Malampun tiba, Farel sudah bersiap untuk berangkat menemui Yuna, Farel awalnya hendak menjemput Yuna namun Yuna bilang dia nanti bertemu di dekat kantor saja, karena kebetulan Yuna akan mengantar temannya ke arah kantor jadi biar tidak ribet ketemu di dekat kantor saja, sebelum berangkat Farel pergi dulu ke Alfamart untuk membeli parfum karena dia kehabisan parfum, letak alfamart tepat berada di sebelum persimpangan arah ke apartemen Fincen, dari alfamart itu Farel melihat Fincen sedang duduk di cafe sebelah dengan seorang wanita yang berpakaian rapi dan formal
Farel tak enak hati jika mau memanggil Fincen jadi setelah dia membeli keperluannya dia langsung pergi meninggalkan tempat itu untuk menemui Yuna. beberapa menit berjalan Farel sudah berada di depan kantor dan menunggu Yuna
Dari kejauhan Yuna berlari ke arah Farel, dan sampai dengan nafas yang ter engah engah, dia bertanya apa dia terlambat namun Farel hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya, mereka lantas berjalan menuju tempat makan yang mereka sepakati sebelumnya, keduanya tampak sedikit malu malu sampai tempat tujuan
Farel memilih meja dekat jendela sehingga mereka bisa melihat pemandangan di luar, tempat itu cukup sederhana namun pemandangan malamnya yang lumayan indah, Yuna memulai percakapan dengan bertanya apa Farel sering ke tempat ini namun Farel mengatakan bahwa ini kali pertamanya, dia sempat mengecek internet untuk mencari tempat makan yang recommended untuk makan malam bersama pasangan, Yuna yang mendengar itu kaget dan meminta Farel mengulang ucapannya, Farel gelagapan dan mencari alasan
"memang kata kunci apa lagi yang bisa di gunakan untuk mencari tempat makan yang enak dengan view yang bagus" ucap Farel
Yuna tersenyum sambil mengangguk, jelas sekali Yuna dapat menggoda Farel dengan mudah. Mereka berbincang dengan asik, Yuna menceritakan tentang pekerjaannya di kantin, Farel mendengarkan Yuna dengan antusias walau dia sama sekali tidak faham urusan dapur, lalu di pertengahan cerita Yuna menyinggung soal temannya seorang laki laki yang pandai memasak lalu Farel dengan cepat bertanya apa pria itu jomblo, Yuna mengatakan jika pria itu sudah punya 1 anak dan istri juga, Farel kembali tenang lalu Yuna menceritakan pria lainnya dan begitu lagi respon Farel hingga Yuna tertawa dan Farel merasa malu dan ketauan jika dia khawatir Yuna akan dekat dengan orang lain.
Mereka sudah menghabiskan semua makanan yang di pesan lalu Farel akan membayarnya namun ternyata Yuna sudah membayar semua tadi sambil pergi ketoilet.
Di perjalanan Farel menanyakan soal gosip soal karyawan baru yang ternyata cucu pemilik perusahaan, namun Yuna mengatakan bahwa di dapur tidak ada yang menggosipkan itu lagi tapi kalau saat jam makan siang banyak orang yang membahas itu di kantin, Yuna lalu berkata bukankah itu mudah, orang yang di bilang menjadi pewaris itu kan pastinya ada di posisi atas kenapa masih harus di cari, Farel tak terpikirkan soal itu, dia lantas hanya mengangguk angguk dan melanjutkan perjalanan dengan cerita lain soal pekerjaannya pada Yuna, seperti Farel tadi, Yuna menanggapi itu dengan antusias dan sesekali meniru Farel tentang menanyakan karyawan wanita yang ada di dekat Farel saat bekerja, Farel merasa malu sendiri karena itu
Farel berniat mengantar Yuna namun Yuna ternyata akan di jemput oleh pamannya di dekat kantor jadi Farel mengantar Yuna sampai depan kantor, sambil menunggu jemputan Farel mengumpulkan segenap keberaniannya untuk menanyakan apakah Yuna punya kekasih atau belum, walau dari gelagatnya Yuna masih singgel namun Farel harus memastikan itu agar tak ada kesalahpahaman di belakang nanti
Namun belum sempat Farel bertanya, paman Yuna sudah datang dengan mobil tuanya. Yuna langsung melambaikan tangan pada Farel dan bergegas masuk ke mobil itu, sedang Farel membalasnya dengan lambaian tangan dan senyumnya, dia juga sempat memberi salam pada pamannya Yuna.
Farel berjalan pulang namun sampai di depan kosannya dia jadi kepikiran Fincen jadi dia berjalan terus, mungkin saja Fincen masih di cafe seberang jalan dan ternyata benar tapi kali ini Fincen hanya sendiri, dia membiarkan wajahnya menempel pada meja, Farel langsung menghampirinya dan menegur Fincen, Fincen sepertinya mabuk berat jadi Farel berinisiatif mengantar Fincen pulang ke apartemennya yang tidak jauh dari sana, sepanjang jalan Fincen mengoceh macam macam, dia sepertinya sedang kesal pada seseorang, berulangkali Fincen berkata kasar pada kakak yang sedari tadi dia sebut namanya
Farel berfikir mungkin Fincen bertengkar dengan wanita yang tadi mungkin, wanita itu kakak Fincen dan seperti biasa kakak beradik pasti sering bertengkar. Farel tidak pernah tau apartemen Fincen yang mana namun untunglah satpam di depan gedung apartemen Fincen langsung peka dan menghampiri mereka , dia juga lantas mengantar keduanya ke apartemen Fincen. Farel menanyai Fincen nomer pinnya dan Fincen langsung memencet nomer pintunya, untunglah orang mabuk satu ini masih kooperatif walau sudah linglung dan lemas.
Farel melepas jaket, sepatu bahkan kaus kaki Fincen, sesudah itu Farel menanyakan nomer pin kamar Fincen dan dengan jujur Fincen langsung memberitahu pinnya pada Farel, Farel bergegas membeli obat agar Fincen tidak terlalu mual dan besok bisa lebih enakan karena besok masih hari kerja. Farel lantas keluar dari apartemen dan menuju alfamart sesudah cafe tadi, sesampai di depan alfamart dia sekilas melihat ada 2 orang di kejauhan namun dia tak menghiraukannya dia lantas masuk ke alfamart, saat sudah membeli obatnya Farel mencoba menoleh pada 2 orang tadi yang ternyata masih saja berada di sana, Farel mencoba mendekat dan memastikan bahwa 2 orang itu berada tepat di depa kosannya, Farel memakai jaket dan berpura pura telponan, dia mendekat dan berhenti di depan rumah kosnya di situ ada 2 orang tadi, Farel mendengar samar samar bahwa mereka memandang sebuah foto dan alamat, salah satu dari mereka berkata "bagaimana kalau kita masuk dan langsung hampiri kamar nomer 002 ini saja dari pada menunggu orang itu di sini, namun satunya membalas bahwa dia yakin orang yang mereka cari tadi sedang keluar bersama wanita, Farel langsung mencegat taksi saking tegangnya, dia langsung menuju apartemen Fincen yang jaraknya juga dekat dengan kosannya, dia bergegas masuk dan membuka pintu lalu menguncinya
Pikirannya kalut namun dalam kekalutan itu Farel masih sempat meminumkan obat pada Fincen, Farel merebahkan dirinya di kasur bersama Fincen sambil memikirkan 2 orang tadi, dia bersyukur karena tadi Fincen sempat muntah di jaketnya ada alasan untuk memakai jaket Fincen saat membeli obat, kalau tidak dia pasti sudah ketahuan tadi.
Farel tiba tiba ingat tadi saat dia keluar dari kosannya dia melihat salah seorang dari mereka ada di depan kosannya memang, namun karena belum malam sekali jadi masih banyak orang berlalu lalang, Farel langsung trauma untuk pulang ke kosan, dalam ketakutannya Farel akhirnya tertidur juga di sebelah Fincen.
Paginya Fincen bangun sebelum Farel dan sia langsung terkejut saat melihat Farel sudah di sebelahnya, dia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam dan tak perlu waktu lama Fincen langsung menepuk jidatnya, dia ingat kalau tadi malam dia sangat merepotkan Farel, dia muntah, di gendong, memukul, mengomel pada Farel, untunglah sahabatnya itu sangat penyabar, Fincen lantas bangun dan menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua, ya walaupun masih sedikit pusing tentunya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
lanjut kakak.. semangat
2022-09-28
1
🦋⃟ℛ ᴬ∙ᴴᴀᷟ N⃟ʲᵃᵃ ᭙⃝ᵉˢᵗ
semangat terus kak yah 💪💪💪
masih ngintip lagi nih kak 🤭🤭🤭
2022-09-25
3