BAB 5 : Mengganggu

Waktu sudah menunjukkan jam tiga sore, Derriel bergegas menuju kantornya 'AD Group' untuk menemui rekan bisnisnya yang jadwal pertemuannya sempat tertunda beberapa jam.

"Maaf atas waktu yang sempat tertunda, Nona Viona ". Kata Derriel

Viona adalah anak dari pemilik 'Elmi Group' . Viona di utus papanya Tuan Elmi untuk menghadiri rapat kerja sama dengan 'AD Group' karena ingin menjodohkannya dengan Derriel.

" Tidak masalah Tuan Derriel. Asal kerjasama yang kita bentuk berjalan dengan baik. Sebagai tanda maaf Tuan saya terima, datanglah dalam acara makan malam yang Papa saya buat."

"Bisa kah acaranya diadakan diwaktu lain. Malam ini saya ada jadwal lain yang tidak bisa di tunda". pinta Derriel.

"Baiklah. Nanti asisten saya akan mengabari anda tuan."

Acara pertemuan mereka pun usai. Bergegas Derriel menyelesaikan masalah pekerjaan yang lain diruang kerjanya itu.

Rio asistem sekaligus sekertaris Derriel bertanya tanya akan sikap atasannya sedari tadi gelisah. Seperti menyembunyikan suatu masalah.

Saat hendak menegur Derriel, terdengar notif pesan dari Nona Arani.

📨 'Siang Om Rio. Apakah setibanya Om Derriel di kantor sangat sibuk dengan pekerjaannya?'

📨 'Iya Nona. Baru saja kami selesai rapat dengan rekan kerja kami. Saat ini Tuan Derriel sedang mengerjakan berkas berkas yang menumpuk di meja kerjanya.

📨 Bisakah Ara datang kesana. Barang kali Ara bisa membantu Om Derriel. Tapi jangan beritahu Om Derriel. Ara ingin memberi kejutan padanya.

📨 Tapi nona tidak bisa seperti itu. Saya harus tetap memberi kabar kedatangan Nona .

📨 Aaaiiiscchh menyebalkan sekali... Ya ya baiklah. Om Derriel memang bos-mu. memang sepatutnya Om Rio patuh.

Kabarkan sekarang juga. Kalau Ara OTW . Ara bosan dirumah tanpanya. Dan lagi, dari tadi Ara Chat, tidak dibalas. Bahkan dibaca pun tidak.

Apa? adakah hal seperti itu. Sesibuk apapun Tuan Derriel ia pasti akan selalu menanggapi Chat , Telephon bahkan status terbaru IG nona arani akan langsu di Like . -Rio

Adakah permasalahan di antara pasutri ini. Bahkan sedari tadi juga tuan Derriel sangat gelisah.

"Tuan Derriel, maaf tuan . Nona Arani baru saja mengabarkan ia sedang dalam perjalanan kesini untuk menemui Tuan. Nona sudah chat Tuan Derriel namun tidak ada balasan dari Tuan.

" Apa, benarkah?" Bergegas Derriel meraih HP-nya. Dan benar saja ada beberapa pesan dari Arani .

"Baiklah . Terima kasih. Tolong kamu tunggu ia di Lobi".

" Baik Tuan !"

Derriel menyenderkan badannya di kursi kebesarannya itu sambil menatap langit langit ruang kerjanya.

Astaga ada apa denganku ini. Aku begitu mencemaskan akan kebenaran yang Kakek Dirdja katakan tadi.

Akankah Arani bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Aku takut kehilangan istriku.

Tidak, itu tidak akan terjadi. Aku harus memiliki Arani seutuhnya. Tapi aku harus memastikan 1 hal padanya. -Derriel

Tok tok tok tok.

Ketukan pintu terdengar di ruang kerja Derriel

"Masuk."

Arani masuk kedalam disusul Rio dibelakangnya.

Penampilan Arani begitu teetutup. Memakai jaket hoodie, memakai topi, kacamata, dan tak lupa masker.

Setelah Rio menutup kembali pintu ruang kerja Derriel, Arani melepaskan semua artibut yang ia kenakan untuk menutupi jati dirinya.

Terlihat ia hanya menggunakan kaos santai dan celana jeans.

"Hadeh merepotkan sekali untuk menutupi jati diriku agar tidak ada yang mengenaliku disini." Keluh Arani lalu menjatuhkan badannya di sofa".

"Rio, tolong bawakan cemilan dan juga minuman susu coklat ".

" Baik tuan".

"Om Rio susu coklatnya dingin ya. Cuaca diluar sangat panas. Minum yang dingin-dingin pasti menyegarkan.

" Baik Nona."

Lalu Rio pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sayang maafkan aku. Aku tidak membalas pesanmu." Kata Derriel lalu duduk disamping Arani.

"Ah itu. Ok tidak masalah Say. Lagi pun Ara senang diperbolehkan kesini menemuimu . " Kata Arani lalu langsung memeluk Derriel.

Yang dipelukpun langsung membalas pelukan dengan eratnya. Seperti orang yang tak ingin di tinggalkan.

"Say Ail bolehkah kamu longgarkan pelukannya. Ara merasa sesak bernafas."

"Ah maaf sayang. Pelukanku menyakitimu. Aku takut kamu akan lepas dari pelukanku selamanya". ucap Derriel lalu melonggarkan Pelukannya.

"Eh kemapa begitu. Itu tidak akan mungkinlah. Say Ail bebas memeluk Ara semau Say Ail. Sampai kapanpun. Sampai maut yang memisahkan kita."

"Benarkah...?"

"Tentu saja".

Derriel melepaskan pelukannya lalu menatap lekat wajah Arani. Memastikan Arani benar benar menyayanginya lebih dari sekedar status Om dan keponakannya. Status sebelum merekah menikah.

" Jadi apa Ara sangat mencintai suamimu ini, em? sayang yang lebih dari status kita sebelumnya sebagai keponakan dan pamannya."

"Oh itu ya... Eeem gimana ya Say. Ara memang menyayangi Say Ail. Tapi Ara tidak tahu apakah Ara juga mencintai Say Ail seperti pasangan pada umumnya"

"Benar begitu?."

"Emmm, mungki..." Ragu Arani menjawabnya.

Tiba tiba Derriel mencium bibir Arani. Ciuman yang begitu lembut terasa dibibir Arani.

Ah ciuman ini rasanya seperti mimpi waktu itu. Iya seperti ini ciumannya.

Tidak ada penolakan dari Arani juga.

Arani sedang menyamakan ciuman yang benar benar terjadi ini dengan mimpinya waktu itu.

Lalu lama lama ciuman itu semakin dalam dan...

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu dari luar.

Ssiiiieett , mengganggu saja. -Derriel

Astaga kenapa rasa ciumannya begitu sama denga mimpi liarku waktu itu ya. -Arani

"Masuk ! " kata Derriel dengan ketusnya.

Eeh kenapa auranya mencekam ya. Apa perasaanku saja.

Batin Rio saat masuk ke ruang kerja Derriel.

" Tuan ini minuman dan cemilannya."

"Em."

Eeeh kenapa tatapan Tuan Derriel menakut seperti itu.

" Om Rio, letakkan saja di atas meja dekat jendela sana."

"Baik Nona Arani."

"Terima kasih Om sudah mengantarkan cemilan."

"Dengan senang hati Nona."

"Keluarlah sekarang juga. Jangan biarkan siapapun menggangguku sekarang. Termasuk kamu. Datanglah jika aku pinta." ucap Derriel penuh penekanan dan dingin.

"Baik tuan."

Oh sepertinya aku telah mengganggu kesenangannya bersana Nona Arani.

Lekas Rio keluar ruangan. Setelah beberapa detik Rio menutup pintu dan tangan belum terlepas dari gagang pintu, terdengar suara pintu terkunci.

Aaaii siittthh pasti kehadiranku tadi alasan mengapa tuan Derriel terlihat marah.

"Kalian bertiga , siapapun yang ingin mencari tuan Derriel katakan , ia sedang sibuk dan tidak bisa di ganggu. Jangan mengetuk pintunya jika tidak diminta untuk menemuinya. Kalian mengerti ?."

Kata Rio kepada 3 sekertaris pembantunya.

"Baik Tuan." Ucap mereka bertiga serempak.

"Minumlah sayang." Perintah Derriel dengan membelai pucuk kepala Arani lembut.

Lalu ia pun segera ke meja kerjanya . Dan kembali fokus pada berkas yang ada di meja .

Arani segera menyantap cemilan dan minumannya.

Setelah ia selesai makan dan minum, ia pun menghampiri Derriel.

"Say Ail, ada yang bisa Ara bantu sembari Ara Belajar?."

"Tentu saja. Periksalah berkas ini dan ini ya."

Bukan saatnya membahan perasaan hati sekarang. Pekerjaan ini harus selesai sekarang juga.

Setelah ini baru menyusun rencana mengenai orang bertato elang itu. Mereka harus tahu berhadapangan dengan siapa. Tidak akan ada yang bisa menyakitin istriku. '-Derriel

Sepertinya drama romantisnya bersambung sampai ini. Aaaaa benar benar bikin panas tubuhku. -Arani

***

Tanpa terasa mereka menghabiskan waktu bersama mengerjakan berkas berkas kerja Derriel sampai jam 6 sore.

Karena masih ada beberapa karyawan yang ada di setiap lantai di kantor ini. Maka Arani pun memakai artibunya kembali untuk menutupi jati dirinya pada saat pulang berbarengan denga Derriel.

Didalam mobil

"Lumayan melelahkan". Kata Arani, merebahkan badannya di kursi belakang mobil . Yang pasti disampinya ada Derriel.

" Apa kamu ingin sesuatu sayang?"

"Tidak ada Say Ail. Kita langsung saja kembali kerumah."

"Baiklah. Tapi kita bermalam dirumah Kakek Dirdja. Beliau sangat merindukanmu Ara".

" Aiiicchhh tidak bisa ditunda dulu untuk kerumah Kakek Dirjda?".

"Tidak bisa. Nanti Kakek Dirdja akan melakukan hal yang lebih dramatis lagi".

"Kakek labil itu, benar benar !."

Episodes
1 BAB 1 : Panggilan kesayangan yang berubah
2 BAB 2 Kejdian
3 BAB 3 : Tato Elang
4 BAB 4 : Melakukannya
5 BAB 5 : Mengganggu
6 BAB 6 : Aktivitas malam
7 BAB 7 : aktivitas malam Part II
8 BAB 8: Rasanya panas
9 BAB 9 : Cemburu
10 BAB 10 : Masuk angin
11 BAB 11 : Kejujuran
12 BAB 12 : Baru keluar kamar
13 BAB 13: Arani Dan Alexandros
14 BAB 14 : Bertemu kembali
15 BAB 15 : Kecolongan lagi dan lagi
16 BAB 16 : Abai
17 BAB 17 : Saling Diam
18 BAB 18 : Keluarga baru lagi
19 BAB 19 : Ungkapan hati Arani
20 BAB 20 : Kejutan dari arah manapun
21 BAB 21 : Keponya Kakek
22 BAB 22 : Mereka Anak Alexaandros
23 BAB 23 : Servisan terindah
24 BAB 24 : 13 tahun lalu
25 BAB 25 : 13 Tahun lalu part 2
26 BAB 26 : 13 Tahun lalu Part 3. (Panik)
27 BAB 27 : Daniel dan Alexsandros
28 BAB 28 : 13 Tahun lalu Part 4
29 BAB 29 : Pertemuan awal mereka setelah lama tidak bertemu
30 BAB 30 : Up
31 BAB 31 : Fobia Arani karena trauma
32 BAB 32 : Daniel Dibuat Jengkel
33 BAB 33 : Status Daniel berubah.
34 BAB 34 : Kisah Daniel
35 BAB 35 : Tembakan Lagi, Dan Lagi
36 BAB 36 : Siapa musuh sesungguhnya ?
37 BAB 37 : Apartemen Daniel.
38 BAB 38 : Apartemen Daniel part 2
39 BAB 39 : Panas
40 BAB 40 : Rahasia
41 BAB 41: Pandanga Daniel
42 BAB 42 : Farda Daniel
43 BAB 43 : FARDA DANIEL part 2
44 BAB 44 : Gadis itu datang
45 BAB 45 : Cemburu
Episodes

Updated 45 Episodes

1
BAB 1 : Panggilan kesayangan yang berubah
2
BAB 2 Kejdian
3
BAB 3 : Tato Elang
4
BAB 4 : Melakukannya
5
BAB 5 : Mengganggu
6
BAB 6 : Aktivitas malam
7
BAB 7 : aktivitas malam Part II
8
BAB 8: Rasanya panas
9
BAB 9 : Cemburu
10
BAB 10 : Masuk angin
11
BAB 11 : Kejujuran
12
BAB 12 : Baru keluar kamar
13
BAB 13: Arani Dan Alexandros
14
BAB 14 : Bertemu kembali
15
BAB 15 : Kecolongan lagi dan lagi
16
BAB 16 : Abai
17
BAB 17 : Saling Diam
18
BAB 18 : Keluarga baru lagi
19
BAB 19 : Ungkapan hati Arani
20
BAB 20 : Kejutan dari arah manapun
21
BAB 21 : Keponya Kakek
22
BAB 22 : Mereka Anak Alexaandros
23
BAB 23 : Servisan terindah
24
BAB 24 : 13 tahun lalu
25
BAB 25 : 13 Tahun lalu part 2
26
BAB 26 : 13 Tahun lalu Part 3. (Panik)
27
BAB 27 : Daniel dan Alexsandros
28
BAB 28 : 13 Tahun lalu Part 4
29
BAB 29 : Pertemuan awal mereka setelah lama tidak bertemu
30
BAB 30 : Up
31
BAB 31 : Fobia Arani karena trauma
32
BAB 32 : Daniel Dibuat Jengkel
33
BAB 33 : Status Daniel berubah.
34
BAB 34 : Kisah Daniel
35
BAB 35 : Tembakan Lagi, Dan Lagi
36
BAB 36 : Siapa musuh sesungguhnya ?
37
BAB 37 : Apartemen Daniel.
38
BAB 38 : Apartemen Daniel part 2
39
BAB 39 : Panas
40
BAB 40 : Rahasia
41
BAB 41: Pandanga Daniel
42
BAB 42 : Farda Daniel
43
BAB 43 : FARDA DANIEL part 2
44
BAB 44 : Gadis itu datang
45
BAB 45 : Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!