"Anna, bibirmu manis sekali," puji Ethan dengan rasa terselebung, setiap kata terdengar telah terpikat bercampur candu. Rasa manis pertama yang sangat dia sukai.
Anna tercekat, segera menutup bibir dengan dua tangannya, dia tidak terima hal ini, membayar ganti dengan berciuman lagi, dia hanya segera menunduk, "maaf... atas perutmu. Tetapi, aku tidak bisa mengganti hal seperti itu."
Tidak menunggu reaksi siswa nakal itu lebih dulu.
Anna segera berlari, tetapi satu tangan yang berlari menyusul dengan cepat, kembali menangkapnya dengan mudah, "siapa yang mengijinkanmu pergi, aku belum mengatakan kau boleh pergi."
Kalimat itu, mengandung perintah dan kuasa. Anna mengelap wajahnya takut, akan kehadiran sosok bemartabat tinggi ini.
Anna ingin luyut dalma tangan siswa nakal ini, dia menolong Joe Han, namun, dirinya yang malah kena hal yang tersial. Berurusan dengan anak kaya, yang penuh uang, mereka akan seenaknya menuntut. Anna benci status seperti ini. Tetapi, dia juga tak ingin di injak dan di lecehkan oleh Setan yang terlahir kaya, " Tuan muda Ruan, kau tidak boleh menginjak sembarang orang."
"Arg...." Ethan mengerang, gigitan gadis ini bisa merobek kulit.
Anna kesal, dan menggigit tangan Ethan lagi, kali ini sangat keras, membuat Ethan berteriak meringis sakit, namun tidak mendorong gadis ini—dia tidak ingin bersikap kasar— dia ingin membalasnya dengan cara lain. Tepat, Ethan sengaja membiarkan gadis rendahan ini sepuasnya menggigit.
"arghh!!"
Puas. Anna melepas mulutnya. Punggung tangannya mengosok bibirnya, cap bercak merah hati terpoles indah di bibirnya, dan menjadi jejak tertinggal, membuat Ethan menelan hasratnya.
Ethan menyipit tajam ketika bola mata Anna terlihat besar dan tidak ingin ditindas, melotot tajam, dan bibir manis itu bahkan berani mengatainya, "jika kau punya uang, berlakulah seperti manusia, bukan binatang!"
Ethan memintal lidahnya, 'yang pandai menggigit siapa? kau sebut aku binatang.'
Mendapati Ethan hanya diam, hal ini malah terlihat menakutinya.
Anna menjadi sangat gugup dan takut. Takut atas Ruan, belakang nama siswa ini, siswa nakal ini bukan orang yang harus dia singgung, tetapi demi harga dirinya— dia terus meloloskan begitu saja kalimatnya, dia menggerutu lagi, "tolong, jangan berpikir kotor, aku bukan siswi seperti itu."
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Anna langsung lari secepat mungkin. Hanya tersisa Ethan yang masih berdiri menatap pergelangan tangannya, mencerna satu demi satu kalimat Anna, seakan menanyai dirinya sendiri, 'siapa yang disebut binatang ? berpikir kotor? untuk dirinya?'
Ethan menjulingkan matanya, kalimat gadis kecil itu, membuat dirinya harus berpikir dirinya sangat jelek, dia mengusap matanya dengan punggung tangannya, mengingat apa saja yang dilontarkan Anna Su untuknya, dia dikatai mulut bau— dia dikatai binatang— dia dikatai mulut kotor. Apakah dia sejelek itu?
Hukuman. Ethan merasa dirinya, harus memberi hukuman, tetapi Anna sudah lama kabur. Ethan hanya menyipit melihat punggung Anna sudah terlihat mengecil dan jauh makin jauh dengan sepedanya. Anna kabur begitu saja setelah membuat tangan Ethan berlubang-lubang, dia mengumpat dalam hatinya,
Orang suka menggigit, itu Anna Su, jadi kau lah kelinci nakal.
Ethan membuang nafasnya dua kali, menenangkan dirinya yang tengah kesal. Tepatnya, dia telah menerima dua gigitan dan satu tendangan. Siswi rendahan, memang sangat menarik— tepatnya, mereka memiliki tabiat gorila ataupun singa betina, sedangkan gadis-gadis di sekolah Ethan, tidak satupun memiliki gigi untuk menggigit, mereka hanya memiliki lidah hanya untuk merayu dan membujuk.
Ethan menyentuh bibirnya sendiri, benar ada rasa manis tertinggal. Seperti ada gula tabur yang tertempel di bibir siswi rendahan, biasanya bibir gadis lainnya, tidak memiliki rasa selain aroma lipstik yang mereka gunakan. Bibir Anna, memang memiliki aroma manis.
"Anna Su, Anna Su."
***
Pada malam harinya.
Anna menatap pantulan dirinya di cermin, walau dia gadis miskin, dia juga gadis yang cantik, ini wajar karena Nana Su memiliki paras yang indah dan menawan, ibunya selalu menuntut dirinya untuk merawat diri, bukan untuk memikat, namun untuk hidup normal akan sangat di sukai sosok kelak yang akan menjadi suaminya.
Anna mengoles olahan madu di wajahnya, lalu ke bibirnya. Menggosok bibirnya, tanpa sadar dia berhenti menyentuh bibirnya, tiba-tiba saja dia teringat kejadian tadi siang, dan kalimat Ethan Ruan membuat wajahnya memerah hingga ke daun telinganya, 'Anna, bibirmu manis sekali.'
Anna tersenyum mengejek pujian konyol itu, mengapa begitu membekas.
Nana Su— ibu Anna yang baru keluar dari kamar mandi melihat wajah merah Anna, yang tengah memegang bibirnya sendiri, langsung memukul kepala gadis itu dengan handuk yang turun dari kepalanya, "Jangan melakukan hal bodoh, kau tidak berciuman dengan orang sembarangan, kan."
Tuduhan tiba-tiba membuat Anna terkejut, dan bersembunyi berpura-pura cemberut pada ibunya.
Anna menggelengkan kepala, mengelak cepat, dia tidak berani memberitahu ibunya, dia takut ibunya akan pergi ke kediaman keluarga Ruan, dan menjambak Ibu Ethan. Mengerikan, jika ibunya di penjara karena hal itu. Tidak ada yang diijinkan, untuk mencium puterinya. Nana selalu menjaga ketat matahari kecil dalam rumahnya.
"Mengapa kau memegang bibirmu sendiri, jangan-jangan kau digoda Joe?" gurau Nana terdengar mengejek putrinya sendiri.
"Ibu, hentikan. Aku hanya mengoles madu ke bibir. Aku tidak mungkin dengan Joe Han, kami hanya teman sekelas. Berhenti menggodaku!" Anna memperingati dengan wajah terlihat cemberut, dia memalingkan wajah, karena takut ibunya menjebaknya dalam banyak pertanyaan.
Nana tertawa kemudian, duduk di belakang Anna dan mulai menyisir rambut lurus Anna yang panjang, pelan-pelan dia menyisir sambil berkata, "Hati-hati dengan pria, jangan pernah menyukai mereka melebihi satu kelingking kecilmu, karena akan mendapatkan kutukan."
Nana setiap malamnya, selalu menakuti Anna dengan kutukan hubungan pria wanita.
Anna diam, dia belum pernah menyukai siapapun, jadi dia tidak pernah peduli apa yang sering ibunya ucapkan. Tetapi, Ethan yang tiba-tiba datang, dia menjadi bimbang sebentar. Namun, tidak berani bertanya, dia hanya mendapati kelingkingnya yang kecil, dan dia takut kutukan datang, jika dia tiba-tiba menyukai Ethan melebihi satu kelingkingnya. Kutukan besar apa yang akam terjadi?
Anna ingin bertanya. Tetapi, dia segera mengurungkan niatnya. Ibunya pasti akan sangat curiga.
"Ibu, tidak pergi malam ini? tidak bekerja?"
Nana menggelengkan kepalanya, "*B*ar sedang renovasi, jadi libur untuk sementara waktu."
Nana mendesah kemudian, jika bar libur, maka penghasilan pun juga tidak ada, bagaimana membayar sewa rumah ini, Anna menjadi khwatir, "Lalu bagaimana sewa kita,bu?"
"Mungkin ibu akan memijam Yuna," —Nana memijat keningnya, dan hanya menghela nafas— "hufhhh..."
"Bukannya, Ibu Joe Han selalu memungut dengan besar bunga, jangan meminjam dengannya." Anna tidak setuju.
Nana melirik dan membuang napas berat, menjatuhkan kepalanya ke bantal, "Tidak ada jalan lain."
"Aku tadi mendengar, Joe Han mendapatkan uang sepuluh juta," lanjut Nana merasa Joe Han tidak mendapatkan didikan yang baik dari, Yuna. Untung dirinya membesarkan Anna, walau tanpa suami, dia memberikan pendidikan karakter yang baik untuk putri tercintanya.
Anna mengeryitkan alisnya terlihat berpikir sesuatu, daun telinga lebih berdiri tegang, mengapa Joe Han mendapatkan sepuluh juta? Banyak sekali, itu cukup membayar sewa rumah mereka untuk setahun.
Nana berbalik menatap putri, memukul tempat tidur di sisinya, agar Anna segera berbaring di sisinya. Anna menurut, dan kembali mendengar lanjutan perkataan ibunya, "Anak Yuna itu tidak polos, dia sudah licik, aku dengar dia sengaja mengerjakan Pr anak majikan dengan salah, kemudian dia mendapat pukulan di mana-mana, dan mendapat uang kompensasi sebesar itu."
Anna tercekat. Anak majikan yang di maksud ibunya pastilah Ethan Ruan, uang sepuluh juta hanyalah debu di ujung sepatu keluarga Ruan.
Anna menggigit bibirnya sendiri, bagaimana dengan bibirnya, apa dia akan mendapatkan ganti rugi, ah... tidak mungkin itu terjadi.
"Anna!" seru Nana memanggil kembali, Anna yang berpura-pura tidur, membuka matanya kembali, dan hanya bergumam, "hmm.."
"Jangan bergaul dengan anak orang kaya, mereka akan mudah membeli harga diri, dan kemudian membuang, ingat hal itu," lanjut Nana, yang juga memiliki kehidupan pahit sebelumnya, menjalin hubungan dengan pria tehormat, namun dirinya dan Anna tidak di akui, daripada pergi menjilat sepatu pria yang tidak bertanggung jawab, dia membawa Anna pergi meninggalkan kota S*********
"Aku tau itu, aku tidak akan melakukan hal itu," jawab Anna. Lalu, benar-benar memejamkan matanya, ketika tangan Nana mulai mengelus-ngelus indah rambut putrinya, Anna tanpa sadar langsung tidur.
Raut wajah putrinya, indah dan menawan, sebagian kecil miliknya, sebagian besar milik pria tak bertanggung jawab itu.
Melihat wajah putrinya yang polos, dia ingat dirinya juga begitu polos, melucuti pakaian hanya untuk menyatakan bahwa dirinya juga mencintai pria itu, cintanya melebihi segenggam tangan. Padahal segenggam tangan bisa membeli dunia jika terus menjaga diri, semenjak malam itu, dunia Nana telah sirna, dia hanya menggengam cinta pria yang tidak melihatnya lagi, tubuh Nana di beli untuk kesenangan.
Nana teringat akan satu pepatah, '*B*uah tidak jatuh jauh dari pohonnya', jika ibunya seperti itu, maka anaknya akan mendapatkan kutukan yang sama, mata Nana mulai memerah dan berharap menolak hal itu, "Jangan sampai kutukan itu ada untukmu, Anna."
Sedih. Nana segera berbalik memunggungi Anna, air matanya jatuh tanpa dia sadari, dia terisak-isak mengingat betapa banyaknya guncingan untuk dirinya, memberikan nama dirinya—Su hanya untuk putrinya, tidak bisa memberikan nama ayahnya—Lu. Anna hanya anak haram, sangat kasihan. Tetapi dia tidak menyesali, ada Anna hidup menemaninya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Inggri
nyimak
2021-06-26
0
☄dimpi3 🀄š🌕
kasihan banged nasib ibunya anna.. kok jd ngeri y bakalan bernasib sama.. dah nyess duluan sebelum baca lanjutannya... ngeri2 penasaran gituh 😟😅
2021-03-13
4
ARSY ALFAZZA
🌿🌿🌿
2020-11-01
0