Diana menempel kan punggung tangannya di kening Mita, Ia ingin memastikan anak itu baik baik saja dan ternyata hasilnya bagus. Mita baik-baik saja tidak sedang demam, namun mengapa Ia melakukan hal yang bodoh di luar nalar.
" Bunda, aku baik-baik saja, memangnya Bunda pikir aku sakit begitu "
Diana menatap pada Putrinya yang kebetulan Andin juga menatap ke arahnya.
" Kamu pikir ini main main Mita, jangan bertingkah bodoh. "
Mita melangkah dan memeluk tubuh Andin
..." Aku tidak bodoh Bun, Ndin.... aku hanya melakukan yang seharusnya aku lakukan. " Batinnya....
" Hentikan semuanya Ndin, aku tidak apa apa. Jangan kamu buat masalah yang ada semakin bertambah runyam, kami sudah bisa menerima semuanya dengan ikhlas. Mungkin memang Harry bukan jodoh terbaik untukku dari Tuhan, jadi berhentilah berbuat gila "
Kali ini Andin ikut bicara, Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu.
" Aku tidak berbuat gila, aku hanya melakukan yang semestinya Andin. Kamu adalah..... kamu itu..... ah kamu itu adalah sahabatku, aku tidak ingin kamu malu ataupun tersakiti " Ucap Mita gugup.
Ia hampir saja keceplosan kalau saja kesadaran nya tidak segera kembali.
" Lalu apa dengan memberikan Ivan padaku kamu tidak akan menyakitiku begitu, kamu konyol Andin. Bukankah sebulan lagi kalian akan segera menikah, dan pernikahan itu terancam gagal karena pengantin Prianya menikah lebih dulu dengan orang lain. "
Bukannya membatalkan, Mita malah tetap bersikukuh pada keputusan nya. Ia tetap tersenyum, seakan tidak ada beban apapun di hatinya.
" Pernikahan itu tidak gagal Ndin tapi memang seharusnya tidak terjadi "
Andin semakin bingung, ingin berargumen namun ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka.
" Mita, bagaimana ini. Penghulu sudah lama menunggu, tadi kamu memintanya menunggu sebentar, ini sudah terlalu lama, beliau sudah ingin pulang karena ada acara di tempat lain "
Mita lagi lagi tersenyum pada Pak Haris, Ayah dari Andin.
" Ayah keluarlah lebih dulu, lima menit. Ya hanya lima menit saja, minta penghulunya menunggu lima menit lagi dan juga seseorang yang menjemput Ivan, kami akan segera keluar "
Haris menatap sekilas pada semua yang ada di dalam ruangan itu, hatinya serasa remuk melihat wajah sedih Putrinya. Tidak tahan dengan itu, Haris segera keluar menemui penghulu dan menyampaikan apa yang di ucapkan Mita padanya.
" Tidak Mita, aku tidak ingin menikah. Sekarang kamu pulanglah karena aku ingin menenangkan diri "
Mita tidak peduli, Ia segera membuka tirai tempat Ivan terakhir menghilang.
" Bagaimana Mbak, apa sudah siap semua " Tanya nya lagi.
Ia tersenyum melihat penampilan Pria yang sudah menjalin hubungan dengannya sejak kecil, kini Ia harus mengantar sahabat sekaligus kekasihnya itu pada kebahagiaan nya.
" Wah wah keren, aku tidak menyangka kamu sangat keren memakai pakaian seperti ini " Puji Mita.
Ia segera keluar dan membantu Andin mempersiapkan diri, bersama para perias Mita memoles wajah Andin agar terlihat lebih fresh. Sementara Ivan sudah keluar lebih dulu bersama seorang Pria yang kebetulan sudah menunggunya di luar.
" Hentikan Mita, aku bilang tidak ingin menikah. Cukup Mita, ini semua salah " Protes Andin.
" Dia itu pasanganmu satu bulan dari sekarang bagaimana kamu akan memberikan nya padaku " Sambungnya lagi.
Lagi lagi Mita memberikan senyum terindahnya, tekatnya sudah bulat tidak ada yang bisa menghalanginya.
" Aku sudah katakan padamu, aku tidak memberikannya padamu.....
" Kamu tidak memberikan nya, lalu maksudmu apa..... kamu meminjamkannya padaku begitu " Tanya Andin memastikan.
Ia menatap raut wajah sahabatnya mencoba mendapat jawaban. Sangat konyol memang kalau dugaannya itu benar adanya, sahabatnya itu hanya meminjamkan calon suaminya padanya untuk menutupi rasa malu atas kegagalan pernikahannya itu.
Mita tidak langsung menjawab pertanyaan sahabatnya itu namun malah menggandengnya keluar dari kamar yang nampak berantakan itu.
" Ayo Andin, waktunya sudah tiba. Kita tidak bisa berlama lama lagi, kasihan para sisa tamu di luar, mereka sudah sangat ingin menikmati hidangan dari resepsi ini, masa kamu akan membiarkan mereka pulang tanpa menikmati hidangan lebih dulu "
Andin menarik tangannya dengan kuat ingin meluapkan semua kekesalannya namun di luar terdengar kata " SAH " dari alat pengeras suara yang sengaja di sediakan di sana.
Andin tertunduk lesu, Ia kini tidak bisa mundur lagi. Bagaimana pun juga Ia sudah sah di persunting oleh orang lain, lebih parahnya lagi orang itu adalah calon suami dari sahabatnya sendiri.
" Ayo Andin, dengar di luar acara akad nikahnya sudah selesai, sekarang kamu dan Ivan sudah menjadi suami istri. Ayo kita keluar menemui mereka yang masih tersisa disana " Ajak Mita.
Ia membantu Andin untuk berdiri, di apit sahabat dan juga seorang perias, Andin melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Ia tahu ini salah namun semuanya sudah terjadi.
" Mita, apa kamu tahu kalau setelah ini....
" Tidak usah pikirkan setelah ini Andin, sekarang yang kamu lakukan adalah tersenyum pada semuanya. Angkat wajahmu, jangan terus menunduk seperti itu "
Lagi lagi Mita memotong ucapan sahabatnya itu, Ia tidak ingin membuat rencana yang sudah Ia susun menjadi berantakan karena bahasan yang tidak penting.
Ivan memandang pengantin nya yang menuruni anak tangga, sangat cantik. Tak sadar bibirnya menyunggingkan senyum, tidak menyangka akan menikah dengan Andin si gadis kutu buku.
Senyum itu nampak oleh Mita, Ia semakin yakin dengan keputusan nya. Bahwa pengorbanan nya ini tidak akan sia-sia.
Andin hanya menunduk ketika berada di dekat suaminya, ini bukan pernikahan yang Ia inginkan, tapi menolak pun tidak ada gunanya.
..." Jangan menunduk Andin, lihat dia di samping mu, dia adalah suamimu sekarang " Bisik Mita....
Waktunya kedua belah pihak memasangkan cincin sebagai pelengkap dari sempurna nya acara itu.
Tangan Andin bergetar, keringat dingin mengucur deras membasahi tubuhnya ketika tangan Ivan menyentuh tangannya.
" Cium tangannya Andin, masa begitu saja harus aku yang ajarin " Protes Mita di telinga Andin.
Dengan terpaksa Andin melakukan hal yang di perintahkan sahabatnya itu.
" Habis ini kalian akan malam pertama, jangan sampai gagal. Kamu pasti sudah tahu kan, jangan sampai malam pertama pun harus aku yang ajarkan " Bisiknya lagi.
Tubuh Andin menegang, Ia bukan anak ingusan lagi sehingga tidak mengerti maksud dari ucapan sahabatnya, namun masa iya mereka harus melakukannya sedangkan hubungan mereka dari awal sudah salah.
" Sudah jangan tegang, ayo aku antar kesana "
Mita menggiring Andin menuju kursi pelaminan guna menyalami para tamu undangan.
" Jangan menunduk Andin, senyum Andin senyum " Mita memperagakan senyum ala Mita.
Andin dengan terpaksa mengikuti perintah Mita, Ia tersenyum walau hati dan pikiran nya kalut.
..." Kamu dimana Harry, kenapa kamu ciptakan kekacauan ini. Kalau kamu tidak ingin bersamaku lalu kenapa melamar ku menjadi istrimu. Aku membebaskan mu memilih kebahagiaan mu tapi kamu tetap memilih ku, lalu kenapa sekarang kamu pergi tanpa menjelaskan apapun padaku ada apa sebenarnya....
Hallo up lagi ya, minta rate like dan komennya ya biar nulisnya tambah semangat, Oke
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
hatimu selama ini ada di andin kah?
2023-04-16
0
⚚𝓐𝔂𝓮͠𝓼𝓱𝓪͛👒
udah Din, yg lalu biarlah berlalu, mungkin Tuhan ingin kamu bahagia dengan menikah dengan Ivan
2022-12-11
0
⚚𝓐𝔂𝓮͠𝓼𝓱𝓪͛👒
iya Mita ajari dulu, kamu kan lebih tau😭😭
2022-12-11
0