Pagi menjelang, seperti biasa Alya melayani suaminya. Hanya di ranjang saja dia sekarang jarang melayani suaminya dengan berbagai alasan.
Jika untuk kebutuhan ke kantor, Alya selalu melayani dengan sepenuh hati. Hingga Aldi tak curiga sama sekali jika selama ini istrinya telah mendua.
Dia selalu merasa istrinya adalah istri yang sangat sempurna.
"Cinta, aku sangat bahagia sekali menikah denganmu. Kamu sangat perhatian padaku. Beruntungnya aku punya istri sebaik dan seperhatian kamu," Puji Aldi pada istrinya.
"Hem, gombal dech." Alya mencubit kecil pinggang Aldi.
"Auh, sakit..Eh sayang, kita liburan yuk? besok kan weekend."
"Hem, sepertinya aku nggak bisa dech. Karena sudah ada janji sama temen, yang. Maaf ya, next time bagaimana?"
"Memangnya kamu janji kemana sama temanmu?" Aldi memicingkan alisnya.
"Temanku mau sidang perceraian, aku di minta menjadi saksinya. Sebenarnya aku sungkan tapi nggak enak juga, karena dia sering banget nolong aku pada saat aku masih menjadi artis." Alya pasang wajah memelas.
"Hem, ya sudah dech kalau begitu. Aku di rumah saja tidur,"
Saat itu juga Aldi berangkat ke kantor akan tetapi dengan wajah murung. Dia kecewa karena rencananya ingin berlibur dengan Alya gagal total.
Beberapa menit kemudian, sampailsh Aldi di kantor. Dia sudah di tunggu oleh, Aldo.
"Hey, Do. Sudah lama kamu menunggu, maaf ya aku rasa telat datangnya."
"Santai saja, bro. Aku baru saja sampai kok. Aku lihat wajahmu kok murung seperti itu, memangnya ada apa?" tanya Aldo penasaran.
"Sedikit kecewa saja pada istriku, setiap weekend ada saja alasan dia jika aku ajak liburan. Padahal aku kangen sekali liburan bersamanya. Nggak cuma itu saja, sudah beberapa bulan kami jarang sekali berhubungan badan. Aku harus sering bermain sendiri jadinya. Parah kan, harus puasa terus."
Mendengar keluh kesah, Aldi. Di dalam hati Aldo justru bersorak penuh kemenangan.
"Hhaaa, itu semua karena aku. Istrimu selama ini selalu bercinta denganku, dan selalu liburan denganku juga. Maafkan aku ya, Di. Ini juga sepenuhnya bukan salahku, tetapi istrimu juga yang mudah sekali di goda olehku," batin Aldo sangat senang.
Aldo merasa dirinya telah menang dari Aldi karena telah bisa meluluhkan hati istrinya yang sangat cantik. Istri yang banyak sekali mengagumi paras cantiknya.
"Tinggal satu langkah lagi, Aldi. Aku akan berhasil mengalahkan dirimu secara total. Aku ingin masuk di perusahaanmu juga karena aku ingin bisa melumpuhkan dirimu dengan mencuri semua berkss penting di kantormu," batin Aldo.
"Yuk ke ruang kerjamu yang telah aku janjikan," ajak Aldi pada Aldo.
"Do, nggak apa-apa kan? untuk sementara waktu kamu aku tempatkwn di bagian marketing dulu."
"Wah, nggak apa-apa. Justru aku berterima kasih banget, kamu sudah mau menolong aku. Jika tidak aku akan lama jadi pengangguran dech."
Aldi sangat dekat dengan Aldo, tetapi dia sama sekali tak tahu jika Aldo adalah selingkuhan istrinya.
*******
Hari yang telah di tunggu kini telah tiba, yakni weekend. Pagi sekali Alya telah berdandan sangat cantik menawan hati.
"Ampun istriku, kamu cantik sekali bagaikan seorang permaisuri. Memangnya ke pengadilan pagi benar seperti ini?" Aldi menatap istrinya penuh kagum dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Iya, sayang cintaku. Karena pengadilan yang di tuju kan bukan di kota ini, melainkan di luar kota. Jadi aku harus berangkat lebih pagi." Alya mencium punggung tangan suaminya.
"Ya sudah, kamu yang hati-hati ya. Kalau bisa pulangnya jangan kesorean biar ada waktu untukku."
"Siap, suamiku tercinta."
Alya melenggang pergi menuju ke garasi dan lekas masuk ke mobilnya dan melajukannya.
Dia bertemu dengan Aldo di tempat biasa mereka bertemu. Dan mereka adakan liburan sendiri ke pantai. Tanpa mereka sadari ada seseorang telah mengabadikan mereka dalam foto.
"Yah, sayangnya si cowok nggak terlihat wajahnya. Hanya yang cewek saja, nggak apa-apa dech. Ini sudah cukup bukti untuk, Aldi. Kasihan juga dia di selingkuhin. Memang sih istrinya sangat cantik tapi sayangnya kelakuannya tak secantik wajahnya."
Ternyata orang ini adalah sahabat Aldi juga, kebetulan dia sedang dalam perjalanan ke luar kota. Dan tak sengaja di lampu merah mendapato Alya sedang berada di dalam mobil bersama dengan Aldo.
Sahabat Aldi lekas mengirim foto tersebut pada Aldi.
"Drt drt drt" Satu notifikasi chat pesan masuk.
Aldi yang kebetulan sedang bersantai di rumah, dia pun membuka chat pesan dari sahabatnya tersebut.
[Aldi, ini foto bini loe sedang bersama dengan cowo mesra sekali di dalam mobil. Tapi maaf ya, aku tak jelas fotonya hingga cowoknya tidak bisa terlihat wajahnya. Saranku, kamu selidiki jika istrimu pamit pergi.]
Sejenak Aldi menatap foto tersebut baik-baik dan bahkan memperbesar foto kiriman dari sahabatnya tersebut.
Aldi lekas membalas chat pesan dari sahabatnya tersebut.
[Kamu foto mereka di daerah mana?]
Chat balasan pesan tersebut langsung sampai pada nomor ponsel sahabatnya. Dan sahabatnya langsung membalas lagi.
"Di daerah menuju puncak Bogor? apa iya ini Alya, kenapa aku sedikit ragu tapi sedikit percaya juga?" Aldi mulai gelisah setelah melihat foto tersebut.
"Ada baiknya aku jangan langsung percaya, tetapi aku akan selidiki sendiri secara langsung jika istriku pergi ke luar rumah," batin Aldi.
Dia belum percaya sepenuhnya pada sahabatnya tersebut jika dia tak melihat secara langsung apa yang telah di lakukan istrinya itu.
Sementara saat ini Alya sedang bersenang-senang dengan Aldo di puncak Bogor. Dia melakukan hal yang selalu di lakukan jika bertemu dengan Alya yakni berhubungan suami istri.
"Sayang, aku selalu candu dengan tubuhmu ini. Hingga sering aku mimpi dirimu." ucap Aldo saat mencumbu Alya.
'Aku apa lagi, sayang. Sejak aku mendapatkan perlakuan yang manis olehmu, aku malah malas jika suamiku meminta jatah di ranjang. Karena permainan dia tak pintar tak seperti dirimu, jadi aku malas melayani dirinya."
Alya sangat menikmati setiap sentuhan tangan Aldo di setiap inci tubuhnya. Keduanya sama sekali tak merasa bersalah pada Aldi. Semakin hari hubungan mereka sudah semakin jauh dan jauh.
Bahkan mereka telah merencanakan hal buruk untuk Aldi. Yakni ingin mendepak Aldi dari perusahaannya sendiri.
"Sayang, jadi tujuan kamu masuk ke kantor suamiku karena ingin menguasai semua milikinya?"
"Hem, benar sekali. Karena aku menunggu dirimu terlalu lama. Usahamu tak juga berhasil dalam mengambil semua aset penting milik Aldi. Makanya aku ikut beraksi supaya kita lekas mendepak, Aldi. Dan kita bisa miliki semua yang dia punya."
"Wah, kamu pintar sekali sayang. Aku yakin sebentar lagi pasti usahamu akan berhasil. Dan aku juga akan mengambil aset berharga yang ada di rumah juga."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments