Lebaran sebentar lagi, Cahya pulang kerumah kakek K, dia mudik tiap libur sekolah dan libur lebaran.
"Giat, hari ini kita kerumah kakek ya" kata Cahya pagi itu (Giat adalah nama adik Cahya)
"Besok saja mbak, soalnya hari ini katanya janji mau belanja baju lebaran"
"Iya sekalian, kita sudah lama tidak kesana"
kakek yang dimaksud cahya itu adalah kakek yang dari pihak ayahnya.
Dari kecil memang dia ikutnya sama kakek yang dari mama nya yaitu kakek K, tapi saat lebaran atau liburan dia tetap berkunjung ke rumah kakeknya yang dari ayahnya yaitu kakek W.
Mereka bersiap dan berpamitan kepada kakeknya,
"Kakek, aku mau kerumah kakek W, kayaknya menginap, besok paginya mau ke pasar, baru dari pasar pulang lagi kesini" ucap Cahya
"Iya, hati-hati"
Setelah sampai dirumah kakek nya, dan melepas rindu, Cahya lalu berjalan-jalan di sekitar rumah.
"Ayya" panggil sebuah suara,
Cahya menoleh, itu panggilan yang biasa nya dari keluarganya, atau teman nya, tapi dia tidak mengenali orang yang memanggil nya, karena selain dia jarang mudik, setiap mudik dan kesini dia tidak pernah melihatnya.
Cowok itu tinggi dan tentu saja ganteng, tapi merasa tidak kenal cahya hanya mengangguk dan tersenyum lalu pergi begitu saja.
Cowok itu pun tidak bereaksi apapun dia hanya menatap kepergian cahya sambil bergumam,
"Apa kamu melupakan ku, wajar saja, kamu dulu masih sangat kecil" gumam nya.
Tidak lama berkeliling, cahya sampai ke suatu warung sayur, dia berhenti disana untuk sekedar belanja sayur untuk nya masak untuk berbuka nanti.
"Ini siapa?, sekarang makin cantik ya, dulu kan hitam, gendut dan jelek" ujar ibu warungnya
Cahya hanya tersenyum, dia masih saja di ingat karena fisiknya dulu, tapi cahya pun sampai sekarang tidak menyadari kalau dia cantik, dia selalu berfikir dia gendut, jelek dan hitam, karena itu yang tertanam dari kecil di pikiran nya, akibat dari hinaan yang dia terima dari dulu.
Dia memang berusaha merubah dari sering olahraga dan jaga pola makan, tapi merubah hatinya sangat lah sulit, hatinya lah yang selalu merasa rendah diri.
"Devan teman masa kecil kamu juga mudik lho, kalian dulu selalu main bareng, kamu pasti sudah lupa ya?"
Entahlah apa maksudnya, dia tidak mengerti dan tidak terlalu memperdulikan nya,
"Sudah bu, berapa total belanjaan saya?"
Cahya mengeluarkan uang dari dompet nya, tiba-tiba cowok yang tadi menyapanya sudah ada di sebelahnya
"Ayy, belanja apa?"
Cahya menoleh tapi tidak menggubrisnya karena dia merasa tidak mengenalnya,membayar belanjaan nya, mengambil kembalian lalu pergi dari sana.
"Dicuekin,,, kasian, dia sudah cantik, sudah punya pacar pasti di kota Bandung sana"ujar ibu warung kepada Devan.
Devan hanya tersenyum, lalu menyusul cahya.
"Tunggu, jangan takut" ujar cowok itu mengejar Cahya
Cahya masih tidak memperdulikan nya dan terus berlalu dari sana.
"Ayya tunggu aku!!" sepertinya Devan sudah mulai kesal karena terus dicuekin dari tadi.
"Kamu maunya apa, aku tidak kenal sama kamu" ucap Cahya sambil berhenti tiba-tiba dan menoleh kebelakang
tiba2,,,
Bruuukkkk
Mereka tabrakan, sepertinya tadi Devan masih jauh pikir Cahya, kenapa bisa pas dibelakang nya.
"Aduh" teriak Cahya memegangi keningnya yang tadi tabrakan sama Devan dan mengenai dagunya.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Devan khawatir
"Tidak apa-apa bagaimana, sakit tau" teriak nya
Cahya langsung pergi dari sana, Devan tidak mengejar lagi, dia merasa serba salah, takut Cahya marah lagi.
Sesampai dirumah kakek nya, di menyimpan belanjaan nya di dalam kulkas, karena waktu masih siang jadi dia belum mulai memasak.
"Mbak, tadi kakek nyariin, dari mana saja? mana aku tidak di ajak" keluh adiknya
"Maaf tadi aku ke warung, beli sayuran dan takjil untuk nanti sore kita buka puasa, maaf ya tidak diajak, tadi kamu lagi asyik sama kakek"
Cahya lalu menanyakan dimana kakeknya, dia ingin menanyakan sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
DoHaru 05
eeh😭
Aku pernah ngerasain jadi cuman senyum doang wkwk
2023-01-03
3
Bublevy
semangat ayya, walau tanpa kedua ortu disisimu💪
2022-11-05
12
Ariana
🥰
2022-10-18
15