Part 5

Alfan baru saja sampai dirumah pribadinya, ia tidak pulang ke rumah uminya karena ia lembur malam ini. Setelah mengajar dikampus ia pergi ke kantornya karena ada meeting yang tidak bisa ditinggalkan. Alhasil ia pulang kemalaman hari ini. Mungkin besok setelah pulang dari kantornya ia akan pulang ke rumah uminya mengingat abinya sekarang masih di luar kota.

"Assalamualaikum umi" Salam Alfan ketika umi Laila menelfon dirinya

"Waalaikumussalam sayang". Jawab umi Laila

"Ada apa umi?". Tanya Alfan

"Kamu masih dikantor nak? Pulangnya jangan malam-malam harus jaga kesehatan, dan jangan lupa shalatnya, udah makan kan?". Tanya umi Laila beruntun

"Alfan udah dirumah umi, udah shalat, dan udah makan, umi bagaimana?". Jawab Alfan dan kembali bertanya

"Kenapa gak pulang kerumah umi?". Kata umi Laila

"Maaf umi tadi Alfan pulangnya kemalaman, dan terpaksa Alfan harus pulang kerumah Alfan sendiri". Balas Alfan pada uminya

"Ya sudah tidak apa-apa, habis ini langsung istirahat jangan begadang". Perintah umi Laila pada Alfan

"Ya umi". Jawab Alfan singkat

"Ya sudah umi tutup dulu telfonnya, Assalamualaikum". Ujar umi Laila

"Waalaikumussalam". Jawab Alfan

Setelah berbincang dengan uminya tadi Alfan segera membersihkan dirinya dan melanjutkan aktivitasnya untuk tidur. Sebelum tidur ia akan melaksanakan shalat isya' terlebih dahulu kemudian ia akan memeriksa tugas mahasiswanya sebentar. Karna baginya pekerjaan yang ditunda-tunda itu tidak baik, akan tetapi jika badannya sudah lelah lebih baik segera istirahat dan makan dengan pola yang teratur.

Disela-sela ia memeriksa tugas mahasiswanya ada tugas Alfina yang berada pada urutan terakhir sendiri untuk ia koreksi. Alfan meneliti jawaban dari Alfina kemudian ia merenung, kenapa nama gadis ini selalu menganggu pikirannya. Alfan seperti pernah mengenal sosok mahasiswinya ini.

"Siapa kamu sebenarnya? Kenapa akhir-akhir ini aku selalu memikirkanmu?". Ucap Alfan dalam hati

Dia juga bingung kenapa ia sampai terus-menerus memikirkan gadis yang jelas-jelas bukan mahramnya, baru pertama kali ini Alfan selalu terbayangkan oleh sosok Alfina. Setelah selesai mengoreksi tugas mahasiswanya Alfan bergegas naik keatas kasur untuk tidur.

Pukul 03.00 wib Alfan bangun dari tidurnya, ia segera mandi dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat tahajud yang menjadi rutinitasnya setiap hari. Selesai shalat ia memanjatkan doa yang begitu khusyuk kepada sang Pencipta.

"YaAllah ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk didalamnya. Ampuni segala dosa hamba, yaAllah yang maha pengasih lagi maha penyayang, sesungguhnya Engkaulah yang maha membolak-balikkan hati manusia.Berikanlah hamba kesabaran dan ketabahan hati yang lapang dalam hidup ini wahai sang pemilik hati. Hamba tidak tau apakah hamba membuka hati untuk seorang perempuan yang baru-baru ini hamba temui. Izinkan hamba untuk melangitkan namanya dalam doa di sepertiga malam hamba. Dan maafkan hamba karena hamba sudah memikirkan perempuan yang bukan mahram bagi hamba yaAllah. YaAllah hanya Engkaulah satu-satunya tempat hamba untuk memanjatkan doa, berikanlah yang terbaik bagi hamba"

***

Dilain tempat Alfina baru saja menyelesaikan tugas kuliahnya yang tadi telah diberikan oleh dosennya. Setelah bertemu dengan umi Laila tadi para pegawai toko diajak makan malam bersama dirumah makan samping tempat kerjanya. Ia juga sudah berjanji pada umi Laila bahwa jika ada waktu ia akan bersilaturahmi kerumahnya. Tadi ia juga sempat bertukar nomor WhatsApp dengan umi Laila agar lebih sering berkomunikasi walaupun secara tidak langsung bertemu.

Selesai dengan kegiatannya Alfina segera merebahkan tubuhnya diatas kasur. Ia harus tidur sekarang karena besok pagi masih ada mata kuliah yang dosennya adalah pak Alfan. Jangan sampai ia terlambat lagi saat kelas sudah dimulai bisa-bisa ia disuruh keruangannya lagi. Tak lama kemudian Amel sang sahabat menelfon dirinya.

"Assalamualaikum Mel". Salam Alfina pada Amel

"Waalaikumussalam na". Jawab Amel diseberang telefon

"Ada apa Mel?". Tanya Alfina

"Gak ada apa-apa aku cuma mau tanya, kamu sudah mengerjakan tugas dari pak Alfan?". Tanya Amel sambil terkekeh

"Aku kirain ada apa malam-malam telefon". Ujar Alfina sembari menghela nafas

"Hehe maaf Alfina sayang, sahabatmu inikan selalu ngrecokin kamu". Kata Amel pada Alfina

"Jadi gimana sudah kamu kerjakan?". Sambung Amel

"Alhamdulillah baru selesai ini". Jawab Alfina sabar

"Oke aku kirain kamu lupa, kalau gitu aku tutup dulu telfonnya. Jangan lupa cepat istirahat dan jangan begadang baca novelnya. Assalamualaikum". Titah Amel

memberi wejangan untuk Alfina seraya mengucap salam mengakhiri telfonnya.

"Ya Mel kamu juga jangan begadang nonton drakornya gak baik buat kesehatan, Waalaikumussalam selamat tidur". Balas Amel

"Selamat tidur juga sahabatku". Ucap Amel

Alarm Alfina berbunyi menunjukkan pukul 03.15 wib, Alfina segera bangun seraya merapikan tempat tidurnya kemudian bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu melakukan shalat tahajud. Didalam sujudnya Alfina menangis, betapa rindunya ia kepada ayah dan bundanya yang sudah menghadap sang pemilik-Nya waktu ia masih berusia 12 tahun. Ia merindukan kasih sayang dan kehangatan dalam keluarganya. Dilahirkan sebagai anak satu-satunya membuat Alfina tidak mempunyai saudara seperti kakak atau adik didunia ini.

Ia merindukan sosok ayahnya yang sangat menjaga dan menyayanginya dengan tulus. Kemanapun ia pergi akan selalu ditemani oleh sang ayah. Sungguh cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya. Sebab hanya seorang ayahlah yang mengerti keadaan putrinya,  ia akan memberikan segala sesuatu dengan tulus. Alfina berharap suatu saat nanti akan dipersatukan dengan lelaki yang paham beragama dan bisa mencintai dirinya dengan tulus seperti apa yang dilakukan oleh ayahnya dulu.

Tok-tok ..

"Assalamualaikum, udah bangun sayang?". Suara bunda Nila seraya mengetok pintu kamar Alfina

"Waalaikumussalam, sudah bunda". Jawab Alfina sembari membuka pintunya

"Kalau sudah selesai bersiap segera turun kebawah buat sarapan ya sayang". Ucap bunda Nila

"Baik bunda, ini Alfina sudah selesai kok". Balas Alfina sambil tersenyum pada bunda Nila

"Bunda tunggu dibawah ya nak". Ucap bunda Nila sebelum keluar dari kamar Alfina

Alfina mengangguk "ya bunda". Jawab Alfina

***

Setelah sarapan pagi bersama dengan bunda Nila tadi, sekarang Alfina sudah berada dikampusnya. Hari ini Amel sahabatnya tidak masuk kuliah karena katanya masih ada acara keluarga dirumah neneknya yang berada di Surabaya, alhasil Alfina berangkat sendiri ke kampusnya.

Tidak lama kemudian seorang dosen masuk pada kelasnya dan dosen tersebut adalah Alfan. Laki-laki berpostur tinggi dengan badan ideal itu sedang menjelaskan materi yang disampaikan kepada para mahasiswa dikelas. Alfina sedari tadi memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh dosennya sesekali ia mencatat poin-poin penting yang sangat berguna nantinya.

"Baik sampai sini paham? Silahkan bila ada yang ditanyakan?". Ucap Alfan pada seluruh mahasiswa

"Saya pak" Jawab salah satu mahasiswi dengan mengangkat tangan

"Silahkan". Ujar Alfan

"Bapak sudah menikah?". Tanya mahasiswi tersebut

"Maaf pertanyaan itu diluar penjelasan dari materi yang sudah saya terangkan, tapi kalau kamu mau tau tentang status saya baik akan saya jawab". Ucap Alfan datar

"Saya belum menikah tapi saya sudah punya calon istri". Balas Alfan dengan tegas

Deg. Alfina yang sedari tadi memperhatikan tentang pertanyaan temannya yang diajukan kepada dosennya tersebut mendadak diam ketika mengetahui bahwa dosennya itu sudah mempunyai calon istri.

"Sadar Alfina kenapa kamu malah kayak gini, pak Alfan itu bukan siapa-siapa kamu" ucap Alfina dalam hati

Ya, semenjak Alfina masuk kuliah di semester enam ini baru pertama kalinya ia mengagumi salah satu dosennya. Dan itu adalah Alfan. Tapi ia tidak mau berharap lebih kepada manusia, karena nyatanya berharap kepada manusia itu menyakitkan. Biarlah ia melangitkan namanya disujud sepertiga malamnya dan hanya Allah lah yang tau akan isi hatinya.

"Baik bila tidak ada yang bertanya lagi, maka pertemuan hari ini akan saya tutup, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh". Salam Alfan ketika mengakhiri kelasnya

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh". Jawab mereka serempak

Ketika selesai mata kuliah Alfina melaksanakan shalat dhuhur di masjid kampusnya yang letaknya tidak jauh dari kelasnya tadi. Ia berangkat bersama dengan temannya. Rencananya setelah shalat nanti Alfina akan makan siang dulu dikantin kemudian berangkat ke lokasi kerjanya.

Dilain tempat Alfan tengah bersiap-siap menuju masjid  untuk melaksanakan shalat dhuhur berjamaah disana. Sehabis shalat nanti Alfan akan pergi ke kantornya karena ada berkas penting yang harus ia tanda tangani. Alfan melepas sepatu dan kaos kakinya kemudian mengambil air wudhu. Selesai shalat ia meluangkan waktunya untuk membaca Al Qur'an sebentar guna memperlancar hafalannya juga.

Alfina yang sudah selesai shalat pun terdiam begitu mendengar lantunan surah Ar Rahman yang begitu merdu dibalik tirai pembatas antara shaf laki-laki dan perempuan. Ia memejamkan mata menikmati alunan ayat Al Qur'an tersebut. Ia juga memimpikan bahwa suatu saat nanti akan ada seorang lelaki yang menikahinya dengan memberikan mahar berupa Surah Ar Rahman.

"Maa Syaa Allah". Ucap Alfina lirih

Alfina segera keluar dari masjid ketika lantunan ayat Al Qur'an tersebut selesai. Ia bergegas pergi menuju kantin untuk makan siang. Namun sebelum pergi ia tidak sengaja bersitatap dengan salah satu dosennya yaitu Alfan yang juga sedang menatapnya. Alfina tidak mengelak bahwa dosennya itu sangat tampan dengan rambut yang masih basah akibat air wudhu. Setelah sadar Alfina langsung memutuskan pandangannya lalu memakai sepatunya dengan cepat.

"Astaghfirullahaladzim". Ucap Alfina seraya memegangi dadanya

Alfan yang melihat mahasiswinya tersebut hanya menggelengkan kepalanya karena setiap bertemu wajah gadis itu selalu gugup dan memerah. Alfan yang tadi memperhatikan pun merasa aneh dengan sikap mahasiswinya. Walaupun sebenarnya Alfan juga merasakan keanehan bila dekat dengan salah satu mahasiswinya tersebut.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!