Part 4

Pukul 03.00 Alfina sudah terbangun dari tidurnya. Ia bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu kemudian melakukan shalat tahajud. Alfina tidak pernah melewatkan shalat tahajudnya karena menurutnya diwaktu-waktu sepertiga malam itulah Allah akan senantiasa mengabulkan doa-doanya. Diatas sajadah dengan berbalut mukena Alfina menengadahkan tangan untuk berdoa kepada Allah. Selesai berdoa ia membaca Al Qur'an sembari menunggu adzan shalat shubuh.

Kini Alfina sedang berada di dapur untuk membantu bundanya memasak. Ia dan bundanya memasak untuk sarapan pagi bersama dengan anak-anak panti sebelum mereka berangkat ke sekolah. Begitupun dengan Alfina, pagi ini ia juga akan berangkat ke kampus. Ia berusaha berangkat lebih awal supaya tidak sampai terlambat seperti kemarin. Semua tugas dari dosen sudah ia selesaikan kemarin malam sebelum tidur, jadi ia tak khawatir bila sang dosen meminta tugas tersebut untuk dikumpulkan. Pagi ini ia akan berangkat bersama Amel sahabatnya karena sahabatnya lah yang meminta mereka untuk berangkat bersama-sama ke kampus.

"Udah sayang biar bunda yang bersihin meja makan sama piringnya, kamu berangkat saja biar tidak terlambat kalau sampai kampus". Ucap bunda Nila pada Alfina yang sudah membawa piring kotor untuk ia cuci.

"Tidak apa-apa bunda, ini masih pukul 06.15 kok biar Alfina saja yang cuci piringnya sambil menunggu Amel yang mau jemput Alfina". Jawab Alfina menatap bundanya

"Tidak terlambat kan sampai kampusnya?". Tanya bunda Nila

"Insya Allah tidak bunda, bunda tenang saja". Jawab Alfina sembari mencuci piring

"Yasudah kalau butuh bantuan bilang bunda ya?". Ucap bunda Nila

"Ya bunda". Balas Alfina

Alfina memang anak yang rajin dan suka membantu. Ia akan membantu bunda Nila menyelesaikan pekerjaan dipanti seperti menyapu, mencuci piring, menemani adik-adik panti belajar, dan masih banyak lagi. Terkadang ia juga harus menyelesaikan tugas kuliahnya sambil menemani mereka bermain, baginya melihat mereka tersenyum adalah bentuk kebahagiaan tersendiri untuk Alfina, ia juga akan merasakan kebahagiaan bila anak-anak dipanti bisa tertawa puas tanpa memikirkan hal apapun.

"Udah selesai sayang?". Tanya bunda Nila ketika melihat Alfina sudah selesai mencuci piringnya

"Sudah bunda". Jawab Alfina

"Mau berangkat sekarang? Di ruang tamu sudah ada Amel sahabat kamu". Kata bunda Nila memberitahu Alfina

"Ya bunda, Alfina ambil tas dulu". Balas Alfina

Setelah mengambil tas nya Alfina berpamitan kepada bunda Nila karena ia akan berangkat menuju kampusnya.

"Bunda Alfina berangkat dulu Assalamualaikum". Pamit Alfina pada bunda Nila seraya mengecup tangannya

"Ya sayang, Waalaikumussalam hati-hati nak". Balas bunda Nila

Setelah berpamitan Alfina dan Amel segera berangkat menuju kampusnya, dikarenakan hari ini ada jadwal mata kuliah pagi. Mereka berangkat menggunakan mobil milik Amel, Alfina tentunya sangat bersyukur karena memiliki sahabat yang baik, pengertian, dan bisa menerima dia apa adanya sebagai teman terdekatnya.

***

Alfan baru saja sampai dikampus pada pukul 06.45 WIB, Ia memakirkan mobilnya di tempat parkir khusus dosen. Alfan sangat tampan hari ini, ia menggunakan setelan jas warna abu tua dipadukan dengan kemeja putih dan sepatu sneakers. Saat ia berjalan di lorong kampus menuju ruangannya ia tak sengaja menabrak seorang gadis yang berjalan menunduk dari arah depannya.

Bruk . . .

"Astaghfirullahaladzim". Kata gadis itu

Gadis itu mendongak melihat siapa yang sudah bertabrakan dengannya. Ketika ia tau kalau itu dosennya dengan segera ia meminta maaf karena telah melakukan kesalahan. Begitupun dengan Alfan ia terkejut karena bertemu lagi dengan gadis yang waktu itu sempat terlambat pada jadwal mata kuliah pertamanya. Ya gadis itu adalah Alfina.

"Sa-saya minta maaf pak". Ucap Alfina dengan menunduk

"Kalau jalan liat depan, jangan menunduk". Ujar Alfan dingin

Alfina mengangguk mengiyakan ucapan dari Alfan. Sungguh Alfina tidak tau kalau yang ia tabrak adalah dosennya sendiri dan lebih parahnya lagi dia adalah pak Alfan. Ia takut kalau seandainya diberi hukuman lagi seperti kemarin apalagi sekarang ini ada mata kuliahnya yang dosennya adalah Alfan.

"YaAllah kenapa kalau bertemu pak Alfan aku selalu merasa takut" ujar Alfina dalam hati

Tadi Alfina memang berangkat bersama dengan Amel akan tetapi Amel ada urusan sebentar, akhirnya Alfina masuk sendiri menuju kelasnya. Dan terjadilah peristiwa tadi bertemu dengan dosennya.

"Na kamu darimana tadi? Kok nyampek kelasnya duluan aku?". Tanya Amel pada Alfina

"Gak dari mana-mana kok". Jawab Alfina sambil menduduki kursinya disamping sahabatnya

"Oke, bentar lagi dosennya pasti datang". Ucap Amel pada Alfina

Alfina duduk dikursi yang bersebelahan dengan Amel, Amel memang selalu dekat dengan Alfina bahkan terkadang kalau mereka kuliah mereka akan menggunakan outfit yang sama walaupun warnanya yang berbeda, sungguh mereka berdua sudah seperti anak kembar bukan?.

Tak lama kemudian dosen dari kelasnya sudah datang dengan wajah datar dan tegas, ia adalah Alfan yang akan mengajar dikelas Alfina hari ini.

"Assalamualaikum". Salam Alfan pada semua mahasiswa

"Waalaikumussalam pak". Jawab mereka semua

"Kumpulkan tugas kalian sekarang juga!". Titah Alfan dengan dingin

"Baik pak". Jawab beberapa mahasiswa

Mereka semua mengumpulkan tugasnya kedepan satu persatu dimeja Alfan dengan tertib. Saat Alfina maju kedepan untuk mengumpulkan tugasnya ia tidak sengaja menatap Alfan yang juga sedang menatapnya. Ia buru-buru meletakkan kertas tersebut dan segera kembali ke tempat duduknya.

"Baik semua tugas sudah dikumpulkan, sekarang kita lanjutkan pada materi berikutnya". Ucap Alfan pada seisi kelas

"Silahkan kelompok berikutnya untuk presentasi kedepan". Sambung alfan

Sebelum duduk Alfan melihat sekilas kearah Alfina yang tengah menunduk. Alfan tak tau kenapa jika bertemu dengan salah satu mahasiswinya tersebut selalu saja nampak berbeda, karena menurut Alfan mahasiswinya itu seseorang yang pendiam, tidak banyak tingkah, dan kelihatannya sholehah. Astaghfirullah, sadar Alfan ketika ia sudah memikirkan bahkan memuji seorang gadis yang bukan mahramnya.

***

Selesai pulang dari kuliahnya Alfina langsung berangkat menuju tempat kerjanya karena jam menunjukkan pukul satu siang. Sebelumnya ia sudah shalat dhuhur dan makan siang dikampus bersama dengan Amel sahabatnya tadi. Akan tetapi Amel sudah pulang duluan dikarenakan ada acara keluarga dirumahnya, alhasil Alfina sekarang berangkat naik gojek ke tempat kerjanya.

"Assalamualaikum". Salam Alfina ketika melihat Aini rekan kerjanya sedang menata baju di rak

"Waalaikumussalam na, udah selesai kuliahnya?". Balas Aini

"Alhamdulillah sudah mbak". Jawab Alfina seraya tersenyum

"Ya sudah cepat ganti baju sekarang, karena pemilik toko baju muslimah ini akan segera datang kesini". Kata Aini memberitahu Alfina

"Yang punya toko baju muslimah ini mbak?". Tanya Alfina

"Ya na pemilik toko baju ini adalah ibu Laila, beliau akan datang kesini hari ini". Jawab Aini

"Kamu belum tau kan orang nya seperti apa?". Sambung Aini

Alfina menggeleng menjawab pertanyaan Aini, memang waktu mendaftar kerja di toko baju muslimah ini bukanlah owner nya yang menemuinya, melainkan rekan kerjanya yang sudah senior yang beliau beri amanah untuk menerima para karyawan yang telah memenuhi kriteria untuk bekerja di tempatnya.

"Memangnya beliau seperti apa mbak orangnya?". Tanya Alfina penasaran pada Aini

"Nanti kamu juga tau sendiri, bu Laila itu orangnya baik, sopan, dan tentunya ramah sekali beliau". Jawab Aini

"Gitu ya mbak?". Balas Alfina

"Ya na udah sekarang ganti baju sana keburu beliau datang nanti". Suruh Aini pada Alfina

"Ya mbak terimakasih". Jawab Alfina sambil tersenyum

Setelah berganti pakaian Alfina berjalan ke ruang utama pemilik toko ini, karena tadi ia diberitahu oleh salah satu rekan kerjanya bahwa pemiliknya sudah datang. Beruntunglah Alfina sudah sampai ditempat kerjanya dan tidak terlambat. Pasti semua rekan kerjanya sudah mengumpul disana.

"Assalamualaikum, maaf saya telat". Kata Alfina sambil menunduk

"Waalaikumussalam". Jawab mereka semua

Alfina yang tadinya menunduk kini mendongak melihat siapa pemilik toko baju muslimah tempat kerjanya ini, dan ketika Alfina melihat kedepan ia kaget bahwa pemilik toko ini adalah perempuan paruh baya yang pernah ia antarkan pulang kerumahnya beberapa minggu kemarin dan beliau adalah umi Laila.

"Umi Laila". Kata Alfina pelan yang masih bisa didengar oleh semua orang diruangan tersebut

"Kamu kenal na sama beliau ini?". Tanya Aini pada Alfina

Alfina mengangguk menjawab pertanyaan Aini. Ia memang kenal dengan perempuan paruh baya ini karena ia pernah menolongnya waktu akan berangkat ke kampus beberapa minggu lalu.

Melihat umi Laila menghampiri dirinya, Alfina bersiap-siap untuk memeluk sosok wanita paruh baya tersebut. Alfina rindu karena waktu lalu ia sudah berjanji kalau ada waktu ia akan main di rumahnya umi Laila.

"Alfina sayang". Kata umi Laila sambil merentangkan kedua tangannya

"Assalamualaikum umi". Ucap Alfina seraya membalas pelukan umi Laila dengan erat

*Waalaikumussalam nak". Jawab umi Laila

"Kamu apa kabar nak?". Tanya umi Laila pada Alfina

"Alhamdulillah Alfina sehat umi, umi sendiri bagaimana? Umi sudah sehat?". Tanya Alfina khawatir

"Alhamdulillah umi sudah sehat sayang". Balas umi Laila sambil tersenyum

"Ternyata kamu bekerja di tempat umi nak? sebelumnya umi tidak tau kalau kamu bekerja disini". Kata umi Laila

"Ya umi Alfina masih tiga bulan bekerja disini". Jawab Alfina

Para rekan kerjanya terbengong melihat keakraban Alfina dengan umi Laila. Mereka seperti seorang ibu dan anak saat berpelukan, seolah-olah mereka melepas kerinduan yang sudah lama terpendam. Pada dasarnya memang Alfina anaknya kalem dan umi Laila pun begitu beliau tidak jauh beda dengan Alfina yang punya sifat kalem dan penyayang.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!