"Mbak, aku beli bajunya 2 pasang ya, tapi aku mau beli sepatu sama sendal juga"
"Lihat dulu nanti harganya ya"
"Sebentar lagi lebaran, pasti kita akan silaturahmi kesana dan kemari, dan itu butuh ongkos dan jajan"
Untuk dirinya sendiri dia hanya membeli sebuah kerudung, baju yang dia bawa dari Bandung sudah cukup banyak, akan susah nantinya bawa lagi ke Bandung kalau dia membeli lagi.
"Mbak, aku sudah dapet semua, masih bisa tidak kalau satu pasang lagi? atau kalau tidak aku pengen beli jaket"
"Kamu ya, uang yang dikasih mama sudah menipis, hanya tinggal uang tabungan aku" sambil ngedumel tapi dia tetap milih-milih jaket untuk adiknya.
Cahya di Bandung selalu dikasih uang saku, tapi karena dia pemalu, dia jarang jajan, jadi uang nya dia simpan.
"Beres, ayo kita pulang, hari mulai sore, takut kemalaman dijalan, kakek juga minta tahu isi, nanti kita harus berhenti di warung paling pojok itu"
"Iya mba, aku juga mau takjil yang banyak ya, aku capek banget, panas"
Saat ditengah jalan menuju warung, ada yang memanggilnya
"Ayya, ayo aku anterin pulang"
"Tidak usah terima kasih, aku tidak ke kakek W pulangnya, aku ke kakek K"
Devan yang menawarkan untuk mengantar, sepertinya ada rasa kecewa mendengarnya, entah karna Cahya tidak mau diantar atau karna dia mau pulang ke kakek K, tapi Cahya tidak terlalu memperhatikan.
"Kenapa cuma semalem disana, kamu tidak betah?"
"Bukan begitu, kan sudah mau lebaran, adik aku mau lebaran di kakek K, paling pas lebaran aku ke kakek W lagi"
"Kamu sudah tidak takut sama aku, sudah inget siapa aku?", sambil tersenyum dengan gantengnya.
"Tidak inget sebenernya, tapi aku sudah tanya siapa kamu ke kakek" ucap cahya sambil tersenyum kecil.
"Jangan tersenyum" ucap Devan pelan
"apa?!" kata Cahya heran
"Tidak ada apa-apa" jawab Devan
"Mbak, ayo, sudah makin sore" kata adiknya,
"Duluan ya Van, aku mau ke warung pojok langsung pulang"
"Ayo bareng, aku juga mau kesana, tadi adik aku nitip buat takjil"
"Ayya, kening kamu masih sakit tidak bekas tubrukan kemarin?"
"Tidak, kemarin aku cuma kaget saja"
Cahya menyuruh adiknya memilih makanan dan takjil pilihan nya, setelah itu dia membayar, dia menolak tawaran Devan untuk dibayarin.
"Van, aku duluan ya"
"Iya, hati-hati"
Tiba saatnya lebaran, Cahya bersilaturahmi ke semua keluarga dan saudara serta tetangga-tetangga, biasanya hari kedua apa ketiga dia bersilaturahmi ke kakek W, dan biasanya dia juga menginap disana semalam.
Saat itu sudah hari ketiga lebaran, Cahya dan Giat ke kakek W.
"Assalamualaikum kek"
"Waalaikum salam,, sini,, sini, lihat ini Devan dari tadi sudah nungguin" sambil menoleh ke seseorang yang ada di pojok.
"Kemarin juga dia dateng, mungkin dia pikir kamu dateng kemarin"
"Apa kabar ayy" sapa Devan
"Baik"
"Hari ini mau silaturrahmi kemana?"
"Di sini saja dulu"
Lalu tidak lama ada yang datang lagi,
"Assalamualaikum"
"Aaalaikum salam" jawab semua yang ada di dalam rumah,
ternyata yang datang paman dan bibi nya Cahya
"Ayya, kamu kapan dateng?"
"Tadi bi, belum terlalu lama"
"Mana adik kamu?"
"Si dalam, lagi makan"
"Kamu belum makan?"
"Belum lapar bi, aku nanti saja, tadi mau berangkat kesini, aku sudah makan.
"Kalau laper langsung makan saja ya"
"Iya bi, terimakasih"
"Devan juga ada ternyata, sudah lama Van? tanya bibi nya Cahya
"Iya, lumayan bi"
"Kamu sudah makan?
"Sudah bi tadi"
"Bibi tinggal dulu ke dalam ya, masih ada kerjaan"
"Bibi aku ikut"
"Kamu disini saja, temani Devan ngobrol"
"Ini bi, aku mau ke Giat dulu" jawab Cahya langsung kabur ke dalam
Sepertinya dia masih canggung atau malu untuk ngobrol sama Devan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
ceritanya mulai menarik 👍
2023-03-12
0
Ariana
bnyk typo
2022-10-13
20