Setelah memilih perwakilan dari kelompok.... masing masing perwakilan di suruh maju ke depan.
Vindya yg hanya berdua dengan Affandi.... mau tidak mau harus maju berdua. Dengan tangan masih terikat, kejahilan Vindya sedang mode on.
"Kak Affandi bisa ke kiri sebelah sana....???" Tanya Vindya langsung mendapat respon anggukan dari Affandi....
Setelah berada di ujung paling kiri. Vindya lagi menarik tali ke ujung kanan ruangan. Tapi tak berapa lama Vindya menarik tali lagi untuk di bawa ke arah tengah ruangan. Terus seperti itu sampai beberapa kali.
"Kalian berdua ini mau ikutan lomba atau mau ngerusuh saja sih....???" Tegur Nadia mengagetkan Affandi.
Teguran itu hanya di sambut dengan senyuman dari Vindya. Tahu kalo dirinya di kerjai oleh Vindya. Akhirnya Affandi melepaskan ikatan tali di lengan tangannya. Dengan kesar dia keluar kelas X1.
"Siapa suruh mau buat gue malu lagi." Ucap Vindya yg di dengar oleh Nadia tanpa sengaja.
Vindya kembali duduk di bangkunga dan kembali berkutat dengan buku tulis dan penanya.
Merasa penasaran Ahmad langsung mendekatiny. Benar saja dia sedang menulis yg entah apa itu tak bisa di pahami oleh Ahmad.
"Lo sebenernya kenapa sih.??" Gak suka ikut MOS ini....???" Tanya Ahmad mengagetkan.
"Endak kok kak... hanya lagi di kejar kerjaan.."
"WHATTTT di kejar kerjaan....??? Emang apa kerjaan lo...???" Kaget Nadia yg menyusul di samping Ahmad duduk.
"Saya seorang penulis di sebuah majalah kak.. dan tulisan ini harus selesai besok.... saya janji besok saya akan lebih fokus ke MOS. Setelah tulisan saya ini selesai tentunya." Jelas Vindya
"Ok saya kasih kamu kesempatan hari ini kamu boleh fokus nulis di ruang OSIS... di sana lebih tenang." Kata kak Ahmad mengarahkan
Tak berfikir panjang Vindya langsung membawa barang barangnya ke ruang OSIS. tanpa mengetuk pintu lagi Vindya langsung masuk ke ruangan.
Bel pulang pun berbunyi tapi Vindya tak bergeming dari layar laptopnya denga segala proposalnya. Satu persatu kakak kakak OSIS pun berdatangan.
"Maaf ya kakak kakak semua saya pinjem ruangannya.... sebentar lagi juga selesai. Jadi kakak kakak bisa mengabaikan saya." Terang Vindya meminta izin.
40 menit telah berlalu dan rapat OSIS juga sudah mencapai akhir. Namun Vindya masih belum ada tanda tanda mengakhiri pekerjaannya.
"Eh toge lo ngerjain apa sih...???" Tanya Affandi membuyarkan konsentrasi Vindya.
"Ini kak saya lagi mengajukan proposal ke kantor pusat untuk tulisan tulisan yg sudah di kerjakan selama seminggu ini di kantor cabang. Lama sekali responya sudah setengah jam saya nunggu jawaban tapi belum di balas juga." Jawab Vindya dengan nada kecewa karena proposalnya yg sudah di gantung.
"Kakak mau ngunci ruangan....???" Tanya Vindya saat melihat Affandi yg mulai berkemas.
"Santai saja gue akan nungguin lo... lagian gue juga males pulang" jawab Affandi yg kini duduk di samping Vindya.
10 menit berlalu. Sebuah notif di layar laptop Vindya memecah keheningan ruangan itu.
Di bacanya pesan email yg baru saja masuk.
"Akhirnya di trima juga proposalnya....." ucap Vindya sembari merapikan barang barang dan memasukkan ke dalam tas.
"Keren lo toge. Masih kecil lo sudah bisa ngelakuin apa yg lo inginkan." Ucap kagum Affandi.
"Gue cuma ngelakuin apa yg gue suka." Senyum tipis menghiasi bibir tipis Vindya.
Mereka berduapun berjalan keluar beriringan. Menyusuri koridor kelas yg sudah benar benar sepi. Hingga di parkiran mereka baru berpisah.
Affandi mengendarai Honda Brio warna merah. Dan Vindya mengendarai Honda civic warna hitam. Mereka pun kembali ke rumah masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Anak2 orang kaya kesekolah sudah pada bawa mobil masing gimana SIM amankan....
2022-12-25
1
Mirai Amthy
Napa harus toge?
2021-02-04
0
i'Wit Fierzhy06🍷Cf.
tetap semangat mak
2020-06-03
1