Bertanggungjawab? maksudnya, Tante?" tanya Naima.
"Naima, maukah kamu menikah dengan Reynand?" tanya Reyna.
Naima sontak terkesiap mendengarnya. Matanya seketika membulat dengan sempurna. Ia tidak pernah membayangkan akan mengalami yang namanya menikah muda.
"Tante sudah memikirkan hal ini semalaman dan juga berdiskusi dengan suami Tante. Jika kamu mau menikah dengan Reynand, Tante akan berbicara dengan orang tuamu," tutur Reyna.
"Naima, Tante tahu kalian mungkin masih belum siap untuk menikah. Namun, menikah adalah jalan terbaik untuk menghindari zina. Tante tidak ingin kalian terjerumus dalam pergaulan bebas. Tante tahu kamu gadis yang baik, karena itulah Tante ingin menikahkan kamu dengan anak Tante."
"Setelah menikah nanti Tante tidak akan menuntut kamu harus bisa melakukan tugas-tugas sebagai seorang istri secara langsung. Tante juga paham kamu masih SMA. Maka dari itu Tante sendiri yang akan mendampingi dan membimbing kalian hingga kalian siap dan bisa mandiri berumah tangga," tutur Reyna menjelaskan.
"Tante, ini sangat mendadak bagi Naima," tutur Naima speechless, ia masih bingung dengan semua ini yang sangat tiba-tiba.
"Tante tahu, Sayang. Karena itu Tante ingin kamu merenungkannya dan memikirkan hal itu dengan baik terlebih dahulu. Jika kamu setuju maka Tante yang akan berbicara pada orang tuamu. Tante masuk dulu, ya?" ujar Reyna kemudian bangkit dan beranjak pergi meninggalkan Naima sendiri.
Dddrrrrttt dddrrrrttt.
Tiba-tiba handphone Naima bergetar. Naima segera mengangkatnya karena ini adalah telepon dari Miminya.
"Halo. Assalamu'alaikum, Mi," ucap Naima.
"Wa'alaikumsalam, sedang apa, Sayang? kamu happy kan berada di rumah Tante Reyna? tanya Mira.
"Emm ...., iya mi. Tapi, Naima rindu sama Mimi dan Didi," tutur Naima dengan sendu. Di saat sedang menghadapi masalah seperti ini dia ingin sekali berada di antara kedua orang tuanya.
Naima memang sedikit manja, sebab dia anak satu-satunya dari pasangan Mira dan Dipa. Bahkan Mira harus menunggu tiga tahun lamanya hingga Naima lahir ke dunia.
"Uhh, anak Mimi manja sekali, baru juga ditinggal satu hari. Apakah ada masalah?" tanya Mira yang merasa aneh dari sikap putrinya.
"E-enggak kok, Mi. Nai, baik-baik aja. Nai, hanya rindu saja sama Mimi. Oh ya, bagaimana keadaan Oma, Mi?" tanya Naima mengalihkan pembicaraan.
"Oma sudah lebih baik, Oma hanya kelelahan saja. Dokter meminta Oma untuk banyak beristirahat," tutur Mira.
"Alhamdulillah. Semoga Oma cepet sembuh, ya, Mi. Nai, juga merindukan, Oma."
"Aamiin. Terus doakan Oma ya, Sayang!" titah Mira.
"Pasti, Mi. Nai selalu mendoakan kalian!"
"Oh ya, kamu bilang besok ada try out. Sudah belajar?" tanya Mira.
"Belum, Mi. Nai, baru selesai sarapan lalu mengobrol bersama Tante Reyna barusan," ujar Naima jujur.
"Oh ya, mengobrol apa sama Tante Reyna?" tanya Mira kepo.
"Tentang menikahkan Mas Reynand. Tante Reyna ingin menikahkan Mas Reynand dalam waktu dekat," tutur Naima.
"Oh ya? bukannya Reynand belum lulus kuliah?" tanya Mira sedikit terkejut. Pasalnya Reyna tidak pernah membahas tentang hal itu padanya.
"Iya memang belum lulus, tapi kan sudah sidang skripsi. Tinggal menunggu hari kelulusannya saja...."
"Oh gitu, memangnya dengan siapa nikahnya?" tanya Mira penasaran.
"Dengan, Nai!" ujar Naima mencoba memancing reaksi dari miminya.
"Hahahaha, dasar kamu lagi ngerjain Mimi, ya? Mimi pikir betulan Reynand akan menikah, nggak tahunya kamu cuma bercanda! Huhh, Mimi sudah mikir ke mana-mana aja!" ujar Mira tak henti-hentinya tergelak.
"Hehehe, iya Nai hanya bercanda kok, Mi. Tapi kalau misalkan suatu saat nanti Nai beneran ingin menikah sama Mas Reynand, Mimi setuju, nggak?" tanya Naima seolah ingin mengorek pendapat Mira tentang Reynand.
"Jika menikah dengan, Reynand? hahaha..., kamu ini menghayal ya? Memangnya kamu suka sama Reynand? Sampai nanyanya gitu. Naima, kamu aja makan masih minta disuapin sama Mimi. Bisa-bisanya mikirin menikah dengan Reynand segala. Kamu itu masih kecil, masih SMA. Fokus aja sama sekolah yang bener!"
"Lagian memangnya Reynand mau nikah sama kamu? Secara Reynand itu tampan, calon CEO pula. Kamu jangan bermimpi ketinggian, Nai!"
"Kalau Mas Reynand mau, bagaimana?" tanya Naima lagi.
"Kamu ih ngotot banget sih, Nai?Kamu lagi jatuh cinta ya, sama Reynand? Mama tidak mau kalau kamu akan terluka dan patah hati, Nay. Kamu nih melantur aja kemana-mana. Awas yah jangan berbuat yang macam-macam. Sana belajar! Mimi mau lihat Oma dulu. Mimi tutup yah, Assalamu'alaikum."
"Iya, Mi. Wa'alaikumussalam!"
Naima semakin bingung memikirkan hal itu. Miminya saja seolah tidak percaya jika dirinya bisa menikah dengan Reynand. Hal ini bagai mimpi saja baginya, diberi tawaran untuk menikah dengan cowok idamannya.
Baru pertama kalinya Naima merasakan yang namanya jatuh cinta. Sekalinya naksir langsung ditawari menikah. Entah ini buntung atau untung.
"Nai!" Tiba-tiba ada yang memanggilnya membuat lamunannya seketika buyar.
Naima menoleh ke arah sumber suara terlihat Alesha berdiri di ambang pintu.
Naima langsung melompat berdiri dari duduknya. Ia berlari kecil menghampiri Alesha.
"Ada apa, Kak?" tanya Naima saat sudah sampai dihadapan Alesha.
"Kamu besok ada try out, kan?" tanya Naima.
"Hah, kok tahu?" tanya Naima.
"Barusan Mimimu telepon sama mama, kamu disuruh belajar buat try out besok," tutur Alesha.
"Ya ampun, Mimi. Sampai telepon segala? Tahu aja sih kalau aku belom beranjak untuk pergi belajar," gumam Naima sendiri dengan lirih.
"Apa, Nai? kamu bilang apa?" tanya Alesha yang tidak dapat mendengar dengan jelas.
"Nggak apa-apa, Kak. Ya udah yuk temenin aku belajar. Kak Esha kan anak pintar, ajari aku, yah! please!" ujarnya seraya menggamit lengan Alesha dan menggiringnya masuk ke dalam kamar. Mau tidak mau Alesha mengikuti langkahnya begitu saja.
****
Di tempat lain Reynand tengah pergi menemui sahabatnya yang rumahnya di Yogyakarta, meski kuliah di Jakarta. Mumpung sedang ada di Yogya Reynand berniat menyambanginya.
"Lan, kamu di rumah sendirian?" ujarnya saat memasuki rumah temannya.
"Iya, Bro. Nyokap sama Bokap lagi kerja. Gue anak terakhir, dua kakak gue udah pada menikah dan tinggal di rumahnya masing-masing," tutur Arlan.
"Lo kenapa sih? gue lihat dari tadi cemberut aja," tanya Arlan.
"Gue disuruh nikah, Lan," jawab Reynand.
"Kok bisa? nikah sama siapa?" tanya Arlan.
"Sama anaknya temen Mama yang lagi nginep di rumah," tutur Reynand.
"Hahh, kok bisa?" tanya Arlan.
"Gue tadinya cuma iseng godain dia, nah suatu peristiwa membuat kita semakin dekat. Aku khilaf terus menciumnya. Tepat saat itu Mama masuk ke kamar aku. Akhirnya aku diminta mama buat nikahin dia," ujar Reynand menceritakan permasalahannya.
"Hahahaha, lo'nya juga sih yang salah. Salah sendiri langsur nyosor aja! Tapi, tegas juga ya nyokap lo langsung nyuruh lo nikah sama tuh cewek. Terus lo bakalan beneran mau nikah sama cewek itu?" tanya Arlan.
...______Ney-nna______...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
lina
kabur aja rey 🤣🤣 ajaran sesat nongol nih 🤣🏃🏼♀️🏃🏼♀️🏃🏼♀️
2023-02-15
0
Uyhull01
Mas Rey terjebak dalam ulah sendri, hayoo mau gimna mau nikah apa gimna nihh ??
2022-09-18
3
🍭ͪ ͩ🍀⃟ᏽꮲ𐑈•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
awokawok lgsng disuruh nikah dong 🚴
tpi anu loh kak ney.... jgn anu Kyk Reyna kemarin, aq gabisa cpt move on, apalagi sma babang rangga awokawok
2022-09-09
4