"Sayur supnya 4 ribu aja ndok." jawab mbok Inah.
Oh iya jika gak ada yang tahu ndok itu apa, ndok itu panggilan kepada anak di jawa ya.
"Ternyata di sini mahal mahal juga ya, di Malang aja sayur sup gini cuma 2 ribu." batin Dea.
"Saya ambil sayur sup satu, tempe satu, cabe satu bungkus sama trasi juga satu ya mbok." ucap Dea menyebutkan apa yang akan dia beli.
"Oh iya ndok bentar tak total dulu." mbok Inah pun menjumlahkan berapa jumlah barang yang Dea beli.
"Totalnya lima belas ribu ndok." ucap mbok Inah setelah menjumlahkan barang barang milik Dea.
"Ooh iya mbok ini uangnya, sama nambah garam sama kaldu sapinya ya mbok." Dea menyodorkan uang dua puluh ribuan kepada mbok Inah.
"Iya ndok, ini kembaliannya."
Dea pun menerima uang kembaliannya.
"Terimakasih ya mbok, kalau gitu saya pamit dulu." pamit Dea.
"Iya ndok." balas mbok Inah.
Dea pun pergi dari sana dengan membawa kantong kresek yang berisi barang belanjaannya. Jika ada orang yang berpapasan dengannya, Dea berusaha untuk tersenyum ramah dan menyapa orang itu meskipun dia tidak mengenalnya agar nanti dia tidak di cap jelek di sana.
-
Sementara di dalam rumah, Anang yang baru saja bangun pun mencari keberadaan Dea di mana mana tapi tidak menemukannya.
"Dea, sayang kamu di mana?" teriak Anang khawatir plus takut terjadi sesuatu terhadap Dea.
Saat Anang akan mencari Dea keluar dia berpapasan dengan Dea yang baru saja membuka pintu rumah mereka.
"Assalamualaikum mas, kamu sudah bangun?" salam Dea.
"Waalaikum salam, kamu'dari mana saja sih, aku khawatir sama kamu." tanya Anang yang khawatir dengan Dea.
"Aku tadi belanja di depan, soalnya tadi aku lihat di freezer tidak ada bahan yang bisa aku masak, jadi aku tadi pergi belanja dulu. Maaf ya aku pergi gak pamit dulu sama mas Anang dan buat mas Anang khawatir." ucap Dea merasa bersalah karena sudah membuat Anang khawatir.
"Lain kali kalau kamu mau kemana mana kamu izin dulu ya sama aku, aku takut kamu kenapa kenapa. Kamu kan belum tahu daerah sini, jadi kalau ada apa apa kamu tanya mas dulu ya." balas Anang dengan lembut tanpa marah kepada Dea.
"Iya mas, Dea minta maaf ya."
"Iya sayang, udah gih katanya kamu mau buat makanan sana bikin mas mau mandi dulu." suruh Anang.
"Iya mas, Dea pergi ke dapur dulu ya." balas Dea dan di angguki Anang.
Dea pun pergi ke dapur, sedangkan Anang pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.
Dea berkutat di dapur, kali ini dia akan masak masakan yang simpel saja. Sayur sup, tempe goreng dan sambal terasi. Tak lupa Dea juga sudah memasak nasi tadi sebelum pergi berbelanja dan sekarang nasi yang dia masak di Magicom sudah hampir matang.
"Sayang, tolong ambilkan aku handuk. Aku lupa bawa tadi." teriak Anang dari dalam kamar mandi yang letaknya tak jauh dari dapur.
"Iya mas sebentar." balas Dea yang sedang menggoreng tempe.
Dea pun mematikan kompornya setelah menggangkat tempe yang dia goreng. Dan setelah itu dia pergi ke kamar untuk mengambilkan apa yang suaminya minta.
"Ini mas handuknya." ucap Dea di depan pintu kamar mandi.
Ceklek.
Anang membuka pintunya begitu saja tanpa rasa malu walau dirinya saat ini tengah telanjang.
"Aaa...." teriak Dea menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menjatuhkan handuk yang akan dia berikan kepada Anang.
"Kamu kenapa sih, kok malah handuknya di jatuhin." ucap Anang dan dengan santai dia berjalan menghampiri Dea dan mengambil handuk yang ada di bawah Dea.
"Kamu kenapa telanjang gitu." balas Dea masih dengan menutup wajahnya dengan tangan, padahal saat ini Anang sudah mengenakan handuknya.
"Ya biarin aja sih, toh gak ada orang lain di sini. Cuma aja kita berdua aja." balas Anang santai.
"Emang mas gak malu ada aku di sini?" tanya Dea masih dengan posisi yang sama seperti tadi.
"Ngapain malu toh kamu juga istri aku sendiri, ya walaupun kita belum main itu sih." balas Anang.
"Udah ngapain sih masih di tutup juga wajahnya, aku udah pakai handuk." lanjut Anang memberitahu Dea.
Dengan ragu Dea pun membuka tangannya dengan perlahan dari wajahnya dan membukakan matanya. Setelah terbuka sempurna mata Dea langsung menyorot penampilan Anang dari atas hingga bawah yang sudah mengenakan handuk.
"Tuh lihat sendiri kan." ucap Anang dan pergi dari sana meninggalkan Dea yang masih terdiam menuju kamarnya.
Melihat Anang yang sudah pergi ke kamar, Dea pun langsung ikutan menyusulnya ke kamar untuk menyiapkan pakaian buat Anang.
"Kamu mau pakai apa?" tanya Dea setelah masuk kedalam kamar.
"Terserah kamu saja." balas Anang yang tengah asik membuka handphonenya.
Dea pun mengambilkan kaos oblong dan celana pendek buat Anang, tak lupa dia juga mengambilkan ****** ***** buat Anang meskipun tadi sempat ragu untuk memegangnya.
"Makasih sayang." ucap Anang setelah menerima pakaian dari Dea.
Tanpa rasa malu Anang memakai pakaiannya di hadapan Dea langsung.
"Astaga mas." teriak Dea dan langsung membalikkan tubuhnya.
"Kenapa sih, teriak teriak mulu." balas Anang dan melanjutkan kegiatannya memakai pakaian.
"Udah selesai gak usah hadap situ." ucap Anang setelah selesai memakai pakaiannya.
Dea pun membalikkan tubuhnya dan melihat penampilan Anang.
"Sini rambutnya aku keringin." ucap Dea menyuruh Anang untuk duduk di depan meja riasnya.
Anang pun menurut saja, dan Dea pun mulai melakukan kegiatan dengan menggosok gosokkan handuk ke rambut Anang hingga rambut Anang agak kering.
Sedangkan Anang yang berada di depan cermin pun memandangi Dea yang berada di belakangnya.
"Kamu cantik banget sih yang." ucap Anang tiba tiba.
"Kemana saja kamu kok baru tahu kalau aku cantik, aku mah dari dulu jugalah udah cantik." balas Dea dengan PD nya.
"Cih pede bener dah neng." decih Anang.
"Ya harus dong, kita itu tidak boleh minder dengan apa yang kita punya. Apalagi itu yang namanya insecure, kita mah gak boleh merasa insecure karena kita itu akan terlihat istimewa di mata orang yang tepat." ucap Dea panjang lebar.
"Wiss... istri Anang pinter juga kalau ngomong." balas Anang.
"Emang, aku kan dari dulu emang pinter. Bahkan satu keluarga pun sudah mengakui itu." balas Dea santai.
"Iya dah iya, si paling pinter."
Setelah mengeringkan rambut Anang, Dea mengajak Anang untuk makan karena memang perut mereka sudah keroncongan sedari tadi.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments