"Ck’ apa yang kalian berdua lakukan? Apa kalian lagi syuting film Bollywood?! ucap Malik sembari berdecak melihat tingkah sahabatnya itu. "Awas-awas minggir, gua mau lewat.” Usir Malik dengan mendorong Melia yang memang menghalangi jalannya masuk ke dalam kamar mandi.
Melia yang tadinya sudah berdiri, dalam sekejap kembali lagi masuk ke dalam pelukan Antara yang membuat Melia kesal karena merasa Antara menang banyak karena sudah memeluk dirinya 2 kali.
"Ih, enak-enakan ya kamu, peluk-peluk orang sembarangan!!” Hardik Melia yang menyingkirkan tangan Antara yang sedang memeluknya dengan erat.
Antara sungguh heran dengan wanita ini, sudah dua kali dirinya bertemu dan sudah dua kali juga dirinya kena amukan, padahal dirinya hanya ingin berbuat baik dengan membantunya. ”Hei, apa kau pikir kamu itu bundaku! Seenaknya saja mengomel! protes Antara.
"Apa?! Kamu pikir aku sudah tua? Kenapa kamu panggil aku bunda? Memangnya kamu anakku?" kesal Melia mendengar dirinya dipanggil bunda.
"Bukan! bukan ibuku, tapi akan menjadi ibu dari anak-anakku!!" ledek Antara karena sudah jenuh dengan omelnya, dan ternyata kalimat tersebut sangat ampuh hingga bisa membungkam mulut Melia yang sedang berkotek-kotek macam bebek hingga membuat mulut Melia menganga. "Minggir, aku mau lewat," Ucap Antara yang sengaja menyenggol bahu Melia dengan keras.
"Ouch, keluh Melia sembari mengelus bahu yang tadi disenggol oleh Antara. "Sial banget hariku hari ini! Siang ketemu dia yang sok kaya, kedua kena tumpahan buah dan yang ketiga, bertemu kembali dengan pria yang bukan hanya sok kaya namun juga sangat kasar pada wanita,” gumam Melia saat Antara semakin jauh dari hadapannya.
"Eh, tunggu dulu, kenapa dia ada di ruangan ini? Bukannya ini—oh ya Tuhan, jangan bilang dia salah satu tamuku malam ini,” ucap Melia membelalakkan matanya, "sungguh ini takdir yang aneh, mengapa aku harus bertemu dengan pria yang sama dengan waktu dan tempat yang berbeda!"
"Hei, apa kamu pelayan di sini? Panggil pria yang bertubuh besar dengan perut buncit itu.
"Iya, Tuan.” ucap Melia dengan ramah, yang membuat Antara kaget bukan main.
"Oh, ternyata di pekerja di sini!” batinnya.
Melia segera menghampiri pria yang memanggilnya tadi. Jangan heran dengan mode Melia saat ini, jika di luar, mungkin Melia bisa galak dan membentak orang-orang yang membuatnya kesal, namun saat dirinya sudah berada di lingkungan kerjanya, Melia menjadi mode profesional yang sabar dalam menghadapi tingkah para tamunya, terlebih saat mereka mabuk. Terkadang Melia harus ekstra sabar akan semua perintah yang diminta oleh tamunya, kecuali hal-hal yang sudah kurang ajar menurutnya, dia pasti akan kembali ke mode Melia yang asli.
Melia berjalan ke arah pria besar yang tadi memanggilnya. “Iya, Tuan. Saya yang akan melayani kalian semua minum di sini, ucap Melia dengan senyum terbaiknya. Suara tawa para pria setengah abad yang teriak kegirangan karena akan dilayani oleh wanita cantik, muda dan sangat seksi seperti Melia.
"Ayo Tuan-tuan, mari saya tuangkan minuman untuk kalian satu persatu," ucap Melia yang kini berada di antara para pria yang haus dengan pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini.
Saat bos Antara meminta gelasnya diisikan, jarak Melia dengan bos bertubuh besar itu lumayan jauh sehingga saat Melia akan menuangkannya, dirinya terpaksa menundukkan badannya agar bisa meraih gelas yang diminta. Dan itu membuat sesuatu menyembul keluar, Antara yang melihatnya cukup terkejut. Dia pria yang normal, pemandangan yang dilihatnya sungguh membuat matanya lebih segar padahal, malam ini sudah menunjukkan pukul 12 malam. Antara langsung mengalihkan pandangannya dan secepat kilat beranjak dari duduknya dan mengambil alih botol minuman yang dipegang Melia dan langsung menuangkan minuman tersebut untuk bosnya.
Bos Antara tersenyum mengangguk dan berterima kasih karena sudah menuangkan minuman untuknya.
Kalian tentu sudah tahu Pak Antara bukan, seorang eksekutif yang di usianya yang tergolong masih muda, namun dia sudah sukses di karirnya seperti sekarang ini sampai di posisi Manager, semua sudah dia dapatkan semua,” puji bos Antara sembari menepuk pundak Antara dengan keras.
Ya beberapa dari mereka memang sudah dalam keadaan mabuk berat, luapan rasa senang, lega menjadi satu saat tender yang mereka usahakan selama berbulan-bulan lamanya bisa mereka menangkan. Ini adalah kebiasaan para pengusaha saat memenangkan sebuah tender besar. Mereka pasti akan menjamu klien baru mereka yang sudah memberikan kepercayaan pada perusahaan mereka, sehingga mereka akan menjamunya dan memberikan kesan yang baik.
Pria yang berada di samping Melia pun tidak membuang kesempatannya untuk tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, mumpung ada wanita cantik yang melayaninya. Dia merangkul Melia, mengajaknya minum bersama, dari awal Melia selalu menolaknya, dipeluk, diraba mungkin sudah hal biasa bagi Melia, dan itu masih bisa ditoleransi. Namun untuk minum, Melia pasti selalu menolak permintaan para tamunya dengan lembut, agar mereka tidak tersinggung dan marah padanya.
Para petinggi dari kedua perusahaan yang datang, semua sudah mabuk berat, dan bahkan sudah ada yang jatuh tertidur di sofa.
Namun pria yang berada disamping Melia, masih saja terus mendesak Melia untuk minum. Hal itu pun tidak lepas dari penglihatan Antara. Tamu yang setengah mabuk itu semakin gencar memaksa Melia minum sampai ingin meminumkannya secara langsung ke mulut Melia. Entah karena risi atau kasihan pada Melia yang terlihat kewalahan menolak permintaan dari tamunya, hingga tiba-tiba Antara dengan sigap langsung mengambil gelas yang berisikan minuman keras dari tangan kliennya dan langsung meneguknya dengan sekali teguk.
Antara yang sedari tadi memang selalu menolak ketika diajak minum, karena pada dasarnya, ia memang bukan pria yang suka minum minuman yang beralkohol. Bukan pertama kalinya Antara menemani bos besarnya untuk menjamu para klien baru mereka di sebuah klub maupun restoran VVIP hingga ++ namun entah mengapa, saat melihat Melia yang dipaksa minum, melihatnya disentuh dan bagian tubuhnya yang dapat dilihat bebas oleh pria lain, membuat dirinya antara sadar dan tidak sadar melakukan itu semua.
"Apa yang aku lakukan? Bodohnya aku yang membantu wanita aneh, cerewet dan galak itu! Tapi kenapa juga aku merasa tidak terima jika tubuhnya dilihat para pria hidung belang dihadapanku, bukannya dia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini! pikirnya.
Semua yang dilakukan Antara tadi, tidak lepas dari sudut mata Melia, ia tersenyum walau tipis saat melihat pria menyebalkan yang ternyata memiliki sisi kemanusiaan yang tinggi saat melihat seorang wanita tersudut.
Keduanya saling menatap satu sama lainnya, cukup lama mereka saling bertatapan hingga terdengar suara orang yang jatuh.
BRUK!!
Sudah bisa dipastikan kalau ada lagi korban yang jatuh karena tidak sanggup dengan minuman yang dikonsumsinya hingga membuatnya jatuh tak sadarkan diri, bahkan terkadang ada yang sampai pingsan dibuatnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Bad Girl
itu artinya kamu udah mulai tertarik
2022-11-05
0