Meyra terlihat mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, walaupun matanya terasa berat tapi dia berusaha untuk mencoba bangun dari tidurnya.
Ketika matanya sudah terbuka, dia terlihat memicingkan matanya seraya memijat kepalanya yang terasa sakit. Meyra berusaha untuk bangun, dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur.
"Ini di mana?" tanya Meyra pada dirinya sendiri.
Meyra terlihat mengedarkan pandangannya, dia berusaha untuk menebak-nebak di mana kira-kira dirinya berada saat ini.
Kini Meyra berada di sebuah kamar yang terlihat serba putih, bahkan dia terlihat sedang duduk di atas tempat tidur yang dikelilingi oleh kelambu berwarna putih.
"Ya ampun, aku di mana?" tanya Meyra dengan wajah prustasi.
Meyra terlihat benar-benar panik karena kini dia baru menyadari jika dirinya bukan berada di rumahnya, bukan juga di Rumah Sakit atau di sebuah hotel.
Namun, dia berada di sebuah ruangan yang dirasa sangat aneh. Semua perabotannya terlihat serba putih, tidak ada warna lain di sana. Hanya warna putih saja.
Hawanya bahkan terasa sangat dingin kala dia berada di kamar tersebut, padahal tidak ada AC ataupun kipas angin di sana.
"Oh, ya ampun. Di mana lagi aku? Apakah tadi yang aku alami hanya sebuah mimpi? Lalu, apa sekarang aku sedang nermimpi lagi?" tanya Meyra.
Kepala Meyra benar-benar terasa berdenyut nyeri kala memikirkan semua hal yang terjadi, sungguh Meyra berharap jika kejadian demi kejadian aneh yang terjadi terhadap dirinya hanyalah sebuah mimpi buruk.
Dia juga berharap dalam hatinya, semoga ada orang yang membangunkan dirinya dari mimpi buruk ini.
Sayangnya setelah beberapa kali Meyra menepuk pipinya rasanya sangat sakit, itu artinya jika kini dirinya bukan sedang bermimpi, melainkan semua yang dia alami adalah hal yang sangat nyata, walaupun sulit untuk dipahami dengan akal sehat.
"Sepertinya aku harus mencari tahu sedang berada di manakah aku ini," monolog Meyra.
Setelah mengatakan hal itu, Meyra nampak turun dari ranjang yang dia tiduri. Namun, baru saja dia berdiri tegak dia merasa jika penampilannya terlihat sangat aneh.
Seingatnya sebelum dia tertidur di kamar tersebut dia masih menggunakan celana panjang dan juga kemeja yang biasa dia pakai, tapi saat ini dia hanya memakai kain tenun yang melilit sampai sebatas dada.
Bahkan saat dia melihat tubuh bagian bawahnya, kain tenun itu hanya menutupi setengah pahanya.
Deg!
Jantung Meyra berdetak dengan sangat cepat, jika saat ini dia memakai pakaian seperti itu, itu artinya ada ya membuka bajunya dan memakaikan dirinya kain tenun itu.
"Oh ya Tuhan! Siapa yang sudah membuka bajuku?" tanya Meyra panik.
Dia terlihat begitu panik saat ini, dia berusaha untuk tenang dan berjalan ke arah pintu. Dengan perlahan dia membuka pintu kamar tersebut dan saat pintu terbuka Meyra nampak berteriak dengan sangat kencang.
"Huwaaaa! Di mana aku? Ini gila, ini, ini di mana?" tanya Meyra dengan perasaan campur aduk, napasnya bahkan terlihat tersenggal dengan dada yang terlihat naik turun.
Dia segera menutup pintunya, lalu dia menyandarkan tubuhnya pada pintu tersebut. Dia benar-benar kaget saat melihat hanya ada gumpalan awan putih di sekitar kamar yang dia tempati.
Angin berhembus dengan sangat kencang, udaranya terasa sangat dingin dan dia malah merasa jika dirinya berada pada sebuah ketinggian.
"Hey! Kamu sudah bangun?"
Suara berat yang terdengar begitu maskulin terdengar mengalun indah di telinga Meyra, dia yang sedang memejamkan mata langsung membuka matanya dan segera menatap wajah kelaki tampan yang berada tepat di hadapannya.
"Ka--kamu siapa?" tanya Meyra terbata.
Meyra menatap lelaki tampan di hadapannya dengan tatapan penuh kagum, rasanya dia baru kali ini menemukan lelaki yang sangat tampan dan juga begitu menawan.
"Aku adalah Singa yang tadi malam bertemu dengan dirimu, padahal aku hanya ingin menyapamu. Tapi, kamu malah pingsang," ucap pria tampan itu.
Mendengar apa yang dikatakan oleh lelaki tampan yang berada di hadapannya,
Meyra langsung membulatkan matanya dengan sempurna.
Dia tidak menyangka jika lelaki yang kini berada di hadapannya itu berkata jika dia adalah Singa yang tadi malam bertemu dengannya, itu artinya jika lelaki itu bukanlah manusia seutuhnya.
"Ma--maksud kamu, bagaimana?" tanya Meyra gugup.
Dia memang mengagumi sosok pria tampan yang berada di hadapannya, wajahnya terlihat begitu sangat tampan. Tubuhnya juga terlihat sangat indah dengan tonjolan otot-otot yang terlihat pas dalam porsinya.
Sungguh ciptaan Tuhan yang sangat sempurna, pikirnya. Namun, tetap saja dia adalah Singa.
Singa adalah hewan buas, bisa saja dia menerkam Meyra kapan pun lelaki itu mau. Karena yang namanya hewan buas pasti ada sisi liar di dalam dirinya.
Jika mengingat akan hal itu rasanya Meyra ingin segera berlari dari sana. Namun, kemana di harus pergi? Bahkan saat membuka pintu saja dia merasa sedang berada di angkasa.
"Aku adalah Singa yang tadi malam bertemu dengan kamu, namaku Lion," kata pria tampan itu seraya mengulurkan tangan kananya.
"Li-Lion?" tanya Meyra.
Dia tidak menyangka jika pria yang mengaku Singa itu ternyata bernama
Lion, sungguh namanya sangat pas untuk dirinya yang terlihat memiliki wajah yang dingin tapi penuh dengan wibawa dan juga karisma.
"Iya, Meyra, Cantik. Sekarang kita makan, aku sudah membuatkan makanan untukmu. Makanan kesukaan kamu, ikan bakar," kata Lion.
Bibir Meyra terlihat menganga lebar, matanya bahkan terlihat membulat dengan sempurna. Dia benar-benar kagum dengan sosok pria yang berada di hadapannya tersebut, karena baru saja mereka bertemu tapi lelaki itu sudah mengetahui namanya.
Bahkan, lelaki yang berada di hadapannya itu sudah mengetahui makanan apa yang dia sukai. Sungguh sangat hebat, pikirnya.
"Iya, aku memang sangat lapar. Di mana kita akan makan?" tanya Meyra.
Walaupun dia merasa sangat takut dengan lelaki yang ada di hadapannya, tapi rasa lapar seakan menguasai dirinya.
Bahkan perutnya seakan diperas, terasa sakit, perih dan juga melilit. Dia lapar, dia ingin segera makan ikan bakar kesukaannya.
"Di ruang makan, bersama dengan ayah," jawab Lion.
"Ayah?" tanya Meyra.
Dia tidak menyangka jika pria tampan itu ternyata mempunyai ayah, itu artinya bukan hanya ada satu Singa di sana, pikir Meyra.
"Hem, aku tinggal di kerajaan Singa bersama dengan ayah," jawab Lion.
"Hastaga, ke-kerajaan Singa?" tanya Meyra dengan jantung yang seakan terlepas dari tempatnya.
Rasanya kini dia seperti sedang masuk ke dalam dunia dongeng animasi yang selalu dia baca saat dirinya masih kecil, sangat lucu tapi tidak wajar.
"Ck! Kamu tuh terlalu banyak bertanya," kata Lion.
Lion langsung membopong tubuh Meyra dan membawanya untuk keluar dari dalam kamarnya. Meyra sampai memekik kaget, dia bahkan refleks memeluk tubuh Lion dengan erat.
'Sial! Kenapa jantungku malah berdetak tidak karuan,' umpat Meyra dalam hati.
Lion tiba-tiba saja tersenyum, lalu dia memalingkan wajahnya untuk menatap wajah Meyra yang terlihat masih kaget.
"Tidak apa-apa jika jantungmu berdetak dengan cepat, itu artinya kamu akan dengan mudah untuk--"
Lion tidak melanjutkan ucapannya, dia malah terlihat menatap wajah Meyra dengan lekat. Bahkan senyum di bibirnya terlihat tidak luntur, Meyra menjadi salah tingkah dibuatnya.
"Ehm, untuk apa? Untuk apa coba? Terus kenapa kamu bisa tahu apa yang sedang aku pikirkan?" tanya Meyra dengan raut wajah malu.
"Karena aku--"Lion terlihat menatap wajah Meyra dengan lekat--"nanti kita bicarakan lagi, sekarang aku lapar."
"Okey, aku juga lapar," kata Meyra dengan raut wajah kecewa. Karena sebenarnya dia masih ingin banyak bertanya.
***
Selamat malam Beatie, semoga lolos review ya. Semoga ngga kena review manual, sayang kalian selalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅
mau bicara apa sih Leon jadi penasaran aja deh
2024-05-21
0
🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄
Kenapa ngk di kerajaan buaya aja Thor biar lebih menantang 🤭🤣
2022-10-25
2
💋ShasaVinta💋
Ahhhh terdampar di mana sih meyra.... Ajak akuuuu,,, pengenn ikuuttt,,,
2022-10-25
1