"Kue nya enak banget, pasti si Intan bikin ya dengan perasaan cinta ini" ucap Ilham sambil mengunyah kuenya.
"Sok tau loh" ucap Angga.
"Iya loh gak percaya, coba aja loh rasain ni kue" ucap Ilham.
"Gak gue gak mau" ucap Angga.
"Besok-besok kalau si Intan ngasi kue lagi loh ambil aja, nanti kalau loh gak suka buat gue aja" ucap Ilham.
"Gue udah bilang tadi gak usah repot-repot lagi ngasi kue" ucap Angga.
"Sayang banget padahal kue nya enak loh, ini gue habisin gak papa kan?" tanya Ilham.
"Habisin aja, sekalian loh balikin tuh kotak nya" ucap Anga cuek.
Ilham kembali memakan kue nya sampai habis, membiarkan sang sahabat yang sedang sibuk dengan ponsel nya.
"Udah habis kuenya?" tanya Angga.
"Udah" jawab Ilham.
"Jadi keluar gak, kalau gak gue udah mau tidur nih" ucap Angga.
"Ya jadi lah, ayo berangkat sekarang" ajak Ilham.
Angga dan Ilham pun keluar dari dari asrama Angga, setelah pintu sudah di kunci kedua pria itu pun masuk ke dalam mobil Ilham, lalu mobil keluar dari halaman asrama polisi.
"Nga" panggil Ilham.
"Hheemm" hanya dehem yang terdengar dari pria dingin itu.
"Dingin banget sih ni anak, sama teman sendiri aja gitu, gimana sama orang lain" ucap ilham dalam hati sesekali melirik sang sahabat.
Mobil yang di kendarai oleh Ilham memasuki parkiran salah satu mall, bertepatan malam ini adalah malam minggu, banyak pasangan muda mudi yang menghabiskan waktu hanya dengan jalan-jalan.
Kedua pria itu turun dari dalam mobil dan langsung masuk ke dalam, Ilham langsung mengajak Anga ke lantai 3 di mana ia akan mencari sesuatu.
"Rame ya bro" ucap Ilham.
"Biasa aja" ucap Anga cuek.
"Loh mau ajak gue kemana sih?" tanya Anga.
"Udah loh ikut aja" ucap Ilham.
Ilham masuk ke salah satu tokoh, Anga pun hanya mengikut saja.
Di sisi lain Rara dan Amel juga sedang berkeliling di mall yang sama, entah apa yang kedua gadis itu cari.
"Ra, masuk situ yuk" ajak Amel menunjuk salah satu tokoh di lantai 3.
"Ngapain ke sana?" tanya Rara.
"Udah ikut aja" ajak Amel menarik tangan Rara.
Kedua gadis itu masuk kedalam tokoh itu, Amel mencari-cari sesuatu di sana, sedangkan Rara mengikuti Amel dari samping dan...
Duk...
Rara meringis sakit memegang lengannya yang menabrak seseorang, Rara langsung melihat ke arah orang yang ia tabrak itu dan..
Deng...
Rara terdiam kaku menatap pria dingin di depannya, kalau kemarin Rara melihat pria itu berseragam polisi, tapi kali ini berbeda pria itu mengunakan pakaian santai celana hitam di padukan dengan kaos putih dan jaket kulit.
"Punya mata gak sih" tanya Anga menatap dingin Rara.
"Ya punya lah pak, ini mata saya ada dua lagi" ucap Rara sambil meyigir kuda.
Anga menatap Rara dengan tajam, tapi tak membuat Rara takut mala tatapan Anga di anggap Rara sangat lucu. Sedangkan Ilham dan Amel hanya diam melihat kedua sahabat mereka masing-masing.
"Gila baru kali ini ada cewek yang seberani itu sama Anga, polwan-polwan di kantor dan cewek-cewek diluar sana aja gak berani sama dia" ucap Ilham dalam hati melihat Angga dan Rara.
"Ra, ayo kita keluar aja yuk dari sini" ajak Amel pada sang sahabat karena sudah takut dengan tatapan tajam dari Angga.
"Udah gak papa kok" ucap Rara santai.
Sedangkan Amel semakin menunduk takut, melihat wajah Angga membuat Amel menciut, sedangkan Ilham sedang menahan tawanya karena melihat Rara yang tak takut sedikit pun dengan Angga.
"Ham kita pergi aja dari sini" ajak Angga.
"Kok pergi sih, kan bapak yang nabrak aku tadi, ni sampai lengan aku sakit tau" ucap Rara mengusap lengannya.
"Ham kalau loh gak mau biar gue aja" ucap Angga lagi, tak menghiraukan ocehan Rara.
"Iya-iya ayo kita pergi" ajak Ilham, sebelum kena imbasnya.
Angga dan Ilham berlalu dari hadapan Rara dan Amel, sedangkan Rara menatap punggung pria dingin itu sampai menghilang dari pandangannya.
"Ganteng-ganteng tapi dingin ya, sampai nyali gue menciut" ucap Amel.
"Gak tau tuh es batu, tapi gue suka sama dia Mel" ucap Rara membuat Amel syok dan menatap Rara gak percaya.
"Loh tuh ya kalau bercanda kelebihan tau gak" ucap Amel sambil tertawa.
"Gue serius Mel, gue gak bohong" ucap Rara membuat tawa Amel berhenti seketika.
"What, parah loh cowok dingin gitu loh sukain, percuma gak bakalan mau dia ama luh yang bar-bar gini" ucap Amel.
"Loh liat aja nanti gue bakalan buktiin sama loh kalau gue bisa ngerebut hati si es batu itu" ucap Rara.
"Halu loh" ucap Amel.
"Udah ah ayo kita liat-liat lagi" ucap Amel.
Kedua gadis itu pun kembali melihat- lihat apa yang mereka cari, sesekali keduanya bertanya ada karyawan tokoh.
Di sisi lain Angga dan Ilham masuk ke salah satu restoran yang ada di mall, wajah Angga masi terlihat begitu kesal karena pertemuan mereka dengan Rara dan Amel.
"Tuh cewek bukannya kemarin yang loh tilang?" tanya Ilham.
"Iya gue gak suka orang nya bar-bar gitu" ucap Angga, saat ini ia dan Ilham sudah duduk di salah satu meja.
"Tapi tuh cewek cantik juga si" ucap Ilham melihat sang sahabat.
"Semuanya aja loh bilang cantik" ucap Angga.
"Hehehe,,, memang benar bro" ucap Ilham sambil terkekeh.
"Kemarin-kemarin loh bilang cuma si Vera yang cantik" ucap Angga melihat Ilham.
"Loh kaya gak tau mulut gue aja" ucap Ilham.
"Buruan loh pesan, loh yang bayar karena loh yang udah ngajak gue ke sini" ucap Angga.
"Iya-iya" ucap Ilham melambai tangan untuk memanggil pelayan.
"Ini buku menunya mas" ucap seorang pelayan.
"Makasih ya" ucap Ilham sedangkan Angga sudah sibuk dengan ponselnya.
"Nga loh mau pesan apa?" tanya Ilham.
"Samain aja" ucap Angga.
Ilham pun memberi tau pesanan mereka pada pelayan itu, setelah selesai di catat pelayan itu berlalu dari hadapan mereka.
Ilham dan Angga mengobrol di selah menunggu pesanan mereka datang, sesekali mereka mengobrol soal tugas mereka di kantor.
Next....
Guys jangan lupa Like, Komen sama Vote ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments