Dua hari berlalu tanpa terasa. Pagi ini langit terlihat bersinar begitu cerah dipedesaan yang tenang itu.
Seorang pria duduk disebuah kursi kecil didepan sebuah rumah kayu dengan pandangan kosong nya.
Dia sedang menikmati udara dan suasana yang terasa menenangkan jiwa nya yang terasa hampa dan kosong. Dua hari ini dia benar benar berusaha untuk mengingat siapa diri nya, namun semua terasa percuma, karena hanya rasa sakit dikepala nya yang selalu dirasakan nya.
Dia tidak tahu harus berbuat apa, dan bagaimana cara nya dia bisa mengingat kembali siapa diri nya saat ini. Dia benar benar tidak ingin selalu merepotkan orang orang disini, apalagi gadis itu. Gadis yang setiap hari selalu melayani kebutuhan nya.
Grieett
Suara pintu terbuka membuat nya menoleh kearah pintu. Dan dapat dia lihat gadis yang menolong nya dan membantu merawat nya keluar dengan menenteng sebuah keranjang berisi beberapa botol susu.
Ya, dia Alena, gadis itu hendak pergi kerumah orang yang memesan susu dari bibi Grace. Alena tersenyum menatap pria itu yang hanya membalas nya dengan tatapan datar.
Semenjak pria itu sadar, dia sama sekali tidak banyak bicara, hanya jika ditanya baru akan dijawab nya, benar benar seperti robot fikir Alena.
"Tuan, saya akan mengantar susu sebentar. Jika lelah tuan bisa istirahat saja didalam. Bibi Grace sedang bekerja dipeternakan untuk memerah susu" ungkap Alena pada pria itu yang hanya menganggukan sedikit kepala nya.
Membuat Alena menghela nafas nya sejenak, antara kesal dan bingung karena pria itu seperti enggan untuk berbicara pada nya.
Entah memang sifat nya begitu, atau memang karena pengaruh ingatan nya yang hilang.
Alena mulai melangkahkan kaki nya, namun terasa ragu. Dia lalu membalikan kembali tubuh nya dan menatap pria itu yang masih menatap nya dengan tatapan datar nya.
"Apa tuan ingin ikut, tuan bisa berjalan jalan sembari mencari udara segar diluar sana" ajak Alena sedikit ragu, namun tanpa diduga pria itu langsung beranjak dari duduk nya dan berjalan kearah nya membuat Alena terpaku sejenak dan kemudian tersenyum dengan senang.
Alena berjalan disamping pria itu yang berjalan sembari mengamati pemandangan yang dilewati nya. Mereka berjalan melewati hamparan Padang rumput yang menghijau dan juga peternakan kuda milik nyonya Monic, karena Alena sengaja melewati jalanan itu, bukan karena pemandangan nya saja yang indah, namun dia merasa itu bagus untuk menyegarkan fikiran pria robot itu.
Suara suara lengkingan kuda terdengar dari kejauhan, tidak ada kebisingan yang membuat kepala nya sakit, dia merasa cukup nyaman sekarang, ya mungkin Alena benar, suasana ini bisa sedikit menenangkan fikiran nya.
"Tempat ini cocok untuk menenangkan diri , tempat nya sangat indah dan menenangkan, jika tuan bosan dirumah tuan bisa keluar kemari" kata Alena pada pria disebelah nya. Pria itu lagi lagi hanya mengangguk datar
"Dua hari ini saya bingung mau memanggil tuan dengan nama siapa" ungkap Alena dengan tawa kecil nya membuat pria itu langsung menatap nya dan sontak saja Alena langsung menghentikan tawa nya dengan canggung
"Panggil saja sesuka mu" jawab nya singkat dan kembali menatap kedepan
"Apa boleh begitu" gumam Alena menatap pria itu dengan ragu
"Hmm, aku pun tidak tahu diriku siapa" lirih pria itu begitu berat membuat Alena iba melihat nya
"Perlahan lahan tuan pasti bisa mengingat lagi. Semua butuh proses, jangan berkecil hati tuan" kata Alena mencoba memberi semangat
"Hmm" gumam nya masih menatap lurus hamparan perbukitan yang menghijau seluas mata memandang
"Emm, bagaimana jika saya memanggil tuan dengan nama tuan Enzo" kata Alena dengan semangat membuat pria itu mengernyit sekilas
"Enzo?" Gumam nya lagi
Alena langsung mengangguk mantap
"Ya, lucu bukan . Hihi" ucap nya sembari menahan tawa nya namun pria itu malah melengos
"Apa nya yang lucu" ketus nya membuat Alena terdiam dan melengos kesal dengan bibir nya yang mengerucut sekilas
"Ya lucu, cocok untuk tuan yang tidak banyak bicara, siapa tahu nama itu bisa merubah sifat tuan nanti nya, agar bisa sedikit lebih ceria" jawab Alena dengan mata berbinar
"Hmh, terserah kau saja" pasrah pria yang diberi nama Enzo itu
Alena langsung tersenyum gembira karena kini akhir nya dia bisa memanggil nama pria itu. Pria tampan berwajah datar dan dingin. Meskipun begitu tidak membuat pesona nya luntur, mungkin sangat beruntung yang menjadi pasangan pria itu, batin Alena.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka, menikmati pemandangan didesa itu sembari mendengarkan cerita Alena yang tiada henti berbicara, bahkan hal hal random pun dibicarakan oleh gadis itu, membuat pria yang diberi nama Enzo itu heran melihat gadis yang tampak nya selalu ceria itu.
....
Sementara di tempat lain seorang pria berwajah tegas dan berbadan besar tampak begitu frustasi. Wajah nya benar benar kelam dan memerah menahan amarah.
Dihadapan nya puluhan orang menunduk takut, tidak ada yang berani menatap wajah nya walau sekelabat.
"Dasar bodoh, ini sudah lebih dari seminggu tapi kalian sama sekali tidak bisa menemukan dimana keberadaan king!!!" Teriak nya dengan sekuat tenaga
"Apa saja yang kalian lakukan ha!!!" Bentak nya lagi, bahkan suara nya begitu menggema ditempat itu
"Tuan, kami sudah melacak setiap jalanan yang dilalui oleh King malam itu, tapi tidak ada satupun petunjuk yang bisa menjadi acuan kita untuk mengetahui dimana keberadaan nya." Ungkap Jack, salah satu kepala anggota klan mereka
"Sialan, siapa yang sudah berani mengusik kita. Ah ini salahku yang tidak ada bersama nya saat itu" rutuk pria itu sembari meremas kepala nya dengan kuat
"King pasti baik baik saja tuan" kata Jack, namun pria itu hanya menghela nafas kasar. Dia benar benar kecolongan kali ini, bagaimana mungkin dia bisa kehilangan jejak pemimpin nya, apa yang harus dia lakukan saat ini. Dia benar benar frustasi, apalagi jika mengingat kejadian malam itu dimana king nya bersikeras untuk tidak diikuti siapapun hanya untuk menenangkan diri nya sendiri.
"Apa kalian benar benar sudah memeriksa setiap sudut kota ini?" Tanya pria itu kembali
"Sudah tuan, dan mobil king terakhir kali terlihat diujung kota menuju laut" ungkap Jack lagi
"Tapi sama sekali tidak ada apapun disana Jack, bahkan aku sudah mengecek semua cctv dikota itu" jawab pria itu
"Apa king mengelabui kita semua tuan?" Tanya Jack hati hati membuat pria yang bernama Edward itu menatap tajam kearah nya
"Apa maksud mu" tanya nya menggeram membuat Jack langsung menelan Saliva nya dengan berat
"Dijalan itu ada dua persimpangan, yang satu menuju ke laut dan yang satu lagi menuju ke sebuah kota kecil, dan dari yang pernah saya dengar, disudut kota kecil itu terdapat jalan menuju kearea perbukitan, dimana disana ada sebuah perdesaan yang hanya ada beberapa penduduk nya." ungkap Jack membuat Edward tertegun sejenak
"Tapi untuk apa king kesana, tempat nya sangat jauh Jack, bisa berjam jam baru tiba disana, tidak mungkin king kesana. Lagipula dia pamit padaku untuk kelaut itu dimana tempat nya menyendiri selama ini" gumam Edward bingung
"Ini hanya pendapat saya tuan, tapi memang hanya tempat itu yang belum kami telusuri, meskipun kedengaran nya mustahil, tapi siapa tahu king berada disana karena suatu hal" ungkap Jack lagi
"Baiklah, kirim orang orang kita kesana, secepat nya kita harus menemukan keberadaan king. Aku takut jika berita ini sampai terendus media, kita pasti akan dalam masalah besar" kata Edward pada Jack yang langsung mengangguk
"Lalu apa kita tetap harus menyembunyikan kejadian ini dari tuan dan nyonya besar tuan?" Tanya Jack lagi, Edward tertegun sejenak sembari memijit pelipis nya, ya sudah berulang kali orang tua king nya menanyakan tentang keberadaan putera mereka dan tentu saja itu semakin membuat Edward sang tangan kanan bingung tidak menentu.
"Jika sampai besok tidak ada kabar, maka aku yang akan langsung memberi tahu mereka" jawab Edward datar dengan ekspresi wajah yang dingin. Wajah nya terlihat lelah, karena sudah lebih dari seminggu dia tidak ada beristirahat, bahkan untuk tidur pun bisa dihitung berapa jam saja.
Dia benar benar frustasi saat pemimpin klan nya menghilang dan tidak ada kabar sama sekali hingga detik ini.
...
huy guys, jangan lupa tinggalin jejak ya .... like dan komen kalian adalah semangat ku
*cerita ini hanya karya imajinasi ku ya, mohon maaf jika ada kesalahan tempat atau ada persamaan penulisan nama.
Jika berkenan, mohon masukan dari kalian supaya cerita ku bisa lebih baik dan lebih menarik lagi
terimakasih sudah membaca
semoga hari kalian bahagia selalu. Love you all*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
babyanzely
keren banget,aku suka karyamu🥰🥰lagi ngebayangin sejuk nya di pedesaan yang asri😁
2023-02-26
1
Friasta
Halo, Kak, saranku desanya diberi nama. Itu ngena banget ke pembaca soalnya, jadi lebih bisa relate ❤
2023-01-08
1