Pagi hari ini, adalah hari kepulangan Arjuna dan Citra selepas mereka berdua berbulan madu dari Bali. Mama Sinta memang ingin ke dua anak dan ke dua menantunya tinggal satu atap. Beliau hanya ingin dihari tuanya tidak jauh dari salah satu anaknya.
Bel pintu pun berbunyi, dengan segera Novi dan si mbok menyambut kedatangan mereka. Surya yang segera membawa mama untuk turun, dengan perlahan menggandeng tangan mama untuk menuruni anak tangga.
"Hai kakak ipar tersayang." sambut Citra dengan manja pada Novi.
"Hai ...udah kangen kita disini." ujar Novi pada Citra.
"Kak, gimana sehat?." tanya Juna pada Novi.
"Ma ... gimana keadaannya, sudah baikan." sahut Citra pada mama Sinta.
Semua tampak gembira dan senang menyambut kedatangan mereka berdua, baik Novi ataupun Citra hubungan keduanya sangat baik. Tidak pernah ada perdebatan di antara mereka.
Di meja makan, sudah tertata rapi dan penuh dengan makanan. Semu sudah disiapkan dengan Novi dan si mbok dari dini hari tadi. Dirumah itu, yang paling sering memasak adalah Novi dibandingkan Citra. Tapi hal itu, tidak lantas membuat mereka untuk berlomba-lomba mendapatkan pujian. Semua dilakukan dengan tulus.
"Ayo duduk semua, mama kangen ni pengen makan bareng kalian semua." pinta mama Sinta pada semua anak dan menantunya.
Semua orang segera mengambil tempat duduknya masing-masing. Dan menyiapkan piring makan diatas meja, seperti biasa Novi selalu mengambilkan nasi untuk semua orang saat mau makan. Lauk dan sayur, Novi juga yang akan menyiapkan.
Mereka terlihat berdo'a bersama sebelum menyantap makanan tersebut. Sepeninggal papa, memang momen makan bersama seperti ini dijaga betul oleh mama. Karena mama ingin selalu ada cerita diatas meja makan ini, itu sudah terjadi semenjak anak-anaknya kecil.
Dengan hati yang bahagia, mereka semua menikmati makanan itu sampai habis tak tersisa.
"Ini si gak salah lagi, pasti masakan kak Novi kan." ujar Citra.
"Iya, seakan sudah hafal dengan menu kesukaan setiap orang dirumah ini. Hari ini berjejer panjang menu kesukaan setiap orang." ucap Juna yang menyampaikan perasaan kagumnya.
"Hari ini memang khusus untuk kalian. Jadi kakak tadi siapin ini semua sama si mbok. Iya kan mbok?." sahut Novi sambil menatap mbok yang menuangkan air minum untuk mama.
"Sudah ngobrolnya, mama ikut nimbrung ya. Gimana perjalanan kalian disana, asyik gak?. Mana oleh-oleh buat kami?." pinta mama dengan wajah yang memelas.
"Eh, jangan salah ma. Citra uda bawa oleh-oleh satu koper penuh buat kalian semua. Dari baju, tas , aksesoris dan kue khas bali semua ada." jelas Citra penuh semangat.
Mama Sinta waktu itu sebenarnya hanya ingin menguji menantunya itu, seboros apakah menantunya ini. Berbeda dengan Novi, jika ia berpergian hanya membawakan secukupnya saja untuk anggota keluarga dirumah.
Meski mama Sinta sering menguji para menantunya itu, tapi tidak pernah terucap dari bibir mama untuk melarang para menantunya itu untuk berbelanja.
Dengan senyuman mama menanggapi segala celoteh Citra.
"Nanti setelah aku beresin barang dikoper, dan bersihin badan aku bakal ke kamar mama ya. Semua dapet oleh-oleh kok." celetuk Citra.
"Jangan bawel, ayo kita beresin ini dulu." ucap Juna mengajak Citra yang sudah terlalu lama berbicara dibawah.
"Iya beb, tungguin yah aku naik." seru Citra dengan panggilan sayang mereka semenjak duduk dibangku perkuliahan.
Satu jam lebih berlalu, adzan maghrib juga sudah berkumandang. Novi yang saat itu sudah mengambil air wudhu terlebih dahulu, dengan mengenakan mukenah serta merapikan sajadah milik mereka berdua ia pun duduk sambil menunggu datangnya Surya. Lalu mereka berdua menunaikan sholat maghrib berjamaah berdua.
Suasana yang terlihat begitu syahdu antara mereka berdua, disaksikan oleh mama Sinta waktu itu. Mama yang segera pergi dari balik pintu kamar mereka, lalu pergi menuju kamar Citra dan Juna saat itu. Tampak berbeda pemandangan kali ini, lain dengan Surya dan Novi yang sibuk menjalankan ibadah bersama. Mereka berdua nampak sibuk memainkan ponsel miliknya masing-masing.
Sesampainya mama di ambang pintu kamar mereka berdua, mama terlihat hanya diam dan mengamati mereka sekilas. Tak pernah ada kata marah dari mama Sinta untuk masing-masing anak dan menantunya itu.
"Loh ma, sejak kapan berdiri disana. Ini Citra mau ke kamar mama bawain oleh-oleh punya mama." ucap Citra yang kaget saat melihat mama Sinta berdiri didepan pintu kamarnya.
"Maaf ya, mama tadi kesini mau manggil Juna. Mau minta tolong sebentar. Tapi gak jadi, mama takut ganggu kalian lagi sholat." tegas mama Sinta yang juga sedikit menyindir menantunya itu.
"Hehe maaf ya ma, kita lagi gak sholat hari ini." jelas Citra tengah mencari alasan.
"Iya si, pasti capek ya habis perjalanan jauh juga." timpal mama sambil tersenyum tipis.
"Yuk ma, kita ke kamar mama sekarang." ujar Citra yang mencoba mengalihkan topik dan membawa oleh-oleh satu kantong penuh untuk mama.
"Boleh, ayo kita ke kamar mama." ucap mama singkat.
Ditengah perjalanan menuju kamar mama Sinta, mereka berdua menjumpai Novi dan Surya keluar dari kamar mereka. Dengan senyum manis, Novi hanya melihat ke arah mama dan Citra saat itu.
"Eh kak Novi, ikut ke kamar mama yuk. Aku mau ngasihin oleh-oleh buat mama ni. Kita sambil cerita juga disana." ajak Citra.
"Maaf ya dek, aku mau turun dulu. Mau siapin makan malam sama si mbok, nanti ya kalau sudah senggang aku naik ke kamar." ujar Novi sambil tersenyum ramah.
"Tuh mas, lihat deh kak Novi. Pagi siang malam kerjanya didapur terus, apa gak bosen gitu." celetuk Citra manja.
Surya yang hanya membalas senyum saat mendengar ocehan Citra lalu bergegas untuk turun. Dan sebaliknya dengan mama sinta dan Citra yang melanjutkan perjalanannya menuju kamar mama.
Tampak asyik Surya dan Novi didapur saat itu, mereka saling melempar tawa dan saling membantu. Tak pernah sedikitpun Surya merasa risih dengan aktivitas Novi yang selalu didapur. Lain dengan wanita lainnya yang sibuk mempercantik diri saja.
Bagi Surya, Novi adalah istri paket komplit untuknya. Tidak pernah terbesit dalam benaknya untuk membandingkan Novi dengan wanita lain. Sementara dikamar atas, Citra yang tengah asyik bercerita ini dan itu pada mama Sinta terlihat sudah kehabisan topik pembicaraan. Mama yang melihat itu, lalu membuka topik pembicaraan lainnya untuk Citra.
"Cit, kapan kamu mulai fokus buat urusin Juna?." tanya mama Sinta.
"Hah, gimana maksudnya ma. Selama ini Citra uda perhatikan Juna dengan baik." ujar Citra.
"Terkadang baik menurut kita, belum tentu baik bagi orang lain. Mungkin juga sebaliknya begitu dengan Juna ke kamu." tutur mama lembut.
...----------------...
Happy reading guys🤗
ini adalah karya ke dua aku yah, mampir kesini dan nantikan kelanjutan kisahnya ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
SENJA ROMANCE
Menarik alur ceritanya 😊
2022-11-05
4
Cerita Aveeii
lanjuuttt
2022-09-08
2