Di tengah malam yang sepi Farel tak bisa tidur karena lapar, dia lantas mencari ponselnya yang sedari tadi tergeletak di lantai kamarnya, niat hati ingin memesan makanan saja karena di luar dingin dan juga sepi, namun saat Farel membuka telfonnya dia langsung melihat 3 panggilan tak terjawab dari Yuna dan 1 panggilan dari Fincen, dia merasa kok tumben sekali 2 temannya menelponnya, awalnya dia menelfon Fincen dan saat Fincen mengangkat telfonnya dan Farel bertanya ada apa Fincen bilang hanya ingin mengajaknya makan tadi tapi karena tadi Farel tidak mengangkat telfon jadi Fincen memesan makanan dan sekarang dia sudah hampir akan tidur sebelum Farel menelfon, Farel lantas minta maaf dan segera menutup telfonnya, maklum saja Fincen adalah orang yang sangat cuek dan jutek, walau dia sangat perhatian juga pada kawan kawannya
Sekarang dia menelfon Yuna yang tadi juga sudah menelponnya, saat Yuna mengangkat telfon sepertinya yuna sedang di luar ruangan, itu bisa terdengar dari suara angin yang mengganggu suara Yuna, Yuna berkata bahwa dia sedang memancing bersama pamannya dan tadi sebenarnya dia mau mengajak Farel, Farel hanya ber oh ria karena Farel tidak ahli memancing dan juga tidak berminat dengan hal membosankan itu, Farel lantas berpesan agar Yuna tidak terlalu malam pulangnya namun karena suara ombak dan angin maka Yuna susah sekali mendengar ucapan Farel
Farel langsung menutup telfonnya dan menuliskan pesan pada Yuna, akhirnya mereka beralih pada acara mengirim pesan sambil Farel memesan makanan sianp antar, di tengah percakapan mereka Farel membahas soal cucu pemilik perusahaan, namun Yuna tidak terlalu tertarik tapi dia juga sempat dengar tentang gosip itu, Farel bilang dia tadi siang membahas itu dengan senior dan juga Fincen, itu sedikit mengganggu pikiran Farel karena katanya para petinggi perusahaan tidak suka dengan adanya cucu direktur karena katanya bisa mengancam posisi mereka
Farel juga tak habis pikir dengan jalan pikiran konglomerat kenapa identitas harus juga di sembunyikan, Yuna lalu membalas jika itu tentang keselamatan cucu pemilik perusahaan pastinya kan, Farel mencoba menelaah cara berfikir yang ekstrim itu.
Makanan pesanan Farel sudah datang dan Farel minta ijin untuk menyudahi percakapan malam itu, lalu keduanya melanjutkan kesibukan masing masing.
...****************...
Fincen pagi itu mendapat telfon dari kakaknya dia bilang ayah dan ibu rindu pada Fincen dan memintanya segera berkunjung namun Fincen hanya menghembuskan nafas malas lantas berkata jika dia baru 2 minggu keluar dari rumah kenapa sudah di minta pulang, sang kakak hanya tertawa lepas dan meminta Fincen untuk setidaknya segera menelfon ibu sebelum terjadi tangis darah, tentu saja itu hanya gurauan kakaknya Fincen namun memang ibunya Fincen ini suka menangis jika anak anaknya pergi jauh darinya.
Setelah menutup telfon dari kakaknya dia lantas menghubungi ibunya, sambil keluar dari rumah hendak jalan jalan pagi bersama Farel, karena hari ini hari minggu jadi mereka memutuskan untuk berolahraga
Farel menunggu Fincen di depan kosnya sambil menelepon Yuna, sepertinya mereka mulai dekat, Yuna mengajak Farel untuk makan malam bersama nanti jika tak ada urusan dan niatnya mereka juga akan mengajak Fincen. Beberapa saat kemudian Yuna menutup telfonnya karena dia ada kerjaan dan Fincen juga sudah datang.
Fincen bertanya apa baru saja Farel telponan dengan Yuna dan Farel mengiyakan sambil malu malu, Fincen jadi menggodanya terus.
Pagi itu telah menjadi siang yang panas, kedua pria itu sudah bercucuran keringat, sehabis olahraga mereka memutuskan untuk mencari tempat makan dan di perjalanan mereka tak sengaja melihat Dodi di depan alfamart, sepertinya ada yang mengikuti Dodi, Fincen dan Farel masih menggunakan jaket mereka dan mencoba mendekati orang yang mengikuti Dodi, mereka duduk tepat di belakang tempat duduk orang itu, terdengar bahwa orang itu sedang menelfon dan mengatakan "itu sasaran mereka (sambil menunjuk ke arah Dodi) dia adalah karyawan baru yang ke tiga saat ini. Sepertinya mereka menelfon orang yang keberadaannya tak jauh dari sana
Farel dan Fincen saling menatap dan tidak jadi memergoki orang itu, mereka lantas cepat cepat pergi dari tempat itu dan mencari tempat makan yang jauh dari lokasi itu
Sampai di sebuah rumah makan mereka langsung duduk dan diam sejenak, keduanya masih agak bingung, Farel sudah sangat takut dan gugup dia beberapa kali mengucapkan kata "bagaimana ini". Fincen mencoba menenangkan sahabatnya, Farel mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan pekerjaan ini, tapi dia juga sangat takut pada orang orang seperti itu, dia ingin membanggakan orang tuanya dan tidak mau keluar dari perusahaan G&J, Fincen faham kenapa Farel setakut itu, itu karena cerita pak Joko bahwa para petinggi perusahaan akan mencari pewaris sesungguhnya mulai dari menyingkirkan satu persatu karyawan hingga di temukan siapa pewaris itu.
Keduanya diam sejenak lalu Fincen berdiri untuk memesan makanan, dia bilang kita tidak boleh goyah dan harus makan dengan baik jika mau bertahan di perusahaan, dia memberi semangat pada Farel. Farel mulai sedikit tenang walau hatinya masih saja gusar
keesokan harinya terdengar kabar bahwa Dodi mengundurkan diri dan pergi tergesa gesa dari kantor, semua orang juga menceritakan bagaimana ekspresi Dodi yang seperti takut bahkan wajahnya juga ada memarnya, Farel langsung terdiam mendengar kabar itu, Kak Loli yang peka mendatangi Farel, dia seolah tau apa yang di pikirkan Farel. kak Loli berkata bahwa semua karyawan baru mengalami ketakutan yang sama, tapi jika Farel mau jujur, berusaha dan terbukti bukan sang pewaris makan semua akan baik baik saja, Farel hanya mengangguk lesu, dia tak habis pikir kenapa waktu tidak berpihak padanya, kenapa dia harus masuk bersamaan dengan sang pewaris yang tidak dia kenal juga.
Jam telah menunjukkan waktu makan siang , Fincen mengajak Farel untuk ke kantin, Fincen berharap jika Farel bertemu dengan Yuna mungkin bisa memperbaiki mood Farel, dan benar sekali Farel langsung terlihat ceria saat bertemu dengan Yuna , Farel langsung antri dengan semangat, sampai gilirannya memesan dia dengan antusias memilih makanan yang akan dia makan dan juga titipan Fincen juga.
Sedang Fincen sibuk memilih tempat duduk, mereka lantas langsung duduk dan menunggu orderan mereka, Fincen bertanya sebegitu sukanya kah dia pada Yuna, Farel hanya tersenyum malu, dia tak bisa mengakui apapun karena ini pertama kalinya dia sesuka itu pada seseorang. Pesanan minuman tiba namun bukan Yuna yang mengantar, Fincen lalu berkata pada pelayan itu jika dia ingin makanannya Yuna yang mengantar katakan saja yang meminta ini adalah Farel, sang pelayan menyanggupinya sambil tersenyum, sedang Farel langsung salah tingkah.
Beberapa saat kemudian benar saja jika Yuna yang mengirim makanannya, saat mengirim makanan itu Yuna menatap Farel, lalu Farel salah tingkah dan hanya tersenyum namun tiba tiba Yuna bertanya dengan kesal, Farel kemana tadi malam sampai lupa pada janji mereka, Farel baru ingat jika dia punya janji dengan Yuna, Farel lantas minta maaf dan berjanji jika nanti dia akan menelfon Yuna untuk makan malam, Yuna tersenyum senang dia juga menawari Fincen untuk ikut namun ternyata Fincen sudah punya janji duluan dengan seseorang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
lanjut kakak author
2022-09-27
1