Dia Benalu Dalam Rumah Tanggaku
"Sayang, tolong cepat ambilkan kemejaku ya." pinta Surya sambil berteriak.
"Baik mas, tunggu sebentar." ujar Novi dengan lembut.
Perkenalkan, namaku adalah Novi Heemeka. Aku adalah istri dari Surya Rizanda, putra tertua keluarg ini. Usiaku dua puluh dua tahun saat ini, semenjak menikah aku diminta oleh suamiku untuk menjadi ibu rumah tangga. Tapi, bukan berarti aku hanya wanita yang berpangku tangan kepada suami. Aku juga memiliki usaha online yang bisa dibilang lumayan berkembang.
Suamiku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dan adiknya bernama Arjuna, panggil saja dia Juna. Surya dan Juna sama-sama memilih untuk menikah muda saat itu. Usia mereka yang hanya terpaut satu tahun, tidak membuat mereka terlihat seperti kakak adik. Mereka berdua terlihat seperti layaknya seorang teman.
Saat kami berdua memutuskan untuk menikah muda, Bukan perkara yang mudah bagi kami untuk saling menyatukan pikiran kala itu.
Perdebatan diantara kita sering terjadi diawal-awal pernikahan. Tapi dengan tekad yang kuat, aku mampu melalui masa-masa sulit itu. Sampai saat ini, kami belum dikaruniai seorang anak yang mengisi hari-hari kami. Meski begitu, kami selalu optimis untuk segera memiliki momongan. Segala cara kami tempuh, agar mimpi kecil kami segera terwujud.
Meski saat ini belum ada malaikat kecil ditengah-tengah meraka. Kini kami menjalani hari demi hari dengan begitu baik.
"Mbok tolong piringnya siapkan dimeja makan ya. Biar lauk dan sayurnya aku yang bawa nanti mbok." pinta Novi dengan santun.
Mbok adalah pekerja rumah tangga yang sudah mengabdi sangat lama dikeluarga Surya. Dia sudah bekerja semenjak Surya masih kecil sampai sekarang Surya sudah menikah. Panggil saja mbok Siti.
"Mas, ayo cepet turun dulu. Nanti keburu dingin sarapannya." ujar Novi dengan lembut.
"Mbok, nanti kalau mas Surya sudah turun dan cari saya tolong bilangin saya ke kamar mama ya antar bubur buat mama." jelas Novi dengan senyuman.
"Baik mbak." ucap si mbok.
"Eh si mbok, sudah sarapan belum. Ayo kita sarapan bareng sini mbok. Mama sama mba Novi kemana mbok, sepi banget ini meja makan." ucap Surya.
Bagi keluarga Surya, mbok Siti sudah dianggap sebagai bagian keluarga sendiri. Makan pun, mbok Siti selalu diajak makan bersama. Tidak pernah ada pembedaan bagi mbok Siti, dirumah itu.
"Mas, sudah sarapannya?." tanya Novi sambil menuruni anak tangga.
"Kamu gak bawa mama turun sayang?." tanya Surya sambil menengok ke arah Novi.
"Pagi ini mama mau sarapan dikamar aja katanya mas. Gak papa, biar mama istirahat dulu diatas. Sudah aku siapin obat juga tadi buat mama." jelas Novi disamping Surya.
"Kalau begitu, ayo duduk sini. Kita makan sama-sama." ajak Surya.
"Iya mas." sahut Novi.
Mereka yang tengah sarapan pagi bersama, tampak menikmati hidangan pagi hari itu. Ikan nila goreng dan sayur bayam adalah makanan kesukaan Surya sejak kecil. Dengan lahap dia menikmati makanannya itu. Setelah semua selesai, Surya yang segera pergi ke kantor berpamitan pada mamanya yang tengah dikamar atas.
Tokk ... Tokk ...
"Ma, ini Surya." ujar Surya pelan.
"Oh kamu, masuk sini." ucap mama dengan pelan. Mama Sinta adalah orang tua Surya, beliau sekarang sedang mengalami sakit hernia.
"Kenapa gak turun hari ini ma?, pusing lagi ya kepalanya. Mau Surya antar ke rumah sakit lagi, biar bisa dipastikan lagi untuk sakit kepalanya mama." cecar Surya pada mamanya.
"Mama sudah tua begini masih aja kamu manjain, uda gak perlu khawatir mama baik-baik saja kok. Lagian Novi sudah merawat mama dengan baik setiap hari. Melihat rumah tangga kalian bahagia aja, uda menjadi obat yang ampuh buat mama. Cuman tinggal satu nih, obat yang paling mujarabnya belum juga dateng. Cucu mama mana?." ujar mama Sinta panjang lebar pada Surya.
"Sabar ya ma, lagi diusahain setiap hari. Tolong do'anya juga dari mama, biar prosesnya disegerakan." ucap Surya sambil mengecup tangan mamanya.
Sambil meninggalkan mamanya dikamar, dia lalu segera turun untuk mencari istrinya. Matanya seakan mencari-cari keberadaan sang istri saat itu. Dia tersenyum lebar, saat mengetahui istrinya tengah mempersiapkan sepatu yang akan dia kenakan pagi ini.
Bagi Surya, Novi adalah istri idaman pria manapun. Tanpa meminta ataupun disuruh, dia selalu tau apa yang harus dilakukan. Sambil merengkuh badan Novi dan mengecup keningnya, Surya berbisik lirih ditelinga Novi untuk mengucapkan terimakasih.
Balasan senyum manis yang terpancar diwajah Novi, membuat Surya sangat bahagia pagi itu. Senyuman
lesung pipit khas milik Novi, selalu bisa membuat hati Surya lebih damai.
"Aku titip mama ya, kalau ada apa-apa dengan mama cepat kabarin aku." pinta Surya sambil berjalan menuju mobilnya.
"Iya mas." sahut Novi dengan senyumnya.
Samar terdengar suara mama Sinta dari lantai atas memanggil Novi. Lalu dengan segera ia menaiki anak tangga dan membuka kamar mama Sinta saat itu. Mama yang meringis kesakitan sambil memegang kepalanya, ingin mengambil obat didekatnya saat itu.
Novi yang duduk disebelah mama Sinta saat itu, segera membantu mama untuk membuka semua obat milik mama. Dengan sabar dia membantu mama untuk meminum satu demi persatu obat itu dengan baik. Ketelatenan Novi saat merawat mama, membuat mama yakin bahwa pilihan sang anak mencari pendamping hidup tidak pernah salah.
Sambil membantu mama berbaring diatas tempat tidur, dia juga memakaikan selimut untuk menutupi tubuh mama Sinta saat itu. Mama yang saat itu belum mau untuk tidur, menarik tangan Novi dan meminta Novi untuk duduk menemani dirinya.
"Nov, mama bangga sama kamu. Mama beruntung sekali punya menantu seperti kamu. Pandai memasak, pandai merawat mama dan anak mama." ucap mama Sinta pada Novi.
Novi hanya mengangguk dan tersenyum manis mendengar ucapan mama mertuanya itu.
"Mama harap, kamu bisa menjadi contoh bagi Citra kelak. Dia kan adik ipar kamu, jadi sudah seharusnya kamu bisa membimbing Citra dengan baik." pinta mama Sinta pada Novi.
Citra adalah menantu ke dua mama Sinta, dia adalah istri dari adik Surya yakni Arjuna. Sama saja dengan mereka, Arjuna dan Citra juga memiliki usia yang masih muda saat ini.
"Ma, Citra itu gadis yang tangguh. Jadi gak perlu belajar ke aku juga sudah bisa mandiri ma." jelas Novi sambil tersenyum pada mama.
"Iya mama tau, tapi Citra itu masih banyak kurangnya. Kalau kamu sih, jelas banyak lebihnya udahan. Jadi bimbing dia supaya jadi seperti kamu." ujar Mama sambil memegang tangan Novi.
"Baiklah kalau memang itu yang mama inginkan, tapi mama harus ingat ya. Novi gak bisa merubah Citra menjadi seperti diri Novi. Dia punya karakter tersendiri ma, jadi Novi mungkin akan lebih mengarahkan saja."
...----------------...
**Happy reading Guys❤️
ini adalah karya ke dua ku, semoga kalian suka ya.
daaaan terus ikutin kelanjutan kisahnya.
terus dukung karya" ku
🌟 vote dan kirim hadiah sebanyak banyaknya yah.
🌟 tap ❤️ fav dari kalian amat aku tunggu.
🌟 kritik dan saran yang membangun juga aku nantikan**.
...----------------...
...Hai-Haii kali ini othor akan membagikan visualisasi dari seorang Novi Heemeka yah 🥰🥰🥰...
...Dan berikut adalah visualisasi dari seorang Surya Rizanda 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ririn
aq mampir thor
2023-02-03
1
SENJA ROMANCE
Salam dari Cerita "Jalan Cinta" Thor, mungkin mau mampir, hehehehehehehehe .
2022-11-05
6
Sihta Choliq
bagus ceritanya 👌
2022-09-25
3