Kesalahan

Pagi hari itu, semua sudah disiapkan oleh Novi. Tidak terlepas dengan semua keperluan Surya untuk pergi ke kantor, semua sudah siap diatas tempat tidur. Semua orang tampak turun dan bersiap untuk pergi ke kantor masing-masing. Masih terasa asing dengan sikap Citra pagi hari itu, dia yang selalu nampak ceria pagi ini terlihat begitu kusut wajahnya.

Tidak ada yang mengetahui, apa yang sebenarnya terjadi pada Citra saat ini. Hanya mama Sinta dan dirinyalah yang mengetahui sumber masalah ini. Terlihat sepi suasana meja makan saat itu, tak ada yang membuka topik pembicaraan. Semua terlihat sibuk dengan sarapan pagi itu.

Saat Surya dan Juna telah selesai dengan sarapan paginya, mereka pun menghampiri mama untuk berpamitan. Berbeda dengan sikap Citra yang cuek pagi hari itu, dia lebih memilih berlalu meninggalkan meja makan begitu saja. Juna yang hendak mengejarnya dan terlihat marah pada Citra, dihentikan oleh mama Sinta saat itu.

Surya dan Juna memasuki mobilnya masing-masing untuk segera berangkat ke kantor. Sesampainya didalam mobil, Juna yang terlihat kesal dengan Citra lalu meminta penjelasan pada Citra.

"Kamu kenapa si pagi ini. Kalau memang kamu ada masalah, gak perlu sampai dibawah kemana-mana. Pagi ini aku kecewa sama kamu, kenapa sikap kamu seperti itu ke mama?. Apa kurangnya mama selama ini kamu?." cecar Juna sambil menyetir mobil.

"Udah ngomongnya, boleh aku ngomong. Aku bete sejak kemarin itu semua karena mama!. Apa kurangku juga sama mama kamu, sampai mama perlu bandingkan aku dengan kak Novi?. Hanya karena aku gak pandai dalam memasak dan merawat kamu dengan baik, mama bisanya gitu bandingin aku." jelas Citra menggebu.

"Jelas mama benar, kan mama ingin melihat kamu lebih baik lagi. Kamu gak mau jadi istri yang benar, kak Novi itu kan hanya sebagai contoh. Kenapa kamu mesti marah?." ucap Juna.

"Jelas aku marah, aku ya aku. Kak Novi ya kak Novi, jadi kita jelas berbeda. Bukan seperti kamu, hanya diam aja saat mama bandingkan kamu dengan mas Surya." jelas Citra.

Juna yang terlihat kesal dengan ucapan Citra saat itu, membuatnya tak bergeming sedikitpun untuk berucap. Setibanya dikantor, mereka juga berlalu ke ruangan masing-masing. Mereka bertiga memang bekerja dalam satu kantor, Suya memiliki jabatan terpenting di kantor yaitu sebagai direktur utama. Sedangkan Juna sebagai direktur keuangan, dan Citra sebagai manager.

Perusahaan yang memiliki nama Rizanda tunggal prakarsa TBK ini , merupakan perusahaan manufakturing yang bergerak dalam bidang otomotif dan sudah berdiri cukup lama. Dan berkembang pesat setiap tahunya. Memiliki cukup banyak karyawan disana.

Sedangkan, suasana dirumah saat itu tampak terlihat berjalan seperti biasanya. Si mbok dan Novi yang selalu terlihat sibuk mengemas rumah, dan pak Tono sibuk membersihkan taman halaman rumah. Saat pekerjaan semua selesai, Novi yang lalu mengambil ponsel miliknya segera mengoperasikan toko onlinenya. Novi memiliki beberapa usaha dalam toko onlinenya, seperti menerima pesanan kue dan menjual berbagai macam tas branded lainnya.

Dari hasil kerjanya itu, dia selalu menyisihkan uangnya untuk diserahkan kepada yayasan yatim piatu milik keluarga Rizanda. Semua dia lakukan tanpa sepengetahuan mama mertua dan suaminya, karena Novi sudah terbiasa hidup mandiri dan apa adanya.

Pagi hari itu, Novi tampak sibuk dengan menyiapkan pesanan kue miliknya. Ada 100 toples pesanan kue kering nastar saat itu, dia dan si mbok yang sibuk didapur dari pagi sampai sore hari dapat menyelesaikan dengan baik. Tangan Novi yang cekatan dan begitu terampil, membuatnya tidak perlu berlama-lama dalam mengerjakannya.

"Mbok, minta tolong ya, kalau semua sudah dingin segera ditutup toplesnya ya. Nanti langsung saya packing didalam kardus besar." pinta Novi pada si mbok dengan santun.

"Iya mbak, nanti si mbok tutupin yah." jawab si mbok.

Dia lalu mencuci semua peralatan kuenya saat itu, meskipun dirinya disitu bisa dibilang sebagai majikan dirinya tidak pernah semena-mena pada seluruh anggota keluarga termasuk pekerja dirumahnya. Setelah semua selesai, Novi lalu mengemas cantik setiap toples kue itu. Selain menjaga kwalitas rasa dan kebersihan kue, dia juga memikirkan penampilan menarik untuk pengemasannya. Agar si pemesan kue selalu merasa puas dan memesan kembali nantinya.

"Saya heran sama mbak Novi, ngerjain tugas rumah sebesar ini sendirian. Dibantu sama orang yang sudah tua seperti saya. Masih aja ada kerjaan sampingan yang begitu berat, kapan istirahatnya toh mbak." ungkap si mbok pada Novi.

"Mbok, kita kan kalau malam sudah tidur. Disitu saya bisa istirahat, kalau pagi sampai menjelang sore saya masih harus melayani semua anggota keluarga ini dengan baik. Untuk usaha online saya ini, sekedar sampingan saja mbok." ujar Novi sambil tersenyum manis.

"Si mbok bangga pada mbak Novi, dibandingkan mbak Citra." ucap si mbok.

"Gak baik si mbok bandingkan saya dengan Citra. Kita memiliki kelebihan masing-masing mbok. Kita pun pasti juga punya kekurangan." sahut Novi.

"Saya tinggal kirim kue dulu ya mbok. Tolong kalau mama sudah bangun dan nyariin saya, bilang saya kirim kue sebentar ya. Saya gak enak mau bangunin mama tidur." pinta Novi.

"Siap mbak, pasti saya sampaikan ke nyonya." ucap si mbok.

"Dan ini, buat si mbok dari saya ya. Karena sudah bantuin saya dari pagi." ujar Novi pada si mbok sambil memberikan amplop putih berisi uang. Hal itu memang selalu dia lakukan saat menerima pesanan.

Novi lalu membuka bagasi mobil miliknya, sambil mengangkat semua kue-kue kedalam mobil untuk dikirimkan. Dia sendiri yang akan mengirimkan kue tersebut, selama ini Novi tidak pernah tergantung pada kurir online ataupun orang lain untuk mengirim.

Setibanya di alamat tujuan, Novi yang terlihat menurunkan semua kue pesanan itu lalu bergegas menuju panti asuhan. Dia pun lalu membelikan makanan siap saji dan keperluan bulanan untuk panti.

Saat mobil Novi terparkir dihalaman panti asuhan, semua anak panti menyerbu dirinya saat itu. Pemandangan seperti itu memang sering terjadi saat Novi berkunjung disana. Begitu banyak anak kecil disana, dan beberapa bayi yang ditinggalkan orang tua mereka didepan panti. Novi sangat menyayangi mereka semua, layaknya anak sendiri. Di panti tersebut, di kelola oleh ibu Tiwi dan sepuluh orang lainnya. Terlihat begitu bahagia ibu Tiwi dan karyawan lainnya menyambut Novi saat itu.

"Sore mbak Novi, kelihatannya anak-anak sudah terlihat rindu dengan mbak." jelas ibu Tiwi.

"Selamat sore Bu Tiwi, selamat sore semua. Iya ni bu, kalau yayasan ini dekat dengan rumah pasti setiap hari saya akan main dengan mereka." tutur Novi bahagia.

...----------------...

Happy reading guys🤗

ini adalah karya ke dua aku yah, mampir kesini dan nantikan kelanjutan kisahnya ❤️❤️

Terpopuler

Comments

SENJA ROMANCE

SENJA ROMANCE

hadir kembali Thor

2022-11-05

4

lihat semua
Episodes
1 Rutinitas
2 Mereka pulang
3 Iri
4 Kesalahan
5 Senyum kalian
6 Solusi
7 Keputusan suamiku
8 Demi mama
9 Aneh
10 Semaunya
11 Siapa dia
12 Mama rindu kami
13 Ada apa denganmu
14 Bukan diriku
15 Terasa aneh
16 Khawatir
17 Kejutan
18 Terasa asing
19 Aku mau kamu berubah
20 Gagal
21 Sulit
22 Untuk kamu
23 Mengejutkan
24 Apa salahku?
25 Rencanaku
26 Berjalan Lancar
27 Tergoda
28 Cukup
29 Sial
30 Hanyalah seorang karyawan
31 Tubuhku
32 Kalian berubah seketika
33 Duka ku
34 Kemana kalian
35 Malaikat kecil
36 babak baru
37 Jangan pergi
38 Tanpamu
39 Beberapa minggu kemudian
40 Akankah positif kembali
41 Rumah sakit
42 Kebenaran
43 Aku tetap ayahnya
44 Lepaskan aku
45 Gelisah
46 Gelap mata
47 Salah menantu
48 Persidangan
49 Aku berhak
50 Sadar
51 3 Minggu berlalu
52 Ku pegang tanganmu
53 Salah Siapa
54 Maukah kau memaafkan ku?
55 Dia tak bersalah
56 Dia palakor
57 Kamu pantas bahagia
58 Aku tidak sama
59 Persidangan kedua
60 Aku gagal
61 Ijinkan aku mengetahuinya
62 lugu
63 Jangan menangis
64 Perpisahan
65 Menentang
66 Pertemuan
67 Yang Terbaik untukmu
68 wanita pilihan
69 Tanda merah
70 Dia milikmu
71 Bebaskan dirimu
72 tertegun
73 Kehilangan lagi
74 Buka Hatimu
75 Tak menentu
76 Let's Play
77 Tidak berbeda
78 Pedih
79 Usai
80 Selamat tinggal
81 PROMO novel pembalasan dendam sang bunga desa
82 PROMO novel jerit hati wanita pendosa
83 PROMO novel Lelakiku
84 PROMO
85 promo novel baru Kidung Cinta Alona
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Rutinitas
2
Mereka pulang
3
Iri
4
Kesalahan
5
Senyum kalian
6
Solusi
7
Keputusan suamiku
8
Demi mama
9
Aneh
10
Semaunya
11
Siapa dia
12
Mama rindu kami
13
Ada apa denganmu
14
Bukan diriku
15
Terasa aneh
16
Khawatir
17
Kejutan
18
Terasa asing
19
Aku mau kamu berubah
20
Gagal
21
Sulit
22
Untuk kamu
23
Mengejutkan
24
Apa salahku?
25
Rencanaku
26
Berjalan Lancar
27
Tergoda
28
Cukup
29
Sial
30
Hanyalah seorang karyawan
31
Tubuhku
32
Kalian berubah seketika
33
Duka ku
34
Kemana kalian
35
Malaikat kecil
36
babak baru
37
Jangan pergi
38
Tanpamu
39
Beberapa minggu kemudian
40
Akankah positif kembali
41
Rumah sakit
42
Kebenaran
43
Aku tetap ayahnya
44
Lepaskan aku
45
Gelisah
46
Gelap mata
47
Salah menantu
48
Persidangan
49
Aku berhak
50
Sadar
51
3 Minggu berlalu
52
Ku pegang tanganmu
53
Salah Siapa
54
Maukah kau memaafkan ku?
55
Dia tak bersalah
56
Dia palakor
57
Kamu pantas bahagia
58
Aku tidak sama
59
Persidangan kedua
60
Aku gagal
61
Ijinkan aku mengetahuinya
62
lugu
63
Jangan menangis
64
Perpisahan
65
Menentang
66
Pertemuan
67
Yang Terbaik untukmu
68
wanita pilihan
69
Tanda merah
70
Dia milikmu
71
Bebaskan dirimu
72
tertegun
73
Kehilangan lagi
74
Buka Hatimu
75
Tak menentu
76
Let's Play
77
Tidak berbeda
78
Pedih
79
Usai
80
Selamat tinggal
81
PROMO novel pembalasan dendam sang bunga desa
82
PROMO novel jerit hati wanita pendosa
83
PROMO novel Lelakiku
84
PROMO
85
promo novel baru Kidung Cinta Alona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!