemudian meminta teman-temannya untuk duduk. wanita itu akan melihat apa yang terjadi, tentu saja Sabrina dengan begitu cekatan langsung memberikan pukulan demi pukulan kepada orang-orang yang sudah melukainya.

"Dengarkan aku baik-baik, Aku tidak akan pernah melepaskan kalian!!" teriak Sabrina dengan suara yang begitu menggelegar.

Waktu kembali berjalan, hari demi hari dihabiskan oleh Sabrina dengan begitu banyak pekerjaan di penjara. wanita itu selalu mempertahankan dirinya, dia tidak akan membiarkan orang lain terus menerus membuatnya seperti sampah.

* Tiga tahun kemudian *

4 tahun telah berlalu, gadis berusia 16 tahun itu sekarang sudah berusia 20 tahun.

"Sabrina!" seru salah satu petugas penjara.

"Iya, ada apa Bu." jawab Sabrina.

"Aku minta padamu untuk ikut aku." pinta petugas sipir wanita kepada Sabrina.

"Ikutlah bersama dia, Sabrina." pinta Bu kasih yang membuat Sabrina mengikuti petugas sipir.

Saat berada di sebuah ruangan seorang pria nampak menatap Sabrina.

"Duduklah." ucap seorang pria yang bernama Haris Wais.

"Iya Ada apa, Tuan?" tanya Sabrina kepada salah satu petinggi polisi khusus yang selalu berada di penjara.

"Dengarkan aku Sabrina, aku menawarkan Satu kesempatan untukmu agar bisa keluar dari sini." ucap Haris kepada Sabrina.

"Maksud Tuan apa?" tanya Sabrina dengan perkataan yang tidak terlalu banyak.

"Aku menawarkan satu kesepakatan denganmu." jawab Haris.

"Maksud Tuan?" tanya Sabrina.

"Aku akan membebaskanmu, sebagai gantinya jika kamu mau menjadi salah satu anggota pasukan CIA atau pasukan khusus yang aku miliki." ucap Haris.

"Maafkan saya, tuan. tapi saya tidak mengerti apa yang anda katakan. Tolong diperjelas agar saya bisa memahaminya." jawab Sabrina.

Haris terlihat tersenyum dengan semua kata-kata yang diucapkan oleh Sabrina, karena wanita muda itu adalah seorang wanita yang tidak suka berbelit-belit maka dia akan langsung menanyakan apa maksud kedatangan dari Haris.

Haris mulai menceritakan apa maksudnya, sedangkan Sabrina dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, 4 tahun di penjara membusuk di tempat itu tanpa tahu Apa kesalahannya.

"Bolehkah saya meminta waktu, Tuan?" tanya Sabrina.

"Aku kasih waktu 3 hari kepadamu, jika 3 hari aku sudah berada di sini kau harus memberikan jawaban. Aku tidak ingin penolakan Jadi aku minta padamu untuk berpikir dengan baik." ucap Haris yang kemudian meminta Sabrina untuk kembali ke ruang sel tempatnya.

4 tahun semenjak Sabrina berada di penjara Haris selalu memperhatikan gadis muda itu, 4 tahun lamanya Haris selalu memperhatikan Sabrina dari dalam jeruji penjara.

"Aku benar-benar berharap wanita itu mau bergabung dengan kita." ucap Haris.

"Aku yakin Gadis itu akan mau menerima semua permintaan kita jika kita membantunya untuk menemukan orang-orang yang sudah membuatnya membusuk di tempat ini." ucap sipir wanita yang tadi membawa Sabrina.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- Mawar hitam berduri

- I love you uncle Bastian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!