"Kenapa kamu diam saja?" tanya Dea, pasalnya Anang diam dan memandangi Dea saja.
"Kamu bikin gemes kalau ngomel seperti itu." jawab Anang.
"Dih kenapa merah gitu pipinya." goda Anang.
"Apaan sih aku malu tau." malu Dea, Dea menutup wajahnya karena malu.
"Ngapain malu?"
"Iih kamu kayak gak tahu cewek aja."
"Ya emang aku gak tahu, kan aku cowok bukan cewek."
"Tauk ahh terserah kamu aja." kesal Dea.
"Kenapa marah gitu?"
"Siapa juga yang marah, orang aku gak marah kok."
"Lah tadi itu buktinya."
"Itu bukan marah, tapi kesal."
"Kenapa harus kesal?" tanya Anang menggoda Dea.
"Kamu kok aslinya nyebelin banget sih." Dea semakin kesal.
"Masak sih, perasaan enggak deh."
"Ngomongno opo se iki kok rame temen?" tanya ibu Dea yang baru saja keluar dari arah dapur sambil membawa cangkir yang berisi kopi panas untuk Anang.
(Bicarain apa sih ini kok berisik banget?)
"Hehehe mboten ngomong nopo nopo kok Bu, niki cuma lepas kangen mawon." jawab Anang.
(Hehehe enggak bicarain apa apa kok Bu, ini cuma melepaskan kangen saja.)
Untung saja tadi mereka sudah selesai pelukannya, coba kalau belum pasti ibu Dea akan melihatnya tadi.
"Oalah Iyo, ayo iki ngombene dek ombe mumpung esek panas, engkok lek wes adem gak enak." suruh ibu Dea menghidangkan minuman untuk Anang.
(Oalah iya, ayo ini minumannya di minum mumpung masih panas, nanti kalau sudah dingin gak enak.)
"Enggeh Bu, matur nuwun." balas Anang.
(Iya Bu, terimakasih.)
Anang pun langsung meminum kopi yang sudah di buatkan oleh calon mertuanya itu.
Ciah, calon mertua, ya kalau di terima kalau tidak gimana.
"Iki sopo to ndok, kok ibu esek kaet ketok?" tanya ibu Dea pada Dea penasaran.
(Ini Siapa sih nak, kok ibu baru lihat?)
"Ooh iyo Dea lali, kenalno Bu iki Anang pacar Dea seng Dea ciritakno biasa e." jawab Dea memperkenalkan Anang pada ibunya.
(Ooh iya Dea lupa, perkenalkan bu ini Anang pacar Dea yang Dea ceritakan biasanya.)
"Ooh iki to arek e, samean arek ndi le?" tanya ibu Dea pada Anang.
(Ooh ini tah anaknya, kamu dari asal mana anak laki-laki?)
"Kulo dugi Semarang Jawa tengah Bu." jawab Anang menyebutkan asal daerahnya.
(Saya berasal dari Semarang Jawa tengah Bu.)
"Oalah adoh Yo, kok isoh kenal ambek Dea iku yok opo to?" tanya ibu Dea penasaran dengan kisah cinta mereka berdua.
(Ooh jauh ya, kok bisa kenal sama Dea itu dari mana?)
"Dugi HP Bu." jawab Anang.
(Dugi HP Bu)
Mereka pun terus berbincang bincang hingga Anang merasa kalau keluarga Dea sepertinya mau menerima kedatangan dia. Bahkan ayah Dea serta saudara saudara Dea yang lainnya pun sudah akrab dengan Anang.
Anang yang mendapat sambutan yang sangat baik pun merasa senang dan tidak sia sia jauh jauh datang dari Semarang ke sini.
Anang juga sudah mengutarakan keinginannya untuk menikahi Dea, dan kedua orang tua Dea menyerahkan semua keputusan kepada Dea sendiri. Jadi jangan di tanya lagi bagaimana jawaban Dea, sudah jelas kalau dia bakal menerima Anang.
Saat ini Anang sudah berada di tempat penginapan yang tidak jauh dari rumah Dea. Sebenarnya tadi Anang di minta untuk menginap di rumah saudara Dea yang rumahnya berdekatan dengan rumah Dea tapi Anang menolaknya dengan alasan tidak mau merepotkan.
Alhasil mereka pun mencarikan penginapan untuk Anang yang dekat dari rumah mereka.
"Syukurlah kalau mereka mau menerima keadaanku yang yatim piatu ini. Semoga segala urusan ku nanti di lancarkan. " gumam Anang.
"Berarti mulai sekarang aku harus lebih semangat lagi kalau cari uang buat nanti meminang Dea. Kan gak mungkin aku bergantung pada keluarga Dea. Meskipun tadi mereka sudah bilang mau menanggung semua biaya pernikahan kita." lanjut Anang.
Anang memang tadi menceritakan semuanya kepada keluarga Dea, dan mereka tidak ada yang masalah dengan keadaan Anang. Asal nanti Anang bertanggung jawab pada Dea itu sudah cukup bagi keluarga Dea.
Mungkin nanti saat sampai di Semarang Anang akan mencari pekerjaan tambahan, seperti mengojek atau apalah nanti yang penting itu halal.
"Aku harus segera tidur, biar besok waktu jalan jalan sama Dea aku sudah kelihatan fresh." monolog Anang.
Anang pun memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah sehabis perjalanan jauh Semarang Malang. Mungkin saking lelahnya hingga tak berapa lama setelah dia membaringkan tubuhnya matanya sudah terpejam.
-
Hari berganti begitu cepat, hingga sekarang Dea dan Anang sudah sah menjadi suami istri. Anang memboyong Dea ke Semarang karena memang pekerjaannya berada di sana jadi dia tidak bisa stay terlalu lama di Malang.
Saat ini mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju Semarang. Mereka berangkat sebelum subuh dan sekarang sudah jam tujuh pagi.
"Kita cari sarapan dulu yuk, kamu mau makan apa?" tanya Anang agak berteriak agar Dea dapat mendengar suaranya.
"Terserah kamu saja yang penting nasi, soalnya aku gak bisa kalau tidak sarapan dengan nasi." jawab Dea yang ikutan berteriak juga.
Mereka pergi ke Semarang mengendarai motor KLX milik Anang. Sedangkan barang barang Dea mereka kirim lewat paket agar tidak terlalu susah mereka membawanya.
"Ya udah kita makan nasi Padang aja ya."
"Iya, sudah lama juga aku gak makan nasi Padang." balas Dea.
Anang pun menghentikan motornya di depan rumah makan Padang. Mereka turun dari motor dan segera masuk ke dalam sana.
"Kamu pasti capek ya bawa motor dari tadi?" tanya Dea kasihan.
"Enggak kok, aku sudah biasa bawa motor lama. Apalagi sekarang aku lagi bonceng kamu jadi ya gak terasa lelahnya." gombal Anang.
"Apaan sih malah gombal, aku serius tahu."
"Aku juga serius sayang." balas Anang.
"Habis ini aku aja ya yang bawa motor, kamu yang aku bonceng." usul Dea.
"Emang kamu bisa bawa motor itu, kalaupun kamu bisa aku gak bakal izinin kamu yang bawa motor." tolak Anang.
"Kenapa?"
"Pakai tanya lagi, aku gak mau nanti kamu kecapekan. Masa iya sih aku tega bikin orang yang aku sayang kecapekan." balas Anang.
"Tapi aku kasian sama kamu."
"Aku gak papa sayang, aku sudah biasa loh. Kalau kamu kasian sama aku nanti setelah sampai rumah kamu pijitin aku aja ya." pinta Anang.
"Iya nanti aku pijitin kamu kalau udah sampai rumah." balas Dea.
Anang memang baru beberapa hari yang lalu membeli rumah ya walaupun ukurannya kecil tapi lumayan lah dari pada harus tinggal di kontrakan yang hanya ada kamar saja.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments