"Ooh, iya. Mumpung kamu lagi baik, nanti aku antar kamu ke rumahmu, besok aku harus keluar kota dan memerlukan kendaraan. Jadi mobil aku bawa."
"Apa?" Verel mengerem mendadak sampai kepala Jeni kepentok dasboard karena hentakannya. Saking terkejutnya Verel dengan ultimatum Jeni. Ia tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Aku akan keluar kota besok. Aku butuh mobil ini."
Verel memandang Jeni dengan protes. Ia jelas tak mau, tapi ini memang mobil Jeni, setidaknya dia harus membuat alasan untuk mempertahankan mobil itu.
"Sayang, kalau kamu bawa, aku gimana?"
"MMM... Kamu masih punya motor kan?"
Verel tertawa kikuk. Ia tak mau menggunakan motor. Gengsilah, apalagi dia sudah pamer dan membual jika ia punya mobil. Malu jika nanti ketahuan itu mobil Jeni.
"Sayang, gimana kalau kamu aja yang pake motor?"
Jeni tertawa mengejek, "Verel, keluar kota mana boleh pake motor, ini perjalanan jauh. Nggak aman. Kamu kan laki-laki. Iya kan kamu laki-laki?"
Wajah Verel sangat tak suka dengan pertanyaan Jeni yang terkesan merendahkannya itu.
"Tentu saja." Verel memalingkan wajahnya dengan kesal.
"Karena itu, jadilah lelaki sejati. Pakai motor karena aku butuh mobil ini untuk perjalanan keluar kota."
Verel menyentak nafasnya kesal. "Baiklah."
"Tapi setelah keluar kota, mobil ini aku yang pakai."
"Tentu saja sayang." Jeni tersenyum dengan sangat manis. 'itu kalau aku tidak menjualnya. Akan kujual mobil rongsok yang sudah jadi bekasmu ini. Aku sangat jijik membayangkan kau dan Yovie pernah bermain disini.' batin Jeni melirik ada kondomm bekas yang teronggok di bawah kakinya. Mungkin Verel lupa membereskannya setelah bermain.
_____
Setelah makan malam bersama dengan Verel, Jeni mengantar pria parasit itu di depan rumah milik keluarga Verel. Wajah Verel di tekuk tak sedap dipandang begitu mobil Jeni meninggalkannya begitu saja.
"Sialan. Uang nggak dapat, tambah mobil diambil sama dia. Gimana aku ngelesnya sama mama nanti." Gumam Verel memasuki pintu depan rumah.
"Aku pulang."
"Verel, kenapa mobilmu?" Suara seorang wanita paruh baya menodong pria yang masih badmood itu dengan pertanyaan yang dia sebenarnya enggan untuk menjawab. Wanita itu itu adalah ibu Verel, mama Renita.
"Ooh, itu... Di pinjam Jeni."
"Kok kamu kasih gitu aja sih?" Protes mama Renita, ia tak tau jika mobil itu sebenarnya milik Jeni yang dipakai oleh Verel anaknya, karena Verrel mengaku jika dia membeli mobil.
"Dia kan butuh ma, mau keluar kota."
"Ya ampun bego nya anaku. Kalau mobil dibawa kabur sama dia gimana?" Mama Renita mentoyor kepala anak lelakinya dengan gemas, merasa anak sulungnya itu bodoh sekali.
"Nggak akan lah ma." Dengan malas Verel menjawab sambil lalu menaiki tangga menuju kamarnya."udah ma, Verel capek. Jangan tanya macam-macam."
"Verel! Mama belum selesai." Mama Renita menaikkan nadanya satu oktaf.
"Verel!"
"Awas aja kalau mobil itu besok nggak balik. Mama mau jalan-jalan sama tetangga keliling kota." Teriak mama Renita menambah pusing kepala Verel."Verel! Denger nggak?"
Verel memasuki kamarnya, dan langsung merebahkan diri di ranjang. Ia menggunakan kedua tangannya sebagai bantal. Verel menatap langit-langit kamarnya. Ia terbayang sikap Jeni yang sedikit acuh hari ini.
"Apa Jeni tau ya kalau aku selingkuh dengan Yovie?" Verel teringat lagi permainannya bersama Yovie saat di mobil. Ia tersenyum senang, tapi sesaat kemudian ia teringat dengan koonndom bekas yang ia lempar begitu saja di dalam mobil.
"Gawat, kalau Jeni sampai mempertanyakan nya bagaimana?" Raut muka Verel berubah begitu cemas dan khawatir juga takut."Sial! Kenapa aku bisa bego gini sih?"
Verel memukuli kepalanya sendiri. "Harus ngeles apa sama Jeni?"
Tepat saat itu hp nya berbunyi, menandakan adanya pesan masuk. Gegas Verel mengambil hpnya melihat siapa yang menghubunginya dengan jantung yang berdetak kuat.
Tentu saja dia khawatir jika itu Jeni yang sudah menemukan koonndom bekas miliknya. Dengan tangan yang bergetar Verel menghidupkan layar hp yang sudah gelap itu. Jantungnya berdetak sangat kuat, nafasnya jadi semakin tak beraturan.
Siapa yang menghubunginya?
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Simply Yunita
lanjut thor
2022-09-24
0
Noveler
👣👣👣👣👣👣👣👣
2022-09-17
0
A_wulandary⚞ል☈⚟
varel..varel.. jd orang kok ya Sok bngt sih.. mau gaya tp gk mau modal..🤦🤦
2022-09-13
0