BAB 4 : Melakukannya

Malam semakin larut. Suasana Arani mulai tenang setelah menceritakan apa yang ia alami mengenai orang bertato elang tersebut kepada Derriel.

Mulai sekarang Derriel akan memberikan penjagaan yang ketat padanya. Akan ada pengawal yang siaga mengawasi aktifitas Arani diluar rumah tanpa Derriel, yang tidak harus mencolok dalam pengawalannya. Arani pun menyetujui hal tersebut.

Arani dan Derriel menghabiskan momen-momen kebersamaan mereka dengan bercerita berbagai hal apapun. Bermain game di hp, makam malam bersama, sampai pada akhirnya...

"Sayang...!" panggil Derriel dengan lembutnya, posisi ia sedang berbaring miring, dengan tangan memangku kepalanya. Memandangi Arani yang sedang duduk santai

"Iya Say....." jawab Arani yang tangan dan pandangannya tidak lepas dari HP.

"Apa kamu sudah siap?"

"Aaaaahhh? " pandangan Arani bingung penuh tanya dan beralih memandangi Derriel . "Siap apa?"

Derriel tersenyum lebar .

Derriel menepuk kasur lantai di sebelah sisinya.

"Kemarilah !." Titah Derriel

Apakah ia memintanya sekarang?

Arani masih terdiam di tempatnya. Menerka nerka apa kemauan suaminya tersebut.

"Mari tidur. Waktu semakin larut malam. Apakah kamu tidak mengantuk?"

Dia hanya mengajak tidur sajakan. Tidak lebih dari itu bukan. Aku masih belum siap... ! Batin Arani dalam hati.

Arani masih terdiam di tempatnya sambil memandangi Derriel dengan seksama.

"Sayang, ayo tidur. Aku sudah mengantuk..?" kata Derriel lalu menutup mulutnya yang menguap karna kantuk.

Ah ternyata ia sudah mengantuk .Arani

"Baiklah Say." Seru Arani lalu beranjak menaruh HP diatas mejanya. Dan bergegas menghampiri suaminya yang sudah terlentang memejamkan matanya.

Arani tidur disebelah Derriel . Tidur miring membelakangi suaminya itu.

Merasakan keberadaan Arani disisinya, Derriel pun mengubah posisi badannya dan menarik badan Arani lebih dekat dan membekap badan Arani.

Aku sangan mencintaimu Arani. Aku ingin memilkimu seutuhnya. Sepertinya kau masih belum siap melakukannya. Ucap Derriel dalam hati. Ia semakin mendepak Arani dan membelai kulit tangan Arani dengan sangat lembut.

Eh kenapa rasa pelukannya berbeda dari biasanya ya. Jadi ada rasa yang berbeda dalam tubuhku. Arani

"Sai Ail?."

Tidak ada jawaban .

" Apakah sudah tidur?."

"Eeemmmz."

"Say, saat ini didalam badanku ada rasa yang berbeda dari biasanya saat kamu peluk. Badanku kenapa ya?." Tanya Arani dengan polosnya.

Derriel pun tersenyum meski matanya terpejam.

"Tidurlah sayang. Semoga mimpi indah." Kata Derriel mencium kepala Arani. Lalu mengalihkan tangannya membelai kepala Arani .

Sepertinya aku harus memancingnya perlahan lahan sampai keadaan siap. Derriel.

Saat Arani berbalik badan, tidur miring menghadap kesuaminya.

"Ah Say Ail. Belum tidur ?"

Sesaat mereka saling berpandangan. Melihat wajah Arani tepat didepannya, mulai ada pergerakan jemari Derriel membelai pipi Arani, berlanjut memoles bibir Arani dengan jarinya.

"Sayang...! kamu cantik."

Perlahan Derriel mendekati wajah Arani lalu mencium bibirnya sesaat.

"Aku menginginkanmu sayang." Lalu lanjut mencium bibir Arani . Semakin lama semakin dalam permainan Derriel menciumnya.

Ini pengalaman pertama bagi mereka berdua.

Derriel melepas ciumannya. Memberikan kesempatan untuk Arani mengambil nafas.

Lalu bibir Derriel mencoba mengesplor leher Arani. Namun Derriel tidak meninggalkan jejaknya disana.

Bibir Derriel terus menciumi leher istrinya dengan penuh kelembutan. Dan terus bergerak turun mendekati dada Arani yang tertutup kaos yang ia kenakan tidur saat ini.

Sesaat ia menghentikan aktivitasnya. Melihat wajah Arani yang menahan sesuatu didalam dirinya.

"Sayang " . Panggil Derriel

"Say badanku panas. Rasanya aneh, emchh, aku, aku takut... " ucap Arani, masih memejamkan matanya. Dengan nafas menggebu gebu dan dada berasa berdebar hebat . Menahan sesuatu didalam tubuhnya entah apa, ini kali pertamanya ia rasakan.

"Aaaaaahhhhhh." Arani terbangun dari tidurnya, melihat pakaiannya masih utuh melekat dibadannya. Dan tidak mendapati keberadaan Derriel disisinya.

"Kemana dia? Say Ail..." Ara mencoba memanggil. Mungkin Derriel didalam kamar mandi.

"Say......"

Nihil tidak ada sautan dari kamar mandi juga.

Kemana dia....

Ara mencoba mengatur nafasnya yang tersengal itu.

Ternyata aku cuman mimpi. Ya ampun bisa bisanya aku memimpikan hal itu bersamanya... Tapi seperti nyata

Eh enggak salah juga sih. Dia kan suamiku. Senyum malu , dan menutup mukanya dengan telapak tangannya.

Tapi aku belum siap........ jerit Arani dalam hatinya

"Sayang, sudah bangun." Kata Derriel setelah membuka pintu, lalu masuk kedalam membawa makanan yang sempat ia beli tadi di jalan.

"Aaaaahhhkkk." kaget Arani tiba-tiba mendengar suara Derriel. Yang mana posisinya masih terduduk diatas tempat tidur. Rambut yang acak acakan,

"Kamu kenapa Sayang kaget seperti itu ?."

"Ah itu , enggak kok. Eeem...." perasaannya tidak karuan.

"Itu sarapan kita kah?" Arani menunjuk tentengan yang Derriel bawa dari luar.

"Iya. Sebelum kita berangkat ke kota AAA. Lekaslah mandi. Penampilanmu terlihat sangat kacau bangun tidur."

Bagaimana tidak kacau, aku memimpikan hal itu bersamamu.

"Ah tentu. Baiklah..." Arani melangkah menuju kamar mandi.

Bagaimana jika hal itu terjadi, yang sudah pasti itu akan terjadi cepat atau lambat. Bahkan bisa jadi lebih cepat hal itu akan terjadi... aaaiiiiccchhhh malunya....

...****************...

Seusai sarapan Mereka pun berpamitan kepada Ibu kos, karena hari ini terakhir Arani tinggal di kos kosan .

Kesepakatan yang mereka buat, setelah Ujian usai maka Arani akan tinggal di kota AAA bersama suaminya sembari menunggu hasil ujian dan Ijazah. Arani akan magang dikantor Derriel. Dengn identitas sebagi istri si pemilik Perusahaan harus di sembunyikan. Itu permintaan Arani.

Sepasang pasutri itu berada di mobil ke 2 . Mobil depan dan belakang adalah pengawal yang menjaga keamanan mereka saat di jalan. Peraturan penjagaan terhadap Arani sudah diberlakukan mulai sekarang.

Derriel tidak ingin kecolokan lagi atas apa yang menimpa istri yang teramat ia sayangi.

"Say Ail..."

"Iya.... " jawab Derriel namun pandangannya tidak terlepas dari tablet yang ia pegang.

"Em itu, em....". Ragu ara untuk melanjutkan ucapannya. Sembari memegangi tengkuk lehernya.

Ah bagaimana memulainnya ya....

aku ingin bercerita kalau semalam aku memimpikan hal itu seperti bukan sekedar mimpi. Karena aku merasakannya tu begitu nyata.

" Em, itu, semalam..."

Jawaban Arani terputus manakala ia merasa ini bukan waktu yang tepat bercerita ngengenai hal itu. Malu kalau sampai didengar Pak sopir...

"Ah lupakanlah. Bukan suatu hal yang penting ." Lanjut ucapan Arani. Lalu membuang muka menghadap kejendela mobil karena malu.

Pasti saat ini mukaku memerah... aaaiiichhh memalukan.

Derriel pun menghentikan kesibukannya dengan tablet yang ia pegang saat ini.

Melihat Arani membuang muka , ia merasa bersalah.

"Sayang, maafkan aku. Aku terlalu fokus dengan tablet. Tanpa melihatmu ingin berbicara." Kata Derriel sambil mengusap kepala Arani.

Aaaiiccch bukan itu permasalahannya. Aku malu memperlihatkan wajahku yang pastinya memerah saat ini .

"Enggak kok. Itu bukan masalah bagiku. Pekerjaanmu memang padat bukan. Wajar jika ada waktu senggang kamu mencicilnya untuk mengerjakan pekerjaan itu."

Derriel pun tersenyum karena istrinya pengertian. Dan membelai kepala Arani punuh sayang.

Ya mereka sudah terbiasa dengan segala hal keseharian yang mereka lakukan .

"Bolehkah aku membantumu? . Sembari belajar menguasai pekerjaan di kantor."

"Tentu saja sayang."

...****************...

Sesampainya dikota AAA Arani diturunkan dirumah Derriel. Ia menyuruh Arani untuk beristirahat. Dan Derriel pun pamin lansung menuju ke perusahaannya untuk memyelesaikan pekerjaan kantor yang tertunda.

Sebelum kekantornya, Derriel menyempatkan mampir kerumah Kakek Dirdja.

"Ah akhirnya cucuku kembali juga." Ucap Kakek Dirdja yang menuruni anak tangga.

"Kakek...." sapa Derriel lalu mencium tangan Kakek Dirdja.

"Dimana Arani ?. Kenapa kamu datang sendiri. Jangan coba-coba menyembunyikan cucuku yang berharga itu. Kamu jangan serakah Derriel memiliki Arani sendirian. Dia itu tetap cucuku."

Astaga, kenapa seolah aku menjadi orang yang merebut apa yang ia miliki.

"Ah bukan seperti itu kek. Aku akan mengajak Arani kesini nanti. Tapi ada suatu hal yang ingin aku tanyakan kepada kakek".

Tanpa basa-basi Derriel memceritakan kejadin yang menimpa Arani mengenai orang yang bertato elang itu.

"Jadi apakah ada kaitnnya orang bertato elang itu dengan kejadian 18 tahun lalu, Kek?."

Mendengar semua cerita Derriel, Kakek Dirdja hanya menghembuskan nafasnya kasar lalu menopang dahi kepalanya di ujung tongkat yang ia genggam.

Akhirnya Derriel tahu orang bertato elang ini.

Mungkin sudah saatnya aku menceritakan yang sesungguhnya.... Kakek Dirdja

"Ini saatnya kamu harus tahu kebenarannya Derriel. Agar kamu bisa lebih lagi melindungi Cucuku. "

"Maksut Kakek kebenaran apa?."

"Apa ada kaitannya juga dengan pembicaraan Kakek dan Paman Doni sehari sebelum hari pernikahanku dengan Arani?"

"Apa.?"

"Maaf kek, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kakek bersama Paman Doni waktu itu."

Ini sudah tidak bisa di sembunyikan lagi. Saatnya aku menceritakan yang sebenarnya kepadamu Derriel.

"Sebelumnya kakek minta maaf telah menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting dalam kehidupanmu yang berharga. Aku harap kamu masih bisa memaafkan aku." Lesu Kakak Dirdja memulai mengungkapkan kebenaran yang memang saatnya Derriel tahu.

Bersambung!!!!!!

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

Mohon dukungannya ya sobat. Jangn lupa Like, komen,dan vote nya . Terima kasih

Episodes
1 BAB 1 : Panggilan kesayangan yang berubah
2 BAB 2 Kejdian
3 BAB 3 : Tato Elang
4 BAB 4 : Melakukannya
5 BAB 5 : Mengganggu
6 BAB 6 : Aktivitas malam
7 BAB 7 : aktivitas malam Part II
8 BAB 8: Rasanya panas
9 BAB 9 : Cemburu
10 BAB 10 : Masuk angin
11 BAB 11 : Kejujuran
12 BAB 12 : Baru keluar kamar
13 BAB 13: Arani Dan Alexandros
14 BAB 14 : Bertemu kembali
15 BAB 15 : Kecolongan lagi dan lagi
16 BAB 16 : Abai
17 BAB 17 : Saling Diam
18 BAB 18 : Keluarga baru lagi
19 BAB 19 : Ungkapan hati Arani
20 BAB 20 : Kejutan dari arah manapun
21 BAB 21 : Keponya Kakek
22 BAB 22 : Mereka Anak Alexaandros
23 BAB 23 : Servisan terindah
24 BAB 24 : 13 tahun lalu
25 BAB 25 : 13 Tahun lalu part 2
26 BAB 26 : 13 Tahun lalu Part 3. (Panik)
27 BAB 27 : Daniel dan Alexsandros
28 BAB 28 : 13 Tahun lalu Part 4
29 BAB 29 : Pertemuan awal mereka setelah lama tidak bertemu
30 BAB 30 : Up
31 BAB 31 : Fobia Arani karena trauma
32 BAB 32 : Daniel Dibuat Jengkel
33 BAB 33 : Status Daniel berubah.
34 BAB 34 : Kisah Daniel
35 BAB 35 : Tembakan Lagi, Dan Lagi
36 BAB 36 : Siapa musuh sesungguhnya ?
37 BAB 37 : Apartemen Daniel.
38 BAB 38 : Apartemen Daniel part 2
39 BAB 39 : Panas
40 BAB 40 : Rahasia
41 BAB 41: Pandanga Daniel
42 BAB 42 : Farda Daniel
43 BAB 43 : FARDA DANIEL part 2
44 BAB 44 : Gadis itu datang
45 BAB 45 : Cemburu
Episodes

Updated 45 Episodes

1
BAB 1 : Panggilan kesayangan yang berubah
2
BAB 2 Kejdian
3
BAB 3 : Tato Elang
4
BAB 4 : Melakukannya
5
BAB 5 : Mengganggu
6
BAB 6 : Aktivitas malam
7
BAB 7 : aktivitas malam Part II
8
BAB 8: Rasanya panas
9
BAB 9 : Cemburu
10
BAB 10 : Masuk angin
11
BAB 11 : Kejujuran
12
BAB 12 : Baru keluar kamar
13
BAB 13: Arani Dan Alexandros
14
BAB 14 : Bertemu kembali
15
BAB 15 : Kecolongan lagi dan lagi
16
BAB 16 : Abai
17
BAB 17 : Saling Diam
18
BAB 18 : Keluarga baru lagi
19
BAB 19 : Ungkapan hati Arani
20
BAB 20 : Kejutan dari arah manapun
21
BAB 21 : Keponya Kakek
22
BAB 22 : Mereka Anak Alexaandros
23
BAB 23 : Servisan terindah
24
BAB 24 : 13 tahun lalu
25
BAB 25 : 13 Tahun lalu part 2
26
BAB 26 : 13 Tahun lalu Part 3. (Panik)
27
BAB 27 : Daniel dan Alexsandros
28
BAB 28 : 13 Tahun lalu Part 4
29
BAB 29 : Pertemuan awal mereka setelah lama tidak bertemu
30
BAB 30 : Up
31
BAB 31 : Fobia Arani karena trauma
32
BAB 32 : Daniel Dibuat Jengkel
33
BAB 33 : Status Daniel berubah.
34
BAB 34 : Kisah Daniel
35
BAB 35 : Tembakan Lagi, Dan Lagi
36
BAB 36 : Siapa musuh sesungguhnya ?
37
BAB 37 : Apartemen Daniel.
38
BAB 38 : Apartemen Daniel part 2
39
BAB 39 : Panas
40
BAB 40 : Rahasia
41
BAB 41: Pandanga Daniel
42
BAB 42 : Farda Daniel
43
BAB 43 : FARDA DANIEL part 2
44
BAB 44 : Gadis itu datang
45
BAB 45 : Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!