POV Meyra.
Aku benar-benar merasa tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada diriku ini, dalam sekejap mata saja rasanya semuanya berubah menjadi hal yang benar-benar di luar nalar.
Tiba-tiba saja ada sebuah ledakan besar terjadi di depan mataku, hal itu membuat ayahku menghilang tanpa jejak.
Namun, aku yakin jika ayah masih hidup. Aku sangat yakin akan hal itu. Di saat aku sedang meratapi kesedihanku, aku malah masuk ke dalam dunia lain. Dunia yang entah apa aku pun tidak tahu.
Sekarang, aku merasa lebih aneh lagi karena aku sedang digendong oleh seorang pria tampan yang berkata jika dia adalah singa yang pada malam hari itu menghampiriku.
Namun, jika ku perhatikan wajahnya begitu tampan dan juga menawan. Dia tidak terlihat seperti singa sama sekali, bahkan aku merasa jika wajahnya seperti sangat familiar.
Tiba di ruang makan Lion langsung mmendudukkan aku di salah satu kursi yang ada di ruangan tersebut, ada seorang pria paruh baya yang sedang duduk dengan anteng di sana.
Dia terlihat menatapku tanpa bersuara, Lion tersenyum kemudian dia duduk tepat di sampingku.
"Kenalkan Meyra, dia adalah ayahku," kata Lion.
Oh ya Tuhan, ternyata ayahnya Lion sangat tampan. Pantas saja Lion juga terlihat begitu tampan, pikirku.
Namun, tetap saja wajahnya yang terlihat datar tanpa ekspresi itu membuat aku merasa takut saat menatap netranya.
Aku pun tersenyum kikuk ke arah pria paruh baya itu, kemudian aku menganggukkan kepalaku seraya tersenyum.
"Meyra, Om," ucapku memperkenalkan diri.
P paruh baya itu tersenyum setelah mendengarkan apa yang aku katakan, lalu dia mulai bersuara.
"Hem, aku tahu. Meyra Arestya Darthdion, wanita muda yang sedang bersedih karena kehilangan ayah dan ibunya. Tapi tenang saja, aku bisa membantu," kata pria paruh baya itu.
Hatiku benar-benar senang saat mendengar apa yang dikatakan oleh pria paruh baya itu, dengan gampangnya dia berkata jika dia akan membantuku. Haruskah aku percaya kepada lelaki tua yang baru aku temui itu, pikirku.
"Jangan diam saja, bicaralah sesuatu! Atau mungkin kamu mau menetap di sini bersamaku dan juga putraku?" tanya pria paruh baya itu.
Sontak aku langsung menggelengkan kepalaku, tentu saja aku tidak mau tinggal di sana. Semuanya terasa asing, aku ingin segera pulang dan menyelidiki kasus yang menimpa ayahku. Aku juga ingin kembali menyelidiki tentang hilangnya ibu.
"Jika seperti itu, aku akan membantumu. Tapi, sekarang kita makan dulu," kata pria paruh baya itu.
Aku pun menurut, aku makan dengan ikan bakar yang dibuatkan oleh Lion. Rasanya sangat enak dan juga nikmat, tak kalah dengan ikan bakar yang dijual di Resto ternama.
Sesekali aku memperhatikan Lion dan juga sang ayah yang terlihat makan dengan tenang, mereka terlihat memakan daging yang terlihat begitu nikmat.
Sayangnya aku tidak suka daging, hanya suka ikan dan teman-temannya yang suka berenang di lautan. Hehe, maksudnya kepiting, kerang, udang dan sejenis makanan laut lainnya.
Setelah selesai makan Lion dan juga ayahnya mengajakku untuk berkumpul di ruang keluarga, aku hanya diam dan menunggu apa yang akan dikatakan oleh ayah dari Lion.
Karena terus terang saja aku tidak tahu harus mengatakan apa dan tidak tahu harus melakukan apa pun, aku merasa bingung sendiri.
Sesekali aku menaikkan kain tenun yang melilit di dadaku, rasanya semakin merosot ke bawah. Mungkin karena aku tidak memakai dalaman, hal itu membuat kain tenun ini seakan hendak terjun bebas.
Rasanya sangat risih, tapi untuk bertanya apakah Lion punya dalamann perempuan juga rasanya itu sangat memalukan.
"Jadi begini Meyra, apa kamu ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada ayah dan ibumu?" tanya pria paruh baya itu.
"Iya," jawabku lantang.
"Kita belum kenalan, perkenalkan! Namaku Lucas, aku adalah Ayah dari Lion. Senang bisa bertemu denganmu," kata pria paruh baya itu.
"Ya, aku juga sangat senang Tuan karena bisa bertemu dengan anda," jawabku.
"Sekarang aku akan menceritakan tentang ayah dan juga ibumu, apakah kamu siap untuk mendengarkan?" tanya pria itu.
"Ya, aku siap mendengarkan," jawabku.
"Lima tahun yang lalu ibu'mu menghilang di bukit bunga. dia terjebak di dunia lain dan tidak bisa kembali ke bumi," cerita ayah Lion.
Aku langsung membulatkan mataku dengan sempurna, ternyata benar dugaan aku jika ibu terjebak di dunia lain.
Jika sudah seperti itu, bagaimana aku bisa menyelamatkannya? Bagaimana aku bisa membawanya untuk pulang?
Pantas saja ibu tidak pernah pulang, karena ternyata dia terjebak di dalam dunia lain. Ck! Aku benar-benar tidak menyangka sama sekali akan hal itu
"Lalu bagaimana dengan ayahku?" ucapku penuh tanya.
Pria paruh baya yang bernama Lucas itu terlihat tertawa, entah karena apa aku tidak tahu. Padahal tidak ada yang lucu, aku hanya bertanya tentang ayah saja.
"Saat ledakan mobil itu terjadi, di saat itu pula pintu dunia lain terbuka. Ayahmu terpental dan masuk ke dalam dunia lain," kata pria itu.
Walaupun aku merasa sangat khawatir, tapi jujur saja aku merasa tenang saat mendengar ayah terpental ke alam lain. itu artinya dia masih hidupItu, aku masih bisa bertemu dengan dirinya.
"Lalu, bagaimana keadaannya sekarang?" tanyaku penasaran.
"Dia sangat bahagia, karena ternyata pintu itu membawa dirinya menuju istri tercintanya," jawabnya lagi.
Mataku kembali membulat setelah mendengar apa yang dikatakan oleh ayah Lion, itu artinya ayah dan ibu sudah bersama.
Ya Tuhan, aku benar-benar sangat bahagia walaupun saat ini aku belum bisa bertemu dengan mereka.
"Aku benar-benar sangat bahagia mendengar akan hal itu, Tuan. Lalu, bagaimana aku bisa berada di sini?" tanyaku.
"Tentu saja itu karena keinginan dari putraku," ucapnya.
Aku langsung menolehkan wajahku ke arah Lion, pria yang bertampang dingin dan sangat tampan itu terlihat nyengir kuda ke arahku.
Ingin sekali rasanya aku marah, tapi malah seakan tidak bisa. Karena aku begitu terhipnotis oleh ketampanannya, dia juga terlihat sangat manis.
"Kenapa kamu melakukan hal itu?" tanyaku lirih.
"Tentu saja karena aku membutuhkan bantuanmu dan kamu juga membutuhkan bantuanku, bagaimana kalau kita kerja sama? Karena kita sama-sama membutuhkan?" kata Lion.
Aku benar-benar tidak paham dengan apa yang Lion katakan, maksudnya apa coba? Kenapa dia membutuhkanku? Untuk apa coba?
Semua pertanyaan berputar-putar di otakku, kepalaku bahkan terasa sakit dan juga pening. Aku memijat kepalaku yang terasa sangat pusing ini.
"Jangan pusing seperti itu, biar aku jelaskan. Dengarkan aku dengan baik," pinta Lion.
Aku menurut, aku langsung terdiam seraya memandang wajah Lion yang terlihat begitu serius. Berbeda dengan tadi yang terlihat ingin bercanda saja.
"Kamu tahu Meyra?" tanya Lion.
Lion sama sekali belum menceritakan apa pun kepadaku, lalu kenapa dia bertanya kepadaku? Tentu saja aku langsung menggelengkan kepalaku, aku tidak tahu sama sekali.
Melihat apa yang kulakukan Lion langsung tertawa, padahal aku merasa tidak sedang melucu. Namun, dia malah terlihat tertawa dengan sangat keras.
"Aku terlahir dari rahim seorang manusia, wanita yang sangat cantik dan begitu baik hati. Sayangnya sesaat setelah dia melahirkanku, aku dan juga ayah dikembalikan ke dunia kami. Sampai saat ini aku belum pernah menemui ibu, aku ingin sekali bertemu dengannya," cerita Lion.
"Lalu, apa hubungannya dengan aku? Kenapa kamu membutuhkan bantuanku?" tanyaku.
*****
Selamat sore Bestie, selamat membaca. Semoga kalian murah rezeki dan sehat selalu, jangan lupa tinggalkan jejak berupa komentar dan likenya, sayang kalian semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅
oh walah kasian Leon semoga cepat bisa ketemu ibu nya lagi
2024-05-21
0
🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄
Semoga cepat di pertemukan dengan sang ibu😭
2022-10-25
2
💋ShasaVinta💋
Kalo yg tampan seperti Lion, aku juga nurut2 aja lah.... Bener gak meyra?
2022-10-25
0