Saat ini Winston dan Clara berda dalam mobil bersama.
"Apakah kau asli Amerika?" tanya Winston.
"Tidak Tuan, Aku hanya kuliah di sini dan Alhamdulillah di terima bekerja di perusahaanmu."
"Dari mana asalmu?"
"Saya berasal dari Indonesia," Winston mengangguk-anggukkan kepalanya. Jujur saja dia agak bingung. Sedari tadi hanya dia yang bertanya pada Clara. Clara hanya merespon sesuai kebutuhan saja.
"Apa kau tidak ingin tahu tentang diri ku?" tanya Winston.
"Saya tidak berani Tuan!"
Baiklah dari pada aku pusing lebih baik aku diam. Ini cukip melelahkan.
Drrrt
Drrrt
"Ya Mom,"
"Baiklah , aku akan ke bandara sekarang," Winston menatap pada Clara.
"Aku hanya bisa mengantar sampai luar. Ibuku baru pulang dari London. Jadi aku harus menjemputnya ke bandara."
"Terima kasih Tuan. Hati-hati di jalan."
Pintu mobil tertutup begitu saja dan Clara berlalu dengan berkas-berkas yang ada di tangannya.
"What? Hanya itu?"
"Sepertinya aku perlu pergi ke Club malam. Aku bisa gila lama-lama. Pesona ku pasti belum hilang."
Drrt
Drrrt
"Ya kenapa James?"
"Tuan pengiriman barang kita yang di lakukan oleh Jack bermasalah."
"Apa kau dan Jeremy bisa menyelesaikannya? Bawa ikut serta Kennan dan Aldrick bersama mu. Jika memang masih belum teratasi aku akan turun tangan! Aku harap kalian tidak mengecewakanku James."
"Baik Tuan!"
"Ada-ada saja masalah."
Saat ini Winston dalam perjalanan ke bandara. Tiba di bandara Winston menunggu di ruang tunggu.
"Honey!" Suara wanita yang menjadi cinta pertamanya terdengar oleh Winston.
"Mom, akhirnya kau mau juga mengunjungi anak tirimu ini!"
"Hei apa yang kau katakan Honey. Kau itu anak semata wayang aku dan Ayahmu. Dia pasti akan kecewa jika kau mengatakan jika kau anak tiri."
"Ya semoga saja Daddy tersinggung. Lalu datang ke sini! Aku sangat merindukan dirimudan Daddy Mom. Ini sudah 1 tahun berlalu kita tidak bertemu ku fikir kalian melupakan ku."
"Hi Dude, apa habg kau katakan. Aku dan Mommy mu hanya menikmati hari tua dengan berbulan madu dan menghabiskan banyak waktu berdua. Sudah kukatakan Menikahlah. Jangan sibuk bermain wanita, kau bisa saja terkena sial seperti Unvle Darrent jika tidak juga berhenti."
"Aku selalu selektif Dad, aku tidak akan bernasip seperti Uncle Darrent!" Winston memeluk Daddynya erat.
"Oh terserahlah Dude! Aku berharap Tuhan selalu melindungi anak nakalku ini!"
"Lagi pula apa kau tidak kasihan dengan kami yang sudah sepuh ini?. Kami ingin segera memiliki cucu dari mu nak?" kata Ibu dari Winston.
"Oh, Mommy Mu mewakili pertanyaan ku."
"Aku mungkin mau saja menjalin hubungan yang serius Dad, Mom. Hanya saja mereka hanya menginginkan harta ku. Aku tidak ingin lagi kejadian dengan Selena dan Karin tetulang lagi Dad."
Baik Mom and Daddy dari Winston hanya menghela nafas. Dia tahu pasti apa yang terjadi pada masa itu. Anak tampan mereka masih laki-laki yang baik kala itu. Tidak seliar sekarang.
"Nak, tidak semua gadis seperti itu. Suatu hari kau pasti akan menemui gadis yang tulus mencintaimu!"
"Aku juga berharap demikian Dad dan Mom."
"Sudah jangan bermelo ria. Ayo Dad sudah menyuruh James menjemput kita!"
"Oh Tuhan bahkan James tahu Daddy akan kembali. Ini tidak adil! Mengapa bukan diriku uang kai beri tahu di awal Dad?"
"Ini kejutan untuk Mu Dude! Ayolah jangan merajuk seperti itu. Atau gadis Muslim yang kau targetkan semakin jauh dari jangkauan Mu!"
"Bahkan Daddy juga mengetahui tentang Clara?"
" Daddy dan Mommy meretui jika kau mau meminangnya Sayang?"
"Aku belum sampai ke tahap itu Mom, Dad," kata Winston.
"Oh terserah lah Dude! Kau bahkan meminta James mencari tahu bagaimana adab dan budaya gadis Muslim."
"Semoga Tuhan mempermudah Mu Dude!"
Winston hanya mampu terperangah melihat Daddynya berkata begitu.
Lalu saat tiba di mobil yang Daddynya maksud. Ternyata bukan James yang menjemput mereka. Tapi Marcello.
"Dimana James?" tanya Winston ketika melihat Marcello yang menyambutnya.
"James, jeremy, kennan dan Aldrick dalam misi BAT Tuan," kata Marchello dengan lugas.
"Ok baiklah,"
Setelah mengantar orang tuanya ke Mansion utama. Winston kembali ke Markas BAT. Saat ini dia sedang membaca laporan pengeluaran dan juga epemasukan di BAT.
Lalu pintunya di buka dan di sana ada seril yang membawakan segelas kopi yang do minta oleh Winston.
"Seril, nanti jam 6. pagi kau bangunkan aku. Aku harus di Penthouse sebelum jam 6.30!"
"Baik Tuan!"
"Apa ada lagi yang anda butuhkan Tuan?"
"Tidak, kau pergilah."
Seril berlalu, sepertinya harapannya ingin mendapatkan belaian hangat dari sang Bos tercinta saat ini harus kandas. Karena seeprtinya jadwal Winston sangat padat.
"Tenang Seril, amsih ada banuak waktu untuk kau melayani Tuan Winston tercinta Mu," gumam Seril dan berlalu dari depan ruangan Winston.
Biasanya sebeljm bekerja Winston memang akan memang akan meminta Seril melayani hasra-tnya. Hanya saja, sekarang dia tidak ingin melakukan hubungan badan dengan siapapun. Karena yang ada di kepalanya hanya "Bagaimana cara membuat Clara jatuh hati padanya," dan hal ini sukses membuat Winston tidak memikirkan pusat tubuh wanita manapun.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!"
James, Kennan, Aldrick, Jeremy dan Jack menghadap untuk melapornpada Bos besar mereka yaitu Winston.
"Bagaimana?"
"Semua berjalan dengan baik Tuan."
"Apa ada yang terluka?"
"Jack luka tembak pada bahu kiri dan juga paha kanan," kata Kennan melapor. Sedangkan Jack hanya mampu berdo'a dalam hati. Jika dia harus mati di tangan sang Tuan malam ini. Dia berharap anak dan istrinya akan baik-baik saja di rumah.
"Aku siap mati Tuan, tapi jangan lakukan apapun pada anak dan istri ku," kata Jack seraya memohon dan berlutut.
Huf Winston menghembuskan nafasnya kasar. Di tangannya sudah ada pistol dan dia arahkan ke arah Jack.
"Aku sangat ingin membunuh Mu jack! Tapi..."
" Kau tidak berkhinat pada ku! Orang-orang yang aku bunuh hanya penghianat. Dan aku kesal dengan kekalahanMu!"
"James!"
"Iya Tuan?"
"Pastikan Jack berlatih lebih kuat dalam 1 bulan ini dan jangan biarkan dia bertemu dengan anak dan istrinya selama sebulan penuh!"
"Baik Tuan!"
"Dan kalian jangan lengah dalam mengawasi Jack dan yang lainnya latihan!" tatap Winston tajam pada Kennan, Aldrick dan Jeremy.
Saat mereka di luar ruangan Winston, Jack terduduk karena merasa lega.
"Tuan Winston memang kejam. Tapi dia tidak akan membunuh orang-orangnya tanpa alasan. Bryan dan Leo mati di depan kita karena menghianati Tuan dengan berkomplot pada White Drug."
"Kennan dan Aldrick bantu Jack mengobati lukanya."
"Aku akan keluar markas malam ini!"
To Be Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
LlllZzzz
Masih di pantau 🤭🤭🤭
2022-10-13
0