Zeva masuk ke dalam ruangan Surya dengan santai nya, Sekertaris Surya hanya menganggukan kepala dengan senyum kecil.
"Selamat siang Om" sapa Zeva dengan riang.
"Makan siang dulu, baru setelah itu kamu bisa memulai belajar bersama dengan Yoga" ucap Surya menunjuk makanan di meja yang sudah di tata.
Ehh.
Zeva kaget, namun dia tak bisa menolak meski sudah makan siang tadi di kantin.
"Itu buatan Tante mu" ucap Surya kembali.
"Hehe iya iya ini aku makan" balas Zeva dengan cepat mengambil piring.
Surya dan Yoga menggelengkan kepala nya, keduanya lalu membahas pekerjaan lebih dulu sebelum Zeva memulai belajar.
Setelah selesai, Yoga memanggil Ob untuk membereskan semua nya. Sedangkan Zeva duduk di kursi yang ada di sana dengan Yoga yang di hadapannya.
Tok Tok
"Masuk" ucap Surya.
Ceklek.
Masuklah OB dengan membawa alat pembersih, dia menata kembali bekas makanan yang masih tersisa banyak.
"Loh kamu" ucap Zeva melihat Dani yang sedang membersihkan bekas makannya.
"Ehh Zeva" balas Dani kaget.
Ehemm.
Yoga berdehem dengan keras dan Dani langsung menundukan kepalanya.
"Maaf Nona" ucap Dani kembali.
Surya menghampiri Zeva dan Yoga, dia lalu menyuruh Dani mendekat.
"Kalian saling kenal?" tanya Surya.
"Dia kakak kelas di kampus ku, Om" jawab Zeva.
Surya menganggukan kepala nya, dia lalu menatap Yoga dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Besok bawa cv mu dan rekapan nilai SMA mu" ucap Yoga pada Dani.
Hah.
"Ba baik Tuan" patuh Dani, meskipun dia penasaran namun tetap saja dia akan tetap patuh.
"Itu makanan belum di sentuh, bawalah ke Rumah" ucap Surya.
"Terimakasih Tuan" balas Dani dengan mata berbinar.
"Alhamdulilah" batin Dani.
Dani keluar setelah pekerjaannya selesai, dia menatap sekilas pada Zeva dan menganggukan kepala nya.
Sedangkan Zeva kembali fokus pada pekerjaannya yang Yoga berikan.
🍌
Malam hari, Zeva pulang dengan wajah yang lesu. Dia di ajari habis-habisan oleh Yoga dan Surya sejak siang tadi.
"Oma, Tante aku langsung ke kamar ya" pamit Zeva setelah masuk ke dalam mansion.
"Iya Nak, istirahatlah langsung" balas Kania dengan iba.
Zeva mengangguk dan langsung melenggang pergi dari sana.
"Aku yakin dia pasti akan kuat menerima semua ini" ucap Oma dengan yakin.
"Semoga saja, Bun" balas Kania.
Hingga terdengarlah suara mobil berhenti di depan mansion mereka, terlihat Surya masuk dengan menenteng tas kerja nya.
"Bun, kami langsung ke kamar ya" pamit Surya dan Kania.
"Hemm, Bunda juga akan ke kamar" balas Oma dengan menganggukan kepala nya.
Kania dan Surya masuk ke dalam kamar begitupun dengan Oma, dia juga masuk ke dalam kamar karena memang sudah lewat jam makan malam dan waktunya istirahat.
🍌
Zeva duduk di atas ranjang, dia akan menelpon Nenek nya yang memang belum tidur.
Hingga larut malam Zeva baru menyelesaikan obrolan dengan Nenek nya yang ada di Desa.
"Ada apa sebenarnya ini? Kenapa aku merasa Nenek juga ikut serta menyembunyikan sesuatu hal dari ku" gumam Zeva.
"Aku harus bersabar, kata Om Surya juga kan nanti tunggu waktu aku berumur 27 tahun" gumam nya lagi.
Zeva merebahkan tubuh nya dan terlelap dengan kantuk yang sudah datang.
🌿🌿🌿
Esok pagi nya, Zeva langsung saja berangkat ke perusahaan. Dia tidak ke kampus lagi karena sudah selesai dan dia tidak akan mengikuti acara apapun dan hanya menunggu pembelajaran di mulai saja.
"Aku pamit" teriak Zeva dengan cepat.
"Hei sarapan dulu" teriak Kania dengan kesal.
"Aku tak akan sempat Ibu, kerjaanku banyak" ucap Zeva memeluk Kania sebentar, lalu setelah itu dia pergi ke garasi.
Oma menggelengkan kepala nya, dia mengambil wadah dan menyuruh Kepala pelayan membuatkan bekal untuk Zeva.
"Anak nakal itu sangat menjengkelkan" gerutu Kania dengan wajah kesal.
"Berikan ini pada Suami mu dan suruh kasih ke anak nakal itu" ucap Oma terkekeh.
Huh.
Kania mengangguk dan menyiapkan bekal juga untuk Surya, Suami nya juga tak bisa sarapan di Rumah karena akan ada rapat penting hari ini.
🍌
Zeva masuk ke ruangannya, dia langsung membuka berkas yang ada di hadapannya.
"Semangat" gumam nya dengan senyum cerah.
Zeva memang dasar nya cerdas dia bisa langsung menguasai beberapa pekerjaan dan berkas yang harus di kerjakan.
Ceklek.
"Sarapan dulu, nanti Ibu mu marah" celetuk Surya meletakan bekal dari Kania.
"Terimakasih Om" balas Zeva tersenyum.
Surya mengangguk, dia lalu kembali ke ruangannya.
Sedangkan di ruangan Surya, Yoga sudah menunggu dengan gelisah.
Ceklek.
"Tuan" sapa Yoga cepat.
"Ada apa? Kenapa kamu seperti di kejar hantu saja" ucap Surya.
"Mereka sudah kembali, mereka juga sudah mulai mencari Zeva dan Nenek nya. Maaf aku lancang, aku memerintahkan anak buah kita menjemput Nenek Zeva dan Ratih di Desa" jelas Yoga.
Bugh.
"Sial, kenapa mereka cepat kembali? Kita harus tetap sembunyikan Zeva sampai dia benar-benar kuat dan cerdik" ucap Surya dengan tatapan tajam.
Yoga mengangguk, dia lalu menceritakan semua nya dengan memberikan bukti pada Surya.
"Nyonya Kania harus tetap pantau Zeva agar tetap berpenampilan culun. Dan kalau bisa segera suruh Zeva pindah dari sana" ucap Yoga.
"Kau benar, kita harus menyuruh Zeva pergi agar dia aman dan mereka tak akan mengetahui nya" balas Surya.
Surya mengundurkan meeting nya, dia menelpon Istri nya agar datang ke perusahaan bersama dengan Bunda nya.
Tok Tok
Ceklek.
"Ehh Zeva, kenapa?" tanya Yoga setelah membuka pintu ruangan Surya.
"Maaf Tuan, bukannya kita akan rapat" ucap Zeva sopan.
"Ah maaf aku tidak memberitahu mu, kita tidak jadi rapat dan kamu periksa beberapa berkas yang harus segera di tandatangani oleh Tuan Surya saja" balas Yoga.
"Baiklah Tuan, kalau begitu saya permisi" pamit Zeva.
Yoga mengangguk, dia menutup kembali ruangan Surya setelah Zeva pergi dari sana.
"Ada apa sih, kenapa semua nya jadi pada beda" gumam Zeva bingung.
"Hah perasaanku saja mungkin" gumam nya kembali.
Zeva lalu kembali fokus, dia memeriksa berkas dari manager keuangan yang baru.
"Eh eh kok ini begini ya, apa ada yang berbuat curang" gumam Zeva setelah memeriksa nya.
Zeva memberi tanda dan dia juga memeriksa yang lainnya, untung saja dia jeli sehingga tidak mengakibatkan kerugian di berkas nya.
"Ya ampun pusing banget, enak kali kalau ngopi" ucap Zeva.
Dia lalu bangkit dari duduk nya dan menuju ke pantry yang ada di lantai itu. Zeva membuat kopi panas dengan membawa kentang goreng yang selalu tersedia disana.
"Hmmm semangat lagi bukan" gumam nya dengan tersenyum.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
apakah tentang harta sehingga Zeva dicari terus...
2024-11-06
0
Suhaetieteetie
ada rahasia apa kenapa zeva diincar🤔
2022-09-06
2
Heine Djuhaeni Zulianto
semangat nulis thor
2022-09-05
0