Sudah satu minggu pria misterius itu terbaring diatas ranjang. Dan selama itu pula Alena merawat nya dengan penuh kesabaran. Luka luka disekujur tubuh nya sudah mengering, bahkan luka dikepala dan dibahu nya juga sudah mulai tampak tertutup. Perban dibahu nya sudah dibuka oleh bibi Grace, kini hanya tinggal perban yang melilit kepala nya saja yang tersisa.
Mungkin karena hanya memakai metode ramuan tradisional dari bibi Grace yang membuat kesehatan nya lambat pulih, atau mungkin luka dikepala nya yang benar benar cukup parah sehingga pria itu belum menunjukan kemajuan hingga saat ini.
Alena meminta bantuan Peter untuk merawat pria itu, karena dia sungguh canggung untuk mengganti pakaian ataupun membersihkan daerah sensitif nya. Sudah cukup sekali dihari pertama, dan setelah hari itu, dia benar benar tidak ingin lagi, karena dia sangat malu.
Saat ini Alena baru saja selesai menjahit sebuah pesanan pakaian milik salah satu penduduk desa. Dia meregangkan otot nya perlahan dan mulai beranjak dari duduk nya menuju kamar tamu, kamar dimana pria misterius itu berada. Kegiatan yang menjadi kebiasaan baru bagi nya
Rasa lelah nya tiba tiba meluap entah kemana setiap kali melihat wajah tampan itu. Apalagi kini luka diwajah nya sudah mulai hilang, sehingga ketampanan pria dewasa itu benar benar membuat nya terpana. Meski kini pria itu hanya memakai pakaian lusuh milik suami bibi Grace yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Alena duduk dikursi disamping tempat tidur nya sembari menatap pria itu dengan intens. Senyum nya merekah indah, bahkan lebih indah dari pada sebelum nya.
Disentuh nya hidung mancung pria itu dengan jari telunjuk nya, dan tentu saja tidak sampai disitu, jari nakal itu mulai menjelajahi setiap ruas wajah tampan nan tegas itu, rahang yang tegas dan mulai dipenuhi oleh rambut halus, alis yang tebal namun tertata rapi, bibir indah yang sangat seksi serta hidung yang mancung bak perosotan, dan jangan lupakan kulit wajah nya yang benar benar bersih terawat membuat Alena benar benar tidak pernah bosan melihat nya.
Jari telunjuk nya menekan nekan pipi pria itu dengan nakal sembari bibir nya tersenyum tanpa henti
"Hei, kapan kau akan bangun, ini sudah satu minggu kau tertidur" gumam nya dengan tangan kiri menekan dagu nya sedangkan tangan kanan masih asik menjelajahi wajah pria itu.
"Keluarga mu pasti merindukan mu saat ini" tambah Alena, tangan nya masih berada diatas wajah tampan itu, wajah tampan yang membuat nya semangat berada dirumah, wajah yang mengalahkan keindahan alam diluar sana
"Aku penasaran dengan mata ini" ucap nya lagi sembari mengusap mata pria itu
"Aku juga penasaran dengan senyum mu" kali ini tangan nya jatuh pada bibir merah muda yang sudah tidak sepucat beberapa hari yang lalu
Senyum Alena terus mengembang sempurna hingga sebuah suara membuat nya terhenyak kaget
"Jangan kau ganggu Alena!" seru bibi Grace dari luar kamar, membuat Alena berdecak kesal
"Ini sudah larut, sebaik nya kau tidur" seru nya lagi
"Iya iya bibi" jawab Alena kesal
Alena menghela nafas sejenak dan kembali menatap pria itu
"Bibi mengganggu saja, selagi orang nya tertidur kan aku bisa memandang nya, jika dia sudah bangun aku tidak akan bisa memandang nya lagi seperti ini" gerutu nya kesal, dia langsung berdiri dari duduk nya
"Selamat malam tuan tampan, cepat bangun ya" kata Alena sembari menarik gemas hidung pria itu namun dia sendiri yang tertawa geli
Alena kemudian memutar tubuh nya, namun belum lagi sampai didekat pintu suara gumaman menghentikan langkah nya
"Euggh"
Mata Alena mengerjap pelan, dan tubuh nya langsung berbalik menatap pria yang masih terbaring diatas ranjang itu. Dan mata nya langsung melebar sempurna saat melihat tangan pria itu mulai bergerak perlahan
Dan langsung saja Alena melangkah dengan cepat mendekati pria itu
"Tuan, kau bangun" kata Alena saat melihat mata pria itu berusaha untuk terbuka
"Eummh" gumam pria itu lagi
"Rose" lirih nya begitu pelan, membuat Alena mengerjap cepat, antara senang dan bingung. Dia senang akhir nya pria itu mulai sadar, tapi dia juga bingung siapa yang disebutkan oleh pria itu, apa dia kekasih nya atau mungkin istri nya, batin Alena
Dan tidak lama kemudian mata pria itu berhasil terbuka perlahan, meski terlihat begitu sayu namun lama kelamaan dia dapat membuka mata nya dengan sempurna.
Tangan nya terjulur kearah kepala nya dengan kernyitan yang begitu jelas didahi nya, seperti nya dia benar benar kesakitan.
"Tuan anda sudah sadar?" Tanya Alena lembut, namun dia begitu canggung untuk menyentuh pria itu saat ini
"Siapa kau?" Tanya nya dengan suara yang terdengar berat dan serak
"Saya Alena tuan" jawab Alena
"Alena" gumam nya menatap Alena dengan lekat hingga membuat gadis itu begitu canggung dan salah tingkah
"Aku dimana?" Tanya nya lagi dengan tangan nya yang masih mengusap kepala nya yang terasa berat
"Anda ada dirumah saya, saya menemukan anda dibawah tebing dan tidak sadarkan diri seminggu yang lalu" ungkap Alena membuat pria itu tertegun sesaat dengan wajah bingung nya
"Tebing, jatuh,aku" gumam nya tak jelas membuat Alena yang bingung saat ini
Hingga tidak lama kemudian bibi Grace masuk kekamar itu ketika mendengar Alena tengah berbicara dengan seseorang
"Dia sudah sadar ?" Tanya bibi Grace pada Alena yang langsung mengangguk
"Tuan apa yang anda rasakan saat ini?" Tanya bibi Grace pada pria itu
"Kepala ku sakit" jawab nya membuat bibi Grace langsung mendekat kearah nya dan memberikan sebuah cangkir berisi ramuan nya
"Minumlah tuan, kepala anda terluka parah, dan karena itu anda merasakan sakit" kata bibi Grace sembari memberikan pria itu minuman nya. Alena membantu pria itu untuk duduk dan bersandar dikepala ranjang nya. Karena tubuh pria itu benar benar lemas dan tidak berdaya, sebab seminggu ini tidak ada sedikitpun makanan yang masuk kedalam tubuh nya, hanya ramuan bibi grace, itupun entah bisa masuk kedalam tubuh nya atau tidak.
Pria itu langsung meminum ramuan itu dengan pelan sedikit enggan karena rasa nya benar benar pahit. Alena masih menatap nya dengan heran karena melihat wajah pria itu yang seperti kebingungan
"Tuan, anda sudah seminggu tidak sadarkan diri, apakah ada seseorang yang bisa kami hubungi untuk memberi tahukan keberadaan anda disini" tanya bibi Grace begitu lembut dan hati hati
"Aku, aku tidak tahu" jawab nya menggeleng pelan membuat bibi Grace dan Alena saling pandang heran
"Maksud anda tuan?, Anda tidak mempunyai keluarga lagi?" Tanya Alena, namun pria itu kembali menggelengkan kepala nya
"Aku tidak tahu, bahkan aku tidak tahu aku siapa" ungkap nya membuat Alena dan bibi Grace terkejut. Mereka saling pandang dengan tatapan tidak mengerti
"Apa dia lupa ingatan bibi?" Tanya Alena begitu prihatin
"Seperti nya iya, dia terlihat seperti orang linglung saat ini, mungkin karena benturan dikepala nya" ungkap bibi Grace
"Astaga," Alena langsung menutup mulut nya dengan wajah syok.
"Lalu bagaimana kita bisa menemukan keluarga nya jika begini" tanya Alena lagi, namun bibi Grace hanya menggeleng pasrah, sebenar nya bisa saja dia menyebarkan selebaran dibeberapa sudut jalan mengarah kekota, namun itu tidak mungkin dia lakukan mengingat siapa pria ini, entah dia orang baik atau orang jahat, jangan sampai mereka terkena imbas nya nanti
"Tuan, apa anda tidak mengingat sedikitpun tentang diri Anda, atau tempat tinggal anda" tanya Alena lagi
Pria itu terdiam beberapa saat seolah mencoba mengingat dan mencari serpihan memori nya yang hilang, namun tiba tiba dia memekik kuat dan memegang kepala nya yang terasa sakit membuat bibi Grace dan Alena semakin panik
"aaarrggh" teriak nya tertahan, wajah nya kembali pucat, dan tubuh nya terhuyung namun dengan sigap Alena langsung menahan nya. Mereka kembali merebahkan tubuh pria itu yang masih kesakitan dan sedang mengontrol pernafasan nya
"Sudah jangan dipaksa, kondisi nya belum benar benar pulih" kata bibi Grace sembari menepuk pelan bahu pria itu
Alena menatap iba pria itu, dia mengusap pelan pucuk kepala nya, dan dapat dia lihat pria itu masih mengernyit menahan rasa sakit dikepala nya.
"tenang lah tuan, beristirahat lah dulu, dan jangan fikirkan apapun untuk saat ini" kata Alena dengan begitu lembut
Pria itu hanya terdiam dan memejamkan mata nya, namun Alena tahu, nafas pria itu masih tersengal dan wajah nya yang masih pucat menahan rasa sakit.
"biarkan dia istirahat Alena" kata bibi Grace sembari beranjak untuk keluar kamar
Alena hanya mengangguk, namun dia belum juga beranjak dari duduk nya. Dia masih mengamati pria itu.
Sedangkan bibi Grace sudah keluar dan kembali kekamar nya.
Alena menatap iba pria ini, didalam hati nya dia hanya berfikir bagaimana nasib pria tampan ini. Bagaimana cara nya dia mencari tahu siapa pria ini. Dan bagaimana cara nya dia menemukan keluarga nya, Alena yakin jika pria ini pasti bukan pria sembarangan, apalagi jika mengingat saat ditemukan pertama kali, pria ini memakai jas mahal dan juga sebuah topeng.
"apa masih begitu sakit tuan?" tanya Alena lagi, dan pria itu hanya menggeleng pelan dengan mata yang masih terpejam
"jika begitu saya keluar dulu. anda beristirahat lah, jika ada perlu panggil saja saya, kamar saya ada disebelah" ungkap Alena lagi.
Pria itu hanya mengangguk membuat Alena menghela nafas nya sejenak
Setelah dirasa pria itu baik baik saja, Alena pun meninggalkan pria itu agar dia bisa beristirahat dan memulihkan keadaan nya.
Setelah Alena keluar, pria itu terlihat membuka mata nya. Pandangan mata nya menatap kosong keatas langit langit kamar itu. Dia berusaha keras untuk mengingat siapa sebenar nya diri nya, dan apa yang terjadi pada nya. Kenapa dia sama sekali tidak mengingat apapun saat ini.
Rasa sakit di kepala nya kembali menggigit hingga dia memutuskan untuk memejamkan mata nya sembari mengatur nafas nya, dan lama kelamaan dia tertidur dengan nafas yang mulai beraturan.
...
Sementara Alena terbaring dikamar nya, sembari masih mengingat tentang keadaan pria tampan yang ternyata lupa ingatan itu. Bagaimana selanjut nya? apa yang harus dia lakukan?
..
next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Friasta
Karena aku suka D*sney, jadi aku tuh bayanginnya ini pedesaan tempat princess hidup waktu kecil 😊🥰
2023-01-08
2
Misni Adun
masih nyimak,,, smg alur cerita nya menarik... 🤗
2022-09-30
1