EPISODE 3

OSPEK PART 2

Sheina mengecek kembali perlengkapan yang kemarin diperintahkan Danu.

Hmmm, ternyata sudah lengkap semua dan sekarang waktunya ke kampus, gumam Sheina.

“Ma, Sheina pergi ke kampus dulu ya, assalamualaikum”, Sheina mencium punggung tangan mamanya.

“Waalaikumussalam, hati-hati, Shei”.

Tangan Sheina membentuk huruf “o” sebagai jawabannya dan tidak membutuhkkan waktu yang lama Sheina telah tiba di kampus.

Ternyata sudah banyak yang datang, batin Sheina.

“Hei, Shei”, sapa Ratu.

“Hei, Rat”.

“Apakah kamu sudah lama berada disini?”.

“Tidak”.

“Apakah kita akan berkumpul disini?”.

“Aku juga belum tahu, sebaiknya kita menunggu pemberitahuan selanjutnya saja”.

Tepat pukul delapan pagi bel pun berbunyi menandakan acara akan segera dimulai.

“Untuk kelompok melati semuanya ikut dengan saya!”, jelas Danu.

Semua mahasiswa dikelompok tersebut mengikuti Danu dari belakang.

“Mulai sekarang dan seterusnya selama ospek kita akan membuat barisan disini,jadi kedepannya saya tidak akan memanggil kalian lagi. Begitu bel berbunyi maka kita akan langsung memulai acaranya dan bagi siapa yang terlambat akan mendapat hukuman, apakah kalian mengerti?”.

“Mengerti kak”, serentak para mahasiswa.

“Apakah yang saya perintahkan kemarin sudah kalian persiapkan semua?”, tanya Danu.

“Sudah kak”, serentak para mahasiswa.

“Sekarang ganti nama kalian semua dengan nama hewan. Saya akan memberi waktu lima menit untuk mencari nama yang kalian inginkan dan tidak ada nama yang boleh sama, jika ada nama yang sama maka akan saya hukum, apakah kalian mengerti?”.

“Mengerti kak”, serentak para mahasiswa.

Mahasiswa dikelompok melati pun mulai mencari nama hewan kesukaannya.

Lima menit kemudian.

"Apakah sudah selesai mencari namanya?", tanya Danu.

"Sudah kak", serentak para mahasiswa.

“Baik, sekarang perkenalkan satu persatu nama baru kalian dan dimulai dari Della!”, perintah Danu.

“Nama saya adalah Della dan nama baru saya adalah cendrawasi”.

“Nama saya adalah Nadia dan nama baru saya adalah merak".

“Nama saya adalah Dian dan nama baru saya adalah angsa”.

“Nama saya adalah Sandra dan nama baru saya adalah kupu-kupu”.

“Nama saya adalah Dea dan nama baru saya adalah koala”.

“Nama saya adalah Cindi dan nama baru saya adalah beruang”.

“Nama saya adalah Bella dan nama baru saya adalah duyung”.

“Nama saya adalah Ratu dan nama baru saya adalah kucing”.

“Nama saya adalah Sri dan nama baru saya adalah panda”.

“Nama saya adalah Sheina dan nama baru saya adalah kelinci”.

“Nama saya adalah Deri dan nama baru saya adalah harimau”.

“Nama saya adalah Dandi dan nama baru saya adalah singa”.

“Nama saya adalah Denis dan nama baru saya adalah elang”.

“Nama saya adalah Putra dan nama baru saya adalah anakonda”.

“Nama saya adalah Dedi dan nama baru saya adalah garuda”.

“Nama saya adalah Doni dan nama baru saya adalah jaguar”.

“Nama saya adalah Triadi dan nama baru saya adalah scorpio”.

“Nama saya adalah Wawan dan nama baru saya adalah kijang”.

“Nama saya adalah Yayan dan nama baru saya adalah macan tutul”.

“Nama saya adalah Rendra dan nama baru saya adalah panther”.

“Ok, semua sudah memiliki nama baru dan mulai saat ini hingga seterusnya selama ospek untuk kelompok melati hanya diperbolehkan menggunakan nama barunya, bagi yang tidak melakukan akan mendapatkan hukuman. Untuk itu kalian harus mencoba mengingat nama baru teman kelompok kalian, apakah kalian mengerti?”, jelas Danu.

“Paham kak”, serentak para mahasiswa.

“Sekarang semuanya ayok duduk dan masing-masing cuci tangan kalian terlebih dahulu!”, pertintah Danu.

Mahasiswa kelompok melati pun mengikuti arahan Danu.

“Hari ini saya membawa telur rebus untuk kalian makan dan semua harus kebagian. Apabila ada salah satu dari kalian yang tidak kebagian maka saya akan memberikan lagi telur yang baru dan akan kembali dimakan dari awal. Disini saya hanya akan memberikan satu gelas aqua untuk semua jadi kalian harus bijak dalam menggunakannya, apakah kalian mengerti?”.

“Mengerti kak”, serentak para mahasiswa.

“Cenderawasi, kamu kesini dan ambil telur ini!”, perintah Danu.

Cendrawasi pun bangkit dari duduknya kemudian mengambil telur tersebut dan memulai memakannya, setelah itu diberikannya kepada merak serta seterusnya. Hingga terakhir berada di tangan kelinci dan kemudian kelinci memakannya, namun bau yang sangat amis membuat perutnya mual.

Uweek uweek, seketika kelinci lari menuju kamar mandi dan semua telurnya termuntahkan. Putri pun bergegas menghampiri kelinci ketika mendapatkan kode dari Danu.

“Bagaimana keadaanmu?”, tanya Putri.

“Tidak apa-apa kak”.

“Ya sudah, ayok kembali kebarisan”.

“Apakah telurnya telah habis kamu makan?”, tanya Danu.

“Habis kak, tetapi termuntah semuanya”, jelas kelinci.

“Itu berarti kamu tidak habis memakannya, kalau begitu ulangi kembali makan dari awal”, perintah Danu.

“Tapi kak, kan Sheina yang memuntahkannya jadi seharusnya dia sajalah yang menghabiskan telur barunya”, sela cendrawasi

“Sheina?”, tanya Danu.

“Upps, maaf kak”.

“Cendrawasi, kamu ke sini dan berdiri disamping saya serta lakukan push up sebanyak dua puluh kali!”, tegas Danu tak terbantahkan.

Cendrawasi bangkit dari duduknya dan mengambil posisi yang telah di perintahkan.

“Kelinci, kamu ke sini dan ambil telur yang baru kemudian kamu makan, setelah itu berikan kepada teman yang ada didepanmu dan terakhir nanti berikan kepada cendrawasi”, jelas Danu.

“Baik kak”.

Kelinci bangkit dari duduknya dan mengambil telur tersebut, kemudian mulai memakannya setelah itu diberikan ke teman didepannya yang tidak lain adalah kucing. Hingga terakhir berada di tangan cendrawasi kemudian cendrawasi memakannya.

Uweek uweek uweek,cendrawasi pun berlari ke kamar mandi. Lagi-lagi Putri menghampirinya setelah mendapat kode dari Danu.

“Bagaimana keadaan kamu?”, tanya Putri.

“Tidak apa-apa kak”.

“Ya sudah, ayok kembali ke barisan”.

“Cendrawasi apakah telurnya termuntahkan semua?”.

“Iya kak”.

“Tadi ketika kelinci muntah kamu sok protes padahal kamu pun muntah”, ejek panda.

“Namanya baunya sangat amis”, bela cendrawasi.

“Itulah yang tadi aku rasakan ketika memakann, makanya kamu yajangan ngejudge seseorang kalau kamu tidak berada didalam situasi tersebut”, tambah kelinci.

“Diam saja kamu karena aku tidak berbicara denganmu”, tegas cendrawasi.

“Sudah jangan ada yang ribut”, Putri menengahi.

“Waktunya sekarang kita istirahat, bagi yang ingin melakukan sholat silahkan ke Mesjid dan setelah istirahat maka kita akan meneruskan kembali memakan telurnya”, jelas Putri.

Ternyata kamu tidak mudah untuk di bully dan setiap kalimat yang keluar dari lisanmu seperti pisau yang mematikan lawannya, santai tapi pasti, batin Danu sambil memandangi kelinci yang berlalu ke Mesjid.

Dua jam kemudian.

“Apakah semuanya sudah kembali ke barisan?”, tanya Danu.

“Sudah kak”, serentak para mahasiswa

“Ok,kita akan mulai kembali memakan telurnya dan tidak ada makan siang hingga makan telurnya berhasil, apakah kalian mengerti?”, jelas Danu.

“Tapi kak, saya memiliki penyakit maag dan saya tidak bisa telat makan”, jelas angsa.

“Apakah ada lagi yang memiliki penyakit maag?”, tanya Danu.

“Tidak ada kak”.

“Ok, angsa kamu boleh makan terlebih dahulu dan setelah itu kamu  kembali ke dalam barisan serta mengikuti makan telurnya”, jelas Danu.

“Baik kak”.

“Duyung, kamu kemari dan ambil telurnya”,perintah Danu.

Duyung pun bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Danu, kemudian mengambil telur lalu memakannya. Setelah itu memberikannya kepada kupu-kupu dan  berakhir di tangan beruang. Lagi dan lagi uweek uweek uweek, beruang berlari ke kamar mandi. Seketika Putri pun bergegas menuju beruang.

“Sudah ayok kembali”, ajak Putri.

“Iya kak”.

“Nu, lebih baik disudahi saja makan telurnya kasian mereka pada muntah – muntah”, pinta Putri.

“Santai saja dulu, Put, ini masih ringan loh”.

“Apakah kalian tidak ingin makan siang?”, tanya Danu.

“Mau kak”, serentak para mahasiswa.

“Kalau begitu, selesaikan dengan benar makan telurnya dan ini masih ringan loh hanya sekedar makan telur”,Danu melihat jam dipergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 15:00 wib.

“Ok, kita mulai kembali dari kupu-kupu dan kamu kesini ambil telurnya!”,perintah Danu.

Kupu-kupu bangkit dan mengambil telurnya kemudian memakannya.Setelah itu diberikan ke kelinci hingga berada di tangan merak. Merak mencoba menahannya namun bau amis yang mendominasi membuat perutnya terasa mual.

Uweek uweek, merak pun berlari menuju kamar mandi.

“Bagaimana keadaan kamu?”, tanya Putri yang sudah menyusul ke kamar mandi.

“Tidak apa-apa kak”.

“Ya sudah, ayok kita kembali lagi kedalam barisan”.

“Apakah telur yang kamu makan termuntahkan semua?”, tanya Danu.

“Iya kak”.

“Ok. Ini ambil aqua gelas dan minumlah serta bagikan ke yang lainnya. Saya beri waktu lima menit untuk menetralkan perut kalian setelah itu kita akan memulai kembali”, jelas Danu.

Mahasiswa bernafas lega.

“Merak, sepertinya kak Danu suka sama kamu deh, buktinya begitu kamu muntah kita langsung diberi istirahat”, ucap cendrawasi.

Merak hanya mengulum senyumnya.

“Kasian ya yang caper toh pada akhirnya yang disukai kak Danu hanya merak”, sindir cendrawasi yang matanya tertuju ke kelinci.

Namun yang disindir tidak merasa dan santai aja.

“Merak, apakah perut kamu masih terasa mual?”, tanya Danu namun matanya tertuju ke kelinci.

“Sudah tidak kak”.

“Ok, lima menitnya telah berlalu sekarang kita mulai kembali memakan telurnya. Merak, ini ambil telurnya!”, perintah Danu.

Merak bangkit dan bergegas menuju Danu kemudian memakan telurnya. Setelah itu memberikannya kepada singa. Hingga terakhir berada ditangan kijang. Semua mahasiswa mengalihkan pandangannya ke kijang berharap kijang dapat menahannya agar mereka bisa mendapatkan makan siang.

Satu.

Dua.

Tiga.

Empat.

Lima.

Enam.

Tujuh.

Delapan.

Sembilan.

Sepuluh.

“Selamat kalian telah berhasil silahkan istirahat dan mengambil makan siangnya”,jelas Danu.

“Horee”, semua mahasiswa bersorak.

“Kijang terima kasih ya”, mahasiswa perempuan serentak.

“Sama – sama”.

Seketika para mahasiswa bangkit dan mengambil bekal masing-masing.

“Merak, bekal apa yang kamu bawa?”, tanya Danu namun matanya melirik kelinci.

“Sayur tumis kangkung dengan semur ayam ,kak, apakah kakak juga ingin makan bersama denganku?”, tanya merak.

“Tidak perlu takutnya nanti kamu tidak kenyang”.

“Saya kenyang kok, kak”, tegas merak.

“Kalau merak tidak kenyang merak bisa mengambil punya ku, kak”, tambah cendrawasi.

“Ok baik lah”, Danu mengambil duduk di hadapan merak dan cendrawasi.

Matanya masih sering melirik ke kelinci namun yang dilirik sama sekali tidak peduli. Danu sengaja mendekati merak hanya ingin melihat kecemburuan kelinci, tapi sialnya yang dibuat cemburu tidak merasa cemburu sehingga membuat Danu prustasi. Kemudian Danu bangkit dari duduknya dan bergegas pergi.

“Loh,apakah kakak sudah selesai makannya?”, tanya cendrawasi.

Danu hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

“Ada apa, Nu?, yang dibuat cemburu tidak cemburu ya, hahaha. Kasian banget sih dan kamu itu salah orang kalau mau buat cemburu”, jelas Putri.

Selesai makan cendrawasi pun ikut bergabung dengan yang lainnya.

“Eh, tadi kalian tahu tidak kalau kak Danu makan bareng loh dengan kami. Dia bahkan makan berdua dengan merak, duh so sweet banget kan”, jelas cendrawasi.

“Apakah kak Danu menyukai merak?”, tanya beruang.

“Sudah pasti, lagian untuk apa kak Danu mendekati merak kalau kak Danu tidak menyukainya”.

“Beruntung ya merak bisa disukai kak Danu, sudah tampan, baik lagi. Kalau begitu aku mau lah menjadi kekasih kak Danu”, tambah kupu-kupu.

“Duh, jangan caper deh seperti dia karena itu percuma saja, sebab kalian sudah tahu kan siapa yang disukai kak Danu", cendrawasi menyindir kelinci.

“Ci, menurut mu siapa yang disukai kak Danu?”, tanya kucing.

“Aku tidak tahu, kamu tanya saja langsung ke kak Danu”.

“Ok, semuanya sekarang sudah pukul 17:30 wib waktunya kita untuk pulang dan maaf jika kalian telat mendapatkan makan siangnya dan jangan lupa bersihkan sisa makanan kalian”, jelas Danu.

“Iya kak”, serentak para mahasiswa.

Para mahasiswa mulai membersihkan lokasi dan bergegas untuk bubar barisan.

“Ci”,panggil kucing.

“Iya”.

“Apakah aku boleh menumpang dengan mu sebab aku tidak ada yang menjemput?”.

“Boleh banget, bagaimana kalau untuk besok dan seterusnya jika kamu ingin pergi ke kampus kamu bareng saja dengan ku”.

“Memangnya boleh, Ci?”.

“Boleh saja asalkan....”, kelinci menghentikan ucapannya.

“Asalkan apa,Ci?”, tanya kucing.

“Asalkan kita searah, hahaha”.

“Isss, aku kira asal apa ternyata hanya bercanda. Jelas searah lah kalau tidak searah mana mungkin aku menumpang dengan mu, ternyata sengklek juga ot*k mu”.

“Hahaha, santai lah,wak, tidak perlu mengegas seperti itu”.

Mereka menuju parkiran dan bergegas meninggalkan pelataran kampus.

Ternyata kamu semakin cantik dengan tertawa seperti itu, batin Danu yang sedari tadi menatap mereka diparkiran.

Episodes
1 EPISODE 1
2 EPISODE 2
3 EPISODE 3
4 EPISODE 4
5 EPISODE 5
6 EPISODE 6
7 EPISODE 7
8 EPISODE 8
9 EPISODE 9
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 EPISODE 68
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
Episodes

Updated 95 Episodes

1
EPISODE 1
2
EPISODE 2
3
EPISODE 3
4
EPISODE 4
5
EPISODE 5
6
EPISODE 6
7
EPISODE 7
8
EPISODE 8
9
EPISODE 9
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
EPISODE 68
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!