Sekitar 20 menit perjalanan ke tempat kerjanya, Alfina bergegas memasuki ruang ganti untuk memakai baju kerjanya yang sudah ia bawa sejak dari panti asuhan tadi. Alfina bekerja untuk membiayai masa kuliahnya dan ingin meringankan beban bunda Nila. Ia harus semangat bekerja sambil menuntut ilmu, karena dia sudah janji pada almarhum ayah dan bundanya bahwa ia harus menjadi orang yang sukses.
"Assalamualaikum". Salam Alfina saat bertemu salah satu teman kerjanya
"Waalaikumussalam na". Jawab Aini
Aini merupakan teman kerja yang paling dekat dengan Alfina. Aini dua tahun lebih tua dari Alfina maka dari itu ia memanggilnya dengan sebutan 'mbak'.
"Bagaimana kuliahmu hari ini na?". Tanya Aini pada Alfina
"Alhamdulillah lancar mbak". Jawab Alfina seraya menata baju yang akan dipajang satu persatu
"Tetap semangat ya na, demi meraih cita-cita kamu untuk menjadi seorang sarjana yang hebat. Kamu sudah mbak anggap sebagai adik kandung mbak sendiri". Ujar Aini pada Alfina
"Maa Syaa Allah terimakasih mbak, mbak juga sudah Alfina anggap sebagai kakak kandung Alfina sendiri, Alfina sayang banget sama mbak". Balas Alfina sembari menatap Aini yang juga sedang menatapnya.
"Kamu sudah makan?". Tanya Aini
"Sudah mbak tadi sebelum kesini Alfina sudah makan di kantin kampus". Jawab Alfina
"Syukurlah, kamu tidak boleh telat makan nanti kalau kamu sampai telat makan kamu bisa sakit". Titah Aini perhatian pada Alfina
"In syaa Allah aku selalu jaga kesehatanku kok mbak, mbak sendiri sudah makan?". Alfina kembali bertanya dengan Aini
Aini mengangguk, "mbak sudah makan tadi". Balas Aini
Alfina bersyukur karena selama ini ia selalu dikelilingi oleh orang-orang yang baik dan perhatian padanya. Walaupun didunia ini ia tidak hidup bersama dengan kedua orangtuanya akan tetapi ia selalu mendapatkan kasih sayang dari orang disekelilingnya. Ada bunda Nila, Amel sahabatnya, mbak Aini rekan kerjanya, dan masih banyak lagi yang sayang terhadap dirinya.
Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB, Alfina bergegas mempersiapkan diri untuk pulang. Ia akan pulang menggunakan ojek yang sudah dipesannya tadi. Sebelum pulang ia selalu berpamitan kepada para teman kerjanya.
"Mbak Alfina pulang dulu ya, ojeknya sudah menunggu didepan". Ujar Alfina kepada seluruh teman kerjanya
"Ya na hati-hati, sampai rumah harus langsung istirahat oke?". Ucap salah satu teman kerja Alfina
"Pasti mbak, mbak juga hati-hati ya pulangnya". Balas Alfina
Mereka mengangguk menanggapi ucapan Alfina "Kalau gitu Alfina pamit dulu Assalamualaikum". Pamit Alfina
"Waalaikumussalam". Jawab mereka
***
Saat sampai di panti, Alfina disambut oleh adik-adiknya. Mereka adalah anak-anak panti yang selalu memanggil Alfina dengan sebutan 'kakak'. Terdapat sekitar sepuluh anak-anak yang ada di panti ini, mereka yatim piatu yang telah diasuh oleh bunda Nila. Setiap bulannya pasti ada donatur atau orang baik yang secara dermawan memberikan sedikit rezekinya untuk mereka. Para anak-anak di panti diasuh oleh bunda Nila dan kerabatnya, begitupun dengan Alfina yang sedari kecil sampai dewasa ini telah diasuh oleh Bunda Nila.
"Assalamualaikum Bunda". Salam Alfina ketika melihat bu nila yang sedang membersihkan meja makan seraya mengecup tangan bundanya.
"Waalaikumussalam sayang". Jawab bunda Nila
"Kamu sudah makan nak?". Tanya bunda Nila
"Sudah bunda tadi Alfina sudah makan di tempat kerja". Jawab Alfina sambil memeluk bundanya
"Kamu jangan terlalu kecapekan nak, nanti kamu bisa sakit. Habis ini langsung istirahat ya karena besok kamu kuliahnya pasti pagi". Titah bunda Nila khawatir pada Alfina
"Ya bunda habis ini Alfina langsung istirahat kok". Jawab Alfina sambil tersenyum
"Adik-adik panti sudah pada tidur bun?". Tanya Alfina saat ia melihat suasana dipanti malam ini terasa sepi
"Ya sayang mereka sudah tidur sehabis shalat isya' tadi". Jawab bunda Nila
"Nanti kalau butuh sesuatu bilang sama bunda ya sayang". Ujar bunda Nila
Alfina mengangguk "Baik bunda". Ucapnya
"Kalau gitu Alfina ke kamar dulu bunda". Ucap Alfina
"Ya sayang". Jawab bunda Nila
Setelah berada dikamar, Alfina bergegas mengganti bajunya dengan piyama tidur bermotif polos bewarna orange. Alfina memang menyukai sesuatu yang bewarna jingga atau orange karena ia sangat menyukai dan mengagumi keindahan senja ketika muncul pada sore hari menjelang shalat maghrib.
***
Alfan baru saja memakirkan mobilnya digarasi rumah umi dan abinya. Sebenarnya Alfan tadi akan pulang kerumahnya sendiri yang sudah ia tempati sejak dua bulan yang lalu. Akan tetapi ia mendapat kabar dari abinya kalau sekarang sang umi lagi tidak enak badan dan meminta Alfan untuk menginap dirumahnya. Sebagai anak yang selalu menghormati kedua orangtuanya, Alfan akan menuruti apapun yang diminta asalkan Alfan mampu melakukannya.
"Assalamualaikum". Salam Alfan saat memasuki rumah dengan dua lantai tersebut
"Waalaikumussalam". Jawab umi Laila seraya menghampiri putra semata wayangnya yang baru pulang dari kantornya.
Alfan mengecup punggung tangan uminya lalu mencium pipi uminya sekilas. Alfan adalah anak satu-satunya yang orangtuanya miliki, untuk itu ia berusaha agar terus berbakti dan mematuhi setiap nasihat yang orangtuanya berikan.
"Umi sakit?". Tanya Alfan sembari mengelus tangan uminya
"Tadi kepala umi sedikit pusing nak, abi kamu lagi ada diluar kota jadi umi meminta kamu untuk menemani umi dan menginap disini". Kata umi pada Alfan
"Umi harus jaga kesehatan, makannya juga harus teratur, dan jangan sampai kecapekan". Ucap Alfan perhatian pada sang umi
"Ya sayang, kamu juga pulang dari kerjanya jangan sampai larut. Umi khawatir kalau anak umi kenapa-kenapa". Tukas umi Laila sambil mengelus rambut Alfan
"Umi tenang saja, Alfan selalu ingat nasihat umi". Balas Alfan sambil tersenyum tipis
Setelah menemani sang umi makan malam tadi, sekarang Alfan sedang berada dikamar untuk mengganti bajunya dengan menggunakan kaos putih polos dan celana hitam pendek selutut. Ia akan memeriksa tugas mahasiswanya sebentar sembari menikmati dinginnya malam ini. Tanpa sengaja Alfan memikirkan dan mengingat gadis cantik mahasiswinya tadi. Kenapa melihat mata gadis itu yang sedang berkaca-kaca membuat Alfan jadi tak tega. Alfan tersenyum tipis membayangkan mahasiswinya tersebut.
"Astaghfirullah". Ucap Alfan saat sadar bahwa dirinya mengingat kejadian tadi dikampus bersama dengan mahasiswinya.
Pukul tiga pagi Alfan bangun dari tidurnya, karena ia akan melaksanakan shalat tahajud. Menurutnya shalat tahajud adalah salah satu shalat yang keutamaannya banyak sekali. Setiap doa yang dilangitkan pada waktu itu Insya Allah akan segera dikabulkan. Amalan-amalan yang baik akan mengantarkannya pada Syurga-Nya kelak. Untuk itu Alfan tidak pernah melewatkan shalat tahajudnya.
Selesai shalat ia lanjutkan dengan bermuraja'ah hafalan Al Qur'annya yang selalu ia lakukan setelah selesai shalat malam. Ia sudah menjadi hafidzh Quran sejak menjadi mahasiswa baru ketika ia memasuki bangku perkuliahan. Umi dan abinya selalu mengingatkan Alfan untuk bermuraja'ah setiap harinya supaya hafalan yang ia punya akan selalu terjaga dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Rizky Fahlevie
sama kayak kakak author deh..
2022-12-03
5