Mereka berusaha melepas dengan paksa VR mereka, mereka berfikir biasanya bisa melepas walau tanpa harus keluar dari geme saat ada keperluan seperti minum, balas pesan atau akan ke toilet. "kok ga bisa dilepas? Biasanya bisa." keluh Roy
"pala gua juga sakit" tambah Naila. Tak lama muncul kembali pesan di hadapan mereka "silahkan isi nomor ponsel untuk dapat menggunakan fitur ini" dengan terpaksa mereka mengisi nomor ponsel mereka. Setelah mengisi nomor ponsel mereka keluar dari permainan.
"gila nih game, masa sekarang mau keluar aja kudu ngisi nomor hp" Frans mengeluh pada temannya mengenai. Ketika hendak meletakkan VR, mereka terkejut melihat ada benda berupa sarung tangan dan kaca mata di dekat VR mereka.
"lah...ini kan yang tadi di game, kenapa ada di sini?" mereka bertanya kompak. Belum sempat menjawab masuk pesan ke ponsel mereka "SALAM KEPADA PEMAIN YANG BERUNTUNG, KUMPULKAN ITEM BERUPA SARUNG TANGAN DAN KACA MATA. BILA SUDAH TERKUMPUL DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGANTI VR" bunyi pesan tersebut. Mereka heran saat membaca pesan tersebut. "dah lah biar aja, yang penting sekarang kita keluar dari game"
Frans dan teman-temannya kemudian pergi untuk makan. Dilain tempat terlihat seseorang sedang mengamati mereka dari jauh. Kemudian ia mengeluarkan ponsel seperti hendak menghubungi orang lain. "sesuai informasi, mereka orang yang kita cari" katanya seperti meyakinkan sebuah informasi.
"apakah salah satu dari mereka menggunakan pedang dan pistol dalam waktu bersamaan?" tanya orang yang di hubungi pengintai tersebut.
"ya benar" jawabannya.
"tetap awasi dia dan jangan melakukan tindakan sebelum ada perintah" tambah orang itu. Sang pengintai menutup ponselnya dan mengikuti Frans dan teman-temannya dari jauh.
Saat sedang sedang makan Hazel merasa ada yang mengikuti mereka dan ia menghampiri Frans. "sayang seperti ada yang mengikuti kita dari rumah sampai di sini" bisk Hazel.
"coba kamu liat siapa orang itu dan apa yang dia inginkan" pinta Frans dengan suara pelan.
"ada Frans? Hazel bilang apa?" tanya Naila. Frans memberi kode supaya jangan berisik. "kata Hazel ada yang ngikutin kita dari rumah, trus gua suruh dia nyelidikin" jawab Frans pelan.
"kok lu suruh dia, diakan cewek?" tanya Naila lagi.
"lu ga tau apa kalau dia ga bisa diliat sama orang lain"
"kok bisa?"
"pertama dia itu setan. Kedua cuma yang ada di party gua yang bisa liat dia" Frans menjelaskan. Tiba-tiba Hazel datang dengan wajah seperti sedang ketakutan. "Frans cepat kita pulang, ini sangat berbahaya" pinta Hazel.
"kamu kenapa takut seperti itu?" tanya Naila.
"ayo kita pulang dulu kerumah nanti saya jelaskan di sana, di sini berbaya" pinta Hazel sekali lagi. Tak mau yang tak diinginkan terjadi mereka segera pulang kerumah. Di perjalanan Hazel merasa sangat ketakutan, sepertinya dia telah melihat sesuatu.
"gua aneh liat elu Zel, lu setan tapi kok bisa ketakutan gitu" Roy bertanya seraya mengejek.
"udah deh jangan mulai lagi" relai Naila sambil menyetir mobilnya. Tak lama mereka sampai di rumah Frans. Hazel merasa lega karena telah sampai rumah dan memulai menjelaskan "tadi saya melihat Samiri"
"siapa Samiri" tanya Frans
"Samiri mata-mata dari raja siluman, sepertinya dia sedang mengintai kita"
"kok bisa? Diakan harusnya ada di dunia game?"
"saya juga tidak tau kenapa bisa seperti itu" jawab Hazel seadanya. Saat Hazel, Frans dan Naila sedang membahas Samiri, terlihat Roy sedang membaca sesuatu ponselnya. Roy membaca dengan teliti dan raut mukanya berubah.
"server utama diserang virus yang mengakibatkan NPC mempunyai keinginan dan sifat-sifat yang ditanamkan saat pertama kali diprogram" Roy membaca artikel tersebut.
"lu baca apasih?" tanya Frans. "gua baca berita di internet, kalau game FIGHT FOR GLORY di serang virus" jawab Roy. Karena penasaran Frans merebut ponsel Roy dan membaca berita tersebut.
"hal ini menyebabkan beberapa NPC hilang dari database. Karena kami dari pihak pengembang sedang berusaha memperbaiki" isi berita tersebut
"jadi ini yang bikin Hazel bisa keluar ke sini" terka Frans.
"tapi syukurlah kalau dia baik sama lu Frans, malahan dia bucin sama elu" ledek Naila.
"oh iya Zel kenapa tadi sangat ketakutan, sedangkan kamu itu kuat banget?" Naila bertanya heran.
"jadi waktu melihat Samiri, saya kwatir kalau terjadi pertarungan. Bila hal itu terjadi saya tidak bisa bertarung kalau jauh dari rumah ini" jelas Hazel.
"kok gitu?"
"karena saya harus berada di sekitar alat itu" Hazel menunjuk VR Frans. Kini mereka mengerti mengapa Hazel merasa ketakutan.
"ya sudah lain kali kalau kami keluar kamu tinggal saja di sini, sambil aku mikirin solusinya" Frans menenangkan Hazel.
"cie cie cie perhatian banget sama Hazel" ejek Naila. Kembali mereka bergurau.
Di sebuah gedung besar yang terdapat tulisan besar PT SEMESTA GAME NUSANTARA, terlihat banyak sekali wartawan yang ingin meliput berita. Tak lama datang mobil mewah berwarna biru memasuki halaman lobby gedung. Seluruh wartawan yang ada di depan gedung menghampiri dan mulai melontarkan pertanyaan setelah seseorang keluar.
"apakah ada yang sedang menyerang perusahaan bapak?" tanya seorang wartawan.
"virus apa yang telah menyerang server perusahaan anda?" tanya wartawan lainnya.
"bagaimana menanggapi keluhan para pemain?" tanya wartawan yang lain. Mendengar banyaknya pertanyaan, membuat orang tersebut sedikit geram dan hanya berkata "dalam waktu dekat kami akan mengadakan konferensi pers." Seketika orang itu meninggalkan para wartawan. Para wartawan merasa kecewa karena belum bisa mendapatkan informasi.
Sementara orang yang meninggalkan wartawan tadi, ia segera bergegas menuju ke sebuah ruangan. Dalam ruangan itu terlihat beberapa orang telah menunggu. Melihat orang yang di tunggu telah datang, mereka semua berdiri dan menyapa "selamat siang pak Dika"
"selamat siang juga, silahkan duduk kembali" jawab orang tadi yang diketahui namanya Dika Perdana, merupakan direktur di perusahaan itu.
"baiklah mari kita mulai saja rapatnya" Dika mulai berbicara. "bagaimana sistem keamanan kita bisa disusupi virus? Saya ingin penjelasan terperinci!"
"kami telah melakukan penelitian terhadap hal ini. Hasil yang kami dapatkan saat ini, yang terdeteksi awalnya hanya bug pada file-file NPC merchan" jawab seorang pekerja.
"kalau hanya bug pada file NPC kenapa tidak segera ditangani?" tanya Dika dengan kesal. Pria itu hanya terdiam, "Ferdinan kenapa kamu hanya diam?" tanya Dika sekali lagi.
"karena hanya bug kecil saya hanya meninggalkannya dan berfikir untuk memperbaikinya saat pemeliharaan rutin pak. Lalu pada saat melakukan pemeliharaan rutin pada sabtu kemarin terjadi keanehan, saat saya ingin memperbaiki Bug tersebut telah terinfeksi virus." terang Ferdinan.
" lalu kenapa tidak kalian matikan server asal virus tersebut "
" memang awalnya saya ingin mematikan server yang terkena virus, tetapi pergerakan virus itu sangat cepat. Saya telah bekerjasama sama dengan tim keamanan siber, tapi tatap saja gagal. Virus itu bergerak dan berpindah ke server utama." Ferdinan terdiam sesaat." sepertinya virus itu bukan virus biasa pak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments