Setelah kejadian itu sudah sekitar 4 harian. Affandi tak muncul di kelas X1. Bagi Vindya ini tak ada bedanya sih dengan hari hari sebelumnya. Tapi terasa sanggat ngebosenin bagi fans girlnya Affandi.
"Hallo adik adik semua.... kangen gak sama kakak....???" Tanya Affandi yg tiba tiba muncul.
"Kangen lah kak." Jawab siswi sekelas serempak.
"Ok yg di suruh bawa kalian sudah bawa semua kan....???"
"Sudah dong kak." Jawab Siska paling semangat.
"Bagus. Ya sudah sekarang bagi yg cowok ayo bantu kakak mendirikan tenda." Ajak Affandi dengan tatapan terus tertuju pada siswi kuncir dua dan mengenakan kacamata itu.
Semua siswa siswi baru keluar kelas dan melakukan banyak aktifitas. Seperti membuat tenda... membuat api unggun dan masih banyak lagi yg lainnya.
Vindya yg tengah sibuk menata kayu bakar untuk api unggun nanti malam, tak sadar jika ada sepasang mata yg terus memperhatikannya dari kejauhan.
"Kalo lo suka deketin. Jangan malah di hindarin." Nadia mengagetkan Affandi yg sedari tadi mengamati Vindya.
"Tapi kayanya dia benci sama gue." Jawab Affandi.
"Dia bukan benci. Cuma lo kemaren mungkin gak tau posisi dia yg lagi di kejar dateline makanya tanggepan dia ke elo itu negative." Jelas Ahmad yg mencoba menerangkan ke sahabatnya itu.
"Coba lo dekati lagi. Kali saja dia mau terbuka sama lo dan lo bisa temenan dulu mungkin. Yaaa sebagai awal yg baik lah..." ucap Nadia menimpali temannya ini yg lagi galau.
"Gue coba deh." Jawab Affandi sambil berlari kecil mendekati Vindya yg tengah menyusun kayu di tengah lapangan terik sendirian.
"Lo sendirian aja... mau gue bantu." Kata Affandi memulai percakapan.
"Boleh. Kebetulan juga gue males kerja berbanyak... jadi gue nyari mana yg bisa gue kerjain dengan sedikit orang... eh gak taunnya malah sendirian." Jawab Vindya yg mulai tersenyum ramah.
Sekitar setengah satu jam mereka bekerja. Akhirnya selesai juga memyusun kayu bakar untuk api unggun nanti malam.
Selama menyusun kayu bakar, tak lupa mereka mengeluarkan banyolan banyolan receh yg mencairkan suasana. Keakraban mereka membuat banyak siswi yg iri, terutama seorang kakak kelas berambut sebahu terurai lepas.
"Lo capek gak....?" Tanya Affandi dengan napas tersengal sengal dan baju seragam yg basah bagian punggungnya.
"Capek lah... istirahat sana yuk." Ajak Vindya menunjuk bawah pohon rindang yg tak jauh dari pempat mereka berdiri.
"Ayok."
Affandi yg lebih dulu nyampek di bawah pohon yg di maksud, mencari tempat duduk yg di rasa nyaman. Namun ketika dia menoleh ke belakang.... dia tidak mendapati siswi yg di ajaknya menata kayu tadi.
"Cari siapa pak....??? Nih minul dulu." Tanya Vindya menggoda Affandy sambil menyodorkan botol minum.
"Eh kirain di culik lo ilang gitu aja. Makasih ya." Jawab Affandi sambil tersenyum kecil.
"Nyulik....??? Buahahahahaha orang mana tu berani nyulik gue....???? Gak takut sama glitikan gue....?" Jawab Vindya yg duduk di samping Affandi tertawa lepas dan tanggannya langsung mencari perut teman di sampingnya tanpa ragu lagi.
"Ampun ampun ampun.... geli hahahaha geli setop." Jawab Affandi memohon ampun pada Vindia yg menggelitiki perutnya.
"Eh ada gitar tu.... lo bisa main....???" Kata Vindya.
"Bisa. Lo bisa nyanyi....???"
"Bisa dong. Mau coba?" Tantang Vindya
Akhirnya Affandi main gitar dan Vindya nyanyi. Memang sih lagunya gaknkaruan karena memang lagi asal yg mereka nyanyika. Saat mereka menyanyi banyak dari siswa siswi yg ikut berpartisipasi. Ada yg joget ada yg ikutan nyanyi dan ada juga yg ikut memainkan gitarnya. Yg memang saat itu pekerjaan sudah banyak yg sudah rampung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ
Uwuuuuu jadi kangen ngecamp💕
2020-06-25
2
Johar Edogawa
Baca GHOSTPITAL juga yuk ❤
2020-06-01
0
🦋stary🌼🌸🌼
banyak tyo mb sitiiii....
2020-02-25
0