Bab 5 • Keluar Kota •

Verel bernafas lega, ternyata nomor dari Yovie.

"Bikin jantungan aja." Gumam Verel sambil melihat pesan yang wanita selingkuhannya itu kirim. Matanya membelalak melihat tulisan yang terpampang di layar datar miliknya.

(Sayang, gimana kabar tas yang aku mau? Apa udah kelihatan hilalnya? Udah nggak sabar nih.)

"Sialan! Cewek mata duwitan. Malah nanyain tas lagi. Mobil aja lepas. Sialan! Kalau bukan karena goyangannya yang menggemparkan jagad pusatku sudah kutendang dia." Gumam Verel kesal membaca pesan singkat dari Yovie.

"Hmm.. Sekarang gimana?" Verel memijit-mijit pelipisnya yang terasa pusing."kalau nggak aku kasih nggak dapat jatah. Kalau aku kasih, aku nggak punya uang. Sayang juga sih kalau mau kasih uangku sendiri sama dia."

_____

Disisi lain, Jeni yang sudah mengendarai mobilnya sendiri membawa mobil itu ke sebuah tempat cuci mobil.

"Tolong ya mas. Semua. Sampai dalam-dalamnya jangan sampai luput."

"Siap neng."

Jeni duduk bersandar pada pungungan kursi kayu panjang yang disediakan tempat cuci mobil. Ia mengedarkan pandangannya, teringat lagi akan penghianatan Verel dengan sahabatnya sendiri, membuat hatinya terus berdenyut sakit. Ia meremas dadanya, dimana hatinya terletak.

Berharap sesak disana berangsur menghilang. Jeni menegakkan punggungnya , mendongak menatap langit malam di atas yang bertabur bintang. Menahan agar air matanya tak jatuh.

"Tak ada waktu untuk bersedih Jen, ayo bangkit dan balas para penghianat dan parasit itu." Gumam Jeni menepuk bahunya sendiri memberi semangat.

"Jangan sia-sia kan air matamu yang berharga untuk mereka yang menghianatimu. Semangat Jeni!"

"HAAAAHHHHH..,."

Jeni berseru dengan mengangkat kedua tangannya keatas. Melakukan hal yang menurutnya bisa membangkitkan energi positif di dalam diri.

Terdengar suara kekehan kecil, Jeni melihat kedepan, mas-mas tukang cuci mobil menutup mulutnya agar suara tawanya tak terdengar oleh Jeni.

Wajah Jeni merona. Malu bukan main, ia segera menurunkan tangannya dan berdehem kecil.

"Malunya." Bergumam.

"Udah selesai mbak." Mas-mas itu mengulurkan kunci mobil Jeni masih dengan wajah geli menahan tawa.

"EHEM, makasih mas."

Jeni bangun dari duduknya, dan berjalan dengan sok anggun karena masih tertimpa rasa malu.

"Mbak," panggil mas-mas itu, Jeni menoleh,"ini tertinggal di mobil."

Mas mas itu menunjukkan ****** bekas yang dia jepit dengan kedua jarinya pada Jeni. Tentu membuat Jeni semakin memerah mukanya.

'sialan!' batin Jeni geram.

"Buang aja." Kata Jeni berbalik sok cuek. Ia mendengar suara kekehan dibelakang punggung nya.

"Mas-mas sialan." Gumamnya geram.

Setelah membayar jasa cuci di kasir, Jeni membawa mobil nya yang telah bersih keluar dari tempat cuci mobil itu, ia sempat melihat mas-mas yang tadi meledeknya, tersenyum ramah dengan kanebo ditangannya. Jeni membuang nafasnya, "benar-benar sial."

"Aku harus segera menyingkirkan benalu itu agar kesialanku berkurang."

______

Jeni merebahkan diri di ranjang kamar kosan Lia. Ia menatap langit kamar itu. Lia yang baru selesai mandi mengusap kepalanya dengan handuk melihat temannya yang tampak malas-malasan dan tak bergairah itu melempar handuk basah yang dia pakai untuk mengeringkan rambutnya.

"Bangun!"

Dengan malas Jeni menyingkirkan handuk yang jatuh di mukanya. Ia melirik Lia dengan mata yang berair dan sedih.

"Haaaiisssshhh... Sudah, jangan berwajah begitu. Bangun! Mandi biar seger."

"Lia, aku nggak mau mandi." Rengek Jeni dengan mata memelas.

"Ya udah bangun aja kalau begitu. Mau minum-minum di atas nggak?"

Jeni mengangguk dengan wajah yang masih memelas.

Kedua wanita yang bersahabat dan saling terikat itu duduk berdua diatas atap beton yang menaungi kosan tempat Lia tinggal. Dengan beralaskan tikar piknik yang adem, keduanya menatap hamparan lampu kota dan taburan bintang di langit yang pekat.

Dengan beberapa bungkus camilan keripik kentang dan tempe, juga sekaleng minuman bersoda. Lia mengangkat kaleng soda berwarna hijau itu, yang disambut Tos dari kaleng berwarna merah milik Jeni. Keduanya menenggak kaleng itu bersamaan.

"Apa rencanamu selanjutnya?" Tanya Lia membuka obrolan diantara mereka berdua.

"Kau sudah dapatkan balik mobilmu kan?"

"Hemm.. aku beralasan akan keluar kota."

"Lalu?"

"Aku akan keluar kota."

"Kapan? Bagaimana dengan pekerjaanmu disini?"

"Tadi pak Fahri memanggilku ke ruangannya." Jeni menghela nafas beratnya,"Beliau memintaku untuk ikut training di kota pulau sebrang."

"Iya juga kamu kan yang pegang projek baru itu ya?"

"UMM...."

"Berapa lama training di sana?"

"Cuma seminggu sih."

"Ya udah, kamu gunakan kesempatan ini." Lia mengunyah keripik tempe yang baru saja dia ambil dari bungkusnya.

"O iya, aku dengar di kantor pusat ada seleksi internal. Coba masukin yuk, biar kita bisa pindah kesana. Pindah kos dan kamu juga lupakan Verel, setelah kamu membalas perbuatan mereka nanti. Bagaimana?"

Jeni tak menjawab, ia hanya tersenyum datar dan mengangkat minuman kaleng nya, yang tentu saja disambut Tos dari kaleng Lia.

_____

Pagi itu Jeni membawa mobilnya ke sebuah showroom jual beli mobil. Ia sudah bertekat untuk menjual mobilnya sebelum ia berangkat training Keluar kota. Setelah ia mendapatkan kesepatannya, Jeni menyimpan uang pembayaran dan langsung bertolak ke kota sebrang. Ia traning dengan teman kantor yang berada dalam satu projek dengannya.

Hari itu bergulir dengan cepat, Jeni yang lelah dan akan beristirahat di hotel tempat orang project baru menginap sementara. Ia berjalan dengan beberapa rekan kerjanya. Seorang pria bertubuh proporsional menyapa dengan ramah.

"Selamat malam ibu Jeni Putri Barata."

"Iya?" Jeni menghentikan langkahnya memindai pria tampan yang memotong jalannya. Jeni sedikit curiga dengannya. Seorang rekan kerjanya sebut saja Nayla, menyenggol lengan Jeni menggoda.

"Siapa dia? Ganteng Banget." Bisik Nay dengan mata berbinar penuh minat. Jeni tak begitu memperdulikannya. Ia justru merasa curiga pada orang yang memotong jalannya.

"Ada perlu apa denganku?"

"Tuan saya ingin bertemu dengan anda."

"Okey." Jawab Jeni dengan ragu, "Dimana dia?"

"Ikutlah dengan saya."

Jeni tertawa geli, mengikuti pria yang tak dikenal sementara ia tak tau apa yang direncanakannya. Adalah tindakan bodoh dan sembrono.

"Ah, bagaimana ya? Aku sebenarnya sedikit sibuk, jadwalku cukup padat. Aku tidak punya waktu untuk bertemu dengan orang asing. Jika dia mau suruh saja dia kemari menemui ku bukan sebaliknya." Jeni tersenyum manis dengan dipaksakan. "Dengan begitu aku bisa mempertimbangkan untuk mau bertemu atau tidak."

Lalu Jeni berjalan melewati pria itu dengan wajah datar, Nayla mengumbar senyum kecil pada pria asing itu sambil mengikuti langkah Jeni akan tetapi pandangan matanya seolah enggan untuk berpaling hingga sampai menoleh.

Nayla baru meluruskan pandangannya saat sudah agak jauh dan sedikit tersandung karena matanya Meleng. Jeni membuka pintu kamarnya di ikuti Nayla yang masih penasaran, menutup pintu kamar mereka berduanya dengan hati yang masih penasaran pada pria asing yang menghadangnya lagi.

"Jen, kenapa kamu nggak ikut saja?" Nayla menunjuk kearah pintu dimana mereka meninggalkan begitu saja pria tampan itu.

_____

Bersambung...

Kira-kira, Jeni bakal tergoda nggak ya buat ketemu?

Terpopuler

Comments

nick mj

nick mj

Suruhan Suga tu mah

2022-10-07

0

Simply Yunita

Simply Yunita

tergoda lah... kalau enggak gak jadi cerita dong 😅😅😅

2022-09-24

0

A_wulandary⚞ል☈⚟

A_wulandary⚞ል☈⚟

ketemu LG kah sama Suga...

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 • Bercinta di Toilet •
2 bab 2 • Harga diriku tercabik •
3 bab 3 • Mengambil keputusan •
4 Bab 4 • ambil balik •
5 Bab 5 • Keluar Kota •
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 • Makan malam •
14 Bab 14 • Bertemu Bos •
15 Bab 15 • Tragedi Cicak •
16 Bab 16 • Sebab akibat •
17 Bab 17 • Sidang kelurga •
18 Chap 18 • Mamaku Galak •
19 Chap 19 • Mama Susy bertindak •
20 Bab 20 • Menunggu Jawaban •
21 Bab 21 • Penolakan Jeni •
22 bab 22 • kembali kerumah •
23 bab 23 • Kedatangan Mega •
24 bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 Bab 32 - Godaan
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 bab 77
78 Bab 78
79 bab 79
80 Bab 80
81 bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 bab 90 - Hareudang
91 Bab 91
92 bab 92
93 Bab 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 • Bercinta di Toilet •
2
bab 2 • Harga diriku tercabik •
3
bab 3 • Mengambil keputusan •
4
Bab 4 • ambil balik •
5
Bab 5 • Keluar Kota •
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 • Makan malam •
14
Bab 14 • Bertemu Bos •
15
Bab 15 • Tragedi Cicak •
16
Bab 16 • Sebab akibat •
17
Bab 17 • Sidang kelurga •
18
Chap 18 • Mamaku Galak •
19
Chap 19 • Mama Susy bertindak •
20
Bab 20 • Menunggu Jawaban •
21
Bab 21 • Penolakan Jeni •
22
bab 22 • kembali kerumah •
23
bab 23 • Kedatangan Mega •
24
bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
Bab 32 - Godaan
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
bab 77
78
Bab 78
79
bab 79
80
Bab 80
81
bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
bab 90 - Hareudang
91
Bab 91
92
bab 92
93
Bab 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!