Hari ini adalah weekend, Zeva dan Ratih memasak agak banyak karena Yoga akan datang bersama kawannya.
Meski bingung, namun Zeva tetap saja memasak dan tak protes ataupun mengajukan pertanyaan yang sama pada Nenek nya.
'Ada apa? Apa yang kalian sembunyikan dariku?'
Begitulah pertanyaan yang selalu terulang dari bibir gadis cantik itu, namun semuanya masih bungkam dan seolah menutup rapat apapun dari Zeva.
Setelah selesai, Zeva langsung saja menuju ke kamar nya untuk membersihkan tubuh nya. Sedangkan Ratih, dia menata makanan yang sudah jadi.
🍌
Tepat jam 8 pagi Yoga dan Fatur tiba di Rumah Zeva, keduanya masuk setelah Ratih membukakan pintu untuk nya.
"Nenek, mereka sudah tiba" ucap Ratih.
"Suruh langsung saja ke ruang makan dan kita akan langsung sarapan" balas Zeva yang baru datang dari lantai atas.
Ratih mengangguk, dia kembali ke depan dan mengajak Yoga serta Fatur ke ruang makan yang sudah ada Nenek dan Zeva.
"Ayo langsung saja makan" ucap Nenek dengan tegas.
Yoga, Fatur dan Ratih mengangguk patuh. Mereka langsung saja mengambil piring dan memulai sarapan pagi nya.
"Ada apa ini?" batin Zeva bertanya-tanya.
Setelah sarapan, Nenek membawa mereka semua ke gazebo halaman belakang. Dia juga memerintahkan Ratih dan Zeva membawa serta camilan dan minuman untuk menemani santai mereka.
𖠇
Disinilah mereka, di gazebo belakang dengan duduk melingkar dan Nenek membawa berkas dan album poto.
"Apakah hanya aku yang belum mengerti semua ini?" tanya Zeva tegas.
Nenek menghembuskan nafas perlahan dan menatap cucu nya dengan tatapan yang dalam.
"Awalnya Nenek akan mengatakan ini semua tepat pada ulangtahun mu yang ke 27, namun semua nya kian genting dan akan Nenek katakan hari ini juga" jelas Nenek dengan tatapan lurus.
Nenek lalu memberikan map kuning pada Zeva.
"Buka dan bacalah, nanti setelahnya akan Nenek jelaskan" ucap Nenek.
Zeva mengangguk, dia lalu membuka map tersebut dengan perlahan dan penuh penasaran.
Sedangkan Ratih, Yoga dan Fatur menatapnya dengan cemas dan tangan mengepal karena takut akan reaksi yang di keluarkan Zeva.
Serangkai demi rangkai kata Zeva baca, perubahan mimik wajah nya pun tak luput dari penglihatan yang ada disana.
Hingga Zeva menutup map itu dengan nafas memburu dan tangan mengepal kuat.
"Jelaskan semuanya Nek" ucap Zeva penuh penakanan.
"Tenanglah dulu, atur nafasmu" ucap Yoga lembut.
"Bagaimana bisa aku tenang? Kalian semua membohongiku selama ini, jelaskan sekarang juga atau aku sendiri yang akan membongkar nya" tegas Zeva dengan tatapan tajam.
Glek.
Fatur, Yoga dan Ratih meneguk ludahnya dengan kasar. Mereka memilih diam karena gelengan kepala dari Nenek Zeva.
"Nenek akan menceritakan semuanya, namun kau harus tenang dulu" ucap Nenek.
Zeva menarik nafas perlahan, dia lalu menerima air dari Ratih dan meneguknya perlahan.
-Flashback.
23 tahun yang lalu, di Rumah sakit ternama di Kota Samarinda.
Sepasang suami istri baru saja di karuniai Putri cantik yang mereka beri nama Zevanya Aulia Graham.
Sudah 2 hari mereka disana dan hari ini adalah hari kepulangannya ke mansion.
Namun naas, di perjalanan mereka terus di buntuti dan di tembak ke arah ban mobilnya.
Mobil pun oleng dan masuk ke jurang, kecelakaan itu tak bisa di elakan dan keduanya di kabarkan meninggal dunia.
"Semua sudah beres Bos, aku yakin Tuan Graham mati di tempat" lapor seseorang yang ternyata orang suruhan.
Perkiraan mereka salah, Tuan Graham dan Putri nya tidak mati dan masih sadar. Di tengah gentingnya itu ada orang yang sedang berburu dan menyelematkan mereka semua.
Istri Tuan Graham kritis dan karena tidak di bawa ke Rumah sakit akhir nya meninggal di tepi hutan belantara itu.
𖠇
Kabar meninggalnya sang pewaris dan pembisnis hebat di Samarinda itu langsung terdengar kemana-mana.
Bahkan Ayah nya saja sampai meninggal karena terserang penyakit jantung akibat berita itu.
Semua orang merasa kehilangan dan bersedih akan berita hal itu.
Namun berbeda dengan Sonia, Adik angkat Tuan Igra Graham.
Dia tertawa dan senang karena Kakak angkatnya sudah berhasil dia singkirkan dan harta nya akan dia kuasai.
Bahkan Sonia dengan tega nya membuang Ibu angkat nya ke Hutan yang sama dengan kecelakaan Putra nya, Igra.
Singkat cerita, Ibu nya bertemu dengan Igra dan sang Cucu Zeva.
"Bu, pergilah bawa Zeva ke Desa asal Bapak ini. Aku sudah tahu alamat nya dan akan mengirimkan seseorang kesana untuk menjaga kalian. Jangan hiraukan aku yang ada disini" ucap Igra dengan cepat.
"Cepat pergilah, mereka sudah ada disini" ucap nya lagi.
Ibu menggendong Zeva kecil dengan mengikuti langkah Bapak yang ada di depannya.
"Ayo cepat Nyonya, jangan sia-sia kan pengorbanan Tuan Graham" ucap Bapak itu dengan cepat.
Dor
Dor
"Arrgghhhhhh"
Pekik Igra dengan menyayat hati Ibu nya, dia tidak bisa berbalik karena takut akan keselamatan Cucu nya.
"Ayo Nyonya" ajak nya kembali.
Keduanya pun pergi dengan menyebrangi sungai dan naik menuju ke jalan raya.
Pria tersebut memasangkan sesuatu agar Bayi dan Nenek nya tidak di kenali oleh orang luar.
"Kita akan balaskan semua nya, Nyonya. Tuan Igra sudah memberitahu saya dan beberapa orang setia nya agar menjaga Nona Zeva" ucap Pria itu.
"Terimakasih sudah mau menolong kami" balas Ibu Igra.
"Karena kalian orang baik dan saya pernah menerima kebaikan itu, jadi ini adalah balas budi saya kepada kalian" jelasnya dengan tersenyum.
Hampir 1 hari penuh mereka menempuh perjalanan darat, dan sampailah mereka di Bekasi.
Pria tersebut mengenalkannya pada Istri dan Putri nya, hingga mereka juga bertekad untuk membantu Zeva nantinya balas dendam.
-Flashnow.
Nenek menundukan kepala setelah selesai bercerita pada Zeva.
Reaksi Zeva? Dia meneteskan air mata dengan diam, bahkan wajahnya terlihat sangat penuh amarah dan tangan mengepal.
"Jangan ada yang mencariku dan mencampuri apapun yang aku kerjakan. Aku akan menyelesaikan kuliah ku dan akan kembali kesini dalam waktu yang sudah di tentukan.
Tepat di umurku 27 tahun aku akan kembali dengan membawa perubahan, terutama pada Bibi Sonia Graham" tegas Zeva dengan raut wajah keji.
"Aku tidak akan kemana-mana, hanya saja aku tidak akan merasa aman jika bersama kalian. Aku juga akan tetap bekerja di perusahaan itu" jelas Zeva.
Zeva beranjak dari sana, mereka hanya bisa diam dan tak mencegah nya.
Nenek melarang mereka mencegah Zeva karena takut Cucu nya akan lebih berontak dan mengamuk.
Di kamar nya, Zeva duduk di atas ranjang dengan tangis yang tersedu.
"Aku janji Ayah, aku akan balaskan semuanya. Aku akan membuat dia jera dan menderita karena sudah membuat kalian meninggal" lirih Zeva dengan tatapan yang mengerikan.
"Tunggu aku Sonia Graham, aku akan membuat hidupmu bagai di neraka. Aku akan membuatmu mati dan hidup segan" gumam Zeva kembali.
Tatapan Zeva begitu mengerikan, dia menatap keluar jendela dengan tatapan dingin nan membunuh.
.
.
.
.
.
.
..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
balas Zeva atas kematian orang tua mu
2024-11-06
0
Yunerty Blessa
hanya kerana harta sanggup membunuh....suatu masa akan datang juga pembalasan buat mu Sonia....
2024-11-06
0
Risma Farna
semangat Zeva... hampir mirip ya ma novel ''wanita tangguhku'' sama2 krna harta diburu u/ dilenyapkan...
2023-02-18
0