"Ayy, ayo besok kita silaturahmi bareng-bareng ke tetangga disini, bareng temen yang lain juga" kala itu sudah sore dan Devan sudah pulang tapi dateng lagi sorenya dengan alasan mau mengajak silaturahmi bareng-bareng, karna biasanya cahya kalau silaturahmi bareng sama bibi dan paman nya.
"Bagaimana besok saja"
"Ayolah ayy"
"pake 'a' ya, kesan nya aneh kalau cuma ayy, panggilan itu biasa temen cewek aku atau keluarga saja"
Devan tidak membalas ucapan nya
"Mbak"
tiba-tiba Giat memanggil
"Besok aku mau pulang ya ke kakek disana, disini aku bosen tidak ada temen"
"Kita silaturahmi dulu ke tetangga disini sama saudara dulu ya, besoknya lagi baru kita pulang"
"Kamu bosen ya?" tanya Devan ke Giat
"Ayo main ke rumah aku, disana ada banyak game"
"Boleh tidak mbak?" tanya adiknya ke Cahya
"Tanya dulu ke kakek"
Giat langsung ke dalam nyari kakek nya
"Ayy, kamu mau ikut ke rumah aku?"
"Besok saja sambil silaturahmi, sudah dulu ya, aku mau masuk, sudah makin gelap"
"Pokoknya besok aku kesini jemput kamu"
Cahya diam tidak membalas, tapi saat di dalam, paman dan bibinya bilang, untuk sama mereka saja, kalau sama paman bibi takutnya bosen, karna pasti akan banyak ngobrol dengan orang-orang.
Pagi itu adik Cahya tidak mau ikut silaturahmi, dia bilang capek, sebenernya dia ngga capek tapi dia di pinjami banyak game sama Devan tadi malam, jadi dia diem dirumah mau main game sambil temani kakek dirumah katanya.
(Jadi di desa tempat kelahiran Cahya, ada adat istiadat yang tiap lebaran memang harus saling bersilaturahmi ke rumah-rumah tetangga dan saudara, biasanya yang lebih muda ke yang lebih tua, jadi karna kakek sudah sepuh atau tua jadi diam di rumah, karna bakalan banyak tamu yang datang untuk bersilaturahmi)
Cahya sudah bersiap, karena tidak sopan kalau tidak bersilaturahmi, entah sama teman-teman atau sama paman dan bibinya nanti berangkatnya.
"Ayya, ayo berangkat" serombongan para remaja atau tepat nya teman-teman nya menjemputnya, teman-teman yang bahkan tidak banyak yang dia kenal itu, hanya beberapa yang dia kenal dari rombongan itu, karna dia mudik hanya setahun sekali jadi tidak semua dia kenal.
Akhirnya dia berangkat bersama teman-teman nya, tapi disitu tidak ada Devan, dia ikut saja tanpa banyak berfikir.
yang tidak dia sangka, rumah pertama yang didatangi adalah rumahnya Devan, jadi ini rombongan nyamperin rumah dari arah bawah ke atas, kebetulan desa itu di daerah pegunungan.
Cahya berusaha biasa, dia mencoba berbaur sama rombongan agar tidak dikenali, tapi tidak mungkin karna dia yang paling tidak pernah terlihat di desa itu jadi pasti orang-orang akan bertanya dia siapa.
"Ini siapa yang cantik ini?" tanya mama nya Devan
"Calon mantu" entah siapa yang tiba-tiba bilang itu,
Cahya tidak bisa menjawab, dia hanya tersenyum mengangguk canggung, karna sudah ada yang menjelaskan kemudian tentang siapa dia,
"Kamu Cahya, sudah besar ya, sekarang kamu tinggal dimana? sekarang mama mu dimana? kamu kelas berapa? tau tidak dulu kamu sama Devan selalu bermain bersama, kalau kamu main disini lama-lama minta anterin, Devan ikut nganter, nanti nyampe sana kamu mau ikut kesini lagi, mandi bareng, tidur bareng" mama Devan berbicara panjang lebar, sampai tidak tahu mana yang harus dijawab.
Cahya hanya bisa tersenyum dan makin malu, karna dia sama sekali tidak ingat akan itu semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
mis FDR
hadir semngt
makasih sudh mmpir,dukung terus ya,pasti saya mmpir balik
2022-11-17
9
AnnDana
camernya sangat agresif 😁
2022-11-06
8
nurry🌼
katanya devan mau jemput? kok yang jemput orang lain?
2022-10-19
17